kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna kaki;
b. rok 10 cm di bawah lutut, warna kaki; c. ikat pinggang nilon, kaus kaki, sepatu kulit berwarna hitam;
d. topi pet warna kaki tua berlogo PPNS; e. tanda logo PPNS terbuat dari kain warna dasar hijau, tulisan
PPNS dan lambang kuning; f. logo lambang daerah terbuat dari kain, dipasang pada lengan
baju sebelah kiri; g. tanda khusus PPNS berwarna biru, tulisan PPNS warna putih,
dipakai di lengan baju sebelah kiri; h. papan nama dengan tulisan warna hitam yang dibordir, dipakai
pada dada sebelah kanan; i. lencana KORPRI warna kuning emas yang dibordir, dipakai
pada dada sebelah kiri. 3 Pakaian Dinas Lapangan PDL PPNS wanita hamil dengan atribut
dan kelengkapan sebagai berikut : a. kemeja lengan pendek, tanpa lidah bahu, warna kaki;
b. rok 10 cm di bawah lutut, warna kaki; c. ikat pinggan nilon, kaus kaki, sepatu kulit berwarna hitam;
d. topi pet warna kaki tua berlogo PPNS; e. tanda logo PPNS terbuat dari kain warna dasar hijau, tulisan
PPNS dan lambang kuning; f. logo lambang daerah terbuat dari kain, dipasang pada lengan
baju sebelah kiri; g. tanda khusus PPNS berwarna biru, tulisan PPNS warna putih,
dipakai di lengan baju sebelah kiri; h. papan nama dengan tulisan warna hitam yang dibordir, dipakai
pada dada sebelah kanan; i. lencana KORPRI warna kuning emas yang dibordir, dipakai
pada dada sebelah kiri atas.
Pasal 12
Tata cara pemakaian Pakaian Dinas Harian PDH dan Pakaian Dinas Lapangan PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 11
Peraturan ini adalah: a.Pakaian Dinas Harian PDH untuk dipakai sehari-hari;
b.Pakaian Dinas Lapangan PDL untuk dipakai pada saat melakukan penyidikan.
BAB VII KARTU TANDA PENGENAL
Pasal 13
1 KTP diberikan kepada : a. PNS yang telah memenuhi syarat sebagai PPNS;
b. PPNS yang dimutasikan antar instansi.
2 KTP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah;
3 KTP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 pasal ini berlaku selama 5 lima tahun terhitung sejak tanggal
dikeluarkan; 4 KTP yang telah berakhir masa berlakunya dapat diperpanjang;
5 Perpanjangan KTP sebagaimana dimaksud ayat 4 Pasal ini diajukan oleh Kepala Unit Kerja yang bersangkutan kepada
Gubernur melalui Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selambat-lambatnya 2 dua minggu
sebelum habis masa berlakunya, dengan melampirkan : a. foto copy Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PPNS,
rangkap 2 dua; b. foto copy Surat Keputusan Pengangkatan dalam
jabatanpangkat terakhir PNS, rangkap 2 dua; c. foto copy Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3 1
satu tahun terakhir, rangkap 2 dua; d. pas photo ukuran 2x3 cm, rangkap 2 dua.
BAB VIII PEMBERHENTIAN DAN MUTASI PPNS
Pasal 14
1 PPNS diberhentikan dari jabatannya karena : a. berhenti sebagai PNS;
b. atas permintaan sendiri; c. melanggar disiplin kepegawaian;
d. tidak lagi memenuhi syarat sebagai PPNS; e. meninggal dunia.
2 Usul pemberhentian PPNS diajukan oleh Gubernur kepada Menteri Hukum dan HAM melalui Menteri Dalam Negeri cq. Sekretaris
Jenderal Departemen Dalam Negeri.
3 Usul pemberhentian PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, disampaikan dengan pertimbangan dan atau alasan-
alasan yang sah dengan dilampiri : a. foto copy Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PPNS;
b. foto copy KTP PPNS yang masih berlaku.
Pasal 15
Dalam hal PPNS pensiun atau meninggal dunia, permohonan pemberhentian sebagai PPNS diajukan oleh Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja kepada Gubernur dan selanjutnya Gubernur menyampaikannya kepada Menteri Hukum dan HAM melalui Menteri
Dalam Negeri cq. Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri dengan melampirkan :
a. foto copy surat kematian, bagi PPNS yang meninggal dunia atau foto copy Surat Keputusan Pensiun sebagai PNS bagi PPNS yang
berhenti karena pensiun atau permohonan PPNS yang bersangkutan bagi PPNS yang masih aktif sebagai PNS;
b. foto copy Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PNS; c. foto copy KTP PPNS yang masih berlaku.
Pasal 16
Mutasi PPNS Daerah antar KabupatenKota di lingkungan Pemerintah Daerah ditetapkan oleh Gubernur.
Pasal 17
Dalam hal terjadi mutasi baik mengenai jabatan maupun tempat tugas PPNS, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mengusulkan kepada
Gubernur untuk menerbitkan Surat Keputusan mutasi dan selanjutnya Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri dan tembusannya
kepada Menteri Hukum dan HAM.
Pasal 18
Setiap mutasi terhadap PNS yang menjadi PPNS agar mempertimbangkan tempat baru, sehingga PNS yang bersangkutan
tetap memenuhi syarat sebagai PPNS.
Pasal 19
Selambat-lambatnya 7 tujuh hari sejak adanya mutasi atau pensiun atau meninggal dunia, Kepala Unit Kerja PPNS yang bersangkutan
wajib melaporkan kepada Gubernur cq. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BAB IX MEKANISME PENYIDIKAN