ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos Forskal) DI KECAMATAN SEBATIK BARAT KABUPATEN NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA IKANBANDENG (Chanoschanos Forskal) DI KECAMATANSEBATIK BARAT KABUPATEN
NUNUKANPROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Oleh: J A M I L ( 02930039 )
Animal Fishery
Dibuat: 2007-07-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Ikan bandeng, Kabupaten Nunukan

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan Provinsi
Kalimantan Timur pada tanggal 29 Januari – 22 Februari 2007.
Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui biaya tetap, biaya tidak tetap dan biaya total yang
harus dikeluarkan pengusaha budidaya ikan bandeng, dan keuntunga n yang akan diterima
pengusaha budidaya ikan bandeng, dan untuk mengetahui apakah pengusaha telah mencapai
tahap efisiensi dalam usaha budidaya ikan bandeng tersebut. Adapun analisis yang digunakan
pada penelitian ini adalah Biaya Total (TC), Penerimaan Total (TR), Keuntungan (π), R/C ratio,
Titik Impas (BEP), dan Angka Kelulushidupan.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 orang yang berprofesi sebagai
pembudidaya ikan bandeng di Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode survey di kecamatan Sebatik Barat kabupaten
Nunukan dengan cara wawancara langsung terhadap pemilik tambak (subjek).
Pada usaha budiadaya ikan bandeng ini dalam satu periode biaya secara keseluruhan yang

dikeluarkan oleh masing- masing petambak adalah; M. Shaleh Rp 1.502.000, H. Rasyid Rp
1.710.000, H. Tajudin Rp 6.485.000, H. Hasan Rp 3.482.200, H. Rauf Rp 4.092.000, Tarmin Rp
3.300.000, Salim Rp 2.790.000, Idris Rp 3.850.000, Dolo Rp 1.770.000, dan Aras Rp 7.200.000.
Data ini berdasarkan hasil analisis perhitungan pada periode pengambilan data.
Penerimaan yang diterima petambak pada usaha ini dalam satu periode adalah; M. Shaleh Rp
800.000, H. Rasyid Rp 2.100.000, H. Tajudin Rp 4.200.000, H. Hasan Rp 2.800.000, H. Rauf Rp
2.160.000, Tarmin Rp 2.137.500, Salim Rp 1.220.000, Idris Rp 3.150.000, Dolo Rp 900.000, dan
Aras Rp 9.900.000. Data ini berdasarkan hasil analisis perhitungan pada periode pengambilan
data.
Keuntungan yang diterima petambak pada usaha ini dalam satu periode adalah; M. Shaleh Rp 702.000, H. Rasyid Rp 390.000, H. Tajudin Rp -2.285.000, H. Hasan Rp - 682.200, H. Rauf Rp 1.932.000, Tarmin Rp - 1.162.500, Salim Rp - 1.570.000, Idris Rp -700.000, Dolo Rp - 870.000,
dan Aras Rp 2.700.000. Data ini berdasarkan hasil analisis perhitungan pada periode
pengambilan data.
Dari hasil perhitungan R/C ratio pada 8 petambak terlihat bahwa angka-angka yang diperoleh di
bawah angka 1, yaitu; M. Shaleh 0,54, H. Tajudin 0,64, H. Hasan 0,80, H. Rauf 0,52, Tarmin
0,64, Salim 0,44, Idris 0,8, dan Dolo 0,5. Sedangkan 2 petambak yang telah mencapai tahap
efisiensi suatu usaha pada periode pengambilan data adalah H, Rasyid 1,2 dan Aras 1,4.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 80% dari 10 sampel mengalami kerugian
atau belum mencapai efisiensi suatu usaha pada periode pengambilan data, yang artinya usaha
budidaya bandeng yang dilakukan oleh petambak tersebut tidak layak lagi untuk diteruskan pada
periode selanjutnya. Sedangkan 2 petambak ikan bandeng yang lainnya te lah mencapai efisiensi


suatu usaha dan layak untuk diteruskan pada periode selanjutnya berdasarkan hasil analisis
perhitungan pada periode pengambilan data.