JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITAN NO JENIS BULAN/MINGGU KEGIATAN
TABEL IX DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA KELOMPOK KONTROL (Y)
F FY
Y2
FY2
40 FX 2865
FX 3369 , 37
Dari tabel di atas dapat dicari rata- rata, standar deviasi dan standar error variabel yaitu:
a. Rata-rata (Mean) Variabel Y
fY
b. Standar Deviasi Variabel Y
SD =
2 fY
3. Mencari Standart Error Variabel X dan Variabel Y
= SE MX MY
SE MX SE MY
Dari perhitungan di atas diperoleh standar error perbedaan mean kelompok eksperimen (X) dan kelompok kontrol (Y) = 2,02
B. Pengujian Persyaratan data
Penganalisisan data menggunakan statistik komparasi yaitu dengan menggunakan uji “t”. Analisis ini digunakan dengan persyaratan bahwa yang diteliti adalah populasi yang berdistibusi normal dan varians dari kelompok- kelompok yang membentuk sampel homogen. Dengan demikian normalitas dan homogenitas merupakan persyaratan dasar bagi berlakunya analisis komparasional.
a. Uji Normalitas
1) Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen (X)
Untuk menguji normalitas dapat digunakan uji normalitas Lilliefors. Berikut tabel uji normalitas variabel X.
TABEL X UJI NORMOLITAS DATA KELOMPOK EKSPERIMEN (X)
Untuk pengujian normalitas data kelompok eksperimen (X) di atas, perhitungannya sebagai berikut: Diketahui rata-rata variabel X = 78,38
a) Simpangan Baku S 2 =
40 S 2 = 75,48 S =
Demikian untuk mencari Zi selanjutnya,
d) F(Zi) = 0,5 Zi ( tabel distribusi normal)
Demikian untuk mencari F(Zi) selanjutnya.
e) S (Zi) =
f kum N
Demikian untuk mencari S (Zi) selanjutnya.
f) L = F(Zi) – S (Zi)
Demikian untuk mencari L selanjutnya. Berdasarkan tabel di atas, didapat L
= 0.13 dengan menggunakan
hitung
dan N = 40, maka nilai kritis melalui uji Lilliefors diperoleh L
tabel
0.14. Ternyata L <L (0.13 < 0.14) ini membuktikan bahwa data variabel
hitung
tabel
X berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol (Y)
TABEL XI UJI NORMOLITAS DATA KELOMPOK KONRL (Y)
X f Fkum
Zi
F(Zi)
S(Zi)
55 3 3 -1,18
0,02 Untuk pengujian normalitas data kelompok kontrol (Y) di atas, perhitungannya sebagai berikut:
Diketahui rata-rata variabel Y = 71,63
a) Simpangan Baku S 2 =
40 S 2 = 84,33 S =
c) Bilangan Baku (Zi)
Demikian untuk memcari Zi selanjutnya,
d) F(Zi) = 0,5 Zi ( tabel distribusi normal)
Demikian untuk mencari F(Zi) selanjutnya.
e) S (Zi) =
f kum N
Demikian untuk mencari S (Zi) selanjutnya.
f) L = F(Zi) – S (Zi)
Demikian untuk mencari L selanjutnya.
Berdasarkan table di atas, didapat L = 0.13 dengan menggunakan
hitung
dan N = 40, maka nilai kritis melalui uji Lilliefors diperoleh L = 0 , 05
tabel
0.14. Ternyata L
<L
(0.13 < 0.14) ini membuktikan bahwa data variabel
hitung
tabel
Y berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Variansi Populasi
Untuk menguji homogenitas data diperlukan uji Barttlett. Perhitunganya sebagai berikut : Diketahui
X = 75,48
Y = 84,23 S 2
Derajat kebebasan (dk) Derajat kebebasan (dk)
TABEL XII HARGA- HARGA YANG PERLU UNTUK UJI BARTLETT
SAMPE DK
1/DK
log S (dk) log S
1) Variansi Gabungan Sampel
2) Harga Satuan B
B = log
i 1
= (log 79,86)(78) = (1,90) (78)
3) Selanjutnya digunakan uji Bartlett dengan Chi- Kuadrat
= (In 10) { B
I 1 N 2 log s i
= (2,3026) {148,20 – 148,41} = (2,3026) (-0,21) = -0,48 (dimutlakkan) = 0,48
2 Dari perhitungan di atas diperoleh X 2 hitung sebesar 0,48. Harga X tabel (Chi-Kuadrat) pada taraf kepercayaan 95% dengan dk 39 adalah 43,38. Ternyata
2 X 2 <X tabel yaitu 0,48 < 43,8. Hal ini membuktikan bahwa variansi populasi adalah homogen.
4. Pengujian Hipotesis
Setelah dicari normalitas dan homogenitas dari kelompok eksperimen (X) dan kelompok kontrol (Y) maka hasilnya menunjukkan bahwa persyaratan analisis dalam penelitian ini berdistribusi normal dan bervarians kelompok- kelompok sampel adalah homogen. Hal ini menunjukkan bahwa persyaratan analisis dalam penelitian ini terpenuhi, sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian lebih lanjut yaitu pengujian hipotesis dengan uji “t” menggunakan rumus Sudijono (2004 : 315)
0 M X M Y SE MX MY
= 3,34 dikonsultasikan dengan ‘r’ untuk mengetahui berapa % keefektifannya, maka:
r = t 2 r = 3,34 2 r = 11,16%
Setelah t diperoleh, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dan dengan dk = (Ni + N2) – 2 =(40 + 40) – 2 = 78. Pada tabel t dengan dk = 78 diperoleh taraf signifikan 5% = 2 dan taraf signifikan
1% = 2,65, karena t yang diperoleh lebih besar dari t tabel yaitu 2 < 3,34 > 2,65.
Maka hipotesis nihil (H 0 ) ditolak dan hipotesis alternatif (H a ) diterima. Hal ini berarti dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan model pembelajaran ROPES lebih efektif dibandingkan Model Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir (MP PKB) oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia FKIP Universitas HKBP Nommensen.
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis di atas dapat dikemukakan hal-hal berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil akhir mahasiswa pada pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran ROPES dan Model Pembelajaran Pengembangan
2. Hasil akhir menulis karangan argumentasi mahasiswa menggunakan model pembelajaran ROPES lebih efektif dari pada hasil mahasiswa yang menggunakan Model Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir.
3. Rata-rata (mean) hasil akhir mahasiswa menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran ROPES adalah 78,38, sedangkan rata-rata (mean) hasil akhir mahasiswa menulis karangan argumentasi dengan menggunakan Model Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir (MP PKB) adalah 71,63.