2.1.6.2 Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses
tersebut mempengaruhi perilaku kita Deddy Mulyana, 2002: 167. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,
yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera kemudian stimulus diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Karena itu proses itu tidak lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Stimulus yang diindera itu
kemudian oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini disebut persepsi.
Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut,
maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi secara
stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu yang lain. Persepsi itu bersifat individual. Davidoff, 1981; Rogers, 1965 Bimo
Walgito, 2004: 87. Untuk lebih memahami persepsi, berikut adalah beberapa definisi persepsi
lainnya : 1.
Brian Fellows: persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.
2. Kenneth A.Sereno dan Edgard M.Bodaken : persepsi adalah sarana yang
memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita.
3. Philip Goodacre dan Jennifer Follers : persepsi adalah proses mental yang
digunakan untuk mengenali rangsangan. 4.
Joseph A.DeVito : persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita Deddy Mulyana, 2002: 168.
Menurut Bimo Walgito 2004: 89, faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:
1. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi dapat juga datang
dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari
luar individu. 2.
Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping
itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai
alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. 3.
Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh
aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Sebenarnya fogging
sering ditujukan bukan untuk nyamuk dan serangga lain tetapi ditujukan untuk manusia yang menghuni suatu wilayah. Yaitu sekelompok
manusia yang cemas dan khawatir karena sudah ada korban Demam Berdarah Dengue DBD di wilayah mereka. Fogging diadakan supaya mereka melihat pemerintah telah
bertindak melindungi rakyat. Fogging diadakan supaya warga menjadi tenang Mediansyah, 2009.
Kegiatan fogging focus
kurang efektif dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue karena hanya memberi rasa aman sementarasemu pemenuhan
aspek psikologis jika tidak disertai dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN secara rutin dan benar oleh masyarakat secara serentak DKK
Tegal, 2008.
2.1.6.3 Motivasi untuk Melakukan PSN