REALISASI ANGGARAN

B. REALISASI ANGGARAN

Tabel 10. Alokasi dan Realisasi Anggaran Ditjen Pelayanan Kesehatan Tahun 2016 Berdasarkan Kewenangan

Alokasi yang dapat

No. Kewenangan

1 Kantor Pusat 811,568,416,000 491,268,518,000 419,646,399,268 85.42 2 Kantor Daerah

18,511,935,411,000 17,587,558,354,000 15,831,474,231,363 90.02 Sumber data : SPAN 03 Februari 2017

Realisasi Ditjen Pelayanan Kesehatan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 15.831.474.231.363,- (90,02%). Persentase realisasi anggaranyang paling rendah adalah kantor pusat.Hal ini disebabkan lamanya revisi DIPA dan self blockingdi kantor pusat yang berdampak pada realisasi anggaran.

Tabel 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran Ditjen Pelayanan Kesehatan Tahun 2016 Berdasarkan Jenis Belanja

Alokasi yang dapat

No. Jenis Belanja

1 Belanja Pegawai 2,450,178,615,000 2,355,519,293,000 2,213,557,424,443 93.97 2 Belanja Barang

12,052,826,608,000 11,568,851,659,000 10,445,490,842,221 90.29 3 Belanja Modal

18,511,935,411,000 17,587,558,354,000 15,831,474,231,363 90.02 Sumber data SPAN 03 Februari 2017

Total

Persentase realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja yang paling rendah adalah belanja modal. Waktu pelaksanaan yang sempit terutama dana yang berasal dari APBN-P yang sebagian besar merupakan belanja modal, menyebabkan penyerapan anggaran tidak optimal.

Tabel 12. Alokasi dan Realisasi Anggaran Ditjen Pelayanan Kesehatan Tahun 2016 Berdasarkan Kegiatan

Alokasi yang dapat

No. Kegiatan

Pembinaan Fasilitas Pelayanan 1 1,081,749,010,000 839,987,561,000 799,845,196,553 95.22 Kesehatan

Pembinaan Pelayanan 2 63,528,172,000 42,363,699,000 39,688,795,938 93.69 Kesehatan Primer

Pembinaan Pelayanan 3 178,806,273,000 102,878,859,000 82,030,773,679 79.74 Kesehatan Rujukan

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis 4 Lainnya pada Program

17,061,175,841,000 16,521,340,509,000 14,835,861,981,369 89.80 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Pembinaan Pelayanan

5 62,848,241,000 40,100,863,000 36,097,348,494 90.02 Kesehatan Tradisional

Mutu dan Akreditasi Pelayanan 6 63,827,874,000 40,886,863,000 37,950,135,330 92.82 Kesehatan

Total

Sumber data : SPAN 03 Februari 2017

Persentase realisasi anggaran berdasarkan kegiatan yang paling rendah adalah pembinaan pelayanan rujukan sebesar 79,74%. Adanya self blocking menyebabkan anggaran tidak bisa terserap secara optimal.

Tabel 13. Alokasi dan Realisasi Anggaran Ditjen Pelayanan Kesehatan Tahun 2016 Berdasarkan Sumber Dana

Alokasi yang dapat

No. Sumber Dana

1 Rupiah Murni 7,531,951,431,000 6,607,932,655,000 6,271,230,732,091 94.90 2 PNBP

18,511,935,411,000 17,587,558,354,000 15,831,474,231,363 90.02 Sumber data : SPAN 03 Februari 2017

Persentase realisasi anggaran berdasarkan sumber dana yang paling rendah adalah dana PNBP.

Tabel 14. Alokasi dan Realisasi Anggaran Ditjen Pelayanan Kesehatan yang Mendukung Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2016

1 Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 54,858,511,000 50,872,285,089 92.73 1 Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi

Kabupaten/kota yang memiliki minimal 1 2 RSUD yang tersertifikasi akreditasi

110,463,170,000 88,721,315,890 80.32 nasional

Total

165,321,681,000 139,593,600,979 84.44 Sumber data : SPAN 03 Februari 2017

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah mengalokasikan sebesar Rp. 165.321.681.000,- untuk mendukung pencapaian indikator kinerja program dengan realisasi sebesar 84,44% (Rp. 139.593.600.979,-). Dana tersebut dialokasikan ke berbagai satuan kerja berdasarkan kewenangannya, yaitu kantor pusat dan dekonsentrasi.

