Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

a. Pertanyaan Mengenai Data Diri

- Nama Lengkap

: Muarifah

-Tempat Tanggal Lahir

: Medan, 15 September 1993

-Alamat : Jl. Tuba 3 Gg. Syafi”I Medan Denai -Usia Sekarang

: 22 Tahun

-Asal Kampus : FMIPA Universitas Sumatera Utara -Jumlah Anak

b. Pertanyaan Umum

1. Umur berapa anda menikah? 20 Tahun

2. Sudah berapa lama anda menikah? 2 Tahun

3. Apa tujuan anda menikah di usia muda?

“Kakak nikah di usia muda ini dengan tujuan yang paling pertama karena kakak nggak mau pacaran lama-lama dan supaya kakak bisa lebih mandiri hidup tanpa keluarga, hanya sama suami. Mau mencoba

kehidupan yang baru la kakak.”

4. Apa yang anda dapat dari pernikahan di usia muda?

“Banyak kali yang kakak dapat dari pernikahan ini. Kakak sudah banyak mengalami perubahan.. Semuanya la jadi berubah. Banyak berubah la diri kakak sekarang, nggak kayak dulu. Dulu manja kali, sekarang lebih mandiri dan lebih telaten aja,. Sekarang semua serba sendiri ngurusin rumah tangga, suami la paling bantu. Tapi orang tua uda nggak ada lagi, uda beda rumah. Jadi sekarang kakak yang belajar jadi orang tua. Anak belum ada. Tapi kakak selalu rajin apa aja. apalagi ngurusin rumah dan suami. Suami pulang kerja selalu “Banyak kali yang kakak dapat dari pernikahan ini. Kakak sudah banyak mengalami perubahan.. Semuanya la jadi berubah. Banyak berubah la diri kakak sekarang, nggak kayak dulu. Dulu manja kali, sekarang lebih mandiri dan lebih telaten aja,. Sekarang semua serba sendiri ngurusin rumah tangga, suami la paling bantu. Tapi orang tua uda nggak ada lagi, uda beda rumah. Jadi sekarang kakak yang belajar jadi orang tua. Anak belum ada. Tapi kakak selalu rajin apa aja. apalagi ngurusin rumah dan suami. Suami pulang kerja selalu

5. Faktor apa yang mendorong anda untuk menikah di usia muda?

“Kakak yakin dengan diri kakak sendiri, nikah di usia muda itu baik. Kakak rasa itu jalan yang udah harus diambil. Calon laki kakak juga udah kerja, punya gaji tetap dan rasa kakak dia uda bisa lamar kakak. Soalnya uda lama juga pacaran, sama-sama uda tau kami. Kakak uda yakin kali, apalagi calon laki kakak juga semangat mau lamar kakak. Kakak pikir laki-laki kalau uda punya kerja terus ada penghasilannya,

uda bisa tanggung jawab la dia sama istri dan anaknya nanti.”

6. Bagaimana perasaan dan kondisi anda setelah menikah di usia muda?

“Habis nikah ini, rasanya kakak senang kali la. Sering jalan-jalan sama suami ke rumah sodara-sodara. Senang Kakak bisa punya banyak keluarga, nambah lagi la keluarga kami. Uda nikah, gabung semua sodara dari Kakak juga sama suami. Punya sodara baru la habis nikah ini, dari mana-mana aja. Yang belum kenal, kenalan. Mereka semua enak, bisa diajak sodaraan. Dari suami juga dekat kali uda sama kakak. Uda nggak ada lagi yang nggak kenal. Semua sodara suami kenal. Kesenangan sendiri buat kakak bisa kenal sama mereka.”

7. Apa pengertian pernikahan di usia muda menurut pendapat anda?

“Nikah di usia muda, kakak lebih nagarah ke merekanya sendirila. Umur boleh masih muda, tapi mental sudah baik dan berusaha lebih baik lagi setelah menikah. Kalau emang cinta dan yakin. Laksanakan dengan ikat an yang baik.”

c. Pertanyaan untuk Proses Pembentukan Konsep Diri dengan Komunikasi Antarpribadi pada Mahasiswi setelah Menikah di Usia Muda

1. Apakah anda sulit atau mudah mendapatkan pemahaman positif dari lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kampus setelah menikah di usia muda ?

