Pendaftaran Tanah .1 Pengertian Pendaftaran Tanah

42 Peranan PPAT diperlukan baik dalam penyediaan tanah maupun didalam pemutahiran data penguasaan tanah. PPAT mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan ke dalam perusahaaninbreng, pembagian hak bersama, pemberian Hak Guna BangunanHak Pakai atas tanah Hak Milik, pemberian Hak Tanggungan, pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan. Dengan demikian PPAT ini harus mempunyai kemampuan yang memungkinkan akta yang dibuatnya mempunyai kekuatan pembuktian yang kuat dan tidak pula melanggar ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Terlebih-lebih dalam sistem negatif pendaftaran tanah yang di pergunakan Indonesia, maka apabila pada akta-akta PPAT terdapat kelemahan-kelemahan atau cacat hukum yang menyangkut kekuatan pembuktiannya, maka hal ini berpengaruh dan menambah kadar ketidakpastian hukum dari hak-hak yang terdaftar pertama kali. 2.6 Pendaftaran Tanah 2.6.1 Pengertian Pendaftaran Tanah Pengertian Pendaftaran Tanah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah 43 secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi pengumpulan, pengelolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar. Mengenai bidang-bidang tanah satuan- satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang- bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. 2.6.2 Obyek Pendaftaran Tanah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomo 24 Tahun 1997 pasal 9 menyebutkan obyek pendaftaran tanah meliputi : 1 Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai. 2 Tanah Hak Pengelolaan. 3 Tanah Wakaf. 4 Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. 5 Hak Tanggungan. 6 Tanah Negara. 2.6.3 Pendaftaran Tanah Untuk Pertamakali dan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah. Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pendaftaran tanah meliputi pendaftaran tanah untuk pertamakali dan pemeliharaan data pendaftaran tanah. Adapun pengertian pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah. Sedangkan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta 44 pendaftaran tanah, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah, dan sertipikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian. Pemeliharaan data pendaftaran tanah dibagi menjadi lima macam yaitu pendaftaran peralihan hak, pendaftaran pembebanan hak, pendaftaran perubahan data, pendaftaran tanah lainnya, dan penerbitan sertipikat pengganti, peralihan hak atas tanah dapat melalui jual-beli, tukar menukar, pewarisan, penggabungan atau pemecahan, dan hibah. 45

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penelitian adalah terjemahan dari kata inggris research. Research sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya dari research adalah “mencari kembali” Nazir, 2005: 12. Suatu penelitian secara ilmiah sebenarnya dilakukan oleh manusia untuk menyalurkan hasrat ingi tahunya terhadap berbagai hal, yang didasari keyakinan bahwa sesuatu gejala akan ditelaah dan dicari hubungan sebab akibatnya. Menurut ilmuwan Hilway, penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh suatu pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut Nazir, 2005: 12. Whitney menyatakan bahwa disamping untuk memperoleh kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan secara sungguh-sungguh dalam waktu yang lama. Nazir, 2005: 12. Menurut Maria S.W. Sumardjono penelitian merupakan suatu proses penentuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang sistematis yang berencana dengan dilandasi oleh metode ilmiah Musnita, 2008. 46 Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikian tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya, kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan- permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. Sunggono, 2009: 38. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan sesuatu yang terorganisir, terencana, sehingga apa yang menjadi tujuan dari adanya penelitian tersebut dapat dicapai. Oleh karena itu, perlu adanya metode-metode agar suatu penelitian lebih terarah dan terlaksana dengan baik. Metode memberikan gambaran kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Sesuai dengan persyaratan dalam penulisan suatu skripsi, diperlukan adanya data yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Di dalam penelitian termasuk penelitian hukum terdapat berbagai jenis penelitian. Terjadinya perbedaan tersebut didasarkan pada sudut pandang dan cara meninjaunya. Penentuan jenis penelitian penting karena berhubungan dengan metode dan analisa data nantinya. Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dimana “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain, ” Moleong, 2007: 6. Penelitian kualitatif itu berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat keutuhan, mengandalkan manusia sebagai lat penelitian, memanfaatkan metode kulaitatif, mengadakan 45 47 analisa data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannnya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek penelitian. Moleong, 2007: 44.

3.1 Jenis Penelitian