Bab IV - Pengaruh Program Acara Televisi terhadap Persepsi Khalayak

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Objek Penelitian 4.1.1. Rodja TV

Rodja dimulai dari sebuah radio FM komunitas yang dirintis sejak awal 2055. Mulai mengudara untuk uji coba pada Maret 2005, dan Radio Rodja secara resmi mengudara pada frekuensi 756 kHz (AM) di tahun 2007. Tepatnya pada Mei 2007, Radio Rodja menguji coba siarannya melalui frekuensi 756 AM. Migrasi ke gelombang AM ini adalah sebuah keputusan yang harus diambil pada saat itu dengan segala kensekuensi akan kelebihan dan kekurangannya.

Seiring berjalannya waktu, sejak mengudara dengan frekuensi 756 AM ini, Radio Rodja mengalami kemajuan pesat. Karakteristik dari sinyal AM ini yang memiliki salah satu kelebihan paling utama yaitu daya jangkaunya yang jauh lebih luas daripada sinyal FM. Radio Rodja dapat menjangkau pendengar dari berbagai wilayah. Pendengar Radio Rodja semakin meluap, baik dari radio analog (756 AM) maupun radio streaming.

Dengan komitmen untuk menyajikan yang terbaik kepada para pendengar akan ilmu syar’i, Radio Rodja meluncurkan Rodja TV sebagai stasiun televise dakwah Islam yang mengudara melalui streaming internet (TV streaming). Pada 2011 Rodja TV dapat mengudara melalui satelit.


(2)

Para pemirsa Rodja TV dapat menikmati siaran Rodja TV melalui pesawat televisi mereka, tentunya dengan bantuan set perangkat antena parabola.

Radio Rodja dan Rodja TV menyajikan siaran tilawah Al-Qur’an, hadist-hadist Nabi Muhammad SAW, kajian Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, juga nasihat para ulama Ahlus Sunnah, sesuai pemahaman para sahabat Nabi Muhammad SAW. Sekarang ini siaran Rodja dapat dinikmati melalui radio frekuensi 756 AM (Jabodetabek dan stasiun relay Rodja di Bandung, Berau, Lampung, Pontianak, dan Tanjung Pinang), radio streaming, radio satelit, dan TV satelit (membutuhkan perangkat antena parabola), dan TV streaming. Tentunya untuk radio streaming dan TV

streaming ini, para pendengar dan pemirsa dapat menikmatinya melalui

handphone dan gadget, seperti Blackberry, Android, iPhone & iPad, Windows Phone, dan handphone berbasis Symbian.

4.1.2. Jamaah Salafi

Kata Salafi diambil dari bahasa Arab Salafy atau Salafiyyun,dari kata dasar Salaf. Menurut bahasa, kata Salaf mengandung arti apa yang telah berlalu dan mendahului. Salaf juga mempunyai pengertian jamaah atau kelompok atau generasi terdahulu. Yang dimaksud dengan Salaf itu sendiri adalah generasi umat Islam terdahulu yang shalih yang disebut dengan Salafush Shalihin. Terdapat tiga generasi yang masuk dalam kategori Salaf, yang pertama adalah para sahabat Nabi Muhammad SAW, yang kedua adalah orang-orang yang mengikuti ajaran para sahabat Nabi


(3)

Muhammad SAW dengan baik yang disebut dengan Tabi’in, dan yang ketiga yaitu orang-orang yang mengikuti ajaran para Tabi’in yang disebut dengan Tabi’ut Tabi’in. Dalam menjalankan akidahnya, meraka menisbatkan dengan Manhaj Salaf yang berarti suatu faham, ajaran, dan cara pandang dalam beragama Islam berdasar pada pemahaman para

Salafush Shalih.

Dalam Manhaj Salaf telah membuat para pengikutnya (Salafy) senantiasa merasa betah di dalamnya, dipermudah mengamalkannya, dan tidak gentar menghadapi lawan-lawannya. Manhaj ini senantiasa bersinar dan tidak pernah pudar menerangi jalan orang-orang yang beriman. Berbagai masalah, bagaimanapun rumitnya, selalu saja dapat digali dengan akurat, disebabkan penggunaan dalil yang selalu dikembalikan kepada petunjuk-petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih yang terjaga keabsahannya dan kevalidannya. Manhaj ini menutup rapat-rapat jalan dan argumen yang lemah dari berbagai kerancuan pemahaman ilmu Al-Qur’an, logika pemikiran semata, filsafat, sufisme, dan pemahaman-pemahaman lain yang bertabrakan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang

shahih.

