48
6. Motivasi a. Dari diri atlet internal : perasaan harga diri, kebanggan, keinginan
berprestasi, kepercayaan diri, perasaan sehat, dan lain-lain. b. Dari luar eksternal : penghargaan, puji, hadiah material uang,
kedudukan, dan lain-lain. 7. Kepribadian
a. Yang menguntungkan dalam pembinaan prestasi : ketekunan, kematangan, semangat, berani, berhati-hati, mudah menerima, bijaksanaserius, tenang,
percaya diri, terkontrol, cakappintar, praktis, teguh pendirian, dan lain-lain. b. Yang kurang menguntungkan : mudah tersinggungemosi, cepat bosan,
kurang cakap, sembrono, ragu-ragu,pemalu, lambat menerima, curiga- cemburu, bersifat kewanitaan, tidak terkendali, tidak tetap pendirian,
menyendiri, penakut, dan lain-lain. 8. Koordinasi kerja otot dan saraf
a. Kecepatan reaksi motorik b. Kecepatan reaksi karena rangsang penglihatan dan pendengaran
2.7. Kerangka Berpikir
Dalam bidang olahraga untuk mencapai prestasi yang tinggi diperlukan adanya keteraturan dalam aktivitas latihan dan pola hidup yang baik karena
merupakan persyaratan yang tidak dapat terabaikan, disamping kesegaran jasmani yang tinggi yang dapat meningkatkan penampilan atau kinerja olahragawan.
aktivitas latihan dan pola hidup memegang peranan yang sangat penting dalam rangka pencapaian prestasi. Program latihan dan pola hidup haruslah
49
direncanakan dan dilaksanakan secara baik dan sistematis dan bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh
sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
Sebelum diterjunkan ke gelanggang pertandingan, seorang atlet harus sudah berada dalam suatu kondisi fisik, teknik, dan mental yang baik untuk
menghadapi intensitas kerja dan segala macam stress yang bakal dihadapinya dalam pertandingan. Tanpa persiapan kondisi fisik, teknik, dan mental yang baik
seorang atlet tidak dapat mengikuti suatu pertandingan. Karena sukses dalam bidang olahraga menuntut kondisi fisik, keterampilan teknik, dan mental
sempurna dalam mengatasi stress fisik dan mental yang tinggi, sehingga dengan aktivitas latihan dan pola hidup yang teraturlah prestasi atlet dapat tercapai.
50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Dasar Penelitian
Pada prinsipnya penelitian kualitatif adalah suatu prosedur untuk dapat menghasilkan sejumlah deskripsi tentang apa yang akan ditulis dan diucapkan
oleh orang yang menjadi sasaran penelitian serta deskripsi mengenai perilaku mereka yang diamati.
Penelitian kualitatif tidak bertujuan melakukan pengukuran atau tidak menggunakan prosedur-prosedur statistik dalam menjelaskan hasil penelitian.
Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahanya Moleong, 2001:3
Data yang diperlukan dalam penelitian kualitatif bukan data yang berupa angka-angka, melainkan kata-kata yang bersifat kualitatif sehingga metode yang
digunakan dalam penelitian itu adalah metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati Moleong, 2001:3.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan pada penjelasan pola tentang hubungan antar gejala yang diteliti. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian
kualitatif yang berusaha mendeskripsikan dan menjelaskan suatu pola hubungan