PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK A KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT, A KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT,

36 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 81983 STDD No. 182000

BAB II PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

Pasal 3 Dihapus. Penjelasan Pasal 3 Ketentuan Pasal 3 yang mengatur tentang Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dihapus dan dipindahkan ke dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 81983 STDD No. 422009

BAB II PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

Pasal 3 Dihapus. Penjelasan Pasal 3 Ketentuan Pasal 3 yang mengatur tentang Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dihapus dan dipindahkan ke dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA II 38 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 81983 STDD No. 182000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IIA KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT,

MENYETOR DAN MELAPORKAN PAJAK YANG TERUTANG Pasal 3A 1 Pengusaha yang melakukan penyerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, huruf c, atau huruf f, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, dan wajib memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang terutang. 2 Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. 3 Orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d dan atau yang memanfaatkan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e wajib memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang yang penghitungan dan tata caranya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan. 39 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 81983 STDD No. 422009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IIA KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT,

MENYETOR DAN MELAPORKAN PAJAK YANG TERUTANG Pasal 3A 1 Pengusaha yang melakukan penyerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf a, huruf c, huruf f, huruf g, dan huruf h, kecuali pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dan wajib memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang. 1a Pengusaha kecil sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. 2 Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3 Orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf d danatau yang memanfaatkan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf e wajib memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang yang penghitungan dan tata caranya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. IIA 40 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 81983 STDD No. 182000 Penjelasan Pasal 3A Ayat 1 Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean dan atau melakukan ekspor Barang Kena Pajak diwajibkan: melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; a. memungut pajak yang terutang; b. menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar dari Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, serta menyetorkan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang terutang; c. melaporkan penghitungan pajak. Ayat 2 Pengusaha Kecil diperkenankan untuk memilih dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. Apabila menjadi Pengusaha Kena Pajak, maka Undang-undang ini berlaku sepenuhnya bagi Pengusaha Kecil tersebut. Ayat 3 Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean, harus dipungut oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak tersebut. 41 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 81983 STDD No. 422009 Penjelasan Pasal 3A Ayat 1 Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak danatau penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean danatau melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, danatau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud diwajibkan: a. melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; b. memungut pajak yang terutang; c. menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang; dan d. melaporkan penghitungan pajak. Kewajiban di atas dak berlaku untuk pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Ayat 1a Cukup jelas. Ayat 2 Pengusaha kecil diperkenankan untuk memilih dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. Apabila pengusaha kecil memilih menjadi Pengusaha Kena Pajak, Undang-Undang ini berlaku sepenuhnya bagi pengusaha kecil tersebut. Ayat 3 Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud danatau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean harus dipungut oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud danatau Jasa Kena Pajak tersebut. 42 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 81983 STDD No. 182000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III OBJEK PAJAK