“Di sini uda pada banyak anaknya. Jadi kakak merasa jadi aneh sendiri la. Cuma kakak yang mahasiswa. Padahal kakak belum punya

anak, tapi mereka liatin kakak nggak suka gitu la. Suami nyuruh kakak buat bilang ke mereka biar enak. Soalnya kata suami, baiknya orang itu tapi belum kenal sama kita. Terus kakak liat mereka suka kumpul sore, itu la kakak asal keluar nyapu pas sore suka diliatin mereka. Uda la kakak datangin mereka, pertama basa-basi aja karena nggak kenal sama mereka. Tapi jadinya tiap hari kakak sama mereka. Betul kata suami karena belum kenal jadi mereka gitu. Uda kenal, mereka baik kali. Kakak juga suka gendong anak mereka sangking dekatnya. Terus kalau di kampus, teman-teman uda pada tau kenapa kakak nikah. Malah mereka ngerti dan suka kali sama yang kakak buat. Orang itu yang suka ngasih semangat sama kakak. Soalnya mereka uda teman kakak dari kapan lama.”

2. Apakah anda merasa nyaman di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kampus setelah menikah di usia muda ?

“Banyak tetangga yang baik. Kakak sering keluar,kumpul-kumpul kalau uda sore bisa sampai maghrib kami menggosip. Jadi dekat udah sama mereka. Uda kayak sodara semua disini. Nyaman kakak sama mereka, karena kakak liat baik-baik orang itu semua. Terus kalau di kampus karena kakak uda banyak teman, jadi juga ngerasa nyaman di kampus. Mereka juga sering semangatin kakak supaya baik-baik nikahnya terus langgeng sama cepat punya anak. Suka kakak sama orang itu yang doain kakak. Punya anak pengen kali kakak ah. Mudah- mudahan dikabulin doa orang itu.”

3. Apakah anda melakukan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kampus ?

“Sering kakak ketemu mereka. Kakak suka jalan-jalan keliling sama nyamperin mereka pas sore hari. Ngombrol, gosip mamak-mamak

sore. Kadang uda azan maghrib masih aja kumpul. Rumah dekat- dekatan sama tetangga, jadi gampang kalau mau ketemu mereka. Terus kakak masih kuliah, harus rajin ke kampus la. Sikit-sikit ke sore. Kadang uda azan maghrib masih aja kumpul. Rumah dekat- dekatan sama tetangga, jadi gampang kalau mau ketemu mereka. Terus kakak masih kuliah, harus rajin ke kampus la. Sikit-sikit ke

4. Apa bentuk interaksi yang anda lakukan di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kampus?

“Kakak kalau ketemu sama tetangga, biasasore hari. HAabis nyabu

halaman rumah sore-sore, udala pasti ke tempat mereka kumpul- kumpul. Suka ati di depan rumah siapa, yang penting rame. Kalau uda rame pasti lama menggosipnya. Terus kuliah kakak ini la, paling sibuk kali. Jadi jarang di rumah. Sikit-sikit ke kampus aja, kadang malas juga. Tapi harus datang, kalau nggak absen. Tapi enak juga, orang banyak teman kakak di kampus. Kalau emang nggak ada jadwal kulia, pergi kami ke warkop. Kakak ajak orang itu makan indomie. Rama- rmai seru kali, jadi kuliah nggak tepikir kali. Agak fresh otak kami jadi. Siap makan nggak langsung kampus lagi kadang, mau becerita dulu kami di warkop.”

5.Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang berbeda persepsi mengenai pernikahan di usia muda untuk menjelaskan alasan menikah anda ?

