Faktor-faktor yang berkaitan dengan asupan energi dan zat gizi pasien kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN ASUPAN
ENERGI DAN ZAT GIZI PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT
KANKER DHARMAIS JAKARTA

SAUMI LIL HAIRI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

ABSTRACT
SAUMI LIL HAIRI. Factors Associated withEnergy and NutrientIntakeof Cancer
Patientsat Cancer Hospital of Dharmais,Jakarta. Supervised by LILIK KUSTIYAH
and RIRIN HARIANI.

WHO (2003) reported that more than 10 million people suffering from
cancer which rate of development was about 20% annually. In Indonesia,
prevalence of cancer was 4.3 out of 1000 and it’s predicted that 12 million people
are suffering from cancer each year (Riskesdas 2008). Shike (1996) stated that
the result of cancer treatment (operation, chemotherapy, and/or radiation) was

malnourished which about more than 40% patients of cancer. The objectiveof this
studywas toanalyze factorsassociated withenergy and nutrients intake of cancer
patients at Cancer Hospital of DharmaisJakarta. The study was conductedusinga
cross-sectional design.The number of samplesin this studywere 63who were
hospitalizedat least threedays and can consump which were served by hospital
.Based on thesurvey showed that the most prevalent of cancer was breast
cancer(19%) and there are 19 kind of tumors and cancers. More than half(60%)
of samples had anormal nutritional status, 41% ofsamplescome tohospitalaims
tocarry outthe chemotherapy, and 56% of samples were hospitalize during5-10
days. The averageadequacy level ofenergy andprotein were 50.1% and 44.9%,
respectively.Furthermore, the adequacy level ofvitamin A, C, and E were 19.3%,
82%, and 8.2%, respectively. Based onlinearregressionanalysis showed
thatperiod of hospitalizationand medication/treatment significantly influenced
theenergy and protein intake by21.6% and 21.7%, respectively.
Keywords:Cancer, intake, hospitalization, treatment

RINGKASAN
SAUMI LIL HAIRI. Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Asupan Energi dan Zat
Gizi Pasien Kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Dibimbing oleh
LILIK KUSTIYAH DAN RIRIN HARIANI

Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) adalah RS rujukan pusat yang
berfungsi memberikan pelayanan yang merata bagi masyarakat, khususnya bagi
penderita kanker. Salah satu masalah yang dihadapi oleh RSKD adalah
rendahnya tingkat kecukupanenergi dan zat gizi pasien penderita kanker.Secara
umum tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang
berkaitan dengan asupan energi dan zat gizipasien kanker di Rumah Sakit
Kanker Dharmais Jakarta. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah (1)
Mengkaji karakteristik contoh (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, pengetahuan gizi dan statusgizi contoh), (2) Mengkaji jenis kanker;
jenis pengobatan, lama perawatan, keluhan-keluhan, terapi diet terkait dengan
jenis kanker, dankebiasaan makan contoh sebelum terdiagnosa kanker, (3)
Mengkaji asupan energi dan zat gizi, ketersediaan makanan di Rumah Sakit,
menganalisis tingkat kecukupan energi dan zat gizi, tingkat ketersediaan dengan
kebutuhan energi dan zat gzi, dan tingkat asupan energi zat gizi terhadap
ketersediaan makanan di Rumah sakit (4) Menganalisis hubungan antara tingkat
pendidikan dengan pengetahuan gizi, asupan energi dan zat gizi serta status gizi;
pengetahuan gizi, lama perawatan, pengolahan pangan yang disukai, jenis
pengobatan, status gizi dengan asupanenergi dan zat gizi, (5) Menganalisis
faktor-faktor yang berpengaruhterhadap asupanenergi dan zat gizi contoh.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini

dilaksanakan di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Jakarta bulan Juni
sampai Juli 2012. Contoh dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap kelas III,
II, dan jamkesmas di RSKD sebanyak 63 orang yang mendapat pelayanan
makanan dari Instalasi Gizi RSKD pada bulan Juni sampai Juli 2012. Jenis data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.Pengumpulan data primer dilaksanakan melalui pengamatan,
wawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan
konsumsiserta ketersediaan selama dua hari.Data primer meliputi usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuangizi, status gizi,keluhan,
lama perawatan,jenis diet, kebiasaan makan, konsumsi, dan ketersediaan energi
serta zat gizi dengan menggunakan metode food weighing dan recall 2 x 24 jam.
Data sekunder, berat badan, tinggi badan, jenis kanker, pengobatan kanker, dan
jenis diet.Data-data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara statistik
deskriptif dan inferensia. Data konsumsi makan dari hasil metode food weighing
dan recall 2 x 24 jam dikonversi menjadi energi dan zat gizi dengan
menggunakan softwareberupa nutrisurvey 2007 yang telah diperbarui.
Pengolahan data dilakukan dengan editing, coding cleaning, entry dan analisis.
Untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
gizi, asupan energi dan zat gizi serta status gizi; pengetahuan gizi, lama
perawatan, pengolahan yang disukai, jenis pengobatan pengobatan,status gizi

