10. Lari dengan menggunakan peralatan, melewati rintangan dan atau melewati gawang.
11. Lari dilapangan rumput atau pada lintasan lari sintesis, di hutan cross country atau di jalanan.
12. Melakukan gerakan dalam bentuk lari sambung estafet, dan cara lain.
2.1.6.4 Tujuan Dasar Lari
Tujuan utama dari lari lari tanpa rintangan atau dengan rintangan adalah menempuh suatu jarak tertentu dengan waktu yang secepat mungkin Yoyo Bahagia,
dkk, 2000:11. Sementara dalam buku lain menyebutkan tujuan dasar dalam semua nomor
lari adalah untuk memaksimumkan kecepatan lari rata-rata dalam perlombaan. Untuk mencapai tujuan ini atlet harus fokus pada pencapaian dan mempertahankan kecepatan
lari maksimal Dikdik Zafar Sidik, 2010:3.
2.2 Kerangka Berpikir
Pendidikan Jasmani merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pencapaian tujuan pendidikan secara umum yaitu
mengembangkan manusia secara utuh, dari tujuan pengembangan manusia secara utuh penjas juga memilki fungsi yang sama yaitu
mengembangkan manusia dari faktor afektif, kognitif, psikomotor dan aspek fisik.
Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani, siswa diharapkan dapat mempraktekkan gerakan variasi dalam
permainan atletik nomor lari dengan peraturan yang sudah dimodifikasi serta nilai kerjasama, sportivitas, dan kejujuran.
Melalui pengembangan model pembelajaran melalui permainan atletik anak diharapkan dapat membawa suasana pembelajaran yang
inovatif, dengan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih berpeluang dalam mengeksploitasi
gerak secara luas dan bebas sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.
40
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan produk model pembelajaran gerak dasar melalui permainan atletik anak bagi siswa
tunarungu Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono 2010:9 menyatakan bahwa, penelitian dan
pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.
Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, dilakukan dengan cara observasi lapangan dan kajian pustaka.
2.
Mengembangkan produk awal berupa peraturan permainan atletik anak dan cara bermain.
3.
Evaluasi ahli dengan menggunakan satu Dosen Ahli Penjas Adaptif dan dua Guru Penjas SDLB, serta uji coba kelompok kecil dengan menggunakan kuisioner,
konsultasi, serta evaluasi yang kemudian akan dianalisis.
4.
Revisi produk awal, revisi produk awal dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan oleh dosen ahli penjas adaptif dan guru penjas SDLB serta hasil dari uji
coba kelompok kecil, revisi bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan produk awal yang telah dibuat.
5.
Uji coba lapangan atau uji skala besar, dilakukan dengan menggunakan model produk yang sudah direvisi berdasarkan uji coba skala kecil.
6.
Revisi produk, revisi produk ini dilakukan berdasarkan uji coba skala besar dan akan menyempurnakan produk akhir.
7.
Hasil akhir model pembelajaran pengembangan gerak dasar melalui permainan atletik anak bagi siswa tunarungu di SDLB Negeri Semarang yang dihasilkan dari
revisi uji lapangan.
3.2 Prosedur Pengembangan