PENGARUH EKSTRAK Azolla microphylla PADA BERBAGAI NUTRISI AB MIX TERHADAP TANAMAN SIOMAK (Lactuca sativa L.) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT(NUTRIENT FILM TEKHNIQUE

(1)

PENGARUH EKSTRAK Azolla microphylla PADA BERBAGAI NUTRISI AB MIX TERHADAP TANAMAN SIOMAK (Lactuca sativa L.) DENGAN

SISTEM HIDROPONIK NFT(NUTRIENT FILM TEKHNIQUE) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

Sarjana Agronomi

Oleh: Ana Khalisha Nim. 201110200311004

JURUSAN AGRONOMI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : ANA KHALISHA

NIM : 201110200311004

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

JURUSAN : AGRONOMI

FAKULTAS : PERTANIAN-PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

JUDUL : PENGARUH EKSTRAK Azolla microphylla PADA

BERBAGAI NUTRISI AB MIX TERHADAP

TANAMAN SIOMAK (Lactuca sativa L.) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT(NUTRIENT FILM TEKHNIQUE)

Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agroteknologi Jurusan Agronomi Fakultas

Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan,

Dekan,

Dr. Ir. Damat, MP.

NIP.19640228 199003 1 003

Ketua Jurusan,

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP. NIP. 19641020 199101 1 001


(3)

SKRIPSI

PENGARUH EKSTRAK Azolla microphylla PADA BERBAGAI NUTRISI AB MIX TERHADAP TANAMAN SIOMAK (Lactuca sativa L.) DENGAN

SISTEM HIDROPONIK NFT (NUTRIENT FILM TEKHNIQUE) Dipersiapkan dan disusun oleh:

ANA KHALISHA (Nim. 201110200311004)

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 25 Agustus 2015

Susunan Dewan Penguji Ketua Dewan Penguji/

Pembimbing Utama,

Dr. Ir. Syarif Husen, MP. NIP. 196404211990041001

Anggota Dewan Penguji II,

Dr. Ir. Fatimah Nursandi, M.Si. NIP.196601291991032004 Anggota Dewan Penguji I/

Pembimbing Pendamping,

Ir. Dyah Titi Muhardini, MP. NIP.10590090181

Anggota Dewan Penguji III,

Ir. Sufianto, MM.

NIP. 196298171989021001

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 10 September 2015 Dekan,

Dr. Ir. Damat, MP.

NIP.19640228 199003 1 003

Ketua Jurusan,

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP. NIP. 19641020 199101 1 001


(4)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Ana Khalisha

Tempat, Tgl. Lahir : Kandangan, 11 Januari 1994

NIM : 201110200311004

Fakultas/ Jurusan : FPP/Agronomi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Azolla microphylla pada Berbagai Nutrisi AB Mix terhadap Tanaman Siomak (Lactuca sativa L.) dengan Sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Tekhnique) adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 10 September 2015 Yang menyatakan,

(Ana Khalisha)

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II


(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Januari 1994 di Kandangan Kalimantan Selatan, sebagai putri ketiga dari tiga bersaudara. Ayahanda bernama Luthfi Rahman, Ibunda Masiah, Kakanda Rifqi Sariri dan Ayunda Gina Syarifah. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak Al-Minnah kandangan lulus tahun 1999, Sekolah Dasar Negeri 6 Kandangan di Kabupaten Kandangan pada Tahun 2005, kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Amawang di Kabupaten Kandangan lulus tahun 2008, dan masuk Sekolah Menengah Atas Negeri 1 di Kabupaten Kandangan lulus tahun 2011.

Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2011. Semasa perkuliahan penulis aktif dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Agronomi tahun 2012/2013 dan di beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa seperti NAC (New Art Community) dan ILF (Internationa Language Forum). Selain aktif pada kegiatan organisasi, penulis juga aktif sebagai asisten praktikum Kultur In Vitro di Laboratorium Bioteknologi semester genap tahun ajaran 2012/2013 dan asisten Pengantar Bioteknologi semester ganjil serta asisten Bioteknologi Hutan semester genap tahun ajaran 2014/2015. Selain itu penulis juga menjadi tenaga part time selama 1 semester pada Tahun 2014/2015 di Laboratorium Bioteknologi.


(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan :

 Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. atas berkat rahmatNya telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi ini.