dengan asupanenergi dan zat gizi, digunakan uji korelasiSpearman.Untuk
mengetahui besarnya pengaruh jenis pengobatan dan lama perawatan terhadap
asupanenergi dan zat gizi digunakan analisis regreasi linear.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar contoh (62%) berjenis
kelamin perempuan dan 60% contoh termasuk ke dalam kategori dewasa
menengah. Sebagian besartingkat pendidikan contoh (40%) adalah lulusan

SMA/sederajat dan 46% pekerjaan contoh adalahibu rumah tangga dan tidak
bekerja.59%contoh memiliki pengetahuan gizi kurang dan60% contoh memiliki
status gizi normal. Tiga jenis kanker yang paling banyak diderita contoh yaitu
kanker payudara (19%), kanker servik (17%),dan KNF (13%).Lebih dariseparuh
contoh (56%)dirawat selama 5-10 hari. Hampir separuh contoh (41%) datang ke
rumah sakit Kanker Dharmais bertujuan untuk melaksanakan pengobatan
kemoterapi dan keluhan yang banyak dirasakan contoh adalah mual dan
anoreksia (33%). Sebanyak68% contoh mendapatkan diet dengan makanan nasi
biasa.
Lebih dari dua pertiga (68%) menyukai pengolahan pangan yang
digoreng danmenu yang paling sering dikonsumsi oleh contoh adalah mie(41%).
Sebanyak 63% mempunyai kebiasaan makan mengonsumsi lauk hewani berupa
ikan dan 46% contoh mengonsumsi tahu.Sayur yang sering dikonsumsi contoh

adalah sayur bayam (35%) dan buah yang paling sering dikonsumsi contoh
adalah buah jeruk (25%). Selain air putih, sebanyak 38% contoh juga sering
mengonsumsi teh.
Kebutuhan rata-rata energi dan protein contoh masing-masing adalah
sebesar 1779±181 kkal/hari dan 81±17 g/hari. Kecukupan vitamin A contoh lakilaki dan perempuan masing-masing adalah sebesar 600 RE/hari dan 500
RE/hari. Kecukupan vitamin C contoh laki-laki sebesar 90 mg/hari dan contoh
perempuan 75 mg/hari. Kecukupan vitamin E contoh laki-laki dan perempuan
sama yaitu sebesar 15 mg/hari. Ketersediaaan rata-rata energi dan protein
masing-masing adalah sebesar 1.589±35.3 kkal dan 61±5.2 g. Ketersediaanratarata vitamin A, C, dan E berturut-turut adalah 467±347 RE, 133±39.8mg, dan
2.2±0.5mg.Asupan energi dan protein masing-masing adalah sebesar 882±488
kkal dan 35±20 g. Asupan Vitamin A, C, dan E berturut-turut adalah 102±84 RE,
66±50 mg, dan 1.2±1.0 mg
Tingkat kecukupan energi dan protein sebagian besar contoh masingmasing adalah sebesar 93% dan 92%dan tergolong kedalam kategori
defisit.Tingkat kecukupan protein terhadap kebutuhan sebagian besar
(92%)contoh tergolong defisit. Tingkat Konsumsi vitamin A dan E contoh
dibandingkan dengan kecukupan tergolong defisit. Lebih dari separuh
(51%)tingkat konsumsi vitamin C contoh tergolong cukup.Tingkat ketersediaan
energi contoh sebagian besar berada dalam kategori normal (60%) dan sebagian
besar tingkat ketersediaan dalam kategori defisit (75%). Lebih dari separuh
asupan energi dan protein dibandingkan dengan ketersediaan contoh tergolong

kategori defisit (>70%).
Berdasarkan uji korelasi Spearman, ada korelasi positif antara tingkat
pendidikan dengan pengetahuan gizi(r=0.48, p