ada sebagai makhluk sosial, dan juga mengimplikasikan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah selesai.
2. Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia. Artinya bahwa keberadaan manusia adalah suatu keberadaan interaktif. Interaksi manusia ini tidak
saja dengan sesamanya, tetapi juga dengan alam, ide, dan dengan Tuhannya. 3. Eksistensi manusia yang memasyarakat. Proses pendidikan adalah proses
mewujudkan eksistensi manusia yang memasyarkat. Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan
ruang. Proses tersebut dapat menembus dimensi masa lalu, kini dan masa depan. Selain itu berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi, proses pendidikan juga
dapat menembus dimensi lokal, nasional, regional dan global.
2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain khusus untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan
belajar diatur secara saksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif
setiap siswa, Samsudin, 2008:2. Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah
proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya
menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya H.J.S. Husdarta 2009:3.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu kegiatan
mendidik anak dengan proses pendidikan melalui aktivitas fisik yang ditujukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak secara
menyeluruh.
2.1.1.2 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Menurut Samsudin 2008:3 Pengalaman belajar yang bersifat mendidik, khususnya melalui pendidikan jasmani dapat dibagi menjadi
empat kelompok sebagai berikut: 1. Pembentukan Gerak
1 Memenuhi keinginan untuk bergerak. 2 Menghayati ruang, waktu dan bentuk, termasuk perasaan irama.
3 Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri. 4 Memiliki keyakinan gerak dan perasaan sikap kinestetik.
5 Memperkaya kemampuan gerak.
2. Pembentukan prestasi
1 Mengembangkan kemampuan kerja optimal melalui pengajaran ketangkasan. 2 Belajar mengarahkan diri untuk mencapai prestasi. Misalnya dengan pembinaan
kemauan, konsentrasi, keuletan. 3 Menguasai emosi.
4 Belajar mengenal keterbatasan dan kemampuan diri. 5 Membentuk sikap yang tepat terhadap nilai yang terdapat dalam sehari
– hari, dan olahraga.
3. Pembentukan Sosial
1 Mengakui dan menerima peraturan dan norma bersama. 2 Belajar bekerjasama menerima pimpinan dan memimpin.
3 Belajar bertanggungjawab, berkorban, dan memberikan pertolongan. 4 Mengembangkan pengakuan terhadap orang lain, sebagai diri pribadi dan rasa
hidup bermasyarakat. 5 Belajar mengenal dan menguasai bentuk kegiatan pengisi waktu luang secara
aktif.
4. Pertumbuhan
1 Meningkatkan syaraf untuk mampu melakukan gerak dengan baik dan berprestasi optimal.
2 Meningkatkan kesehatan atau kesegaran jasmani termasuk kemampuan bertanggungjawab terhadap kesehatan diri sendiri dan kebiasaan hidup sehat.
2.1.1.3 Tujuan Pendidikan Jasmani