Proses Pembuatan

3.6 Proses Pembuatan

Dalam pembuatan sarune tersebut setelah bahan-bahan sudah tersedia semua maka selanjutnya adalah proes pembentuka bahan. Proses pembuatan sarune Dalam pembuatan sarune tersebut setelah bahan-bahan sudah tersedia semua maka selanjutnya adalah proes pembentuka bahan. Proses pembuatan sarune

Tabel 1:

Tahap Pengerjaan Dalam Pembuatan Sarune

No. TAHAPAN PENGERJAAN BAGIAN PENGERJAAN

1 Tahap I  Pemilihan bambu Induk sarune dan lubang nada

 Pembentukan dan pemotongan pola

 Tahap akhir induk sarune

2 Tahap II  Pemilihan batok kelapa Takar ni harambir

 Pembentukan dan pemotongan pola

 Tahap akhir batok kelapa

3 Tahap III  Pemilihan Tanduk kerbau Tanduk ni horbo

 Pembentukan dan pemotongan pola  Pengikisan tanduk

 Tahap akhir tanduk

4 Tahap IV  Pemilihan bambu Anak sarune

 Pembentukan dan pemotongan pola  Tahap akhir anak sarune

3.6.1 Tahap Pertama

3.6.1.1 Pemilihan bambu

Bambu yang dipilih beliau yang akan dijadikan induk sarune adalah bambu yang matang. Diameter lubang bambu yang dipilih beliau tidak terlalu besar.

Gambar 3.27 Pemilihan induk sarune

(Dokumentasi Penulis, 2015)

3.6.1.2 Pembentukan dan Pemotongan Pola

Pada bagian ini pembentukan dan pemotongan pola yang dimaksud adalah menentukan titik yang akan dijadikan lubang nada. Untuk membuat lubang nada yang pertama dilakukan adalah dengan mengkur panjang diameter bambu bagian luar. Untuk menentukan lubang pertama yaitu panjang lingkaran bambu kemudian dikali dua

Selanjutnya lubang yang dibuat adalah lubang nada paling bawah dari sarune. Untuk menentukanya yaitu panjang lingkaran bambu kemudian dikali satu. Setelah dapat lubang pertama dan lubang paling bawah selanjutnya membagi dua lubang antara yang pertama dan yang paling bawah.

3.6.1.3 Tahap Akhir Induk Sarune

Setelah membentuk pola pada lubang nada. Selanjutnya adalah proses melubangi lubang dengan cara memanaskan besi. Setelah besi panas selanjutnya melubangi lubang nada yang telah ditandai tadi dengan besi tersebut.

Gambar Membuat lubang nada dengan besi panas (dokumentasi penulis, 2015)

3.6.2 Tahap Kedua

3.6.2.1 Pemilihan Batok Kelapa

Tahap selanjutnya adalah membuat takar ni harambir, batok kelapa yang dipilih adalah batok kelapa yang sudah lama terendam air. Beliau mengatakan batok kelapa yang terendam air memiliki kandungan air yang banyak sehingga dalam pengerjaannnya nantinya batok kelapa tersebut tidak mudah pecah.

3.6.2.2 Pembentukan dan Pemotongan Pola

Batok kelapa yang telah tersedia selanjutnya dipecahkan sehingga kita mendapat bagian yang hampir bulat dan mempermudah untuk membentuk pola yang diinginkan. Selanjutnya tinggal mengikis batok tersebut agar berbentuk bulat sempurna.

Selanjutnya bagian tengah batok kelapa tersebut di lubangi dengan menggunakan pisau. Ukuran diameter lubang tengah batok tersebut disesuaikan dengan diameter induk sarune yang telah ada.

Gambar 3.24 Pemecahan batok kelapa

(Dokumentasi Penulis, 2015)

Gambar 3.25 Melubangi batok kelapa

(Dokumentasi Penulis, 2015)

3.6.2.3 Tahap Akhir Batok Kelapa

Tahap akhir pada bagian ini adalah dengan membersihkan batok kelapa dengan cara mengamplasnya.

