Analisis Rasio

Lampiran 3. Analisis Rasio

Rasio memberikan informasi yang tidak dapat diperoleh di tempat lain. Rasio tidak dapat menggantikan pengalaman ataupun manajemen yang baik, namun akan menciptakan manajer yang lebih baik. Rasio dapat membantu untuk menunjukkan hal- hal yang memerlukan penelitian lebih lanjut atau bantuan dalam mengembangkan strategi operasi pada masa mendatang.

1. Manfaat Analisis Rasio

Rasio bersifat umum dan dapat menggunakannya setiap hari. Rasio memberikan pemahaman yang lebih balk. Sebagai contoh, panjangnya sebuah jalan yang dapat Anda capai dengan satu galon bensin atau angka peringkat pengangguran yang ditunjukkan dalam sebuah rasio lebih mudah untuk dipahami daripada hanya mengetahui jumlah total bensin yang dipakai atau jumlah total pengangguran. Rasio digunakan ketika kita akan mencari harga terbaik per satu ons makanan, atau mengukur biaya pembangunan gedung dalam sejumlah mata uang tertentu per meter persegi. Rasio merupakan alat yang penting untuk mengukur perkembangan suatu usaha dan untuk membandingkan suatu usaha dengan para pesaingnya.

2. Fungsi Pengukuran pada Rasio

Rasio mengukur perbandingan. Pada contoh di atas, yaitu kita dapat menentukan sebuah angka terhadap angka lainnya. Rasio juga mengukur hubungan, karena dapat menerjemabkan aktiva-aktiva, seperti peralatan dan persediaan, serta kewajiban, seperti utang dan pinjaman, ke dalam sebuah nilai mata uang. Dengan demikian, rasio memudahkan kita untuk melihat hubungan yang berarti antara dua hal yang berbeda. Rasio juga memungkinkan Anda untuk membuat perbandingan antara dua periode waktu. Sebagai contoh, sebuah rasio akan memungkinkan Anda mengukur pergantian persediaan dalam setiap bulan atau setiap tahun.

3. Analisis Kecenderungan (Trend)

Dengan menghitung persentase atau rasio yang sama pada saat yang sama setiap bulan atau tahunnya, kita dapat memperoleh kecenderungan suatu bisnis. Kecenderunngan menggambarkan tingkat dan arah perubahan setiap waktu dan umumnya dilakukan pada akhir setiap bulan.

4. Empat Jenis Rasio Keuagan Yang Penting

Terdapat empat jenis rasio yang sudah umum digunakan dalam mengukur dan mengendalikan suatu bisnis. Dalam kaitan ini tidak perlu menggunakan setiap rasio yang disajikan, terutama jika perusahaan bergerak di bidang jasa.

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio),

Disebut demikian karena digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersedia untuk membayar biaya-biaya jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini penting dalam menjaga agar perusahaan dapat tetap berjalan. Perusahaan akan segera bangkrut apabila tidak dapat menyediakan uang tunai (kas) dengan cepat. Sedangkan bank tidak akan bersedia meminjamkan uang apabila dalam keadaan yang sangat tidak genting. Aturlah waktu sebelumnya

(line-of-credit). Saat terbaik untuk melakukan pengaturan ini adalah ketika perusahaan memiliki likuiditas yang sangat baik.

Rasio ini terdiri dari beberapa rasio yang pada dasarnya mengukur tingkat likuiditas, yaitu: (1) Rasio lancar/jangka pendek, (2) Rasio cepat, (3) Rasio perputaran kas, (4) Rasio Utang pada Aktiva yang pengunaannya berbagai untuk keperluannya:

1) Terdapat rasio-rasio yang sejauh ini memungkinkan pengusaha menguasai penggunaan analisis rasio.

2) Rasio likuiditas membantu dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang.

3) Rasio lancar sangat penting karena menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan yang harus segera dibayar.

4) Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar, yang merupakan hal penting karena menunjukkan persediaan uang tunai membayar upah atau membeli bahan/material.

5) Dengan menjaga kelayakan rasio untuk mendapatkan perputaran kas yang baik, pengusaha akan dapat mengambil keuntungan dari diskon pembayaran langsung.

6) Utang jangka panjang harus kurang dari 45% dari modal pemegang saham.

7) Rasio mana yang akan dipilih bergantung pada kepercayaan pebisnis pada kemampuan mengumpulkan utang utang pebisnis.

b. Rasio Profitabilitas (profitability ratio), yang digunakan untuk mengukur dan membantu mengendalikan pendapatan, yaitu dengan cara memperbesar penjualan, memperbesar margin, mendapatkan manfaat yang lebih besar dari pengeluaran biaya-biaya, dan/atau kombinasi ketiga hal ini. Merupakan hal yang paling penting dalam usaha. Pengusaha menginginkan keuntungan yang lebih baik dengan usaha diri sendiri daripada meminjambank atau dari kescmpatan yang diperoleh melalui pembayaran bunga rendah. Metode ini yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi baik atau tidaknya menjalankan bisnis. Rasio ini akan mengukur keuntungan dari penjualan (return on sales), keuntungan dari aktiva (return on assets) dan keuntungan dari investasi (return on investment). Sebagai aturan umum, profitabilitas, yang terkadang disebut pula pendapatan, diperoleh dari dari perubahan harga atau volume atau keduanya. Oleh karenanya, perubahan pada rasio berlangsung setiap waktu. Hal ini terjadi dengan usaha dilakukan, yang mempengaruhi perubahan didalam harga dan atau volume. Hal ini terjadi oleh peningkatan biaya, seperti penambahan tenaga penjualan, atau pengiklanan yang berlangsung setiap waktu sehingga memperkecil keuntungan (menyusutkan) aktiva atau menambah yang lain, atau terjadi peminjaman, Apabila menaikkan atau menurunkan harga, perubahan biasanya akan ditunjukkan pada perubahan dalam rasio.

1) Rasio profitabilitas mengukur keuntungan dari penjualan (return On sales), Keuntungan dari aktiva (return on assets- ROA), dan keuntungan dari investasi (Return on investrnent -ROI).

2) Profitabilitas merupakan merupakan hasil dari beberapa beberapa hal, seperti:struktur harga, jumlah usaha, dan seberapa baik pengusaha mengendalikan usaha.

3) Rasio profitabilitas merupakan alat yang tepat untuk membandingkan usaha dengan rata-rata industrinya.

4) Keuntungan dari investasi dapat diperbandingkan sebagai keuntungan dari pemegang saham saham terhadap total aktiva.

5) Tingkat keuntungan dari penjualan harus digunakan secara hati-hati ketika membandingkan usaha Anda dengan perusahaan lain.

6) Hati hati menggunakan rasio tingkat keuntungan dari total aktiva untuk membandingkan usaha Anda dcngan pcrusahaan lain tanpa mengetahui aktiva tetap: apakah aktiva tetap tersebut disewa atau apakah pendapatan lain termasuk dalam aktiva lancar.

mengukur dan membantu mengendalikan operasi perusahaan. Rasio ini melengkapi rasio-rasio lainnya untuk membantu meningkatkan pendapatan dengan menilai transaksi-transaksi penting, seperti penggunaan pinjaman, pengendalian persediaan, dan/atau manajemen aset.

Rasio efisiensi mengukur seberapa baik seorang usahawan menjalankan usaha. Rasio ini memberikan petunjuk seberapa cepat usahawan mengumpulkan uang untuk penjualan kredit dan berapa kali memutar persediaan dalam waktu yang telah ditentukan. Rasio ini pun mengukur banyaknya penjualan yang dihasilkan oleh aktiva dan keuntungan yang didapatkan pada aset (aktiva). Rasio efisiensi merupakan contoh penting agar binis tetap seimbang.

Sebagai contoh, apabila Anda menjadi sangat longgar dalam memberikan kredit untuk penjualan, maka akan terjadi peningkatan dalam jumlah hari rata- rata yang dipergunakan untuk mengumpulkan piutang. Apabila terlalu banyak melakukan pembelian akan terjadi penurunan perputaran persediaan. Hal ini sama dengan apabila mendapatkan terlalu banyak aktiva tetap tanpa memperhatikan peningkatan: penjualan, maka rasio perputaran aktiva tetap akan segera menurun.

Rasio lain pun akan berperan dalam menjaga keseimbangan bisnis, yang akan embantu usahawan dalam menjalwalkan pertumbuhan yang sehat. Rasio efisiensi biasanya akan mendeteksinya lebih awal, dan usahawan akan mengetahui bahwa beberapa rasio efisiensi disajikan dalam hari dan bukan dalam persentase ataupun proporsi (angka perbandingan):

a) Rasio efisiensi mengukur seberapa baik a) Rasio efisiensi mengukur seberapa baik

d) Dengan membagi HPP dengan perputaran rata-rata akan menunjukkan berapa kali Anda mengganti persediaan setiap bulan atau setiap tahunnya.

e) Penjualan bersih dibagi dengan aktiva tetap akan menunjukkan angka seberapa baik Anda memperoleh hasil penjualan dibandingkan dengan aktiva tetap.

Contoh Analisa Perbandingan rasio PERUSAHAAN PEMASOK PERLENGKAPAN G

YZ

PERBANDINGAN RASIO TIGA

TAHUN (dalam iutaan rupiah)

Jumlah Rp 0. HPP

Jumlah

7250 100 4 Laba kotor

Rp

5220 72 % peningkatan penjualan

3.4 Piutang ragu-ragu

40 0.6 40 0.6 Pajak (daerah)

42 0.6 35 0.5 Pendapatan usaha

1842 26.3 80 1.1 Pendapatan lain-laion

Pendapatan sebelum pajak 27. 2005

Tahun 3 Rata-rata

Industri

% Jumlah Rp 7500 100

1390 18.4 14.7 Tidak tersedia

data

Catatan : Rata-rata pengeluaran industri berasal dari 'Kajian Biaya Melakukan Bisnis Tahun 1998'

*Upah meliputi pemilik, officer dan seluruh karyawan, upah, bonus, pajak payroll dan kegunaan lainnya

*Lain-lain meliputi pasokan kantor dan toko, perbaikan dan perawatan gedung, sewa atau kepemilikan pada Real Estate, persewaan, hukum dan akunting, servis komputer, iuran dan sumbangan, hiburan (entertainment), cuci kering (laundry), pemberian-pemberian dan sebagainya

Format A FORMAT A - PERBANDINGAN RA

Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Rasio Bulan

Aktiva lancar Kewajiban lancar Penjualan bersih

Modal kerja Total utang

Modal Pemegang saham Pendapatan usaha Penjualan bersih Pendapatan sebelum pajak

Total aktiva Pendapatan sebelum pajak

Modal pemegang saham Piutang dagang x 365

Penjualan bersih HPP

Persediaan rata-rata Penjualan bersih Aktiva tetap

Format B