25
2. “Electronic Tone
s
Vol. 1” karya dari Wayan Theo Firman Firnanda
“Electronic Tones Vol. 1” adalah karya Wayan Theo Firman Firnanda yang dibuat sebagai tugas akhir dalam perkuliahannya. Repertoar ini
memadukan instrument drum dengan musik elektronik yang sedang berkembang pada saat ini. Yang ditonjolkan untuk teknik drumnya sendiri
ada letak aksen yang dibolak-balik dan beberapa pergantian sukat. Sukat pada karya ini meliputi 58, 68, 78, 98, dan 44.
Berikut adalah struktur dari “Electronic Tones Vol. 1” :
A Birama 1-36
A’ Birama 37-52
B Birama 53-72
C Birama 73-122
C’ Birama 123-134
D Birama 135-138
Tabel 2.2. Struktur Musik “Electronic Tones Vol. 1”
Bagian A birama 1-36 diawali introduksi dari musik selama 5 birama dan drum mulai masuk pada birama 6 diawali dengan
roll cymbal
. Sukat yang digunakan 78 dimana
snare
jatuh diketukan 6.
Gambar Notasi 2.7. Pola ritme bagian A Terjadi perubahan pola ritme
snare
pada birama 21-36 yang jatuh diketukan 4.
Gambar Notasi 2.8. Pengembangan pola ritme bagian A
26
Masuk ke bagian A’ birama 37-52. Sukat yang digunakan masih sama tetapi pola ritme dikembangankan dengan pola
drumming funk
.
Gambar Notasi 2.9 . Pola ritme bagian A’
Selanjutnya memasuki bagian B birama 53-72. Pola pergantian sukat pada bagian ini adalah 58, 68, 58, 68, 98 dan diulang sebanyak 4
kali. Pola ritme dimainkan secara
tutti
dengan iringan musiknya m
e n
g g
u k
an not 116 dan
open hi-hat
pada setiap ketukan berat. Gambar Notasi 2.10. Pola ritme
tutti
bagian B Bagian C birama 73-122 kembali terjadi perubahan sukat menjadi
68. Diawali dengan melodi selama 9 birama kemudian drum mulai bermain pada birama 82 dengan
roll cymbal
sebagai pengantarnya. Pada bagian ini terjadi beberapa kali perubahan dan pengembangan pola ritme.
Pertama birama 81-98, pukulan
snare
jatuh pada ketukan 5.
Gambar Notasi 2.11. Pola ritme pertama bagian C
27
Terjadi perubahan pada birama 99 sampai 104 ketukan bass drum yang sebelumnya jatuh diketukan 1, 4, 1, 4, 6 berubah menjadi 2, 4, 2, 6
dan
snare
jatuh diketukan 5, 4, 5, 4.
Gambar Notasi 2.12. Pengembangan pola ritme pertama C Pada birama 105 dan 106 kembali ke pola pertama dan dilanjutkan
perubahan pola ritme pada birama 107 sampai 109 dengan
grouping
1, 2, 3, 4 sehingga terkesan seperti berganti sukat menjadi 44. Selanjutnya kembali
ke pola ritme awal bagian C.
Gambar Notasi 2.13. Pola ritme kedua bagian C Kembali terjadi perubahan pola ritme pada birama 115 sampai 116
menggunakan pola ritme dengan
grouping
dari sukat 44. Permainan bass drum bergeser satu ketuk seperenambelasan dan ada penambahan bass
drum pada setiap ketukan beratnya.
Gambar Notasi 2.14. Pola ritme ketiga bagian C Pada birama 117 sampai 122 terjadi perubahan pola dengan
grouping
kembali menjadi 68 dengan memainkan
crash cymbal
untuk mempertegas setiap ketuknya.
28
Gambar Notasi 2.15. Pola ritme keempat bagian C Memasuki ba
gian C’ birama 123-134 sukat yang digunakan adalah 64. Pada birama 123 sampai 126
snare
jatuh diketukan 2, 4, dan 6 dan memainkan not 116 sebagai jembatan menuju pola ritme selanjutnya.
Gambar Notasi 2.16 . Pola ritme pertama bagian C’
Memasuki birama 127 sampai 130 terjadi pengembangan pola ritme pada
snare
. Pada birama 127 dan 129 pukulan
snare
jatuh diketukan 3 dan 6 sedangkan birama 128 dan 130 jatuh diketukan 4 dan 6.
Gambar Notasi 2.17 . Pola ritme kedua bagian C’
Pada akhir bagian C’ pola ritme
snare
kembali jatuh diketukan 2, 4, dan 6 dengan pola ritme
drumming
116.
29
Gambar Notasi 2.18 . Pola ritme ketiga bagian C’
Bagian D birama 135-167 merupakan bagian akhir dari repertoar ini. Diawali dengan
fill in
116 selama dua birama kemudian masuk pada pola ritme utama.
Drumming
116 menjadi teknik yang digunakan untuk bagian ini dengan sukat 44. Terdapat solo drum pada birama 145 sampai
148 dan birama 153 sampai 156. Repertoar ini ditutup dengan pola
tutti
pada birama 165 sampai 167.
Gambar Notasi 2.19. Pola ritme
fill in
awal bagian D
Gambar Notasi 2.20. Pola ritme bagian D
Gambar Notasi 2.21. Pola
tutti
bagian akhir
30
3. Analisis “