 Sebagai tanda bakti kepada ayahanda Luthfi Rahman dan Ibunda Alm. Masiah tercinta yang telah memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang.  Sebagai ucapan terima kasih kepada kakanda Rifqy Sariri dan Gina

Syarifah yang telah mendukung, memberi motivasi dan do’a.

 Sebagai ucapan terima kasih kepada Heru Safiono yang telah memberi bantuan, semangat, motivasi, dan kasih sayang.

 Sebagai ucapan terima kasih kepada kawan-kawan Agroteknologi angkatan 2011 kususnya (Vebrina Reza, Khoirul Huda, Ahmad Zainur R, Heni Dwi S, Saefurridzal, Yudi Resso M, Luthfia AG, Wiwin arisna, Nurna Ningsih, Ella dan Alif Sofyan) yang ikut membantu, mendukung dan memberi semangat.

 Sebagai ucapan terima kasih kepada kawan-kawan kos Tunas Jaya (khususnya Rinda, Rinta, Soveatin, Sherly, Liyana) yang selalu menghibur, memberi semangat serta do’a.


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agronomi Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Pengaruh Ekstrak Azolla microphylla pada Berbagai Nutrisi AB Mix terhadap Tanaman Siomak (Lactuca sativa L.) dengan Sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Tekhnique)”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama yang terhormat;

1. Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan 2. Dr. Ali Ikhwan, MP selaku Ketua Prodi Agroteknologi

3. Dr. Ir. Syarif Husen, MP dan Ir. Dyah Titi Muhardini, M.P selaku pembimbing

4. Dr. Ir. Fatimah Nursandi, M.Si dan Ir. Sufianto, MM selaku penguji

5. Seluruh teman-teman yang selama ini memberikan semangat dan dukungan terimakasih banyak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 25 Agustus 2015 Penulis,


(8)

viii DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGAN TAR ... vii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

RINGKASAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 . Latar Belakang ... 1

1.2 . Tujuan Penelitian... 4

1.3 . Hipotesis ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 . Siomak (Selada Wangi)... 5

2.2 . Hidroponik dan Perkembangannya ... 6

2.3 Nutrient Film Technique (NFT) ... 6

2.4. Nutrisi Hidroponik (AB mix) ... 8

2.5. Azolla dan Kandungannya ... 10

III. METODE PEN ELITIAN... 13

3.1 Waktu dan Tempat ... 13

3.2 Alat dan Bahan ... 13

3.3 Rancangan Penelitian ... 13

3.4 Tahapan Penelitian ... 14

3.5. Variabel Pengamatan... 17

3.5.1. Variabel pertumbuhan ... 17

3.5.2. Variabel Hasil... 18

3.5.3. Larutan nutrisi ... 20

3.6 Analisis dan Penyajian Data... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22


(9)

ix

4.1.1 Tinggi Tajuk Tanaman (cm) ... 22

4.1.2. Jumlah Daun (Helai) ... 24

4.1.3. Luas Daun Per Tanaman (cm2) ... 26

4.1.4. Berat Basah Edible (Tajuk) per Tanaman (Gram) ... 27

4.1.5. Berat Basah Akar per Tanaman (Gram)... 28

4.1.6. Jumlah Klorofil ... 29

4.1.7. Kadar Air Daun (%) ... 30

4.1.8. Warna Daun ... 31

4.1.9. Kadar Abu Daun Tanaman (%)... 32

4.1.10. Bahan Organik Daun (%) ... 33

4.1.11. pH Larutan Nutrisi ... 34

4.1.12. Suhu Larutan Nutrisi ... 35

4.1.13 Nilai EC (Electro Conductivity) ... 36

4.2 Pembahasan ... 37

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46


(10)

x

DAFTAR TABEL

No teks Halaman

1. Kandungan Nutrisi AB mix Vegetatif ... 9

2. Nilai pH dan EC untuk beberapa jenis tanaman sayuran ... 10

3. Kandungan unsur hara dalam Azolla ... 12

4. Hasil Analisis Kandungan Ekstrak Azolla microphylla ... 16

5. Rata-rata Tinggi Tajuk Tanaman (cm) karena Pengaruh Interaksi Antara Pemberian Ekstrak Azolla dan Nutrisi AB mix pada Berbagai Umur Pengamatan ... 22

6. Rata-rata Tinggi Tajuk Tanaman (cm) karena Pengaruh Pemberian Ekstrak Azolla dan Nutrisi AB mix pada Berbagai Umur Pengamatan ... 23

7. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman (helai) karena Pengaruh Interaksi Antara Pemberian Ekstrak Azolla dan Nutrisi AB mix pada Berbagai Umur Pengamatan ... 24

8. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman (helai) karena Pengaruh Pemberian Ekstrak Azolla dan Nutrisi AB mix pada Berbagai Umur Pengamatan ... 25

9. Rata-rata Luas Daun cm2) karena Pengaruh Interaksi Antara Pemberian Ekstrak Azolla dan Nutrisi AB mix ... 26

10.Rata-rata Berat Basah Edible (gram) karena Pengaruh Interaksi Antara Pemberian Ekstrak Azolla dan Nutrisi AB mix ... 27

11.Rata-rata Berat Basah Akar (gram) karena Pengaruh Interaksi Antara Pemberian Ekstrak Azolla dan Nutrisi AB mix... 28


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No teks Halaman

1. Tanaman Siomak... 5

2. Teknik Hidroponik NFT ... 7

3. Azolla microphylla ... 11

4. Denah perlakuan ... 14

5. Instalasi hidroponik... 15

6. Grafik pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap kandungan klorofil daun... 29

7. Grafik pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap kadar air daun ... 30

8. Grafik pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap warna daun ... 31

9. Grafik pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap kadar abu pada daun ... 32

10. Grafik pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap bahan oganik daun... 33

11. pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap pH larutan nutrisi ... 34

12. Grafik pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap suhu larutan nutrisi ... 35

13. Grafik pengaruh nutrisi AB mix dan ekstrak azolla terhadap nilai EC (Electro Conductivity)... 36


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No teks Halaman 1. Analisa Ragam Pengamatan Tinggi Tajuk pada Umur 3, 6,

9, 12, 15, 8, 21, dan 24 HST ... 49

2. Analisis Ragam Pengamatan Jumlah Daun pada Umur 3, 6, 9, 12, 15, 8, 21, dan 24 HST ... 49

3. Analisa Ragam Pengamatan Luas Daun (LD), Berar Basah Edible (BE) dan Berat Basah Akar (BA) ... 50

4. Menghitung Faktor Koreksi Daun Siomak ... 51

5. Dokumentasi Persemaian ... 52

6. Dokumentasi Proses Pembuatan Instalasi Hidroponik ... 52

7. Dokumentasi Pembuatan Larutan Nutrisi ... 53

8. Dokumentasi Pindah Tanam, Pengamatan dan Perawatan... 55

9. Dokumentasi Panen ... 56

10.Dokumentasi Pengamatan dan Analisa setelah Panen ... 57


(13)

46

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Nutrisi Hidroponik – Pupuk Hidroponik. http://carahidroponik.blogspot.com/.Diakses 2 Juni 2014.

Arinong. 2015. Peranan Unsur Hara dalam Tanaman. http://www.stppgowa.ac.id. Diakses 29 Agustus 2015.

Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah Penduduk Indonesia. http://www.bps.go.id. Diakses 28 Agustus 2015.

BATAN. 2011. Pabrik Mini Nitrogen.www.batan.go.id. Diakses 28 Maret 2014. Danu. 2010. NFT (Nutrient Film Technique). http://danusabda.wordpress.com.

Diakses 11 Juni 2013.

Departemen Pertanian. 2015. Kebutuhan Sayuran per Kapita di Indonesia. http://www.pertanian.go.id/. Diakses 28 Agustus 2015.

Departemen Pertanian. 2015. Impor Pertanian Subsektor. http://aplikasi.pertanian.go.id. Diakses 28 Agustus 2015.

Diansari, M. 2008. Pengaturan Suhu, Kelembabam, Waktu Pemberian Nutrisi dan Waktu Pembuangan Air untuk Pola Cocok Tanam Hidroponik Berbasis Mikrokontroler AVR ATMEGA 8535. Universitas Indonesia.Depok.

Dunia Tani. 2012. Menanam di Atas Air. http://untubogang.blogdetik.com/. Diakses 20 Januari 2015.

