Penggolongan Kolaktibilitas Pembiayaan. PEMBAHASAN. 1 Pelaksanaa Perjanjian Pembiayaan Dengan Prinsip Bagi Hasil Al-

9. Tingkat kemajuan usaha. 10. Tingkat efektivitas pemakaian dana. 32

b. Penggolongan Kolaktibilitas Pembiayaan.

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang diperkirakan tidak akan terbayar kembali baik sebagian atau seluruhnya, atau nasabah debitur tidak dapat membayar kembali kewajiban sesuai dengan waktu yang telah ditentukan disepakati. Termasuk sebagai pembiayaan bermasalah adalah fasilitas pembiayaan yang kolektibilitasnya masih tergolong lancar, namun karena sesuatu sebab tertentu dan berdasarkan penilaian Bank diperkirakan debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya tepat waktu. Pembiayaan yang telah direstrukturisasi tetap digolongkan sebagai pembiayaan bermasalah, sampai debitur benar-benar mampu memenuhi kewajibannya tepat waktu hingga 3 tiga kali pembayaran kewajiban setelah kolektibilitas digolongkan lancar. 33 Ketidak lancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun bagi hasil profit margin pembiayaan menyebabkan adanya kolektabilitas pembiayaan. Secara umum kolektabilitas pembiayaan dikategorikan menjadi 5 lima macam, yaitu : 1. Lancar atau kolektabilitas 1. 2. Kurang lancar atau kolektabilitas 2. 31 Ibid. 32 Ibid. 3. Diragukan atau kolektabilitas 3. 4. Perhatian khusus atau kolektabilitas 4. 5. Macet atau kolektabilitas 5. Dengan penjelasana sebagai berikut : Lancar. Pembiayaan digolongkan lancar apabila memenuhi kreiteri di bawah ini : 1. Pembiayaan dengan angsuran di luar Pembiayaan Pemilikan Rumah PPR. a. Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok, tunggakan bagi hasil profit margin, atau cerukan karena penarikan. b. Terdapat tunggakan pokok, tetapi : 1. Belum melebih 1 satu bulan, bagi pembiayaan yang ditetapkan masa angsurannya kurang dari 1 satu bulan; 2. Belum melebihi 3 tiga bulan bagi pembiayaan yang ditetapkan masa angsurannya bulanan, 2 dua bulanan atau 3 tiga bulanan; 3. Belum melampaui 6 enam bulan bagi pembiayaan yang masa angsurannya ditetapkan 4 empat bulanan atau lebih. c. Terdapat tunggakan bagi hasil profit margin, tetapi : 1. Belum melampaui 1 satu bulan bagi pembiayaan yang masa angsurannya kurang dari 1 satu bulan; 33 Ibid. 2. Belum melampaui 3 tiga bulan bagi pembiayaan yang masa angsurannya lebih dari 1 satu bulan. d. Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya belum melampaui 15 hari kerja. 2. Pembiayaan dengan angsuran untuk Pembiayaan Pemilikan Rumah PPR. a. Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok; b. Terdapat tunggakan pokok tetapi belum melampaui 6 enam bulan. 3. Pembiayaan dengan angsuran atau pembiayaan rekening Koran. a. Pembiayaan belum jatuh waktu, dan terdapat tunggakan bagi hasil profit margin, b. Pembiayaan belum jatuh waktu terdapat dan terdapat tunggakan bagi hasil profit margin, tetapi belum melampaui 3 tiga bulan; c. Pembiayaan telah jatuh waktu dan telah dilakukan analisis untuk perpanjangannya tetapi karena kesulitan teknis belum dapat diperpanjang; d. Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya belum melampaui 15 limabelas hari kerja; 4. Cerukan Rekening Giro. Terdapat cerukan rekening giro tetapi jangka waktunya belum melampaui 15 limabelas hari kerja. Kurang Lancar. Pembiayaan yang digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kreiteria di bawah ini : 1. Pembiayaan dengan angsuran di luar Pembiayaan Pemilikan Rumah PPR. a. Terdapat tunggakan angsuran pokok yang : 1. Melampaui 1 satu bulan dan belum melampaui 2 dua bulan bagi pembiayaan dengan angsuran kurang dari 1 satu bulan; atau 2. Melampaui 3 tiga bulan dan belum melampaui 6 enam bulan bagi pembiayaan yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, 2 dua bulanan atau 3 tiga bulanan; atau 3. Melampaui 6 enam bulan tetapi belum melampaui 12 duabelas bulan bagi pembiayaan yang masa angsurannya ditetapkan 6 enam bulan atau lebih; atau b. Terdapat tunggakan bagi hasil profit margin, tetapi : 1. Melampaui 1 satu bulan dan belum melampaui 3 tiga bulan bagi pembiayaan dengan angsuran kurang dari 1 satu bulan; atau 2. Melampaui 3 tiga bulan tetapi belum melampaui 6 enam bulan bagi pembiayaan yang masa angsurannya lebih dari 1 satu bulan. c. Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya belum melampaui 15 limabelas hari kerja. 2. Pembiayaan dengan angsuran untuk Pembiayaan Pemilikan Rumah PPR. Terdapat tunggakan angsuran pokok yang telah melampaui 6 enam bulan tetapi belum melampaui 9 sembilan bulan. 3. Pembiayaan tanpa angsuran. a. Pembiayaan belum jatuh waktu, 1. Terdapat tunggakan bagi hasil profit margin, yang melampaui 3 tiga bulan tetapi belum mencapai 6 enam bulan; atau 2. Terdapat penambahan plafon atau pembiayaan baru dimaksudkan untuk melunasi tunggakan bagi hasil profit margin, atau b. Pembiayaan yang belum jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 tiga bulan, atau c. Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya telah melampaui 15 limabelas hari kerja tetapi belum melampaui 30 tigapuluh hari kerja. 4. Pembiayaan yang diselamatkan. a. Tidak memenuhi kreiteria tersebut pada criteria lancar dan tidak ada tunggakan; atau b. Terdapat tunggakan tetapi masih memenuhi criteria lancar, atau c. Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya telah melampaui 15 limabelas hari kerja dan belum melampaui 30 tigapuluh hari kerja. Diragukan. Pembiayaan yang digolongkan diragukan apabila pembiayaan yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria Macet. Pembiayaan digolongkan macet apabila : 1. Tidak memenuhi criteria lancar, kurang lancar atau diragukan, atau 2. Memenuhi kriteria diragukan tersebut tetapi jangka waktu 21 duapuluhsatu bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan; atau 3. Pembiayaan tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau Badan Usaha Piutang Negara BUPN atau telah diajukan penggantian kerugian kepada perusahaan asuransi kredit atau kalau di Badan Arbitrase Syariah. 34

c. Pembagian Risiko Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah