Pengaturan Hak-Hak Bagi Pekerja Wanita di PT Djarum Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama

h. Perlindungan Kerja pada Malam Hari

Pekerja wanita yang bekerja pada malam hari diatur dalam dalam Pasal 76 ayat (1) sampai dengan ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003 yang mengatur mengenai mempekerjakan wanita antara pukul 23.00 – 07.00. pengusaha yang mempekerjakan wanita antara waktu tersebut wajib memberikan makanan dan minuman bergizi dan menjaga kesusilaan dan

commit to user

menyediakan antar jemput bagi wanita yang berangkat dan pulang bekerja. Kerja malam hari pada PT Djarum hanya diberlakukan bagi pekerja yang bekerja pada pabrik Sigaret Kretek Mesin dan tidak diberlakukan pada pabrik Sigaret Kretek Tangan. Pada Sigaret Kretek Mesin ini dibutuhkan pekerja baik laki-laki maupun wanita untuk mengawasi jalannya mesin produksi rokok sepanjang hari. Maka dari itu diadakan 2 (dua) shift jam kerja, yaitu jam kerja pagi hari dan jam kerja malam hari. Bagi pekerja wanita yang bekerja pada malam hari disediakan fasilitas berupa antar jemput selama jam kerja malam, diberi minuman dan makanan 1400 kalori dan dijamin kesehatan dan keselamatannya selama pada jam kerja malam hari.

i. Perlindungan dari Kekerasan Atas Gender

Saat ini, banyak kaum wanita yang beralih profesi dari ibu rumah tangga menjadi wanita karir maupun pekerja bayaran. Hal ini menimbulkan dampak yang besar bagi keamanan terhadap diri dari seorang wanita yang bekerja di luar rumah. Seperti yang diutarakan dalam seminar tentang pekerja wanita dari International Labour Organisation berkiut ini : The key importance of paid work to women is that it brings them financial

independence, takes them out of the family home and challenges the traditional division of labour between men and women. The transfer of male–female relations into the public space is very important because it means that discrimination is much more difficult to hide, and it is also a key factor in combating poverty and promoting development.

Perlindungan terhadap wanita yang bekerja di luar rumah diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat (1) yang berbunyi bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja;

b. Moral dan kesusilaan; dan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan mertabat manusia seta nilai- nilai agama.

commit to user

Undang Hukum Pidana yaitu dalam bab XIV tentang kejahatan terhadap kesusilaan antara lain pasal 281 sampai pasal 296. Jika terdapat perbuatan kekerasan terhadap pekerja perempuan ini pihak perusahaan dapat melakukan tindakan secara administrasi berupa peringatan kepada pihak yang melakukan kejahatan atau juga dapat melakukan PHK dengan didasari pada pasal 158 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa pengusaha dapat memutus hubungan kerja terhadap pekerja dengan alasan pekerja telah melakukan kesalahan berat antara lain seperti melakukan perbuatan asusila, menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidsai teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja.

j. Perlindungan Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja

Kesejahteraan sosial diartikan suatu sistem atau institusi perawatan sosial yang terdiri dari kebijakan, program dan pelayanan sosial yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan manusia, terutama kelompok-kelompok masyarakat yang kurang beruntung (Edi Suharto, 2006:3).

Kesejahteraan pekerja diatur dalam PKB Pasal 30 hingga Pasal 32. Pasal 30 menjelaskan tentang jaminan sosial tenaga kerja, Pasal 31 menjelaskan tentang Koperasi Pekerja, dan Pasal 32 menjelaskan tentang Fasilitas Peribadatan.

Pasal 30 mengatur bahwa pengusaha mengikutsertakan semua pekerja dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Menurut Bapak Bagus Tiba, Program jaminan sosial yang diberikan di PT. Djarum berupa jaminan pemeliharaan, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Menurut beliau juga bahwa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ditujukan bagi semua pekerja, bagi suami/ istri pekerja yang sah dan untuk 3 orang anak. Pemberian jaminan kepada karyawan, suami/istri karyawan yang sah dan 3 orang anak merupakan

commit to user commit to user

Pihak perusahaan menyediakan fasilitas kesejahteraan lain bagi pekerja yang diatur dalam Pasal 31 yaitu fasilitas koperasi karyawan. Dalam usaha meningkatkan kesejahteraan pekerja, pengusaha menyetujui dan membantu didirikannya Koperasi Karyawan di lingkungan perusahaan sepanjang pelaksanaannya tidak mengganggu aktifitas perusahaan.

Pasal 32 menjelaskan bahwa untuk kepentingan peribadatan, Pengusaha mengupayakan fasilitas peribadatan bagi pekerja guna melaksanakan kegiatan keagamaannya. Saat ini pihak PT. Djarum di setiap pabriknya telah menyediakan fasilitas musholla bagi pekerja mereka yang beragama islam.

PT Djarum sebagai perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja tidak mengabaikan begitu saja tentang kesejahteraan sosial tenaga kerjanya.