SUMPAHJANJI PELANTIKAN PAKAIAN DINAS

Kejaksaan Agung dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia guna mendapatkan pertimbangan dengan melampirkan : a. foto copy dan daftar Peraturan Daerah yang menjadi dasar hukumnya, rangkap 4 empat; b. Surat Keterangan Wilayah Kerja PPNS yang diusulkan, rangkap 4 empat; c. foto copy ijazah terakhir yang telah dilegalisir, rangkap 4 empat; d. foto copy Keputusan Pengangkatan dalam jabatanpangkat terakhir yang telah dilegalisir, rangkap 4 empat; e. foto copy Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3 selama 2 dua tahun terakhir yang telah dilegalisir, rangkap 4 empat; f. Surat Keterangan Dokter, rangkap 4 empat; g. foto copy Foto copy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan STTPP khusus dibidang penyidikan yang telah dilegalisir, rangkap 4 empat; h. pas photo: 1 ukuran 2x3 cm sebanyak 3 tiga buah dan 3x4 sebanyak 6 enam buah; 2 ukuran 6x9 cm sebanyak 2 dua buah.

BAB V SUMPAHJANJI PELANTIKAN

Pasal 8 1 Sebelum melaksanakan tugasnya, terlebih dahulu PPNS harus mengangkat sumpahjanji dan dilantik oleh Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk. 2 Tata cara pengambilan sumpahjanji dan pelantikan terdiri dari : a. pembacaan Keputusan Pengangkatan PPNS; b. pengucapan sumpahjanji di hadapan saksi rohaniawan; c. penandatanganan Berita Acara SumpahJanji dan Pelantikan; d. pelantikan. 3 Sumpahjanji sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 pasal ini berbunyi : “Demi Allah, saya bersumpah bagi pemeluk agama Islam; “Demi Allah, saya berjanji bagi pemeluk agama Kristen; “Om Atah Paramawisesa, saya bersumpah bagi pemeluk agama hindu; “Demi sang Hyang Adi Budha, saya bersumpah bagi pemeluk agama Budha; “Demi Tuhan Yang Maha Esa, saya berjanji dengan sungguh- sungguh bagi penganut Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; Bahwa saya, untuk diangkat menjadi PPNS akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah; Bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-undangan dan melaksnakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat PPNS serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negera daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan; Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan; Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara. 4 Setiap akan melaksanakan tugasnya, PPNS yang telah dilantik oleh Gubernur harus mendapat Surat Perintah dari Kepala satuan Polisi Pamong Praja atas nama Gubernur.

BAB VI PAKAIAN DINAS

Pasal 9 Jenis-jenis pakaian dinas : a. Pakaian Dinas Harian PDH; b. Pakaian Dinas Lapangan PDL; c. pakaian bebas rapi berdasi. Pasal 10 1 Pakaian Dinas Harian PDH PPNS Pria dengan atribut dan kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna kaki; b. celana panjang warna kaki; c. ikat pinggang nilon, kaus kaki, sepatu kulit bertali warna hitam; d. lencana KORPRI, papan nama, tanda lokasi, logo dan pengenal; 2 Pakaian Dinas Harian PDH wanita dengan atribut dan kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna kaki; b. rok 10 cm di bawah lutut, warna kaki; c. sepatu kulit tertutup warna hitam; d. lencana KORPRI, papan nama, tanda lokasi, logo dan pengenal; 3 Pakaian Dinas Harian PDH wanita hamil dengan atribut dan kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, tanpa lidah bahu, warna kaki; b. rok 10 cm di bawah lutut, warna kaki; c. sepatu kulit tertutup warna hitam; d. lencana KORPRI, papan nama, tanda lokasi, logo dan pengenal. Pasal 11 1 Pakaian Dinas Lapangan PDL PPNS pria dengan atribut dan kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna kaki; b. celana panjang warna hitam; c. ikat pinggang nilon, kaus kaki, sepatu kulit berwarna hitam; d. topi pet warna kaki tua berlogo PPNS; e. tanda log PPNS terbuat dari kain warna dasar hijau, tulisan PPNS dan lambang kuning; f. logo lambang daerah terbuat dari kain, dipasang pada lengan baju sebelah kiri; g. tanda khusus PPNS berwarna biru, tulisan PPNS warna putih, dipakai di lengan baju sebelah kiri; h. papan nama dengan tulisan warna hitam yang dibordir, dipakai papa dada sebelah kanan; i. lencana KORPRI warna kuning emas yang dibordir, dipakai pada dada sebelah kiri. 2 Pakaian Dinas Lapangan PDL PPNS wanita dengan atribut dan kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna kaki; b. rok 10 cm di bawah lutut, warna kaki; c. ikat pinggang nilon, kaus kaki, sepatu kulit berwarna hitam; d. topi pet warna kaki tua berlogo PPNS; e. tanda logo PPNS terbuat dari kain warna dasar hijau, tulisan PPNS dan lambang kuning; f. logo lambang daerah terbuat dari kain, dipasang pada lengan baju sebelah kiri; g. tanda khusus PPNS berwarna biru, tulisan PPNS warna putih, dipakai di lengan baju sebelah kiri; h. papan nama dengan tulisan warna hitam yang dibordir, dipakai pada dada sebelah kanan; i. lencana KORPRI warna kuning emas yang dibordir, dipakai pada dada sebelah kiri. 3 Pakaian Dinas Lapangan PDL PPNS wanita hamil dengan atribut dan kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, tanpa lidah bahu, warna kaki; b. rok 10 cm di bawah lutut, warna kaki; c. ikat pinggan nilon, kaus kaki, sepatu kulit berwarna hitam; d. topi pet warna kaki tua berlogo PPNS; e. tanda logo PPNS terbuat dari kain warna dasar hijau, tulisan PPNS dan lambang kuning; f. logo lambang daerah terbuat dari kain, dipasang pada lengan baju sebelah kiri; g. tanda khusus PPNS berwarna biru, tulisan PPNS warna putih, dipakai di lengan baju sebelah kiri; h. papan nama dengan tulisan warna hitam yang dibordir, dipakai pada dada sebelah kanan; i. lencana KORPRI warna kuning emas yang dibordir, dipakai pada dada sebelah kiri atas. Pasal 12 Tata cara pemakaian Pakaian Dinas Harian PDH dan Pakaian Dinas Lapangan PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 11 Peraturan ini adalah: a.Pakaian Dinas Harian PDH untuk dipakai sehari-hari; b.Pakaian Dinas Lapangan PDL untuk dipakai pada saat melakukan penyidikan.

BAB VII KARTU TANDA PENGENAL