“Pernah, dulu tetangga sini pada gosipin kakak kalau uda kumpul. Kakak suka litanya pas sore hari mereka kumpul-kumpul. Terus suami bilang, udah gabung aja sama mereka, jelasin ke mereka kalau kita nikah baik-baik. Kakak nurut sama kata suami. Pas sore, kakak ikut sama mereka. Kalau habis nyapu, langsung kumpul-kumpul sama mereka. Itu la, Kakak sekalian jelasin sama mereka, kalau kakak nikah baik-baik. Semua kakak sebut supaya mereka ngerti. ”

6. Bagaimana kondisi dan budaya di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kampus anda ?

“Kakak sering jalan-jalan dan memperhatikan lingkungan sini. Keadaanya gimana dan tetangganya gimana. Selama ini kakak rasa

semua yang disini, di lingkungan sini baik-baik aja. Mereka memiliki kebiasaan baik. Kalau di lingkungan rumah sini, dulunya mereka beranggapan buruk dengan pernikahan kakak ini. Itu dulu karena belum kenal. Tapi lama-kelamaan Kakak selalu menjelaskan alasan baik kakak nikah dan mereka jadi ngerti. Bahkan sekarang kakak malah dekat dengan tetangga. Kakak juga di kampus suka kumpul sama teman kakak. Semua kakak temanin, jadi kan suka kumpul. Kek mana mereka kakak uda tau la.”

7. Bagaimana persepsi lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kampus mengenai pernikahan di usia muda anda?

“Persepsi masyarakat baik, karena kakak sudah dekat kali sama mereka. Tau mereka gimana dan mereka juga banyak yang menikah di usia muda, sama seperti kakak. Jadi pasti baik dan mereka ngerti la ke kakak. Hampir tiap hari la kakak kumpul sama mereka. Enak semua mereka sama kakak. Apalagi di kampus, semuanya suka sama kakak. Uda nikah ini la, teman-teman jadi heboh pengen banyak tau soal kakak. Kakak rasa mereka pengen juga atau gimana”

8. Apakah anda pernah mengalami konflik dengan lingkungan setelah menikah di usia muda ?

“Ga pernah, karena kami sudah lama hubungan pacaran ini. Sehingga orang lain bisa menilai dan mengerti kami. Bagaimana hubungan kami selama ini, ya baik-baik aja la hubungan yang kami

jalani.”

9. Apakah anda mendapatkan hambatan setelah menikah di usia muda ?

“Kalau masalah banyak, tapi kalau hambatan atau yang menghalangi kelancaran hubungan pernikahan ga ada. Jadi kakak baik aja. Nggak ada hal yang membuat kakak terkendala.”

10. Apakah anda mendapatkan masalah setelah menikah di usia muda ?

“Banyak kalau masalah yang kakak hadapi, seringnya keluarga ini sendiri. Masalah dengan suami atau dengan kerabat. Tapi hanya

masalah kecil, biasa orang menikah pasti ada cobaan.”

11. Adakah penolakan dari lingkungan terhadap anda setelah menikah di usia muda ?

“Penolakan, nggak ada. Hanya kakak pernah merasa canggung karena baru menikah terhadap tetangga yang belum mengenal kakak.”

12. Apakah anda mendapatkan pujian setelah menikah di usia muda ?

“Mereka suka minta doa ke kakak, seringnya minta suapaya nyusul nikah. Doa biar cepat dan lancar nikahnya. Banyak dari teman kakak

yang mau nikah juga. Mereka suka sama yang kakak lakuin. Banyak juga pujian dari sini. dapat dari lingkungan sini., kerabat, dan kampus. Kakak sering dengar mereka bilang selamat ya udah nikah, doain aku cepat nyusul. Senang la kakak banyak yang minta doain supaya cepat nikah juga. Berarti mereka suka sama nikah kakak ini.”

