Greimas digunakan untuk menemukan struktur cerita utama dengan cara mengkorelasikan skema aktan dan struktur fungsionalnya.
Perpaduan antara pendekatan objektif dengan metode strukturalisme greimas sangat relevan karena pendekatan objektif menitikberatkan pada karya
sastra itu sendiri yang digunakan untuk mengungkap unsur-unsur yang ada di dalamnya. Metode struktural adalah metode yang berfungsi untuk mengungkap
struktur yang ada di dalam karya sastra. Pendekatan penelitian itu sama-sama akan mengungkap unsur-unsur di dalam karya sastra tanpa memandang
pengarang, pembaca atau latar belakang karya sastra tersebut.
3.2 Sasaran penelitian
Sasaran penelitian ini adalah struktur aktan dan struktur fungsional yang
ada dalam cerita serat warawurcita. Skema aktan dan struktur fungsional tersebut berperan sebagai pembentuk pola struktur. Pola struktur yang ditemukan
kemudian dikorelasikan dengan pola struktur lainnya guna menemukan satu pola struktur yang menjadi kerangka utama cerita. Sisa pola struktur yang lain disebut
alur sampingan. Data penelitian ini berupa peristiwa-peristiwa dalam cerita Warawurcita yang diduga mengandung skema aktan dan struktur fungsional.
Sumber penelitian ini berasal dari teks cerita Warawurcita karya Cakradireja yang diterbitkan pada tahun 1980.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan teknik membaca dan teknik catat. Cara membaca yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan metode membaca heuristik dan hermeneutik.
Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktural kebahasaannya atau secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat
pertama. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua atau berdasarkan konvensi sastranya. Pembacaan
hermeneutik adalah pembacaan ulang atau retroaktif sesudah pembacaan heuristik dengan memberikan konvensi sastranya Pradopo 2009:135.
3.4 Teknik Analisis Data
Cara menganalisis data dalam penelitian ini adalah menganalisis struktur naratif teks cerita Serat Warawurcita dengan model A.J. Greimas. Yaitu dengan
mengungkap bagan aktan dan struktur fungsional yang akan membentuk pola struktur yang dideskripsikan dengan unit-unit naratif.
Teknik analisis deskriptif dimulai dengan mengumpulkan data yang berupa teks cerita Serat Warawurcita yang diduga mengandung skema aktan.
Setelah data terkumpul kemudian dicari struktur aktan para tokoh dan struktur fungsional yang ada dalam cerita Serat Warawurcita. Struktur aktan dan struktur
fungsional tersebut berperan sebagai pembentuk pola struktur. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis penelitian ini
sebagai berikut:
1. Menentukan aktan dari cerita Serat Warawurcita. 2. Mengungkap bagan aktan dan struktur fungsional yang terkandung dalam
cerita Serat Warawurcita dengan teori strukturalisme A.J. Greimas. 3. Membagi aktan ke dalam enam fungsi aktan.
4. Membuat bagan korelasi antarstruktur guna mengungkap salah satu pola struktur yang menjadi kerangka utama cerita.
5. Menarik kesimpulan dari analisis cerita Serat Warawurcita.
BAB IV SKEMA AKTANSIAL, STRUKTUR FUNGSIONAL DAN
KORELASINYA DALAM CERITA WARAWURCITA
Hasil analisis cerita Warawurcita karangan Cakradireja akan dipaparkan dalam dua subbab di bawah ini. Subbab pertama menguraikan skema aktan dan
struktur fungsional cerita Warawurcita, sedangkan subbab kedua membahas korelasi skema aktan pada cerita Warawurcita. Pembahasan masing-masing akan
diuraikan secara rinci berikut ini.
4.1 Struktur
Aktansial dan
Sruktur Fungsional
Cerita Warawurcita
Hasil analisis cerita Warawurcita menurut teori strukturalisme Greimas, dapat ditemukan 20 skema aktan. Masing-masing skema aktan yang terdapat
dalam cerita Warawurcita dipaparkan di bawah ini beserta uraian struktur fungsionalnya.
4.1.1 Aktan 1
Bercakap- cakap dengan anak
Kepala Desa Karangjati
Pengirim Hidup lebih
baik Objek
Subada Penerima
Ayah Penolong
Subada Subjek
Ø Penentang
29