Gambar 3.26 Pengamplasan batok kelapa

(Dokumentasi Penulis, 2015)

3.6.3 Tahap Ketiga

3.6.3.1 Pemilihan Tanduk Kerbau

Pada subbab sebelumnya telah dijelaskan bahwa tanduk kerbau yang bagus adalah tanduk kerbau jantan. Beliau mengatakan tanduk kerbau jantan berbentuk agak lurus dibandingkan tanduk kerbau betina. Mengenai tanduk kerbau, biasanya beliau memesan kepada seseorang atau bisa saja dia akan datang langsung ke rumah pemotongan. Menurut beliau tanduk kerbau bisa ditemukan di rumah-rumah potong hewan tapi tak jarang juga tanduk tersebut tidak ada disebabkan biasanya tanduk tersebut sudah ada yang memesan duluan.

3.6.3.2 Pembentukan Dan Pemotongan Pola

Setelah tanduk tersebut dipilih, langkah selanjutnya adalah pembentukan pola pada tanduk kerbau dan pemotongannya. Tanduk yang pertama dipotong adalah bagian pangkal tanduk yang memiliki lubang yang besar.

Gambar 3.18 Pemotongan pangkal tanduk

(Dokumentasi Penulis, 2015)

Setelah tanduk bagian pangkal telah terpotong, langkah selanjutnya adalah memotong bagian ujung tanduk tersebut. Sebelum memotong, sebaiknya memperhatikan bagian ujung tanduk yang memiliki lubang agar lebih mudah untuk memperbesar lubang tanduk nanti sehingga induk sarune dapat masuk ke ujung tanduk tersebut.

Gambar 3.19 Pemotongan ujung tanduk

(Dokumentasi Penulis, 2015)

Gambar 3.20 Tanduk yang telah dipotong

(Dokumentasi Penulis, 2015)

Setelah itu, lubang yang kecil pada tanduk di bor agar memperbesar lubang sehingga induk sarune dapat masuk ke dalam lubang tersebut.

Gambar 3.21 Pengeboran tanduk (Dokumentasi Penulis, 2015)

3.6.3.3 Pengikisan Tanduk

Langkah selanjutnya adalah pengikisan tanduk, pengikisan dilakukan agar berat tanduk tersebut berkurang sehingga seimbang dengan induk sarune, sehingga induk sarune tidak mudah pecah.

Gambar 3.22 Pengikisan tanduk (Dokumentasi Penulis, 2015)

3.6.3.4 Tahap Akhir Tanduk

Tahap akhir pada bagian ini adalah setelah tanduk tersebut selesai dikikis, tanduk tersebut di rendam dengan air selama satu hari, ini bertujuan agar tanduk menjadi licin.

Gambar 3.23 Perendaman tanduk (Dokumentasi Penulis, 2015)

3.6.4 Tahap Keempat

3.6.4.1 Pemilihan bambu

Bambu yang dipilih beliau yang akan dijadikan anak sarune adalah bambu yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Ini supaya bambu yang akan menjadi anak sarune tersebut mudah untuk dikikis dan tidak mudah patah saat dikikis. Diameter lubang bambu yang dipilih beliau lebih kecil dari induk sarune.

3.6.4.2 Pembentukan dan Pemotongan Pola

Tahap selanjutnya yaitu membuat lidah pada anak sarune. Tahap pertama dalam membuat lidah tersebut yaitu mengikis bambu tersebut. Pengikisan dilakukan dengan cara berlawanan arah dengan bagian atas anak sarune.

Pengikisan anak sarune

3.6.4.3 Tahap Akhir Anak Sarune

Setelah lidah pada anak sarune, tahap terakhir adalah dengan memotong bambu yang dijadikan anak sarune sesuai dengan kengininan. Tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Untuk meninggikan bunyi anak sarune agar lebih nyaring lakukan penipisan pada lidah anak sarune.

Penipisan anak sarune