Analisis Hubungan Antara Paparan Sulfur dengan Gangguan Sistem Pernapasan pada Penambang Belerang di PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sumber alamiah dari sulfur adalah gunung berapi, pembusukan bahan organik

oleh mikroba dan reduksi sulfat secara biologis. Gas sulfur yang ada di atmosfer
menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan kenaikan sekresi mucous (Mulia,
2005). Gas ini menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Manusia yang
terpapar sulfur dalam jangka waktu lama akan mengalami gangguan yang berupa
infeksi pernapasan, mata, saraf, kulit, kardiovaskular, metabolisme, reproduksi, dan
kematian (ATSDR, 2006).
Gas sulfur yang dihirup pada konsentrasi lebih dari 500 ppm dapat
menyebabkan hilangnya kesadaran dan mungkin kematian. Hal ini disebabkan karena
sulfur menghambat enzim cytochrome oxidase sebagai penghasil oksigen. Metabolisme
anaerobik menyebabkan akumulasi asam laktat yang mendorong ketidakseimbangan
asam-basa. Sistem jaringan saraf berhubungan dengan jantung yang peka sekali
kepada gangguan metabolism oksidasi, dan terhentinya saluran nafas sehingga terjadi
kematian (U.S. EPA, 2005).

Penelitian yang dilakukan oleh Bhambani & Singh (1991) dalam WHO (2006)
menyimpulkan bahwa dengan menghirup 2,8 – 14 mg/m3 gas H2S dalam waktu 1630 menit tidak mempengaruhi fungsi paru yang sehat pada pria dan wanita. Begitu
juga dengan Drimal et al. (2010) menyatakan bahwa paparan gas sulfur tingkat rendah
dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko inflamasi saluran
pernapasan dan patologis gejala saluran pernapasan.

1

2

Gas sulfur yang terhirup akan menembus hidung dan tenggorokan dengan
konsentrasi rendah 1/1 juta ppm selama 1-6 jam akan menyebabkan iritasi yang kuat
pada sistem pernapasan dan menyebabkan penurunan fungsi paru reversible. Pada
konsentrasi rendah 5 ppm dengan lama paparan 10-30 menit akan menyebabkan
bronkokonstriksi. Sedangkan terpapar sulfur dalam jangka waktu lama dengan
konsentrasi 5 ppm akan menyebabkan gangguan paru permanen karena episode
berulang dari bronkokonstriksi sehingga terjadi bronkitis kronis, asma, emfisema dan
penurunan fungsi paru (Badenhorst, 2007).
Di Banyuwangi Jawa Timur, terdapat Gunung Ijen yang mempunyai kawah
yang sangat besar bernama Kawah Ijen. Sejak tahun 1978 sampai sekarang dan saat

ini telah berkembang industri tambang belerang. Belerang-belerang tersebut
dihasilkan dari pusat kawah danau dan dikelola oleh PT. Candi Ngrimbi yang terletak
di Desa Tamansari, Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi. PT. Candi Ngrimbi
memperkerjakan sebanyak 280 penambang yang bertugas mengambil dan
mengangkat belerang. Pekerjaan tersebut dilakukan dari pagi hingga siang hari yang
kebanyakan usia pekerja di atas 40 tahun.
Dari hasil studi pendahuluan dengan wawancara dan observasi kepada para
penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi, para penambang mengambil belerang di
pusat kawah danau. Dari kawah tersebut keluar asap belerang yang tebal dan gas
tersebut terhirup oleh para penambang. Para penambang tidak menggunakan alat
pelindung diri sesuai dengan standart, melainkan hanya menggunakan baju yang
diikatkan di kepala untuk menutupi mulut dan hidung. Penambangan yang dilakukan
setiap hari mengakibatkan kumpulan serbuk-serbuk belerang menempel di area
hidung pekerja. Keluhan yang sering dikeluhkan adalah batuk-batuk dan beberapa

3

mengeluh sesak nafas. Namun penambang tidak memeriksakan keluhan tersebut ke
dokter karena hanya dianggap sebagai batuk dan sesak biasa.
Health and Safety Executive (HSE) sebagai health surveillance atau pengawasan