Alokasi anggaran yang mendukung pencapaian indikator kinerja program sebesar 0,94% dari total alokasi anggaran Ditjen Pelayanan Kesehatan tahun 2016. Alokasi anggaran lainnya dipergunakan Ditjen Pelayanan Kesehatan untuk mendukung pelaksanaan prioritas kesehatan nasional. Alokasi dana terbesar terdapat di kantor daerah yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan program JKN, seperti meningkatkan sarana, prasarana dan operasional kantor

Alokasi anggaran untuk kantor daerah sebesar Rp. 17.490.126.754.000,- atau 94,48 % dari total alokasi anggaran Ditjen Pelayanan Kesehatan tahun 2016. Realisasi anggaran sebesar Rp. 15.293.221.717.985,- (90,14%) dari anggaran yang dapat digunakan (Rp. 16.966.998.837.000,-).

Tabel 15. Alokasi dan Realisasi Anggaran Kantor Daerah Tahun 2016 Berdasarkan Jenis Belanja

Alokasi yang dapat

Jenis Belanja

Belanja Pegawai 2,283,989,080,000 2,214,043,435,000 2,112,591,911,742 95.42 Belanja Barang

11,231,918,663,000 11,119,835,530,000 10,023,912,700,797 90.14 Belanja Modal

Total 17,490,126,754,000 16,966,998,837,000 15,293,221,717,985 90.14

Sumber data : SPAN 03 Februari 2017

Anggaran kantor daerah terdiri dari 64,22% belanja barang, 22,72% belanja modal dan 13,06% belanja pegawai. Belanja barang digunakan untuk biaya operasional perkantoran, penyediaan barang habis pakai dan obat-obatan. Sedangkan belanja modal digunakan untuk pengadaan barang investasi (alat kesehatan, pembangunan gedung, dll). Belanja modal ini digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

Adapun output dari 49 UPT Vertikal Ditjen Pelayanan Kesehatan yaitu :

1. Tiga puluh tiga RS, 1 Unit Pelayanan Kesehatan (UPK), 3 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) dan 2 Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) melayani pasien baik umum maupun BPJS. Pada tahun 2016 telah melayani 6.854.986 pasien dengan rincian : pasien rawat jalan

Tabel 16. Jumlah Pasien Rawat Inap, Rapat Jalan dan IGD di RS UPT Vertikal Tahun 2016

JUMLAH PASIEN

NO UPT

RAWAT JALAN

RAWAT INAP

IGD

JUMLAH

1 RS. Adam Malik

22,835 277,961 2 RS. M. Djamil

32,104 219,794 3 RS. Stroke

9,251 62,121 4 RS. M. Hoesin

23,505 301,420 5 RS. Rivai Abdullah

3,776 24,181 6 RS. Sitanala

10,412 54,938 7 RS. Dharmais

7,326 211,010 8 RSJP Harkit

11,098 145,786 9 RSAB Harkit

33,441 935,025 11 RS PON

12,511 86,964 14 RS Fatmawati

38,669 408,936 15 RS. Persahabatan

3,723 320,716 16 RSJ. Soeharto Herdjan

3,266 64,738 17 RS. Marzoeki Mahdi

17,786 163,054 18 RSP Goenawan P

18,082 91,396 19 RS.Hasan Sadikin

43,348 451,258 20 RSP Rotinsulu

4,342 29,875 21 RS. Cicendo

5,540 176,478 22 RS.Sardjito

25,357 456,700 23 RS. Kariadi

35,032 603,289 24 RSJ. Soerojo

12,439 100,019 25 RS. Soeradji

26,134 237,250 26 RS. Ario W

9,864 45,688 27 RSOP Soeharso

5,606 78,356 28 RSJ Radjiman

4,918 57,320 29 RS. Sanglah

44,865 270,957 30 RS.Kandou

35,873 264,244 31 RS. Ratatotok

2,533 7,201 32 RS. Tadjuddin C

5,204 28,019 33 RS. Wahidin

28,488 210,677 34 BBKPM Makassar

1,262 20,394 35 BBKPM Bandung

868 53,986 36 BBKPM Surakarta

1,538 38,544 37 BKMM Makassar

55,622 38 BKMM Cikampek

15,102 39 Unit Pelayanan Kesehatan

2. Empat Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) yang mempunyai tupoksi pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat.

Pada tahun 2016 telah melakukan pemeriksaan laboratorium sebanyak 980.777 laboratorium.