13. Apa yang biasa anda bicarakan dengan suami setelah menikah di usia muda ? “Kakak sering membicarakan kedepannya gimana untuk perjalanan

dan kehidupan keluarga ini. Apa yang mau kami berdua lakukan untuk kedepannya. Selalu cerita aja la ke suami ketika dapat masalah. Suami juga enak di ajak cerita dan pandai mengambil solusi. Kami biasa berkomunikasi secara langsung. Ketemu waktu pulang kerja, disitu waktu kakak ceri ta dengan suami.”

d. Pertanyaan untuk Bentuk Konsep Diri Mahasiswi setelah Menikah di Usia Muda

1. Apa persepsi anda mengenai pernikahan di usia muda :

“Kakak punya pandangan nikah di usia muda suatu hal yang baik. Emang punya tujuan dan maksud yang bagus dan baik la. Pasti itu.

Tapi Kakak bilang, semua harus di rencanakan, dipastikan, dan dipahami dengan baik biar semua bisa lancar dan terkendali. Kakak sendiri ngerasakannya, sebelum nikah uda kakak peter mana calon yang baik. Itu masuk ke perencanaan. Perencanaan calon suami. Terus harus dipastikan juga. Kakak pastikan la calon kakak itu, gimana sifatnya, tingkahnya, keluarganya juga. Udah, yang terakhir tinggal kakak pahamila. Gimana supaya nikah kakak ini jadi, dan gimana biar bisa lancar tanpa banyak gangguan. Praktis, tapi harus sungguh-sunbgguh. Jangan setengah-tengah. Soalnya kakak kalau uda nikah, sekali aja la. Emang buat sampe nanti tua. Nggak ada kata pernikahan kedua. Pantang sama kakak.”

2. Adakah pengaruh berbagai persepsi di lingkungan mengenai pernikahan di usia muda terhadap sikap dan sifat anda ?

“Nggak ada pengaruh semua itu sama kakak. Kakak jalani aja apa adanya, tetap jadi diri sendiri pastinyala. Yakin, yakin harus gitu la, biar nggak kena goncang sana-sini. Karena setau kakak, masyarakat uda nganggap kalau remaja nikah cepat, udala itu pasti karena yang nggak bagus. Karena ulah remaja sekarang juga, banyak kali la tingkah dan kelakuan mereka yang tahapa aja. banyak buruknya setau kakak. Tapi kakak nggak gitu, njadi buat apa terepngaruh kalau mereka bilang nikah di usia muda buruk. Yang jalani kakak, jadi kakak la yang tau. Harus bisa jadi diri sendiri aja la pokoknya, yakin biar nggak terikuti kata-kata mereka itu. Kalau kakak lihat, mereka pengen di kasih tau. Rajin-rajin la ngomong-ngomong sama mereka biar

ngerti juga la mereka.”

3. Bagaimana pandangan anda terhadap diri anda sendiri setelah menikah di usia muda ?

“Kakak merasa uda jadi lebih baik aja setelah nikah ini. Dari awal emang niat baik buat nikah. Kalau punya niat baik, pastila baik juga “Kakak merasa uda jadi lebih baik aja setelah nikah ini. Dari awal emang niat baik buat nikah. Kalau punya niat baik, pastila baik juga

kakak.”

4. Apa yang membuat diri anda percaya diri setelah menikah di usia muda ?

“Kakak yakin dan selalu yakin. Karena kakak uda punya niat sendiri buat nikah, jadi supaya lebih yakin, terus-terus ingat aja niat itu. Niat baik buat nikah. Orang tua dukung kakak kali, habis nikah ini dia juga sering nelfon kakak la. Mereka banyak ngasih nasihat biar kakak makin strong jalaninya. Kakak percaya la karena uda banyak juga yang nikah di usia muda sebelum kakak. Kakak suka minta nasihat dan pendapat mereka jadi kakak tambah yakin. Yang penting, diri sendiri harus kuat dulu supaya bisa yakin buat jalani nikah ini. Harusla bisa, kakak uda niat. Benar niat kali nikah di usia muda. Yakin la pokoknya.”