kesehatan yang termasuk dalam konsep Occupational Health Nursing (OHN) adalah
untuk mendeteksi tanda-tanda awal resiko kesehatan pekerja yang berhubungan
dengan pekerjaan yang terpapar dari resiko kesehatan. Resiko kesehatan pekerja bisa
disebabkan dari bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan ergonomi. Gas sulfur
adalah resiko kesehatan dari bahaya kimia. Bahaya terpapar gas tersebut secara
berulang-ulang dan dalam jangka waktu lama akan mempengaruhi kesehatan pekerja.
Pekerja tersebut akan mengalami sesak nafas atau asma dan gangguan sistem
pernapasan (John dan Sons, 2008). Menurut Cynthia (2008) bahaya dalam bekerja
dapat dikendalikan. Pengendalian dengan menerapkan sistem yang aman dari
pekerjaan, misalnya pekerjaan dapat dilakukan dalam berbagai cara yang lebih aman;
menyaring gas pada konsentrasi rendah dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
atau pakaian; sarung tangan, celemek, perlindungan pernapasan, pelindung mata yang
memadai untuk memberikan perlindungan dan melakukan skrinning kesehatan.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti merasa perlu melakukan penelitian
untuk menganalisa adanya hubungan antara paparan sulfur dengan gangguan sistem
pernapasan pada penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi, Banyuwangi.
1.2

Rumusan Masalah
Bagaimanakah hubungan antara paparan sulfur dengan gangguan sistem


pernapasan pada penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi ?

4

1.3

Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara paparan sulfur dengan gangguan sistem
pernapasan pada penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik usia, lama bekerja, dan paparan
sulfur pada penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi.
2. Mengidentifikasi gangguan sistem pernapasan pada penambang
belerang di PT. Candi Ngrimbi.
3. Menganalisa hubungan antara paparan sulfur dengan gangguan
sistem pernapasan pada penambang belerang di PT. Candi
Ngrimbi.


1.4

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan mendapatkan manfaat untuk :
1.4.1

Bagi Penulis
Memperdalam wawasan dan pengetahuan tentang bahaya gas sulfur
terhadap gangguan sistem pernapasan dan dapat memberikan ilmu
tentang

Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja


(K3)

dalam

mengidentifikasi bahaya sehingga mampu menentukan jenis APD
yang sesuai dengan potensi bahaya tersebut.
1.4.2

Bagi Instansi
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi tentang
pencegahan kerja dan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya

5

meningkatkan penerapan Alat Pelindung Diri kepada pengelola
perusahaan.
1.5

Keaslian Penelitian
Amaral & Rodrigues (2007), yaitu “Chronic Exposure To Volcanic

Environments And Chronic Bronchitis Incidence In The Azores, Portugal”. Penelitian
ini menggunakan rancangan kohort retrospektif dengan dua lokasi yang
berbeda di Portugal. Subyek yang diteliti adalah masyarakat yang terkena
aktivitas vulkanik dan tidak terkena aktivitas vulkanik. Dari hasil penelitian ini
didapatkan populasi yang tinggal di daerah dengan aktivitas vulkanik juga
beresiko menderita bronkitis kronik jika dibandingkan dengan populasi yang
tinggal di daerah tanpa aktivitas vulkanik. Populasi laki-laki yang tinggal di
daerah dengan aktivitas vulkanik beresiko hampir 4 kali dan perempuan
hampir 11 kali menderita bronkitis kronik.
Sianipar (2009), yaitu “Analisis Risiko Paparan Hidrogen Sulfida pada
Masyarakat Sekitar TPA Sampah Terjun Kecamatan Medan Marelan”.
Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang. Subyek yang diteliti
adalah masyarakat sekitar TPA yang terpapar H2S.

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PAPARAN SULFUR
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
PADA PENAMBANG BELERANG DI
PT. CANDI NGRIMBI
BANYUWANGI


SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Serjana Keperawatan (S. Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
DEWI RAHMAWATI
NIM. 201010420311113

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
i

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PAPARAN SULFUR
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
PADA PENAMBANG BELERANG DI
PT. CANDI NGRIMBI
BANYUWANGI


SKRIPSI

Oleh :
DEWI RAHMAWATI
NIM. 201010420311113

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Hubungan
Antara Paparan Sulfur dengan Gangguan Sistem Pernapasan pada Penambang
Belerang di PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi". Skripsi ini merupakan salah satu syarat
guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam
penyusunan skripsi ini. Bersamaan dengan ini perkenankanlah penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku pembimbing I
yang senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran
kepada penulis.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes. selaku pembimbing II yang telah membimbing
dan memberi masukan dengan penuh kesabaran kepada penulis.
4. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan material
bagi terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
kesehatan dan kebahagian didunia maupun akhirat bagi kedua orang tua saya.
5. Rekan-rekan PSIK C angkatan 2010 yang turut serta membantu dan memberikan
dukungan.
6. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya
iv

