sama dengan responden yang akan diteliti maka dipilih Puskesmas Lamper tengah sebagai tempat uji. Berdasarkan hasil uji validitas pada 30 responden yang telah
dilakukan, didapatkan hasil r hasil 0,731 r tabel 0,361, sehingga instrumen dinyatakan valid.
3.8.3. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukurdapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana alat pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
sama Notoatmodjo, 2010. Uji reliabilitas instrumen untuk pertanyaan yang valid diuji dengan rumus
alpha cronbach dengan bantuan komputer SPSS 17.00. Rumus yang digunakan adalah :
R
11
= ∑
Keterangan: R
11
= Reliabilitas instrument k= Banyaknya butir pertanyaan
∑ = Jumlah butir varians
= Varians total
Item pertanyaan dikatakan reliabel apabila r
11
yang diperoleh dari hasil pengujian setiap item soal lebih besar dari r tabel r
11
r tabel.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada 30 responden yang telah dilakukan, didapatkan hasil r alpha 0,729 0,6 konstanta, sehingga instrumen dinyatakan
reliabel.
3.8.4. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang dalam penelitian adalah sebagai berikut : 3.8.4.1.
Wawancara Wawancara
adalah suatu
metode yang
dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian responden, atau bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut face to face. Jenis wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terpimpin atau wawancara yang dilakukan
dengan pedoman-pedoman berupa kuesioner dan wawancara mendalam indepth interview. Pedoman dalam kuesioner disusun dari variabel-variabel yang diteliti
Notoatmodjo, 2010. Wawancara dilakukan untuk mengetahui hubungan antara umur
penderita, status pasangan, obesitas, konsumsi garam, kebiasaan konsumsi alkohol, riwayat merokok, kebiasaan minum kopi, perasaan stres, aktivitas
olahraga, dan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan terjadinya hipertensi tidak terkendali pada penderita yang melakukan pemeriksaan rutin.
3.8.4.2. Pemeriksaan tekanan darah
Untuk mengetahui data mengenai status hipertensi dilakukan pemeriksaan pemeriksaan tekanan darah pada responden yang melakukan
pemeriksaan rutin di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
3.8.4.3. Pengukuran berat badan dan tingi badan
Untuk mengetahui data mengenai status obesitas dilakukan dengan cara perhitungan antara berat badan Kg dibagi dengan tinggi badan m dikuadratkan,
sehingga didapatkan Index Massa Tubuh IMT responden yang melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
3.9. Prosedur Penelitian