5. Bagaimana cara anda mempertahankan keyakinan awal anda menikah di usia muda setelah menikah ?

“Buat bisa ingat lagi niat awal kakak nikah, harus bisala berpikir baik. Harus cerdas berpikir supaya yakin sama nikah yang uda

dilakuin. Mempertahankannya dengan cara tadi, harus berpikir baik dan cerdas supaya nggak terganggu oleh gangguan apa aja. jadi kalau uda berpikir cerdas, pastila bisa bertahan sama keyakinan awal pas mau nikah. Ingat terus niat baik, kakak selalu ingat. Hal kecil itu niat, tapi kalau uda ngingat itu. Jadi semangat lagi la.”

6. Apa perbedaan diri anda dengan wanita di luar sana yang belum menikah di usia muda ?

“Kakak punya pandangan mereka masih mau pacaran aja. lama- lamain di pacaran. Terus mereka juga belum berani la buat nikah.

Mungkin mereka masih mikir pendek, belumbuat ke nika-nikah. Kakak juga nganggap mereka belum ngambil langkah pasti dalam hubungan mereka. Itula kakak. Kakak berani karena uda nggak mau terlalu lama pcaran sama calon suam kakak ini. Uda kakak anggap cocok dan pas, yakin kakak. Langsung nikah. Berani buat nikah, karena mau kapan lagi kalau terus-terusan pa caran. Kurang baik juga la.”

7. Apakah anda terima ketika ada seseorang yang memiliki persepsi berbeda mengenai pernikahan di usia muda ?

“Terima, Emang tiap manusia punya pikiran beda. Sama halnya dengan nikah di usia muda ini. Ada yang berpandangan buruk ada

juga yang berpandangan baik. Nggak bisa disalahkan juga la. Tergantung gimana yang nanggepin. Kalau kakak nggak mau ngambil ribet, terima aja semua persepsi. Tapi jangan sampai terikut. Jangan juga cepat kali terikuti atau terpengaruh. Emang banyak la persepsi soal nikah di usia muda ini, tapi kita harus percaya sama persepsi sendiri. Jangan mau terpengaruh. Kakak lebih ke memahami semua persepsi, nggak usah sampe dipermasalahin. Diri sendiri aja kakak bilang harus kuat. Karena tiap beda-beda la. Tergantung orangnya mau nikah karena apa dan maksud apa. Jadi bebas mau punya persepsi gimana.”

8. Apakah anda marah ketika ada seseorang yang mencela diri anda dan pernikahan anda ?

“Kalau ada yang nyela kakak, kakak sebisa mungkin langsung nenangin diri. Nggak sampe marah-marah. Nggak ada gunanya juga marah. Malam

nambah beban di otak kakakla. Tenangkan rasanya lebih enak. Kakak biar aja nyela sampe puas, nggak rugi juga buat kakak. Banyak yang uda tau kakak baik, jadi nggak ngaruh mereka yang nyela-nyela tadi. Kalau marah makin nambah susah kita, terus makin senangla dia. Makin ketawa-letawa dia dibelakang. Jadi lebih baik tenang aja. Nanti kalau emang suasana sudah membaik kakak cari tau kenapa dia nyela-nyela.

Apa sebabnya, kenapa dia seperti itu ke kakak. Bisa kakak jumpai orangnya atau nggak banyak yang bisa kakak tanyain selain dia. Nggak perlu la marah- marah, rugi diri sendri. Dia yang kesenangan.”

9. Apakah anda mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi setelah menikah di usia muda?

“Mampu dan sebisa mungkin kakak atasi dengan baik tanpa emosi. Kakak selesaikan dengan baik, omongin dengan hati, sabar. Kakak yakin semua bisa terselesaikan. Ada masalah, pasti la ada jala keluarnya. Sekarang tergantung gimana cara nyari jalan keluarnya. Harus bersabar, karena semua pasti bisa terselesaikan. Harus tau betul apa masalahnya, terus usaha nyari solusinya. Kalau ada kemauan pasti ada jalanla. Nggak ada di dunia ini yang nggak bisa. Semua bisa kalau kita mau. Makanya harus bisa mikir dengan baik. Sebenarnya masalah ini buat nguji kesabaran juganya. Siapa yang

bisa sabar dan tenang, itu dia. Pastila dapat solusi yang baik.”