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat
membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
dan instansi kesehatan terutama bidang keperawatan khususnya managemen
keperawatan. Semoga Allah senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita
menuju kebaikan dan selalu mengingatkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Januari 2015

Penulis

v

ABSTRACT
Analysis Correlation between Exposure to Sulfur with the Respiratory System
Disorders on Sulfur’s Miner in PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi
Dewi Rahmawati1, Yoyok Bekti P.2, Tutu April Ariani3
Background: Exposure to sulfur cause effect for human health. Exposure to sulfur
will causes respiratory disorders, eye, nerve, skin, cardiovascular, metabolism,
reproduction, and death. Sulfur gas inhibits the cytochrome oxidase enzyme as the
oxygen that affect oxidative metabolism and respiratory cessation. The purpose of
this study was identify the correlation between exposure to sulfur and the respiratory
system disorders on sulfur’s miner in PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi.
Method: This research used cross sectional design. The sample were 58 sulfur’s
miner in PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi. The data were analyzed by Chi-Square test
with significance p < 0,05.
Result: The result showed that 58 respondents that exposed to lower sulfur levels
had get mild respiratory system disorders as many as 16 people (27,6%), respiratory
system disorders as much as one person (1.7%), and none had severe respiratory
system disorders. While respondents that exposed to high sulfur levels had get mild
respiratory system disorders were 3 people (5.2%), respiratory system disorders as
many as 7 people (12.1%), and severe respiratory system disorders as many as 31
people (53.4%). The result of Chi-Square test showed significance value 0,001 < 0,05
which means that H0 was rejected.
Conclusion: It can be concluded that exposed to sulfur has a significance statistically
correlation with the respiratory system disorders to the sulfur’s miner in di PT. Candi
Ngrimbi Banyuwangi.
Keyword: sulfur’s miner, exposure to sulfur, respiratory system disorders.

1. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang
2. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang
3. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang

vii

ABSTRAK
Analisis Hubungan Antara Paparan Sulfur dengan Gangguan
Sistem Pernapasan pada Penambang Belerang
di PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi
Dewi Rahmawati1, Yoyok Bekti P.2, Tutu April Ariani3
Latar Belakang: Paparan sulfur merupakan dampak buruk bagi kesehatan manusia.
Terpapar sulfur akan menyebabkan gangguan pernapasan, mata, saraf, kulit,
kardiovaskular, metabolisme, reproduksi, dan kematian. Gas sulfur menghambat
enzim cytochrome oxidase sebagai penghasil oksigen yang mempengaruhi gangguan
metabolisme oksidasi dan terhentinya saluran nafas. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara paparan sulfur dengan gangguan sistem
pernapasan pada penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi.
Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel
penelitian ini adalah 58 penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi.
Variabel yang diamati adalah gangguan sistem pernapasan. Analisa data menggunakan
uji Chi-Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 58 responden yang terpapar sulfur
rendah mengalami gangguan sistem pernapasan ringan sebanyak 16 orang (27,6%),
gangguan sistem pernapasan sedang sebanyak 1 orang (1,7%), dan tidak ada yang
mengalami gangguan sistem pernapasan berat. Sedangkan responden yang terpapar
sulfur tinggi mengalami gangguan sistem pernapasan ringan sebanyak 3 orang (5,2%),
gangguan sistem pernapasan sedang sebanyak 7 orang (12,1%), dan gangguan sistem
pernapasan berat sebanyak 31 orang (53,4%). Hasil uji Chi-Square gangguan sistem
pernapasan. Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai signifikan 0,001 < 0,05 yang berarti
H0 ditolak.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara paparan sulfur dengan gangguan sistem
pernapasan pada penambang belerang di PT. Candi Ngrimbi Banyuwangi.
Kata Kunci: penambang belerang, paparan sulfur, gangguan sistem
pernapasan.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

