15 f.
kepadatan daerah pemukiman g.
aksesibilitas Empat faktor pertama pendapatan, pemilikan kendaraan, struktur, dan ukuran rumah
tangga telah digunakan pada beberapa kajian bangkitan pergerakan, sedangkan nilai lahan dan kepadatan daerah pemukiman hanya dipakai untuk kajian mengenai zona.
2.6 Fluktuasi
Pergerakan
Fluktuasi pergerakan adalah distribusi perjalanan dalam waktu. Menurut Warpani 1988, arus lalu lintas selalu berubah sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang tahun.
Pengetahuan fluktuasi perjalanan ini terutama berguna untuk mencari waktu perjalanan puncak. Jam puncak perjalanan perhari merupakan sesuatu yang sangat penting artinya
dalam menetapkan kebijakan tranportasi. Jam puncak biasanya merupakan waktu dimana kemacetan sering terjadi.
2.7 Faktor Pemilihan Moda
Pemilihan moda dilakukan apabila seseorang memiliki beberapa alternatif moda yang dapat digunakan untuk melakukan perjalanan. Menurut Tamin 1997 faktor yang
mempengaruhi pemilihan moda ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Ciri pengguna jalan.
Beberapa faktor berikut ini diyakini sangat mempengaruhi pemilihan moda : a. ketersediaan atau pemilikan kendaraan pribadi
b. pemilikan Surat Izin Mengemudi SIM c. struktur rumah tangga
d. pendapatan e. faktor lain misalnya keperluan mengantar anak sekolah
2. Ciri pergerakan Pemilihan moda juga sangat dipegaruhi oleh :
a. tujuan pergerakan; b. waktu terjadinya pergerakan;
c. jarak perjalanan. 3. Ciri fasilitas moda transportasi
a. waktu perjalanan;
16 b.
biaya transportasi tarif, biaya bahan bakar, dan lain-lain; c.
ketersediaan ruang dan tarif parkir.
2.8 Permasalahan
Transportasi
Menurut Warpani 1981 hampir setiap orang menghendaki dapat bergerak dengan aman, nyaman, cepat, dan mudah. Tetapi di samping itu terdapat sejumlah orang yang
bergerak pada saat yang sama dan sejumlah orang yang bergerak dari danatau ke tempat yang sama, dan lebih dari itu, menggunakan lintasan yang sama. Persoalan transportasi
bukan masalah sendiri, karena di dalamnya terdapat faktor manusia, ekonomi, fisik, sarana dan prasarana, administrasi dan faktor-faktor lainnya.
Permasalahan transportasi tidak terlepas dari hal-hal sebagai berikut : 1. Tata guna lahan
Warpani 1981 menyatakan bahwa tata guna lahan sangat terkait dengan jumlah bangkitan perjalanan, sehingga untuk mempelajari bangkitan perjalanan kita perlu
terlebih dahulu mengetahui jenis tata guna lahan daerah yang akan diteliti. Guna lahan menunjukkan kegiatan perkotaan yang menempati petak yang bersangkutan. Setiap petak
dapat dicirikan dengan tiga ukuran dasar, yaitu jenis kegiatan, intensitas penggunaan, dan hubungan antar guna lahan.
2. Penduduk Penduduk termasuk segi utama dalam perencanaan transportasi. Dalam seluruh lingkup
perencanaan, penduduk tidak dapat diabaikan Warpani, 1990. Pelaku pergerakan utama di jalanan adalah manusia, karena itulah pengetahuan akan tingkah laku dan
perkembangan penduduk merupakan bagian pokok dalam proses perencanaan transportasi.
c. Ciri sosio ekonomi Aktifitas manusia seringkali dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonominya sehingga
pergerakan manusiapun dipengaruhi sosial ekonominya. Pekerjaan, penghasilan, dan pemilikan kendaraan seseorang akan mempengaruhi jumlah perjalanan yang dilakukan,
jalur perjalanan yang digunakan, waktu perjalanan, dan kendaraan yang digunakan.
2.9 Perencanaan