Dewasa ini isitlah Salafy diidentikkan dengan faham Wahabi yang dinilai oleh sebagian masyarakat Indonesia merupakan suatu aliran Islam yang sesat. Namun para pengikut Manhaj Salaf (Salafiyyah) menolak keras atas anggapan tersebut. Mereka berpendapat bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab (yang dianggap sebagai pendiri faham Wahabi) tidak


(4)

mengajarkan agama (aliran) baru dalam pemikiran atau penggambaran diri, beliau hanya berusaha memurnikan Islam yang telah bercampur dengan adat istiadat lokal.

Salafy umumnya menisbatkan kepada mahdzab Imam Ahmad Bin Hambali dan kemudian rujukan pemikiran Ibnu Taimiyah, maka Salafy

masih dikategorikan Ahlusunnah Wal Jama'ah. Pokok ajaran dari ideologi dasar salafy adalah bahwa Islam telah sempurna dan selesai pada waktu masa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, oleh karena itu tidak dikehendaki adanya inovasi yang telah ditambahkan pada abad nanti karena pengaruh adat dan budaya. Paham ideologi Salafy berusaha untuk menghidupkan kembali praktik Islam yang lebih mirip dengan agama Nabi Muhammad SAW pertama kali berdakwah.

Para Salafy sangat berhati-hati dalam agama, apalagi dalam urusan aqidah dan fiqh. Salafy sangat berpatokan kepada Salafus Shalih. Bukan hanya masalah agama saja mereka perhatikan, tetapi masalah berpakaian,

salafy sangat suka mengikuti gaya berpakaian seperti zaman Salafus Shalih seperti memanjangkan jenggot, memakai gamis bagi laki-laki atau memaki celana menggantung (tidak melebihi mata kaki), dan juga memakai cadar bagi beberapa wanita salafy.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 50 responden yaitu penelitian berada di lingkungan yang tidak memungkinkan untuk mengumpulkan sampel penelitian maka penentuan


(5)

sampel berdasarkan bagi Jamaah Salafi di Masjid Ar Rahmat, Slipi, Jakarta Barat yaitu semua anggota pengajian yang masih aktif dan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini populasi dan sampel yang dipilih kemungkinan sama yaitu Jamaah Salafi di Masjid Ar Rahmat, Slipi, Jakarta Barat. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah program acara terhadap persepsi khalayak. Untuk memudahkan perhitungan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

software SPSS 20.00.

4.2.1. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi objek penelitian adalah Jamaah Salafi di Masjid Ar Rahmat, Slipi, Jakarta Barat berjumlah 50 orang dari hasil perhitungan sampel dalam penelitian ini. Adapun karakteristik identitas responden dari segi jenis kelamin adalah 25 orang perempuan dan 25 orang pria.

Usia Responden Tabel 1

Usia Frequensy Percent

20 – 29 tahun 10 20

30 – 39 tahun 30 60

40> 10 20

Total 50 100

Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden yang berusia 20 - 29 tahun sebanyak 10 orang (20%) dari jumlah sampel yang ada. Kemudian yang berusia 30 - 39 tahun


(6)

sebanyak 30 orang (60%) dan yang berusia 40> sebanyak 10 orang (20%)

Pekerjaan Responden Tabel 2

Pekerjaan P Percent

Pelajar 0 0

Mahasiswa 3 6

Pegawai 30 60

Wiraswasta 17 34

Total 50 100

Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden yang bekerja sebagai pelajar sebanyak 0 orang (0%), yang bekerja sebagai Mahasiswa sebanyak 3 orang (6%), yang bekerja sebagai pegawai sebanyak 30 orang (60%), yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 17 orang (34%)

Pendidikan Responden Tabel 3

Pekerjaan P Percent

SMA 0 0

S1 45 90

S2 5 10

Total 50 100

Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden yang berpendidikan SMA sebanyak 0 orang (0%) dari jumlah sampel yang ada. Kemudian yang berpendidikan S1


(7)

sebanyak 45 orang (90%) dan yang berpendidikan S2 sebanyak 5 orang (10%).