vii

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................................ i
Lembar Pengesahan .................................................................................... ii
Surat Pernyataan Keaslian ........................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................ iv
Abstrak......................................................................................................... vi
Abstract........................................................................................................ vii
Daftar Isi ...................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................ x
Daftar Gambar ............................................................................................. xi
Daftar Lampiran ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.4.1 Manfaat Teoritis .......................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................... 5
1.5 Keaslian Penelitian. ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. ........... 6
2.1 Konsep Paparan Bahan Berbahaya Sulfur .......................................... 6
2.1.1 Definisi Sulfur .............................................................................. 6
2.1.2 Mekanisme Sulfur di dalam Tubuh Manusia ........................... 7
2.1.3 Efek Fisik Gas Sulfur Terhadap Manusia ................................ 8
2.1.4 Patofisiologi .................................................................................. 11
2.1.5 Konsep Occupational Health Nursing (OHN) ............................. 13
2.2 Gangguan Sistem Pernapasan Akibat Paparan Sulfur ....................... 13
2.2.1 Definisi Gangguan Sistem Pernapasan .................................... 13
2.2.2 Jenis Gangguan Sistem Pernapasan .......................................... 14
2.2.2.1 Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut............. 14
2.2.2.2 Penyebab ISPA .............................................................. 15
2.2.2.3 Klasifikasi ISPA ............................................................. 15
2.2.2.4 Gejala ISPA .................................................................... 18
2.2.3 Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Pernapasan ..................... 20
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gangguan Sistem
Pernapasan.................................................................................... 22
2.2.5 Mekanisme Pertahanan Sistem Pernapasan ............................. 24
2.2.6 Efek Akut Paparan Sulfur Pada Sistem Pernapasan ............... 26
2.2.7 Efek Kronis Paparan Sulfur Pada Sistem Pernapasan ........... 27
2.3 Hubungan Antara Paparan Sulfur dengan Gangguan Sistem
Pernapasan .............................................................................................. 28
viii

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........ 33
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................. 33
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 35
BAB IV METODELOGI PENELITIAN................................................. ......... 36
4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 36
4.1.1 Kerangka Penelitian .................................................................... 37
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling ........................................................... 38
4.2.1 Populasi ......................................................................................... 38
4.2.2 Sampel ........................................................................................... 38
4.2.3 Sampling ....................................................................................... 39
4.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 40
4.3.1 Variabel Independen ................................................................... 40
4.3.2 Variabel Dependen...................................................................... 40
4.4 Definisi Operasional .............................................................................. 41
4.5 Tempat Penelitian ................................................................................... 42
4.6 Waktu Penelitian .................................................................................... 42
4.7 Instrumen Penelitian.............................................................................. 42
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 43
4.9 Analisa Data ............................................................................................ 44
4.9.1 Analisis Univariat......................................................................... 45
4.9.2 Analisis Bivariat ........................................................................... 46
4.10 Etika Penelitian ...................................................................................... 46
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ................................. 48
5.1 Karakteristik Usia, Masa Kerja, dan Lama Paparan ......................... 49
5.2 Gambaran Gangguan Sistem Pernapsan ............................................ 51
5.3 Hubungan Pernapasan Sulfur dengan Gangguan Sistem
Pernapasan .............................................................................................. 52
BAB VI PEMBAHASAN .......................................................................................... 54
6.1 Identifikasi Usia, Masa Kerja, dan Lama Paparan Sulfur
pada Penambang Belerang di PT. Candi Ngrimbi ............................ 54
6.2 Identifikasi Gangguan Sistem Pernapasan Pada Penambang
Belerang di PT. Candi Ngrimbi............................................................ 58
6.3 Hubungan Paparan Sulfur dengan Gangguan Sistem Pernapasan
pada Penambang Belerang di PT. Candi Ngrimbi ........................... 61
6.4 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 63
6.6 Implikasi Keperawatan .......................................................................... 63
BAB VII PENUTUP .................................................................................................. 66
7.1 Kesimpulan ............................................................................................. 66
7.2 Saran ......................................................................................................... 66
Daftar Pustaka ............................................................................................. 68
Lampiran ..................................................................................................... 71

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.3
Tabel 4.1
Tabel 5.1
Tabel 5.1.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.3.1

Tingkat Konsentrasi H2S dan efek gas fisik gas H2S ........................... 8
Definisi Operasional ................................................................................. 42
Distribusi Frekuensi Penambang Belerang ........................................... 49
Hasil Lembar Kuesioner Paparan Sulfur ............................................... 50
Hasil Lembar Observasi Gangguan Sistem Pernapasan ..................... 52
Paparan Sulfur dengan Gangguan Sistem Pernapasan ........................ 52
Hasil Analisa Chi-Square Tests .................................................................. 53

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................... 33
Gambar 4.1.1 Kerangka Penelitian .............................................................................. 37
Gambar 5.1.1 Paparan Sulfur di PT. Candi Ngrimbi ................................................ 50
Gambar 5.2 Gangguan Sistem Pernapasan ............................................................. 51

