Kajian Aktivitas Antiproliferasi Sel Kanker K-562 (Chronic Myelogenous Leukemia) Dari Susu Substandar Yang Difermentasi Dengan Isolat Klinis Bakteri Asam Laktat
iffe
-co��
OW
SRIPSI
KAJIAN AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI SEL KANKER K-562
(Chronic
Myelogenous Leukemia) DAR!SUSU SUBSTANDAR YANG DIFERMENTASI
DENGAN ISOLAT KLINIS BAKTER!ASAM LAKTAT
Oleh
DIAH CHANDRA ARYANI
F02498025
2003
JURUSAN TENOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTAS TENOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
DIAH CHANDRA ARYAN!. F02498025. Kajian Aktivitas Antiproliferasi Sel
Kanker K-562 (Chronic Myelogeos Leuemia) Dari Susu SubSlandar Yang
Difennentasi Dengan Isolat Klinis Bakteri o Laktat. Di bawah bimbingan :
Nurhen Sri Palupi dan Litis Nuraida.2003
INGKASAN
Susu substandar adalah susu mi yang tida. memenuhi persyaratan
minimal yang ditetapkan oleh pemerintah, dalam l i adalah KUD atau Milk
Treatment (Cnisa, 1997). Sampai saat ini masih sulit bagi etemak untuk
memenuhi
semua
persyaratan
susu
mumi,
sehingga
pemerintah
mengambil
kebijan melalui KUD atau enampung susu untuk menyerap susu dari
petemak.
Brkan penelitian, eerapa bahan pangan diketahui memiliki otensi
sebagai anti kanker diannya adalah buah-buahan, an seta biji-bijian. SelaiD
itll, diet yang kaya akan susu fennentasi kemungkinan juga dapat menghambat
ertumbuhan beberapa jenis sel kanker. Beerapa penelitian juga membuktikan
bahwa mengkonsumsi produk fermentasi u yang mengandung bakteri asam laktat
dapat menurunkan risiko timbulnya kanker aau tumor dalam saluran penan.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
efek
enghambatan
susu
substandar fermentasi serta mikroba yang digunakan terhadap proliferasi sel kanker
K-562 (Chronic yelogenous Leukimia). Peugukuran ersen asam laktat, pH, total
BAL serta uji organoleptik din untuk memilih susu fennentasi (erdasarkan
konsenrasi starter yang din) yang akan diujikan pada tahap selanjunya.
Keempat jenis susu fermentasi yang terpilih kemudian diuji kemampuarmya dalam
menbat mbuhan sel kanker K-562.
Isolat yang din untu. fermentasi susu merupakan isolat klinis yang
dieroleh dari penelitian seelumnya (Evri, 2002 elum dipublikasikn), yang
diisolasi dari feses bayi erumur g lebih 30 i. Lactobacillus K dan
Lactobacillus G1 dipilih dari isolat-isolat yang ada dengan mn kdna
isolat ini ersifat homofennentatif. Bakteri yang din dalam embuatan susu
fennentasi biasanya tergolong dalam kelomok homofermentatif atau fakultatif
heterofennentatif.
Hasil pengukran terhadap jumlah
n laktat menunjukkan kisaran 0.551.36% pada susu fennentasi dengan starter Lactobacillus K. Sedangcan susu
fermentasi dengan starter Lactobacills 01 mempunyai kisaran m laktat 0.421.41%.
Perubahan ersen asam tertirasi, dalam hal ini adalah asam laktat, tidak
selalu si dengan engukuran pH. pH yang terukur selama 4 hari fennentasi
erkisar antara 3.18-4.89 pada susn yang difennentasi dengan Lactobacills K.
Sedangkan kisaran pH susu fennentasi Lactobacillus G I adalah 3.30-4.55.
Analisa
sidik
ragam
menunjukkan
bahwa
u
inkubasi
tidak
erpengaruh nyata terhadap jumlah BAL susu fermentasi Lactobacills K. n
tetapi waktu inkubasi berpengaruh (O.05) terhadap jumlah BAL susu fennentasi
Lactoacillus GI. Konsenrasi stater yang din menunjukkan enruh yang
nyata terhadap jumlah BAL, dengan rata-rata tertinggi pada konsentrasi starter 6%
yaitu seesar
7.73
log
(Lactobacills K) n 7.77 log (Lactobacillus GI). Dari hasil
analisa total asam laktat, pH sea toal SAL diperoleh waktu fennentasi yang
optimum yaitu 24 jam.