10. Apakah anda mampu berinteraksi dengan seseorang yang berbeda persepsi mengenai pernikahan di usia muda?

“Mampu, kakak omongin aja la dengan jujur alasan nikah kakak. Kakak berani kalau kakak menjelaskan yang benar agar mereka

juga ngerti dan paham alasan kakak menikah kenapa. Kakak bisa dan pastinya beranikan dirila. Mau gimana lagi. Harus diomongin biar ngerti mereka. Jelasin apa adanya. Ngerti lama-kelama mereka. Kalau uda ngerti, mudah-mudahan mereka jadi nganggap baik sama kakak.”

11. Bagaimana kesan-kesan terhadap interaksi yang anda lakukan dengan lingkungan?

“Kesan-kesannya sebenarnya mereka baik, hanya saja mereka belum kenal kakak dulunya. Tapi setelah mereka kenal kakak, mereka jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Terima saja la perkataan mereka sebagai masukan untuk lebih baik. Kakak suka kumpul-kumpul sama mereka, jadinya mereka lebih paham la ke kakak. Awalnya nggak “Kesan-kesannya sebenarnya mereka baik, hanya saja mereka belum kenal kakak dulunya. Tapi setelah mereka kenal kakak, mereka jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Terima saja la perkataan mereka sebagai masukan untuk lebih baik. Kakak suka kumpul-kumpul sama mereka, jadinya mereka lebih paham la ke kakak. Awalnya nggak

juga uda jadi tetangga. Baikla.”

12. Secara umum, apakah anda disukai oleh lingkungan setelah menikah di usia muda ?

“Ya, kakak di sukai secara umum oleh siapa pun. Mereka peduli dan senang sama pernikahan yang uda kakak lakukan ini. Padahal dulunya mereka nggak suka sama nikah kakak ini la. Tapi karena kakak suka ketemu mereka sama juga ngumpul, jadi kami tambah dekat. Kakak punya pandangan mereka suka semua sama kakak. Orang kami uda dekat kali. Kayak keluarga la disini udah.”

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM UDARA INTERNASIONAL MENURUT KONVENSI CHICAGO 1944 A. Sejarah Hukum Udara Internasional - Tinjauan Yuridis Hukum Udara Internasional Dalam Kasus Jatuhnya Pesawat Tempur Rusia Akibat Penembakan Turki

0 0 29

BAB II Tinjauan Umum Tentang Perjanjian A. Pengertian dan Hakekat Perjanjian - Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 0 34

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Masalah - Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 1 14

Distribusi Gulma Rumput belulang (Eleusine indicaL. Gaertn )Resisten-Glifosat dan Parakuat di Perkebunan Kelapa Sawit Adolina PTPN IV Serdang Bedagai

1 1 30

Distribusi Gulma Rumput belulang (Eleusine indicaL. Gaertn )Resisten-Glifosat dan Parakuat di Perkebunan Kelapa Sawit Adolina PTPN IV Serdang Bedagai

0 0 9

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dengan pemeriksaan kadar enzim katalase pada wanita menopause dapat memahami ketidakseimbangan metabolisme tubuh pada proses penuaan (aging) di masa menopause dan dapat menjalani masa menopause dengan keluhan yang

0 1 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menopause - Perbedaan Kadar Enzim Katalase Pada Wanita Menopause Dan Wanita Usia Reproduktif

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekosistem Sungai Batang Toru - Keanekaragaman Ikan di Perairan Sungai Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara

0 0 6

BAB II BAGAIMANA PERATURAN PER UNDANG-UNDANGAN TERKAIT TENTANG LARANGAN MELAKUKAN EKSPLOITASI ANAK DALAM TINDAK PIDANA KESUSILAAN MENURUT PER UNDANG-UNDANGAN 1. KUHP - Peran Kepolisian Terhadap Eksploitasi Anak Terhadap Tindak Pidana Kesusilaan (Studi Pol

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Peran Kepolisian Terhadap Eksploitasi Anak Terhadap Tindak Pidana Kesusilaan (Studi Polsekta Medan Baru)

0 0 20