3. Pembentukan Sosial
1 Mengakui dan menerima peraturan dan norma bersama. 2 Belajar bekerjasama menerima pimpinan dan memimpin.
3 Belajar bertanggungjawab, berkorban, dan memberikan pertolongan. 4 Mengembangkan pengakuan terhadap orang lain, sebagai diri pribadi dan rasa
hidup bermasyarakat. 5 Belajar mengenal dan menguasai bentuk kegiatan pengisi waktu luang secara
aktif.
4. Pertumbuhan
1 Meningkatkan syaraf untuk mampu melakukan gerak dengan baik dan berprestasi optimal.
2 Meningkatkan kesehatan atau kesegaran jasmani termasuk kemampuan bertanggungjawab terhadap kesehatan diri sendiri dan kebiasaan hidup sehat.
2.1.1.3 Tujuan Pendidikan Jasmani
Husdarta, 2009:9 secara sederhana menyatakan bahwa pendidikan jasmani memberikan kesempatan
– kesempatan kepada siswa untuk:
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari
– hari secara efisien dan terkendali. 4. Mengembangkan nilai
– nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar
orang. 6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan
olahraga.
Sedangkan menurut Samsudin 2008:3 tujuan pendidikan jasmani diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas - tugas pembelajaran pendidikan jasmani.
4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja sama, percaya diri, dan demokratis melaui aktivitas jasmani.
5. Mengembangkan ketrampilan gerak dan ketrampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik
aktivitas air, dan pendidikan luar kelas outdoor education. 6. Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
7. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. 8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk
mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat. 9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
Bannet dkk 1983, dalam buku Samsudin 2008:7 melakukan survei tentang aktivitas aktivitas yang diberikan di berbagai negara. Mereka mengidentifikasi elemen
– elemen pendidikan jasmani yang lazim diberikan di SD, adalah sebagai berikut :
1. Gerak gerak dasar yang meliputi jalan, lari, lompatloncat, menendang, menarik, mendorong, mengguling roll, memukul, keseimbangan, menangkap, dan bergulir.
2. Game dengan organisasi rendah dan lari beranting. 3. Aktivitas aktivitas berirama, tari tarian rakyat rolk dance , bernyanyi dan game
musik musical games 4. Dasar dasar ketrampilan untuk berbagai olahraga dan game, biasanya dimulai kira -
kira pada tahun keempat atau kelima. Bucher 1979 dalam buku Samsudin 2008:7 juga mengemukakan tentang
beberapa fokus program pendidikan jasmani di SD kelas IV – VI adalah sebagai berikut :
1. Program pendidikan jasmani harus memberikan kesempatan untuk memperoleh kesenangan, belajar ketrampilan baru, dan belajar berbagai cabang olahraga;
2. Anak juga membutuhkan latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani; 3. Pada tingkat usia ini hampir pasti bahwa pendidikan jasmani dipandang sebagai
tempat untuk membentuk persahabatan yang baru; 4. Anak juga menekankan bahwa program pendidikan jasmani memberikan
kesempatan untuk “beraksi” show off dan anak juga mampu menghilangkan ketegangannya.
2.1.1.4 Pengertian Penjas Adaptif