Gangguan Sistem Pernapasan pada (1)

Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Efisema
Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga
biasa dialami penderita emfisema.
2. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan
dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah
terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat
penting.
2.

Pneumonia

Pneumoniaatau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang
disebabkan oleh diplococcus pneumoniae.
Penyakit ini menyebabkan radang paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri Diplococcus pneumonia.Akibat peradangan alveolus dipenuhi
oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah.

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ
paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paruparu atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru
atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering
ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.

Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang
lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai
akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia
juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia
penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di
kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut
nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan
pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan
bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui
setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan
sputum.Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini

belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan
seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini
diantaranya adalah :
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita
HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung,
diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani
kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan
Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya
memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami
irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan
secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri
maka dapat menyebabkan Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk
terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan
tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien
yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’
sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan
mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan,


bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas
(ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi
oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat
kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan
menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita
penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar
sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan
salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan
tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga
paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari
tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia
itu sendiri, antara lain:
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan
antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benarbenar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum
tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka
suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan

yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan
istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak
serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan
pengobatan dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri,
demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di
anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa

beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan
secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.
3.

Influenza

Influenza disebabkan oleh virus influenza.Gejala yang ditimbulkan
antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan
terasa gatal.Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran
pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala
dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak.

Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di
masyarakat. Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi
usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi
pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara
bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk
hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah
manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan
kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza
dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan
tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat
batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang
di udara terutama di ruangan tertutup.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran
nafas bagian atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C.
Virus tipe A akan menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara
cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah
(pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan
penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya
memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat

diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan
mempergunakan test secara genetik.

Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari
jumlah virus yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila
didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air
ludah ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel
permukaan di rongga hidung dan saluran nafas.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan
mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat
meninggalkan sel yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik
sel yang berada di sebelahnya atau menempel pada air ludah dan
menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam,
sakit kepala, sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu
menelan dan serak. Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa
dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan
pada tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan
sendirinya. Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan

bakteri yang berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel
darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik
pula. Setelah masa penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh
membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
telah terjadi sehingga akan terasa lemas dan lemah.
4. Asma
Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang
disebabkan alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan
psikologis.Asma bersifat menurun.
Gambar: Saluran pernafasan manusia yang terkena asma
Sumber: http://www.google.com

Penyakit ini menyebabkan penyempitan saluranpernapasan.Penyakit ini
dapat disebabkan oleh alergi.Asma merupakan inflamasi kronik saluran
napas.Berbagai sel inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel
limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel. Faktor lingkungan dan
berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi
saluran napas pada pasien asma. Inflamasi terdapat pada berbagai derajat
asma baik pada asma intermiten maupun asma persisten.Inflamasi
kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hipereaktifitas) jalan

napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau
dini hari. Episodik tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas
yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa
pengobatan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi individu dengan predisposisi
asma untuk berkembang menjadi asma adalah alergen di dalam maupun
di luar ruangan, seperti mite domestik, alergen binatang, alergen kecoa,
jamur, tepung sari bunga , sensitisasi (bahan) lingkungan kerja, asap
rokok, polusi udara di luar maupun di dalam ruangan, infeksi pernapasan
(virus), diet, status sosio ekonomi, besarnya keluarga, obesitas .
Sedangkan faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau
menyebabkan gejala asma menetap adalah :
 alergen di dalam maupun di luar ruangan
 polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
 infeksi pernapasan
 olah raga dan hiperventilasi
 perubahan cuaca
 makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)


 obat-obatan, seperti asetil salisilat
 ekspresi emosi yang berlebihan
 asap rokok
 iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa
pengobatan.
Gejala awal berupa :
 batuk terutama pada malam atau dini hari
 sesak napas
 napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien
menghembuskan napasnya
 rasa berat di dada
 dahak sulit keluar.
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam
jiwa.Yang termasuk gejala yang berat adalah serangan batuk yang hebat
Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal Sianosis (kulit kebiruan,
yang dimulai dari sekitar mulut) Sulit tidur dan posisi tidur yangnyaman
adalah dalam keadaan duduk Kesadaran menurun.(Abdul Muchid, 2007)
1. 5.


