2.3 Kerangka Pemikiran
Berangkat dari apa yang telah peneliti uraikan di bagian pendahuluan terkait sosok dr. Daniel Nugroho Setiabudi selaku pendiri, pemilik, dan pemimpin
utama dari Bandeng Juwana Grup yang kemudian dikaitkan dengan teori-teori kepemimpinan yang ada dan berkembang saat ini. Dan juga ditambahkan faktor-
faktor yang berkaitan dengan latar belakang budaya dan masa lalu dari Daniel, maka muncul sebuah kerangka pemikiran awal yang bersifat sementara terkait
dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh dr. Daniel Nugroho Setiabudi. Peneliti memperkirakan, walaupun tidak mengeyam pendidikan secara langsung,
namun dr. Daniel Nugroho Setiabudi telah mempraktekan pendekatan relasi atasan-bawahan dalam memimpin dengan kasih sebagai unsur utama atau hal
yang ditekankan di dalam gaya kepemimpinan di Bandeng Juwana Grup
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
U U
N N
S S
U U
R R
D D
A A
S S
A A
R R
K K
E E
P P
E E
M M
I I
M M
P P
I I
N N
A A
N N
Gaya Kepemimpinan dr.Daniel Nugroho S.
di Bandeng Juwana Grup
Budaya Nasional Bangsa Indonesia
MEMPENGARUHI
MENCAPAI TUJUAN BERSAMA
MEMOTIVASI
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode penelitian
Penelitian merupakan suatu penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah
spesifik yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait Sekaran, 2006. Terdapat berbagai macam metode dalam penelitian, diantaranya
adalah metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif. Bungin 2009 menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif selain didasari oleh filsafat
fenomologisme dan humanistis, juga mendasari pendekatanya pada filsafat lainya, seperti empiris, idealisme, kritisme, vitalisme, dan rasionalisme maupun
humanisme. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting, disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; dan disebut sebagai metode kualitatif; karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif Sugiyono, 2009. Sugiyono lebih lanjut menjelaskan metode kualitatif sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada
orang-orang yang dipandang mengetahui tentang situasi sosial tersebut. Teknik pengumpulan data pun dilakukan secara triangulasi gabungan, analisa data