SKALA SIKAP

1. SKALA SIKAP

Jenis kelamin : ………………………………….. Umur

: ………………………………….. tahun Kelas/ semester : …………………………………..

Petunjuk: Terhadap setiap pernyataan di bawah ini Anda diminta menilainya dengan cara memilih salah satu di antara sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Sangat

Tidak punya Tidak Pernyataan

setuju setuju 1. Saya tidak perlu memahami tujuan pelajaran matematika 2. Pelajaran matematika harus menarik minat siswa 3. Konsep-konsep yang ada dalam matematika terlalu abstrak 4. Dst.

setuju

pendapat

Tanda tangan responden

9.2 Angket

Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar. Berbeda dengan wawancara dimana penilaian (evaluator) berhadapan secara langsung dengan peserta didik atau dengan pihak lainnya, maka dengan menggunakan angket, pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh lebih praktis,menghemat waktu dan tenaga. Petunjuk yang lebih teknis dalam membuat kuesioner adalah sebagai berikut

1. Mulai dengan pengantar yang isinya permohonan mengisi kuesioner sambil dijelaskan maksud dan tujuannya.

2. Jelaskan petunjuk atau cara mengisinya supaya tidak salah

3. Mulai dengan pertanyaan untuk mengungkapkan responden

4. Isi pertanyaan sebaiknya dibuat beberapa kategori atau bagian sesuai dengan variabel yang diungkapkan sehingga mudah mengolahnya.

5. Rumusan pertanyaan dibuat singkat, tetapi jelas sehingga tidak membingungkan dan mengakibatkan salah penafsiran.

6. Hubungan antara pertanyaan yang satu dengan yang lain harus dijaga sehingga tampak logikanya dalam satu rangkaian yang sistematis.

7. Usahakan kemungkinan agar jawaban, kalimat, atau rumusannya tidak lebih panjang dari pertanyaan.

8. Kuesioner yang terlalu banyak atau terlalu panjang akan melelahkan dan membosankan responden sehingga pengisiannya tidak akan objektif lagi.

9. Ada baiknya kuesioner diakhiri dengan tanda tangan si pengisi untuk menjamin keabsahan jawabannya.

Contoh 1 : Kuesioner Bentuk Pilihan Ganda untuk Mengungkap Hasil Belajar Ranah Afektif (Kurikulum dan GBPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Tahun 1994).

1. Terhadap teman-teman sekelas saya yang rajian dan khusu‟ dalam menjalankan ibadah shalat, saya:

2. Merasa tidak harus meniru mereka

3. Merasa belum pernah memikirkan untuk shalat dengan rajin dan khusu‟

4. Merasa ingin seperti mereka, tetapi terasa masih sulit

5. Sedang berusaha agar rajin dan khusu‟

6. Merasa iri hati dan ingin seperti mereka. Contoh 2 : Kuesioner Bentuk Skala Likert dalam Rangka Mengungkap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Ranah Afektif

Membayar infaq atau shadaqah itu memang baik untuk dikerjakan, akan tetapi sebenarnya bagi orang yang telah membayarkan zakatnya tidak perlu lagi untuk membayar infaq atau shadaqah. Terhadap pertanyaan tersebut, saya:

a) Sangat setuju

b) Setuju

c) Ragu-ragu

d) Tidak setuju

e) Sangat tidak setuju Kuesioner sebagai alat evaluasi juga sangat berguna untuk mengungkap latar belakang orang tua peserta didik maupun peserta didik itu sendiri, dimana data yang berhasil diperoleh melalui kuesioner itu pada suatu saat akan diperlukan, terutama apabila terjadi kasus-kasus tertentu yang menyangkut diri peserta didik. Contoh dari kuesioner dimaksud diatas adalah sebagai berikut.

ORANG TUA SISWA:

A. Ayah

1. nama lengkap ayah

2. tempat dan tanggal lahir

3. jenjang pendidikan : a. ( ) pendidikan dasar

b. ( ) pendidika menengah

c. ( ) pendidikan tinggi

4. jenis pekerjaan

: a. ( ) petani

b. ( ) pedagang

c. ( ) pengusaha

d. ( ) pegawai negri sipil

e. ( ) Anggota ABRI

f. ( ) tidak mempunyai pekerjaan tetap

B. Ibu

1. nama lengkap

2. tempat dan tanggal lahir

3. jenjang pendidikan : a. ( ) pendidika dasar

b. ( ) pendidikan menengah

c. ( ) pendidikan tinggi 4.jenis pekerjaan

: a. ( ) petani

b. ( ) pedagang

c. ( ) Pegawai Negri Sipil

e. ( ) AnggotaABRI

f. ( ) Tidak bekerja

SISWA

1. Nama lengkap

2. Tempat dan tanggal lahir

3. Jenis kelamin

: a. ( ) Pria

b. ( ) Wanita

4. Status anak dalam keluarga : a. ( ) Anak sulung

b. ( ) anak bungsu ( ) anak ke……

5. jumlah saudara kandung

: ……..orang

6. Tinggal bersama ayah ibu : a. ( ) ya b. ( ) tidak

7. Pernah dirawat dirumah sakit : a. ( ) belum pernah

8. Yang serius?

b. ( ) pernah, karena menderita sakit……..

9. …………….dan seterusnya………………………………

9.3 Wawancara

Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:

a. Wawancara terpimpin (guided Interview) yang juga dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis a. Wawancara terpimpin (guided Interview) yang juga dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis

1. Mempersiapkan Wawancara

Sebelum melaksanakan wawancara, perlu dirancang pedoman wawancara. Pedoman ini disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.

b) Berdasarkan tujuan di atas tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara tersebut. Aspek-aspek tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi pertanyaan wawancara.

c) Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk berstruktur atau bentuk terbuka

d) Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan analisis butir (c) di atas, yakni membuat pertanyaan yang berstruktur atau yang bebas

e) Ada baiknya apabila dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara. Contoh pedoman wawancara terbuka: Tujuan : Memperoleh informasi mengenai cara belajar yang

dilakukan oleh siswa di rumahnya Bentuk : Wawancara bebas Responden : Siswa yang memperoleh prestasi belajar cukup tinggi. Nama siswa

: …………………………………………………… Kelas / semester

: …………………………………………………… Jenis kelamin

Komentar dan Pertanyaan guru

Jawaban siswa kesimpulan hasil wawancara

1. kapan dan berapa lama anda belajar di rumah? 2. bagaimana cara anda mempersiapkan diri untuk belajar secara efektif? 3. kegiatan apa yang anda lakukan pada waktu mempelajari bahan pelajaran? 4. seandainya anda mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, usaha apa yang anda lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

5. bagaimana cara yang anda lakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan belajar yang telah anda capai?

6. dst. Tanggal, bulan, tahun

Pewawancara ……………………………….

9.4 Pengamatan

Pengamatan merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan / observasi. Observasi sevagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.