4.2.2. Program Acara

Tabel 4 Pernyataan_1

Menonton Program Acara Setiap Hari Frequ

ency

Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0

Tidak Setuju 4 8.0 8.0 12.0

Ragu-Ragu 21 42.0 42.0 54.0

Setuju 17 34.0 34.0 88.0

Sangat Setuju 6 12.0 12.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_1 variabel X diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang atau sebesar 12%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 17 orang atau sebesar 34%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 21 orang atau sebesar 42%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 4%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden ragu-ragu (sebanyak 21 orang atau sebesar 42%) bahwa responden mengetahui menonton program acara pengajian di televisi setiap hari.


(8)

Tabel 5 Pernyataan_2

Lebih Suka Menonton Program Acara Pengajian Dibandingkan Program Lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0

Ragu-Ragu 5 10.0 10.0 14.0

Setuju 21 42.0 42.0 56.0

Sangat Setuju 22 44.0 44.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_2 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 22 orang atau sebesar 44%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 21 orang atau sebesar 42%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 5 orang atau sebesar 10%, yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 4%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju dinyatakan nihil karena tidak adanya responden yang memberi jawaban tersebut. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden sangat setuju (sebanyak 22 orang atau sebesar 44%) bahwa responden memahami lebih suka menonton program acara pengajian dibandingkan program lain.

Tabel 6 Pernyataan_3

Tayangan Program Acara Diperuntukkan Untuk Semua Usia Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 18 36.0 36.0 36.0

Ragu-Ragu 13 26.0 26.0 62.0

Setuju 14 28.0 28.0 90.0


(9)

Sangat Setuju 5 10.0 10.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_3 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau sebesar 10%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 14 orang atau sebesar 28%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 13 orang atau sebesar 26%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 18 orang atau sebesar 36%dan untuk jawaban sangat tidak setuju dinyatakan nihil karena tidak adanya responden yang memberi jawaban tersebut. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden Tidak Setuju (sebanyak 18 orang atau sebesar 36%) bahwa responden merasa tayangan program acara pengajian di televisi diperuntukkan untuk semua Usia.

Tabel 7 Pernyataan_4

Pria dan Wanita Menyukai Program Acara Pengajian Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0

Ragu-Ragu 8 16.0 16.0 20.0

Setuju 31 62.0 62.0 82.0

Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_4 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau sebesar 18%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 31 orang atau sebesar 62%, selanjutnya


(10)

responden yang menjawab netral sebesar 8 orang atau sebesar 16%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 31 orang atau sebesar 62%) bahwa responden memahami pria dan wanita menyukai program acara pengajian.

Tabel 8 Pernyataan_5

Program acara yang ditayangkan di pagi dan siang hari kurang diminati pemirsa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 2 4.0 4.0 6.0

Ragu-Ragu 15 30.0 30.0 36.0

Setuju 28 56.0 56.0 92.0

Sangat Setuju 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_5 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 8%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 28 orang atau sebesar 56%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 15 orang atau sebesar 30%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 4%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 28 orang atau sebesar


(11)

56%) bahwa responden memahami Program acara pengajian yang ditayangkan di pagi dan siang hari kurang diminati pemirsa

Tabel 9 Pernyataan_6

Program acara pengajian banyak ditayangkan di pagi hari untuk menarik pemirsa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 3 6.0 6.0 8.0

Ragu-Ragu 12 24.0 24.0 32.0

Setuju 25 50.0 50.0 82.0

Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_6 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau sebesar 18%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 25 orang atau sebesar 50%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 12 orang atau sebesar 24%, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sebanyak 3 orang atau sebesar 6% untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 25 orang atau sebesar 50%) bahwa responden memahami program acara pengajian banyak ditayangkan di pagi hari untuk menarik pemirsa.

Tabel 10 Pernyataan_7

Program Acara Diputar Setiap Hari Senin Sampai Jumat


(12)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 3 6.0 6.0 8.0

Ragu-Ragu 12 24.0 24.0 32.0

Setuju 25 50.0 50.0 82.0

Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_7 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau sebesar 18%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 25 orang atau sebesar 50%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 12 orang atau sebesar 24%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau sebesar 6% dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 25 orang atau sebesar 50%) bahwa memahami program acara pengajian di televisi diputar setiap hari senin sampai jumat.