Fariudin, R., E. Sulistyaningsih dan S. Waluyo. 2013. Pertumbuhan Dan Hasil Dua Kultivar Selada (Lactuca Sativa, L.) Dalam Akuaponika Pada Kolam Gurami Dan Kolam Nila. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Hasibuan, A. S. D. 2011. Pengaruh Suhu Air Pendingin PLTU Terhadap Kandungan Klorofil Pada Air Sungai Sicanang Belawan. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hochmuth, George Hochmuth, Robert, 2 001,Nutrient Solution Formulation for Hydropocic (Perlite,Rockwool, NFT) Tomatoes in Florida; University of Florida, Institut of Food and Agricultural Sciences.Florida.

Karsono, G. 2014. Peluang Bisnis Hidroponik. http://gkarsono.blogspot.com/. Diakses 8 Juni 2014.

Kompas.com. 2013. Nutrisi Hidroponik AB mix. http://forum.kompas.com. Diakses 8 Juni 2014.

Kusumawardhani, A dan W. D. Widodo. 2003. Pemanfaatan Pupuk Majemuk sebagai Sumber Hara Budidaya Tomat secara hidroponik. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kwong, S. 2012. Food from Perennial(ising) Plants in Temperate Climate


(14)

Leonawati, V. 2011. Pemanfaatan Pupuk Kandang Untuk Mengurangi Pemakaian Pupuk Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.). Universitas Sumatra Utara. Medan.

Lestari, G. 2009. Berkebun Sayuran Hidroponik di Rumah. Serial Rumah dan Taman. Penerbit PT Prima Infosarana Media. Jakarta.

Mahdi, R. 2012. Gejala Tanaman Kekurangan Unsur Hara.

http://rizalm09.student.ipb.ac.id/2012/04/22/gejala-tanaman-kekurangan-unsur-hara/. Diakses 5 Agustus 2015.

Mairusmianti. 2011. Pengaruh Konsertasi Pupuk Akar dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bayam (Amaranthus hybridus) dengan Metode Nutrient Film Technique (NFT). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Medan Bisnis. 2014. Koptan Tunas Mekar Budidayakan Selada Keriting. http://Medan Bisnisdaily.com/. Diakses 8 Juni 2014.

Migroplus. 2002. Selada. http://migroplus.com. Diakses 9 Juni 2014.

Morgan, L. 2000. Hydroponic Capsicum Production; A Comprehensive Practica and Scientefe Guide to Commercial Hydroponic Capsicum Production. Casper Publication. Australia.

Mubarak, H. 2014. Aplikasi Ekstrak Azolla Microphylla Dalam Sistem Hidroponik Dan Pengaruhnya Terhadap Serapan Hara Serta Hasil Tanaman Sawi (Brasicca Juncea L.). Universitas Jember. Jember

Mumpuni, R. P. 2012. Manajemen Budidaya Sayuran Di Kelompok Tanipacet Segar Dan Manajemen Budidaya Bungakrisan Di Pt Alam Indah Nusantara, Cianjur,Jawa Barat. Institut Pertanian. Bogor.

Pustaka Negeri. 2007. Gejala Kekurangan Unsur Hara Bagi Tanaman.

https://pusri.wordpress.com/2007/10/01/gejala-kekurangan-unsur-hara-bagi-tanaman/. Diakses 5 Agustus 2015.

Raja W., P. Rathaur, S. A. John dan P. W. Ramteke. 2012. Azolla: An Aquatic Pteridophyte With Great Potential.International Journal Of Research In Biological Sciences 2012; 2(2): 68-72

Rosalina, R. dan R. Sumarni. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Saputra, P, B. 2014.Analisa Kadar Abu pada Bahan Pangan. http://selembarharapanku.blogspot.com/2014/03/analisa-kadar-abu-pada-bahan-pangan.html. Diakses 5 Agustus 2015.

Siswadi. 2015. Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L) Hidroponik. Universitas Slamet Riyadi. Yogyakarta.

Soeseno, S. 1995. Berhidroponik Dengan NFT. Majalah Trubus Nomor 303, Tahun XXVI, Februari 1995. Tinjauan Buku. Jakarta.


(15)

Sutiyoso, Y. 2009. Meramu Pupuk Hidroponik Tanaman Sayur, Tanaman Buah, Tanaman Bunga. Bogor: Penebar Swadaya.

Syuraiddah, A. 2009. Pengukuran Kadar Klorofil pada Daun dengan Spektrofotometri. http://anasyuraiddah.wordpress.com/. Diakses 5 Agustus 2015.