Tabel 17. Jumlah Pemeriksaan Laboratorium di BBLK tahun 2016

1 BBLK Palembang

2 BBLK Jakarta

3 BBLK Makassar

4 BBLK Surabaya

3. Empat Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) dan 2 Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) yang mempunyai tupoksi melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi. Pada tahun 2016 telah melakukan kalibrasi pada 85.306 alat kesehatan.

Tabel 18. Jumlah Kalibrasi Alat Kesehatan di BPFK dan LPFK tahun 2016

Jumlah Alat yang

1 BPFK Jakarta

2 BPFK Makkasar

3 BPFK Surabaya

4 BPFK Medan

5 LPFK Surakarta

6 LPFK Banjarbaru

Adapun layanan unggulan yang dimiliki RS UPT Vertikal Ditjen Pelayanan Kesehatan sebagai berikut :

1. RS H. Adam Malik memiliki layanan unggulan pelayanan jantung dan kanker terpadu.

2. RS Dr. M. Hoesin memiliki layanan unggulan onkologi terpadu, cardicerebro vaskuler dan minimal invasive surgery.

3. RS Kusta Dr. Rivai Abdullah memiliki layanan unggulan pusat rujukan rehabilitasi kusta.

4. RS Kusta Sitanala memiliki layanan unggulan pusat layanan kusta terpadu .

5. RS Kanker “Dharmais” memiliki layanan unggulan screening kanker payudara dengan mobile unit mammografi, PET scan dan patologi molekuler (Padan PK), transplantasi sumsung tulang pada pasien leukemia, Microsurgery dan rekonstruksi (head dan neck, mmamae dan soft tissue tumor), intervensi onkologi (cryo surgery, radiologi intervensi), Handling cytotoxic.

6. RSAB Harapan Kita memiliki layanan unggulan pusat kelainan bawaan dan perinatal terpadu.

7. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita memiliki layanan unggulan lead less permanent pace maker.

8. RS Fatmawati memiliki layanan unggulan spine dan trauma centre.

9. RS Persahabatan memiliki layanan unggulan pusat respirasi nasional.

10. RS Pusat Otak Nasional memiliki layanan unggulan Brain Check Up, Brain

Microsurgery, pelayanan gangguan memori dan neurobehaviour, dan comprehensive stroke care.

11. RSJ Dr. Soeharto Heerdjan memiliki layanan unggulan Rehabilitasi

Psikososial, kesehatan jiwa anak & remaja, dan MHCU (Medical Health Check-Up).

12. RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso memiliki layanan unggulan rujukan infeksi

nasional.

13. RS Ketergantungan Obat memiliki layanan unggulan pelayanan gangguan

penggunaan NAPZA dan penyakit terkait secara komprehensif dan terintegrasi.

14. RSJ Dr. Soeharto Heerdjan memiliki layanan Rehabilitasi Psikososial,

kesehatan jiwa anak & remaja, dan MHCU (Medical Health Check-Up).

15. RS Dr Hasan Sadikin memiliki layanan unggulan pelayanan onkolgi,

jantung terpadu, kedokteran nuklir dan pencitraan molekuler, infeksi, minimal invasif surgery, dan transplantasi ginjal

16. RS Mata Cicendo memiliki layanan unggulan Layanan Mata Anak Terpadu

Retinoblastoma.

17. RS Paru DR. H.A. Rotinsulu memiliki layanan unggulan Pelayanan Biologi

Molekuler.

18. RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo memiliki layanan unggulan

pengembangan pelayanan, pencegahan dan pengobatan penyakit kanker paru.

19. RS Dr. Marzuki Mahdi memiliki layanan unggulan Rehabilitasi Psikososial.

20. RS Dr. Kariadi memiliki layanan unggulan Pelayanan Jantung, Onkologi,

transplant organ, dan bedah minimal invasif .

21. RS Paru Dr. Ario wirawan memiliki layanan unggulan Penanganan PPOK.

22. RSO Prof. Dr. R. Soeharso dengan layanan unggulan Pusat ortopedi

nasional untuk bedah rekonstruksi tulang, sendi, dan tulang belakang.

23. RS Dr. Soeradji Tirtonegoro memiliki layanan unggulan Hip n Knee dan

geriatric.

24. RSJ Prof. Dr. Soeroyo memiliki layanan unggulan Pusat Kesehatan Jiwa

Anak Remaja.