Pengetahuan Persepsi Analisis Univariat

71

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

5.1.1 Analisis Univariat

5.1.1.1 Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Panggung, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup baik tentang fogging focus yaitu sebanyak 56 responden dengan persentase 58,9 , sedangkan 37 responden 39 memiliki pengetahuan baik tentang fogging focus dan 2 responden 2,10 memiliki pengetahuan kurang tentang fogging focus. Menurut Soekidjo Notoatmojo 2003: 128, pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behaviour. Kedalaman pengetahuan yang diperoleh seseorang terhadap suatu rangsangan diklasifikasikan berdasarkan Pengukuran enam tingkatan yaitu tahu know, memahami comprehension, aplikasi application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan evaluasi evaluation. Pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Masyarakat perlu untuk mengetahui tentang fogging focus baik kandungan, manfaat, tujuan, maupun dampaknya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan. Sejauhmana tingkat pengetahuan masyarakat tentang fogging focus akan sangat mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit demam berdarah dengue. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut, maka perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang fogging focus melalui upaya-upaya penyuluhan dari Dinas Kesehatan yang terkait.

5.1.1.2 Persepsi

Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Panggung, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi positif tentang fogging focus yaitu dari 95 responden sebanyak 81 responden 85,3 , sedangkan 14 responden 14,7 memiliki persepsi negatif tentang fogging focus. Menurut Deddy Mulyana 2002: 167, persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera kemudian stimulus diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses itu tidak lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi Bimo Walgito, 2004: 87.

5.1.1.3 Motivasi