Desain ini dipilih dengan pertimbangan kekuatan hubungan sebab akibat rancangan studi case control lebih kuat daripada rancangan studi cross sectional.
Studi kasus kontrol lebih mudah, dan jumlah sampel lebih sedikit jika dibandingkan dengan studi kohort.
Gambar 3.2. Desain Penelitian Case Control Sumber: Notoatmodjo, 2010
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu Sudigdo, 2011. Populasi pada penelitian ini terbagi
menjadi dua, yaitu populasi kasus dan populasi kontrol. 3.6.1.1.
Populasi kasus Pada penelitian ini populasi kasus adalah semua penderita hipertensi
yang melakukan pemeriksaan rutin selama 6 bulan terakhir dan berdasarkan hasil pemeriksaan tercatat di rekam medik Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
Faktor resiko + Tekanan darah tidak terkendali
Faktor resiko - Faktor resiko +
Tekanan darah terkendali Faktor resiko -
tekanan darahnya belum terkendali, periode Januari 2014 sampai dengan bulan
September 2014. 3.6.1.2.
Populasi kontrol Pada penelitian ini populasi kontrol adalah semua penderita hipertensi
yang melakukan pemeriksaan rutin selama 6 bulan terakhir dan berdasarkan hasil pemeriksaan tercatat di rekam medik Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
tekanan darah sudah terkendali, periode Januari 2014 sampai dengan bulan
September 2014.
3.6.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya Sudigdo, 2011. Sampel
penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan 1:1.
3.6.2.1. Sampel kasus
Sampel kasus dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang melakukan pemeriksaan rutin selama 6 bulan terakhir dan berdasarkan hasil
pemeriksaan tercatat di rekam medik Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
tekanan darahnya belum terkendali, periode Januari 2014 sampai dengan bulan
September 2014. Dalam penelitian ini kriteria inklusi sampel kasus adalah :
1 Melakukan pemeriksaan rutin selama 6 bulan terakhir di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang, memiliki tekanan darah
14090 mmHg, periode Januari 2014 sampai dengan bulan September 2014.
2 Bertempat tinggal di Kota Semarang. 3 Bersedia menjadi subyek penelitian.
4 Dapat berkomunikasi dengan baik. Kriteria eksklusi sampel kasus dalam penelitian ini adalah :
1 Alamat tidak jelas atau tidak dapat ditemui setelah tiga kali didatangi. 2 Menderita penyakit penyerta atau komplikasi hipertensi seperti stroke,
diabetes melitus, dan gagal ginjal. 3.6.2.2.
Sampel kontrol Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang
melakukan pemeriksaan rutin dan berdasarkan hasil pemeriksaan tercatat di rekam
medik Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang tekanan darah sudah terkendali,
periode Januari 2014 sampai dengan bulan September 2014. Dalam penelitian ini kriteria inklusi sampel kontrol adalah :
1 Melakukan pemeriksaan rutin selama 6 bulan terakhir di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang, memiliki tekanan darah 14090 mmHg
atau normal 12080 mmHg, periode Januari 2014 sampai dengan bulan September 2014.
2 Bersedia menjadi subyek penelitian. 3 Bertempat tinggal di Kota Semarang.
Kriteria eksklusi sampel kontrol adalah : 1 Menderita penyakit penyerta atau komplikasi hipertensi seperti stroke,
diabetes melitus, dan gagal ginjal. 2 Alamat tidak jelas atau tidak dapat ditemui setelah tiga kali didatangi.
3.6.3. Cara Pemilihan Sampel