Tonsillitis

Tonsillitisadalah peradangan pada tonsil (amandel). Jika terjadi infeksi
melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan
membengkak(radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran
pernapasan.

1. 6.

Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan
penggunaan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus
terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan
limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim
pernapasan).Penyakit ini menyebabkan terganggunya pengangkutan
oksigen ke sel-sel atau jaringan tubuh. Gangguan pada proses
pengikatan oksigen yang sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut
terjadi karena adanya kompetisi antara oksigen dan zat lain yang dapat
berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan gas karbon

monoksida (CO).Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan
hemoglobin dibandingkan dengan oksigen.Hal ini menyebabkan
hemoglobin mengikat karbon monoksida, bukan oksigen. Jika sebagian
besar darah berikatan dengan karbon monoksida, jaringan dalam tubuh
akan kekurangan oksigen. Gangguan pengikatan oksigen juga terjadi
jika paru-paru terisi oleh zat lain, seperti air pada kasus orang yang
tenggelam. Pada peristiwa tenggelam, alveolus terisi oleh air sehingga
darah tidak mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.
1. b. Radang
Radang adalah gangguan pernapasanyang terbagi oleh :
1. Rinitis, peradangan pada hidung
2. Sinusitis adalah radang sinus paranasal (rongga-rongga yang
bermuara dilubang hidung)
3. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang
faring atau tenggorokan. Kadang juga disebut radang tenggorokan
(sorethroat)
4. Laringitis, radang pada laring
5. Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada bronkussehinggaterjadi
penyempitan diameter bronkus.Penyakit ini menyebabkan peradangan
pada dinding bronkus yang disebabkan oleh virus.Penyakit ini
menyebabkan batuk berdahak.Bronkitis digambarkan sebagai inflamasi
dari pembuluh bronkus.Inflamasi menyebabkan bengkak pada
permukaannya, mempersempit pembuluh danmenimbulkan sekresi dari
cairan inflamasi.Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya
dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan
kronik.Perubahan bronkus tersebutdisebabkan oleh perubahanperubahan dalam dinding bronkus berupa destruksielemen-elemen
elastis dan otot-otot polos bronkus.Bronkus yang terkena umumnya
bronkus kecil (medium size), sedangkan bronkus besar jarang terjadi.Hal
ini dapatmemblok aliran udara ke paru-paru dan dapat
merusaknya.Seringkali disebabkan infeksi virus yang menyebabkan
permukaan dalam pembuluh bronkus menjadi inflamasi. Virus yang
biasa menyerang adalah rhinovirus, respiratory syncytial virus(RSV),
dan influenzavirus. Bakteri juga dapat menyebabkan bronkitis seperti
Mycoplasma, Pneumococcus,Klebsiella, Haemophilus.
Ada beberapa tipe penyakit Bronkitis, antara lain:
1. Bronkitis akut
Bronkitis akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus
yang melibatkan jalan nafas yang besar.Bronkitis akut pada umumnya
ringan. Berlangsung singkat(beberapa hari hingga beberapa minggu),
rata-rata 10-14 hari. Meski ringan, namunadakalanya sangat
mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk
berkepanjangan.
2 Bronkitis kronis
Didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3
bulandalam 1 tahun selama 2 tahun berturut turut, walaupun demikian
tidak ada standart demikian yang dapat diterima pada anak-anak.
Diagnosa kronik bronkitis biasanya dibuat berdasar adanya batuk