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13

Lembar Observasi Penelitian................................................................ 71
Lembar Permohonan Menjadi Responden ........................................ 73
Lembar Persetujuan Menjadi Responden ........................................... 74
Rekapitulasi Karakteristik Responden ................................................ 75
Hasil Analisa Data .................................................................................. 77
Tabulasi Data Paparan Sulfur ............................................................... 79
Tabulasi Data Gangguan Sistem Pernapasan ..................................... 81
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian .............. 83
Surat Telah Melakukan Penelitian ....................................................... 84
Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 85

xii

DAFTAR PUSTAKA

ACGIH. (2010). Hydrogen sulfide: TLV chemical substances 7th edition
documentation. Cincinnati, OH. American Conference of Governmental Industrial
Hygienists publication.
Amaral, A.F.S., Rodrigues, A.S. (2007). Cronic Exposure To Volcanic Environments
And Chronic Bronchitis Incidence In The Azores, Portugal. Environmental
Research 103, 2007: 419-423.
Amin, M. (2006). Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Laboratorium SMF Penyakit Paru.
Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga : RSUD DR. Sutomo.
Anonim. (2006). Alat Pernafasan. Jakarta : Prevada Cipta Karsa Informatika.
ATSDR. (2006). Toxicological profile for hydrogen sulfide (update).U.S. Department of
Health & Human Services, Public Health Service, Agencyfor Toxic Substances and
Disease Registry.
Badenhorst, C. J. (2007). Occupational Health And Safety Risks Associated With
Sulphur Dioxide. The Journal of The Southern African Institute of Mining and
Metallurgy, Volume 107.
Corwin, Elizabeth J. (2005). Buku Saku Patofisologi. Jakarta: EGC.
Depkes. (2009). Pedoman Pengendalian Penyakit ISPA. Jakarta.
EPA. (2005). Toxicological Review of Hydrogen Sulfide In Support of Summary
Information on the Integrated Risk Information System (IRIS).U.S
Environmental Protection Agency, Washington, DC.
Epler, G.R. (2005). Environmental and Occupational Lung Disease. In : Clinical
Overview Of Occupational Diseases, Return To Epler. Com.
Ganong, William F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Guyton, Hall JE. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Imania, D. R. (2009). Skripsi “Hubungan Antara Masa Kerja Memetik Teh Dengan
Kecenderungan Terkena De Quervain’s Tendinitis (Dqt) di Perkebunan Teh
Jamus Ngawi”. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Irwin, Richard S, & Rippe James M. (2008). Irwin and Rippe’s Intensive Care Medicine.
Sixth Edition. USA.
Khumaidah. (2009). Tesis “Analisa Faktor-faktor yang berhubungan dengan
Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Pembuatan Perabot Rumah”.
Universitas Sumatera Utara.

68

69

MacDonald, (2011). Laporan ESIA Ulubelu Yang Telah Direvisi-volume III. Jakarta :
Pertamina Gheotermal Energy.
Mila, St Muslikatul. (2006). Skripsi “Hubungan antara Masa Kerja, Pemakaian Alat
Pelindung Pernapasan (masker) pada Tenaga Kerja Bagian Pengamplasan
dengan Kapasitas Fungsi Paru PT. Accent House Pecangan Jepard”.
Semarang : FIK UNS.
Mukono, H.J., (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Airlangga
University Press.
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.
Nelson, Kenrad, Carolyn Williams, Neil Graham. (2005). Infectious Disease Epidemiologi
Theory and Practice. London: Jones and Bartlett Publishers.
NIOSH. (2004). Worker Health Chartbook 2004. Washington, DC : National Institute of
Occupational Safety and Health.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan Pertama.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan “Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan”. Jakarta: Salemba Medika.
Pohanish, Richard. (2008). Sittig's Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and
Carcinogens. USA : Elsevier Inc.
Rahmatullah, Pasiyan. (2006). Pneumonitis dan Penyakit Paru Lingkungan dalam :
Aru W. Sudoyo.,dkk: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta:
Balai Penerbit FK UI.
Sianipar, Reinhard H. (2009). Tesis “Analisis Risiko Paparan Hidogen Sulfida Pada
Masyarakat Sekitar TPA Sampah Terjun Kecamatan Medan Marelan”.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Somantri, Irman. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Suma‟mur, P.K. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko
Gunung Agung.
Tabrani, Rab, H. (2007). Prinsip Gawat Paru, edisi II. Jakarta : EGC.
Tim IPO PT Elnusa. (2008). Prospektus Elnusa. Jakarta : PT Elnusa.
Wiley, John & Sons. (2008). Revised and Update Occupational Health Nursing Third
Edition. England.

70

Yeung, M.C., Lam, S and Enarson, D. (2006). Pulmonary Function Measurement in
The Industrial Setting. Journal of Chest. 88;270-274.
Yusnabeti dkk. (2010). PM10 dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Pekerja
Industri Mebel. Jurnal Makara Kesehatan. Vol.14 No.1 Juni 2010:25-30.