yang mempunyai pandangan bahwa bungan bank itu sama dengan riba yang diharamkan dalam Islam, juga banyaknya di antara masyarakat
kecil yang masih belum mengenal dan terbiasa dengan cara kerja bank.
b. Dengan adanya bank berdasarkan syariah Islam, masyarakat Islam
yang tadinya enggan berhubungan dengan bank akan merasa terpanggil untuk berhubungan dengan bank Islam. Ini sumbangan bagi
pembangunan nasional. 3.
Berkembangnya lembaga keuangan dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan yang akan mampu meningkatkan
partisipasi masyarakat, sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi masyarakat banyak dengan antara lain memperluas jaringan lembaga-
lembaga keuangan keuangan perbankan ke daerah-daerah terpencil. 4.
Ikhtiar ini akan sekaligus mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomis, berperilaku bisinis dalam meningkatkan kualitas
hidup mereka. 5.
Berusaha membuktikan bahwa konsep perbankan menurut syariah Islam dapat beroperasi,tumbuh dan berkembang melebihi bank-bank dengan
sistem lain.
2.2.4 Tugas dan Fungsi Bank
Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.13 tahun 1968 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas
nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Terdapat beberapa perbedaan fungsi antara bank umum dan bank Syariah, antara lain :
Fungsi bank umum Menurut Siamat 2005:276; dalam Anshori, 2009 adalah :
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatan ekonomi. b.
Menciptakan uang. c.
Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. d.
Menawarkan jasa-jasa keuangan lain. Adapun fungsi dari bank syariah antara lain sebagai berikut Sofyan S.
Harahap, 2005; dalam Anshori, 2009, yaitu : 1.
Manajer Investasi Salah satu fungsi bank yang penting adalah sebagai manajer investasi,
maksudnya adalah bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun, karena besar kecilnya pendapatan bagi hasil yang
diterima sangat tergantung pada keahlian, ke hati-hatian, dan profesionalisme dari bank syariah. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah
diharapkan mendapatkan hasil yang mempunyai implikasi langsung kepada pemilik dana. Jika investasi yang dilakukan bank syariah mengalami
pembayaran yang tidak lancar, bahkan sampai macet, bisa mengakibatkan pendapatan yang diperoleh kecil dan pendapatan pemilik dana menjadi kecil
pula.
2. Investor
Bank syariah menginvestasikan dana dengan jenis dan pola investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi tersebut meliputi akad Murabahah,
Sewa-menyewa, Musyarakah,
akad Mudharabah,
akad Salam,
mmperdagangkan produk dan investasi atau memperdagangkan saham yang dapat diperjual belikan, keuntungan dibagikan setelah bank menerima bagian
keuntungan yang sudah disepakati sebelum pelaksanaan akad. 3.
Jasa Keuangan Bank syariah menjalankan fungsi sebagai pemberi jasa keuangan,
misalnya memberi jasa kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, jasa untuk memperoleh imbalan atas dasar sewa, dan sebagainya. Hanya saja yang
sangat diperhatikan adalah prinsip syariah tidak boleh dilanggar. 4.
Fungsi Sosial Konsep perbankan syariah mengharuskan bank-bank Islam memberikan
pelayanan sosial apakah melalui dana Qard pinjaman kebajikan atau zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Disamping itu
konsep perbankan syariah mengharuskan bank-bank Islam untuk memainkan peran penting didalam pengembangan sumber daya manusianya dan
memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial. Menurut Antonio 2005 : 75 Setiap lembaga keuangan syariah
mempunyai falsafah mencari keridhoan Alloh untuk memperoleh kebajikan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu setiap kegiatan lembaga keuangan
syariah harus menjauhkan diri dari unsur riba, antara lain :
1. Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan.
2. Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan.
2.3 Profitabilitas