Torus. 2012. Peranan Unsur Nitrogen (N) pada Pertanian. http://allaboutpertanian.blogspot.com. Diakses 29 Agustus 2015. Untung, O. 2000. Hidroponik Sayuran Sistem NFT (Nutrtient Film Technique).

Penebar Swadaya. Jakarta.

Utami, K.P. 1995. Pemberian Nutrisi Hidroponik Sistem NFT. Majalah Trubus Nomor 303, Tahun XXVI, Februari 1995. Jakarta.

Wahyudi, J. 2005. Selada, Solusi Tepat untuk Sehat. hhtp://www.indonesia.com/ intisari/flona-11.html. Diakses 28 Agustus 2015.


(16)

1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (2015) pada tahun 2005 sebanyak 219.8 juta jiwa, pada tahun 2007 meningkat menjadi 225.6 juta jiwa dan diperkirakan penduduk Indonesia berjumlah 248.8 juta jiwa pada tahun 2013. Hal ini berbanding lurus dengan tingkat konsumsi sayuran yang terus meningkat , berdasarkan DEPTAN konsumsi sayur di Indonesia pada tahun 2005 sebesar 35,30 kg/kapita/tahun, kemudian dan tahun 2007 meningkat sebesar 40,90kg/kapita/tahun dan diperkirakan pada tahun 2013 kebutuhan sayuran mencapai 57,664 kg/kapita/ tahun. Akan tetapi kebutuhan yang tinggi tidak diimbangi dengan banyaknya produksi sayuran dilihat dari total impor khususnya selada pada tahun 2013 mencapai 160.581 kg. Kurangnya produksi sayuran disebabkan beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman mengingat semakin pesatnya pembangunan di Indonesia.

Selada (Lactuca sativa L.) pada umumnya dikenal baik dan digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang renyah dan dimakan dalam keadaan segar. Selada merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Jenis selada yang belum dikenal baik dimasyarakat adalah siomak atau dikenal juga dengan nama selada wangi, selada jenis ini memiliki rasa yang renyah dan aroma menyerupai pandan. Mengingat dari rasa dan aromanya yang enak siomak ini memiliki prospek yang lebih tinggi. Selada secara umum sendiri kaya akan antioksidan seperti betakarotin, folat dan lutein serta mengandung indol yang berkhasiat melindungi tubuh dari serangan kanker. Kandungan serat alaminya dapat menjaga kesehatan organ-organ pencernaan.


(17)

2

Keragaman zat kimia yang dikandungnya menjadikan selada tanaman multikhasiat. Selada juga dapat berfungsi sebagai obat pembersih darah, mengatasi batuk, radang kulit, sulit tidur serta gangguan wasir (Wahyudi, 2005).

Salah satu alternatif agar produksi selada dapat mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia tanpa terhalang oleh lahan pertanian yang semakin sempit adalah budidaya menggunakan sistem hidroponik. Hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai metode pertumbuhan tanaman melainkan dengan larutan mineral bernutrisi. Produk hidroponik lebih sehat karena dibudidayakan di tempat yang relatif bersih, media tanaman steril dan tanaman terlindung dari terpaan hujan sehingga tidak dilakukan pemberian pestisida. Selain itu produk hidroponik memiliki penampilan yang bebas dari kerusakan, lebih hijau dan lebih segar. Sehingga produk bermutu tinggi dan memiliki harga yang tinggi pula. Menurut Karsono (2014), kebun hidroponik Kunto Herwibowo seluas 1000 m2 yang menghasilkan 80 – 100 kg siomak per hari terjual dengan harga Rp 35.000 – 45.000 per kg. Sedangkan menurut Medan Bisnis (2014), harga selada tertinggi dengan budidaya secara tradisional mencapai Rp. 15.000/kg yaitu saat mendekati imlek. Salah satu jenis sistem hidroponik adalah Nutrient Film Technique (NFT) yaitu sebuah sistem yang menggunakan ‘film’ larutan nutrisi. Film atau lapisan tipis setebal 1-3 mm ini dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit (Hochmuth,2001).

