69
Bank Indonesia adalah suatu lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai
suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan
wewenangnya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2004, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
2.1.5.1. Pengertian Nilai Tukar Kurs
Mankiw
2003 mengemukakan bahwa kurs
exchange rate
antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan.
Gambar 2.9. Permintaan dan Penawaran Valas Berdasarkan Transaksi Spot
Sumber : Bank Indonesia
70
Sedangkan
Tucker
1995 menyatakan bahwa: “the exchange
rate is the
number of units one nation’s currency that equals one unit of another nation’s currency,”
Kalau kita bicara tentang nilai tukar rupiah atas dolar adalah jumlah mata uang rupiah yang disepakati sama dengan satu unit
mata uang asing yaitu satu dolar. Menurut
Fabozzi
dan
Franco
1996
an exchange rate is defined as the amount of one currency that can be exchange per
unit of another currency, or the price of one currency in items of another currency
. Sedangkan menurut Sri Adiningsih, dkk 1998, nilai
tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah
yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, nilai tukar rupiah terhadap
Yen, dan lain sebagainya. Jose Rizal Joesoef 2008 mendefinisikan, kurs
exchange rate
adalah jumlah mata uang tertentu yang dapat ditukar terhadap satu unit mata uang lain. Kurs inilah sebagai
salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan
berhati-hati untuk melakukan investasi.
71
2.1.5.2 Penentuan Nilai Tukar Kurs
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu Madura, 1993:
1. Faktor Fundamental
Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif
pendapatan antar-negara, ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral.
2. Faktor Teknis
Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada
kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya.
3. Sentimen Pasar
Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat
mendorong harga valas naik atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita sudah
berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.
2.1.5.3. Sistem Kurs Mata Uang