Model Keseimbangan Sistem Total

Tingginya sensitivitas nilai K NO terhadap perubahan nilai-nilai parameter tersebut disebabkan oleh karena konsentrasi nitrat yang ada dalam substrat tidak terlalu berbeda jauh dengan nilai K NO . Sehingga secara matematis melalui Model Monod dapat dijelaskan bahwa jika terjadi perubahan nilai K NO maka akan menyebabkan perubahan laju spesifik pertumbuhan mikroba denitrifikasi. Secara tidak langsung perubahan ini mempengaruhi laju penggunaan substrat COD, amonia dan nitrat. Pada Gambar 32 tidak terlihat adanya sensitivitas perubahan pada amonia. Hal ini disebabkan adanya penyeimbang konsentrasi NH 3 dalam substrat oleh senyawa TKN, sehingga terlihat bahwa senyawa TKN lebih sensitif. Perubahan senyawa kearah positif lebih disebabkan karena proses pembentukan NH 3 dari TKN melalui amonifikasi terhambat akibat dari menurunnya penyerapan NH 3 oleh sel mikroba. Sebaliknya perubahan nilai TKN kearah negatif disebabkan oleh adanya penyerapan senyawa NH 3 yang kemudian mendorong meningkatnya laju amonifikasi senyawa TKN.

5.6. Model Keseimbangan Sistem Total

Rekayasa model simulasi dilakukan dengan menggunakan model persamaan diferensial biasa. Sebelum dibangun model hipotetik ini diperlihatkan dulu hubungan keterkaitan antara substrat dan pertumbuhan biomas, dalam reaksi pembentukan nitrat dari substrat amonia, dan reaksi penggunaan senyawa nitrat pada proses denitrifikasi. Gambar 33. Hubungan keterkaitan antara senyawa nutrien dan mikroorganisme TKN NH 3 X N 2 NO 3 - O 2 S COD TKN NH 3 NO 3 - MLVSS COD input proses output NO 3 - NH 3 Dengan menggunakan model ASM no. 1 dapat dimodelkan hubungan antara beberapa proses yang berperan dan senyawa nutrien yang digunakan dan dihasilkan. Proses yang digunakan dalam permodelan ini adalah : pertumbuhan heterotrof aerobik, pertumbuhan heterotrof anoksik, perombakan mikroorganisme heterotrof, amonifikasi N organik, dan pertumbuhan ototrof. Matrik hubungan proses, jenis senyawa dan persamaan laju proses yang digunakan menurut ASM no. 1 adalah seperti pada Lampiran 3. Model matematika untuk keseimbangan massa pada sistem dengan konfigurasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4. Model simulasi analog yang dibangun dengan sistem SIMULINK adalah seperti pada Gambar 34 sebagai berikut : Gambar 34. Blok diagram model simulasi sistem pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif 2 tahap Model simulasi yang direkayasa berdasarkan model persamaan matematis tersebut sebagai sub-sistem dinamik pada Reaktor Anoksik dan Reaktor Aerobik disajikan pada Gambar 35 dan 36 . Adapun tampilan untuk input data sebagai media antarmuka dapat dilihat pada Lampiran 7 F1 F F3 F2 S I S T E M S I M U L AS I P E N G O L AH AN L I M BA H CAI R I N D U S T R I P E R I K AN AN DE N G AN RE A K T O R 2 T A H AP Influen To Workspace2 ReaktorAerobi To Workspace1 ReaktorAnoksi To Workspace TKN Scope In F3 In dari F In dari F4 Out F1 Out F2 REAKTOR ANOKSIK In dari F1 Out1 Out2 Out3 REAKTOR AEROBIK NO3 NH3 F 4 em COD In1 Out1 CLARIFIER MLVSS COD NO3 TKN COD M ODE L S I M U LASI S I M U LI N K P ADA S U B SI S T E M RE AK T OR AN OK S I K 2 Out F2 1 Out F1 In dari MLVSS TKN In dari F3 In dari F1 Out1 SubSystem TKN In dari MLVSS NO3 In dari F3 In dari F1 DO Out1 SubSystem NO3 In dari MLVSS In dari C NH4 In dari F3 In dari F1 Out1 SubSystem NH3 In F3 In F1 In dari GROWTH RATE In F4 Out1 MLVSS [E] Goto4 [D] Goto3 [C] Goto2 [B] Goto1 [A] Goto F Gain MLVSS COD In dari DO In dari NH3 Out1 GROWTH RATE [E] From4 [D] From3 [C] From2 [B] From1 [A] From -K- F1 em em emu In dari MLVSS COD In dari F3 In dari F1 Out1 COD 3 In dari F4 2 In dari F 1 In F3 double [6] 6 double double double MLVSS double NO3 double double NH4 double double double double double double double NH3 NH3 double NO3 double [4] double [4] double [5] 5 5 double double double TKN double NH3 double double COD double double double TKN double double double double [5] 5 5 double Gambar 35. Blok diagram model simulasi sub-sistem pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif pada reaktor anoksik Gambar 36. Blok diagram model simulasi sub-sistem pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif pada reaktor aerobik COD Pada MLVSS Awal = 0 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 Hari mg l Anoksik Aerobik Influen TKN Pada MLVSS Awal = 0 350 360 370 380 390 400 5 10 15 20 Hari m g l Anoksik Aerobik Influen

5.7. Validasi Rekayasa Simulasi