Mengingat dari hasil produk menggunakan sistem ini berharga tinggi, tentunya dapat membawa kesejahteraan bagi para petani. Akan tetapi dilihat dari biaya produksi menggunakan sistem ini sangat besar dapat menjadi kendala bagi


(18)

3

petani menengah ke bawah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengganti atau meminimalisir penggunaan nutrisi AB mix. Saat ini hidroponik masih menggunakan nutrisi yang berbahan anorganik seperti nutrisi AB mix dengan harga yang relatif mahal. Berdasarkan Kompas.com (2013), harga satu paket nutrisi AB mix Rp. 85.000 dengan berat 2,3 kg. Agar sistem ini dapat dibudidayakan oleh semua kalangan petani maka penambahan unsur organik dapat menjadi alternatif. Unsur organik tersebut dapat diambil dari tanaman yang mengandung nitrogen tinggi. Menurut Arinong (2015) nitrogen merupakan salah satu unsur hara utama yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena penyusun protein dan asam nukleik yang merupakan penyusun protoplasma dalam sel tanaman. Selain itu menurut Torus (2012) nitrogen berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman penghasil dedaunan seperti sayuran dan apabila kekurangan nitrogen tanaman akan tumbuh kerdil/lambat, daun kekuninan, daun sempit, pendek, jaringan tanaman mengering, buah kecil cepat masak dan rontok.

Salah satu tanaman yang dapat menambatkan nitrogen dan mengandung nitrogen tinggi adalah Azolla microphylla. Suatu penelitian internasional menggunakan 15N menunjukkan bahwa Azolla yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi N2: Anabaena Azollae dapat memfiksasi N2 -udara dari

70-90%. N2 -fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber

N bagi padi sawah (BATAN, 2011). Selain itu penambahan unsur organik dari tanaman penambat N juga dapat menghasilkan produk yang lebih sehat karena disamping budidaya secara hidroponik yang bersih digunakan pula nutrisi hidroponik yang organik, sehingga terciptalah hidroponik organik.


(19)

4

Budidaya hidroponik menggunakan nutrisi unsur organik dari tanaman khususnya Azolla microphylla masih belum diketahui dan diterapkan. Terutama berapakah konsentrasi yang tepat untuk pemberian ekstrak Azolla microphylla agar efisien dalam menunjang pertumbuhan tanaman siomak. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang hal tersebut dan apakah ekstrak Azolla microphylla dapat diberikan sepenuhnya atau hanya sebagai pendamping nutrisi hodroponik AB mix.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak Azolla microphylla berbagai konsentrasi pada berbagai konsentrasi nutrisi AB mix terhadap tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique). 1.3. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Diduga terdapat interaksi antara konsentrasi ekstrak Azolla microphylla dan konsentrasi nutrisi AB mix pada tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique).

2. Diduga dengan pemberian konsentrasi ekstrak Azolla microphylla yang berbeda-beda memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique).

3. Diduga dengan pemberian konsentrasi nutrisi AB mix yang berbeda-beda memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique).


(1)

Leonawati, V. 2011. Pemanfaatan Pupuk Kandang Untuk Mengurangi Pemakaian Pupuk Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.). Universitas Sumatra Utara. Medan.

Lestari, G. 2009. Berkebun Sayuran Hidroponik di Rumah. Serial Rumah dan Taman. Penerbit PT Prima Infosarana Media. Jakarta.

Mahdi, R. 2012. Gejala Tanaman Kekurangan Unsur Hara.

http://rizalm09.student.ipb.ac.id/2012/04/22/gejala-tanaman-kekurangan-unsur-hara/. Diakses 5 Agustus 2015.

Mairusmianti. 2011. Pengaruh Konsertasi Pupuk Akar dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bayam (Amaranthus hybridus) dengan Metode Nutrient Film Technique (NFT). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Medan Bisnis. 2014. Koptan Tunas Mekar Budidayakan Selada Keriting. http://Medan Bisnisdaily.com/. Diakses 8 Juni 2014.

Migroplus. 2002. Selada. http://migroplus.com. Diakses 9 Juni 2014.

Morgan, L. 2000. Hydroponic Capsicum Production; A Comprehensive Practica and Scientefe Guide to Commercial Hydroponic Capsicum Production. Casper Publication. Australia.

Mubarak, H. 2014. Aplikasi Ekstrak Azolla Microphylla Dalam Sistem Hidroponik Dan Pengaruhnya Terhadap Serapan Hara Serta Hasil Tanaman Sawi (Brasicca Juncea L.). Universitas Jember. Jember

Mumpuni, R. P. 2012. Manajemen Budidaya Sayuran Di Kelompok Tanipacet Segar Dan Manajemen Budidaya Bungakrisan Di Pt Alam Indah Nusantara, Cianjur,Jawa Barat. Institut Pertanian. Bogor.

