12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peranan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor
1. Pengertian Peranan
Menurut Thoha 1983:10 pengertian peranan dapat dijelaskan bahwa “suatu peranan dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku yang
teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu atau karena adanya suatu kantor yang mudah
dikenal. “Selanjutnya menurut Thoha 1997:80 “Dalam bahasa organisasi peranan diperoleh dari uraian jabatan. Uraian
jabatan itu merupakan dokumen tertulis yang memuat persyaratan- persyaratan dan tanggung jawab atas suatu pekerjaan”. Dengan demikian
dapat dijelaskan bahwa hak dan kewajiban dalam suatu organisasi diwujudkan dalam bentuk uraian jabatan atau uraian tugas. Oleh karena itu,
maka dalam menjalankan peranannya seseorang atau lembaga, uraian tugasuraian jabatan merupakan pedomannya.
Di dalam kamus Bahasa Indonesia memberikan pengertian peran adalah:
a. Peran adalah pemain yang diandaikan dalam sandiwara maka ia adalah pemain sandiwara atau pemain utama.
b. Peran adalah bagian yang dimainkan oleh seorang pemain dalam sandiwara, ia berusaha bermain dengan baik dalam semua peran
yang diberikan. c. Peran adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.
Menurut Ralph Linton dalam Soekanto 1969 : 14 membedakan peranan dalam dua bagian yakni “peranan yang melekat pada diri
seseorang dan peranan yang melekat pada posisi tepatnya dalam pergaulan masyarakat”. Menurut Soekamto 1990 :268 mendefenisikan peranan :
“….Peranan role merupakan aspek dinamis kedudukan statis la seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan suatu
peranan. Perbedaan antara kedudukan dan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan tak ada peranan tanpa kedudukan atau
kedudukan tanpa peranan….” Menyimak pendapat tersebut dapat ditarik beberapa pokok pikiran
mengenai peranan, yaitu adanya kedudukan yang bersifat statis, adanya hak dan kewajiban serta adanya hubungan timbal-balik antara peranan dan
kedudukan. Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa istilah peranan mengandung beberapa pengertian, antara lain :
a. Peranan adalah suatu konsep perilaku, b. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
kedudukan seseorang dalam masyarakat, dan c. Peranan dapat diartikan sebagai perilaku seseorang yang dapat
mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.
Peranan adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
berdasarkan status dan fungsi sosialnya ahmadi, 2007:106. Dalam masalah peranan sering dibedakan dalam peranan sosial dan peranan
individual.
a. Peranan Sosial Peranan sosial adalah pengharapan-pengharapan kemasyarakatan
sosial tentang tingkah laku dan sikap yang dihubungkan dengan status tertentu tanpa mengharapkan kekhususan orang yang
mendukung status itu. b. Peranan Perseorangan individual
Yaitu pengharapan-pengharapan tingkah laku di dalam status tertentu yang berhubungan erat dengan sifat-sifat khusus dari individu-
individu itu sendiri. Dapat dikatakana bahwa peranan sosial itu merupakan suatu bagan normal, di mana bagan ini sesuai dengan
status individu di dalam situasi tertentu. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa yang menentukan
peranan sosial adalah kita sendiri dengan jalan permufakatan atau tradisi. Jadi orang-orang yang menjadi anggota kelompok itulah yang
menentukan peranan sosial. Maka peranan sosial baru timbul bila manusia hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kata lain bahwa
peranan sosial bisa hidup di dalam kelompok ahmadi, 2007:106. Istilah “peran” memang cenderung diasosiasikan secara
dramatis dengan berbagai pengertian, menurut Dorothy Emmet dalam Held 1991:23, ”Sebuah peran ialah bagian yang dimainkan oleh
seseorang dalam sebuah pola kegiatan masyarakat”. Peran dapat diisi
sejumplah orang secara bergiliran, orang yang sekarang yang menggantikan orang yang sebelumnya.
2. Organisasi