menetap yang biasanya terkait dengan penyalahgunaan
tobacco.Bronchitis kronis ditemukan dalam angka-angka yang lebih
tinggi daripada normal diantara pekerja-pekerja tambang, pedagangpedagang biji padi-padian, pembuat-pembuat cetakan metal, dan orangorang lain yang terus menerus terpapar pada debu.Namun penyebab
utama adalah merokok sigaret yang berat dan berjangka panjang, yang
mengiritasi tabung-tabung bronchial dan menyebabkan mereka
menghasilkan lendir yang berlebihan.(Agustinus haryanto, 2007)
Gejala utama bronkitis adalah timbulnya batuk produktif (berdahak)
yangmengeluarkan dahak berwarna putih kekuningan atau hijau.Dalam
keadaan normalsaluran pernapasan kita memproduksi mukus kira-kira
beberapa sendok teh setiapharinya. Apabila saluran pernapasan utama
paru (bronkus) meradang, bronkus akanmenghasilkan mukus dalam
jumlah yang banyak yang akan memicu timbulnya batuk.Selain itu
karena terjadi penyempitan jalan nafas dapat menimbulkan shortness of
breath. Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala
yang ada yaitu : Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah ,
Keadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak , Mungkin disertai
nasofaringitis atau konjungtivitis , Pada paru didapatkan suara napas
yang kasar.
1. c. Asidosis
Asidosis adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan
asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
1. d. Dipteri
Difteri merupakan gangguan pernapasanyang disebabkan oleh
bakteriCorynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan
penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis)
oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
e.

Sianosis

Sinoasis adalah gangguan pernapasan yang kebiruan pada kulit yang
disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di
dalam pembuluh darah kulit, terutama kapiler.
f.

TBC (Tuberculosis)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini menyerang paru-paru
sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus.Penyakit TBC atau
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC ini paling sering menyerang
paru-paru walapun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan
ditularkan orang ke orang, melalui udara, makanan dan minuman, juga
oleh darah atau juga lendir dari penderita TBC.
Penyakit TBC merupakan penyakit penyebab kematian nomor dua di
dunia setelah stroke bahkan menjadi nomor satu untuk indonesia bagian
timur menurut Dr Tihono Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Indonesia bahkan
tercatat sebagai negara penyumbang kasus TBC nomor empat di dunia
setelah India, China dan Afrika Selatan.Diperkirakan ada 430 ribu kasus
TBC baru dan 169 orang di antaranya meninggal setiap hari.
TBC atau tuberkulosis merupakan keadaan infeksi pada saluran
pernafasan tetapi juga dapat menginfeksi hampir seluruh bagian tubuh
seperti ginjal, tulang, saluran pencernaan, kelenjar getah beningyang
disebabkan oleh bakteri mycrobacterium dan dapat menular melalui
udara saat penderita batuk, di indonesia setiap tahunnya terjadi kasus
baru sebanyak seperempat juta dan hampir sekitar 140.000 mengalami
kematian, sebenarnya apabila diobati dengan benar tuberkulosis yang
disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis ini dapat
disembuhkan, oleh karena itu tindakan deteksi dini dan pengobatan yang
cepat dapat mencegah penyakit ini.
Penyebab Penyakit TBC :

 Perokok
 Paru-paru luka
 Sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah.
 Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh menjadi agresif
 Lingkungan yang kotor sehingga kemungkinan penularan dan
penyebaran bakteri menjadi lebih besar.
Gejala Penyakit TBC :
 Keringat pada malam hari
 Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
 Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul
 Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan
 Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan
berlangsung lama.
 Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai
dengan darah.
g.

Hipoksia

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom
kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat
pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat
menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih
ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadangkadangmemuncak sampai koma), dan menurunkankapasitas kerja otot.

h. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya
penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau
polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
i.

Kanker paru-paru

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali
dalam jaringan paru-paru yan dapat disebabkan oleh sejumlah
karsinogen lingkungan terutama asap rokok. Kanker paru-paru,
mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.Kanker paru-paru dapat
menjalar ke seluruh tubuh.Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan
aktivitas yang sering merokok.Perokok pasif juga dapat menderita
kanker paru-paru.Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker
paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk
petroleum, dan kromium.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
1. Pembekakan di wajah atau di leher
2. Napas sesak dan pendek-pendek
3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
4. Kelelahan kronis
5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
6.

Sakit kepala,nyeri dengan sebab yang tidak jelas

7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
8. Suara serak/parau

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22