Pustaka Negeri. 2007. Gejala Kekurangan Unsur Hara Bagi Tanaman.

https://pusri.wordpress.com/2007/10/01/gejala-kekurangan-unsur-hara-bagi-tanaman/. Diakses 5 Agustus 2015.

Raja W., P. Rathaur, S. A. John dan P. W. Ramteke. 2012. Azolla: An Aquatic Pteridophyte With Great Potential.International Journal Of Research In Biological Sciences 2012; 2(2): 68-72

Rosalina, R. dan R. Sumarni. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Saputra, P, B. 2014.Analisa Kadar Abu pada Bahan Pangan. http://selembarharapanku.blogspot.com/2014/03/analisa-kadar-abu-pada-bahan-pangan.html. Diakses 5 Agustus 2015.

Siswadi. 2015. Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L) Hidroponik. Universitas Slamet Riyadi. Yogyakarta.

Soeseno, S. 1995. Berhidroponik Dengan NFT. Majalah Trubus Nomor 303, Tahun XXVI, Februari 1995. Tinjauan Buku. Jakarta.


(2)

Sutiyoso, Y. 2009. Meramu Pupuk Hidroponik Tanaman Sayur, Tanaman Buah, Tanaman Bunga. Bogor: Penebar Swadaya.

Syuraiddah, A. 2009. Pengukuran Kadar Klorofil pada Daun dengan Spektrofotometri. http://anasyuraiddah.wordpress.com/. Diakses 5 Agustus 2015.

Torus. 2012. Peranan Unsur Nitrogen (N) pada Pertanian. http://allaboutpertanian.blogspot.com. Diakses 29 Agustus 2015. Untung, O. 2000. Hidroponik Sayuran Sistem NFT (Nutrtient Film Technique).

Penebar Swadaya. Jakarta.

Utami, K.P. 1995. Pemberian Nutrisi Hidroponik Sistem NFT. Majalah Trubus Nomor 303, Tahun XXVI, Februari 1995. Jakarta.

Wahyudi, J. 2005. Selada, Solusi Tepat untuk Sehat. hhtp://www.indonesia.com/ intisari/flona-11.html. Diakses 28 Agustus 2015.


(3)

1 1.1. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (2015) pada tahun 2005 sebanyak 219.8 juta jiwa, pada tahun 2007 meningkat menjadi 225.6 juta jiwa dan diperkirakan penduduk Indonesia berjumlah 248.8 juta jiwa pada tahun 2013. Hal ini berbanding lurus dengan tingkat konsumsi sayuran yang terus meningkat , berdasarkan DEPTAN konsumsi sayur di Indonesia pada tahun 2005 sebesar 35,30 kg/kapita/tahun, kemudian dan tahun 2007 meningkat sebesar 40,90kg/kapita/tahun dan diperkirakan pada tahun 2013 kebutuhan sayuran mencapai 57,664 kg/kapita/ tahun. Akan tetapi kebutuhan yang tinggi tidak diimbangi dengan banyaknya produksi sayuran dilihat dari total impor khususnya selada pada tahun 2013 mencapai 160.581 kg. Kurangnya produksi sayuran disebabkan beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman mengingat semakin pesatnya pembangunan di Indonesia.

Selada (Lactuca sativa L.) pada umumnya dikenal baik dan digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang renyah dan dimakan dalam keadaan segar. Selada merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Jenis selada yang belum dikenal baik dimasyarakat adalah siomak atau dikenal juga dengan nama selada wangi, selada jenis ini memiliki rasa yang renyah dan aroma menyerupai pandan. Mengingat dari rasa dan aromanya yang enak siomak ini memiliki prospek yang lebih tinggi. Selada secara umum sendiri kaya akan antioksidan seperti betakarotin, folat dan lutein serta mengandung indol yang berkhasiat melindungi tubuh dari serangan kanker. Kandungan serat alaminya dapat menjaga kesehatan organ-organ pencernaan.


(4)

2

Keragaman zat kimia yang dikandungnya menjadikan selada tanaman multikhasiat. Selada juga dapat berfungsi sebagai obat pembersih darah, mengatasi batuk, radang kulit, sulit tidur serta gangguan wasir (Wahyudi, 2005).