Berdasarkan
uji
organoleptik,
konsenrasi
starter
yang
dign
berpengaruh nyata (p
-co��
OW
SRIPSI
KAJIAN AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI SEL KANKER K-562
(Chronic
Myelogenous Leukemia) DAR!SUSU SUBSTANDAR YANG DIFERMENTASI
DENGAN ISOLAT KLINIS BAKTER!ASAM LAKTAT
Oleh
DIAH CHANDRA ARYANI
F02498025
2003
JURUSAN TENOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTAS TENOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
DIAH CHANDRA ARYAN!. F02498025. Kajian Aktivitas Antiproliferasi Sel
Kanker K-562 (Chronic Myelogeos Leuemia) Dari Susu SubSlandar Yang
Difennentasi Dengan Isolat Klinis Bakteri o Laktat. Di bawah bimbingan :
Nurhen Sri Palupi dan Litis Nuraida.2003
INGKASAN
Susu substandar adalah susu mi yang tida. memenuhi persyaratan
minimal yang ditetapkan oleh pemerintah, dalam l i adalah KUD atau Milk
Treatment (Cnisa, 1997). Sampai saat ini masih sulit bagi etemak untuk
memenuhi
semua
persyaratan
susu
mumi,
sehingga
pemerintah
mengambil
kebijan melalui KUD atau enampung susu untuk menyerap susu dari
petemak.
Brkan penelitian, eerapa bahan pangan diketahui memiliki otensi
sebagai anti kanker diannya adalah buah-buahan, an seta biji-bijian. SelaiD
itll, diet yang kaya akan susu fennentasi kemungkinan juga dapat menghambat
ertumbuhan beberapa jenis sel kanker. Beerapa penelitian juga membuktikan
bahwa mengkonsumsi produk fermentasi u yang mengandung bakteri asam laktat
dapat menurunkan risiko timbulnya kanker aau tumor dalam saluran penan.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
efek
enghambatan
susu
substandar fermentasi serta mikroba yang digunakan terhadap proliferasi sel kanker
K-562 (Chronic yelogenous Leukimia). Peugukuran ersen asam laktat, pH, total
BAL serta uji organoleptik din untuk memilih susu fennentasi (erdasarkan
konsenrasi starter yang din) yang akan diujikan pada tahap selanjunya.
Keempat jenis susu fermentasi yang terpilih kemudian diuji kemampuarmya dalam
menbat mbuhan sel kanker K-562.
Isolat yang din untu. fermentasi susu merupakan isolat klinis yang
dieroleh dari penelitian seelumnya (Evri, 2002 elum dipublikasikn), yang
diisolasi dari feses bayi erumur g lebih 30 i. Lactobacillus K dan
Lactobacillus G1 dipilih dari isolat-isolat yang ada dengan mn kdna
isolat ini ersifat homofennentatif. Bakteri yang din dalam embuatan susu
fennentasi biasanya tergolong dalam kelomok homofermentatif atau fakultatif
heterofennentatif.
Hasil pengukran terhadap jumlah
n laktat menunjukkan kisaran 0.551.36% pada susu fennentasi dengan starter Lactobacillus K. Sedangcan susu
fermentasi dengan starter Lactobacills 01 mempunyai kisaran m laktat 0.421.41%.
Perubahan ersen asam tertirasi, dalam hal ini adalah asam laktat, tidak
selalu si dengan engukuran pH. pH yang terukur selama 4 hari fennentasi
erkisar antara 3.18-4.89 pada susn yang difennentasi dengan Lactobacills K.
Sedangkan kisaran pH susu fennentasi Lactobacillus G I adalah 3.30-4.55.
Analisa
sidik
ragam
menunjukkan
bahwa
u
inkubasi
tidak
erpengaruh nyata terhadap jumlah BAL susu fermentasi Lactobacills K. n
tetapi waktu inkubasi berpengaruh (O.05) terhadap jumlah BAL susu fennentasi
Lactoacillus GI. Konsenrasi stater yang din menunjukkan enruh yang
nyata terhadap jumlah BAL, dengan rata-rata tertinggi pada konsentrasi starter 6%
yaitu seesar
7.73
log
(Lactobacills K) n 7.77 log (Lactobacillus GI). Dari hasil
analisa total asam laktat, pH sea toal SAL diperoleh waktu fennentasi yang
optimum yaitu 24 jam.
Berdasarkan
uji
organoleptik,
konsenrasi
starter
yang
dign
berpengaruh nyata (p