untuk dapat bergerak aktif dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di SDLB N Semarang, peneliti dapat mengambil garis
besar bahwa dalam kelas tunarungu, pembelajaran Penjasorkes pada pendalaman materi gerak dasar lari belum dikemas secara menarik dan belum
dapat mendorong siswa untuk dapat bergerak secara aktif dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Pendidikan jasmani untuk penyandang tunarungu
hendaknya disesuaikan dan dimodifikasi sedemikian rupa sesuai tingkat kemampuan anak tunarungu, dan dapat diberikan dengan cara berbagai
permainan yang menarik sekaligus mudah dipahami dan juga dilaksanakan oleh siswa penyandang tunarungu itu sendiri.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian tentunya terdapat permasalahan yang harus ditemukan pemecahannya. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan
diajukan adalah : “Bagaimana pengembangan model permainan atletik anak
dalam pembelajaran gerak dasar lari bagi siswa berkebutuhan khusus tunarungu di SDLB Negeri Semarang?
1.3 Tujuan Pengembangan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan model permainan atletik anak dalam pembelajaran gerak dasar lari bagi siswa
berkebutuhan khusus tunarungu di SDLB Negeri Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1 Bagi Peneliti
Sebagai tempat menambah pengalaman serta menerapkan berbagai disiplin ilmu yang telah diperoleh selama melaksanakan
perkuliahan khususnya di bidang Penjas Adaptif dan mata kuliah permainan, sehingga dapat membuat pengembangan permainan atletik
anak. 2 Bagi guru Penjas SLB
Sebagai tambahan perbendaharaan permainan yang sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu dan juga dapat diterapkan dalam praktik
pembelajaran Penjas
yang ditujukan
untuk mengembangkan
keterampilan gerak dasar lari.
1.5 Spesifikasi Produk
Produk yang diharapkan akan muncul dari penelitian ini berupa model pembelajaran permainan atletik anak yang sesuai dengan karakteristik siswa
tunarungu tingkat SD dan juga dapat mengembangkan semua aspek pembelajaran afektif, kognitif, psikomotor terutama meningkatkan kemampuan
gerak lari dan kemampuan kognitif dalam mengingat peraturan permainan. Pengembangan permainan yang melatih kemampuan gerak seperti ini
sangat diperlukan oleh penyandang tunarungu yang diharapkan nantinya dapat menguasai gerak lari dan dapat mengatasi kesulitan dalam pembelajaran atletik
nomor lari. Serta diharapkan produk ini nantinya akan dapat dipahami dan dipraktekkan oleh siswa tunarungu yang mempunyai tingkat keterbatasan
komunikasi dibandingkan anak normal seusianya sehingga akan mampu mengembangkan dirinya.
1.6 Pentingnya Pengembangan