Salah satu alternatif agar produksi selada dapat mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia tanpa terhalang oleh lahan pertanian yang semakin sempit adalah budidaya menggunakan sistem hidroponik. Hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai metode pertumbuhan tanaman melainkan dengan larutan mineral bernutrisi. Produk hidroponik lebih sehat karena dibudidayakan di tempat yang relatif bersih, media tanaman steril dan tanaman terlindung dari terpaan hujan sehingga tidak dilakukan pemberian pestisida. Selain itu produk hidroponik memiliki penampilan yang bebas dari kerusakan, lebih hijau dan lebih segar. Sehingga produk bermutu tinggi dan memiliki harga yang tinggi pula. Menurut Karsono (2014), kebun hidroponik Kunto Herwibowo seluas 1000 m2 yang menghasilkan 80 – 100 kg siomak per hari terjual dengan harga Rp 35.000 – 45.000 per kg. Sedangkan menurut Medan Bisnis (2014), harga selada tertinggi dengan budidaya secara tradisional mencapai Rp. 15.000/kg yaitu saat mendekati imlek. Salah satu jenis sistem hidroponik adalah Nutrient Film Technique (NFT) yaitu sebuah sistem yang menggunakan ‘film’ larutan nutrisi. Film atau lapisan tipis setebal 1-3 mm ini dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit (Hochmuth,2001).

Mengingat dari hasil produk menggunakan sistem ini berharga tinggi, tentunya dapat membawa kesejahteraan bagi para petani. Akan tetapi dilihat dari biaya produksi menggunakan sistem ini sangat besar dapat menjadi kendala bagi


(5)

petani menengah ke bawah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengganti atau meminimalisir penggunaan nutrisi AB mix. Saat ini hidroponik masih menggunakan nutrisi yang berbahan anorganik seperti nutrisi AB mix dengan harga yang relatif mahal. Berdasarkan Kompas.com (2013), harga satu paket nutrisi AB mix Rp. 85.000 dengan berat 2,3 kg. Agar sistem ini dapat dibudidayakan oleh semua kalangan petani maka penambahan unsur organik dapat menjadi alternatif. Unsur organik tersebut dapat diambil dari tanaman yang mengandung nitrogen tinggi. Menurut Arinong (2015) nitrogen merupakan salah satu unsur hara utama yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena penyusun protein dan asam nukleik yang merupakan penyusun protoplasma dalam sel tanaman. Selain itu menurut Torus (2012) nitrogen berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman penghasil dedaunan seperti sayuran dan apabila kekurangan nitrogen tanaman akan tumbuh kerdil/lambat, daun kekuninan, daun sempit, pendek, jaringan tanaman mengering, buah kecil cepat masak dan rontok.

Salah satu tanaman yang dapat menambatkan nitrogen dan mengandung nitrogen tinggi adalah Azolla microphylla. Suatu penelitian internasional menggunakan 15N menunjukkan bahwa Azolla yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi N2: Anabaena Azollae dapat memfiksasi N2 -udara dari 70-90%. N2 -fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah (BATAN, 2011). Selain itu penambahan unsur organik dari tanaman penambat N juga dapat menghasilkan produk yang lebih sehat karena disamping budidaya secara hidroponik yang bersih digunakan pula nutrisi hidroponik yang organik, sehingga terciptalah hidroponik organik.


(6)

4

Budidaya hidroponik menggunakan nutrisi unsur organik dari tanaman khususnya Azolla microphylla masih belum diketahui dan diterapkan. Terutama berapakah konsentrasi yang tepat untuk pemberian ekstrak Azolla microphylla agar efisien dalam menunjang pertumbuhan tanaman siomak. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang hal tersebut dan apakah ekstrak Azolla microphylla dapat diberikan sepenuhnya atau hanya sebagai pendamping nutrisi hodroponik AB mix.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak Azolla microphylla berbagai konsentrasi pada berbagai konsentrasi nutrisi AB mix terhadap tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique). 1.3. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Diduga terdapat interaksi antara konsentrasi ekstrak Azolla microphylla dan konsentrasi nutrisi AB mix pada tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique).

2. Diduga dengan pemberian konsentrasi ekstrak Azolla microphylla yang berbeda-beda memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique).

3. Diduga dengan pemberian konsentrasi nutrisi AB mix yang berbeda-beda memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap tanaman siomak (Lactuca sativa L.) sistem hidoponik NFT (Nutrient Film Technique).