Tabel 11 Pernyataan_8

Selalu Menyaksikan Program Acara Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 7 14.0 14.0 14.0

Ragu-Ragu 19 38.0 38.0 52.0

Setuju 20 40.0 40.0 92.0

Sangat Setuju 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0


(13)

Dari tabel pernyataan_8 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 8%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 20 orang atau sebesar 40%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebanyak 19 orang atau sebesar 38%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang atau sebesar 14%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju dinyatakan nihil karena tidak adanya responden yang memberi jawaban tersebut. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 20 orang atau sebesar 40%) bahwa responden setiap kali tayang selalu menyaksikan program acara pengajian.

Tabel 12 Pernyataan_9

Menonton Progam Acara Dalam Sehari Kurang Dari 2 Jam Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0

Ragu-Ragu 16 32.0 32.0 36.0

Setuju 26 52.0 52.0 88.0

Sangat Setuju 6 12.0 12.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_9 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang atau sebesar 12%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 26 orang atau sebesar 52%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebanyak 16 orang atau sebesar 32%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 1%t.


(14)

Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 26 orang atau sebesar 52%) bahwa responden memahami menonton progam acara di televisi dalam sehari kurang dari 2 jam

Tabel 13 Pernyataan_10

Setuju Apabila Setiap Hari Menonton Televisi Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0

Ragu-Ragu 10 20.0 20.0 24.0

Setuju 31 62.0 62.0 86.0

Sangat Setuju 7 14.0 14.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_10 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang atau sebesar 14%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 31 orang atau sebesar 62%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 10 orang atau sebesar 20%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 4% dan untuk jawaban sangat tidak setuju dinyatakan nihil karena tidak adanya responden yang memberi jawaban tersebut. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 31 orang atau sebesar 62%) bahwa memahami responden Anda setuju apabila setiap hari menonton televisi.


(15)

Tabel 14 Pernyataan_11

Menonton Progam Acara Kurang Dalam 1 Jam Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 2 4.0 4.0 6.0

Ragu-Ragu 19 38.0 38.0 44.0

Setuju 24 48.0 48.0 92.0

Sangat Setuju 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_11 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 8%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 24 orang atau sebesar 48%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebanyak 19 orang atau sebesar 38%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 4%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 24 orang atau sebesar 48%) bahwa responden memahami menonton progam acara pengajian di televisi kurang dalam 1 jam.

Tabel 15 Pernyataan_12

Menonton Program Acara Selama 1 Jam Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 18 36.0 36.0 36.0

Ragu-Ragu 13 26.0 26.0 62.0

Setuju 14 28.0 28.0 90.0

Sangat Setuju 5 10.0 10.0 100.0


(16)

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_12 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau sebesar 10%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 14 orang atau sebesar 28%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 13 orang atau sebesar 26%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 18 orang atau sebesar 36% dan untuk jawaban sangat tidak setuju dinyatakan nihil karena tidak adanya responden yang memberi jawaban tersebut. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden tidak setuju (sebanyak 18 orang atau sebesar 36%) bahwa memahami menonton program acara pengajian di televisi selama 1 jam.

Tabel 16 Pernyataan_13

Lebih Suka Menonton Program Acara Ketika Siaran Live Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0

Ragu-Ragu 8 16.0 16.0 20.0

Setuju 31 62.0 62.0 82.0

Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_13 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau sebesar 18%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 31 orang atau sebesar 62%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebanyak 8 orang atau sebesar 16%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%,


(17)

dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 31 orang atau sebesar 62%) bahwa responden memahami lebih suka menonton program acara pengajian televisi ketika siaran live.

Tabel 17 Pernyataan_14

Program Acara Selalu Tampil Dengan Informasi Terbaru Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 2 4.0 4.0 6.0

Ragu-Ragu 15 30.0 30.0 36.0

Setuju 28 56.0 56.0 92.0

Sangat Setuju 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_14 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 8%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 28 orang atau sebesar 56%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 15 orang atau sebesar 30%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 4% dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2% Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden tidak setuju (sebanyak 28 orang atau sebesar 56%) bahwa memahami responden Program acara pengajian acara selalu tampil dengan informasi terbaru

.


(18)

Tabel 18 Pernyataan_15

Program Acara Memakai Ustad/Ustazah Yang Atraktif Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0

Ragu-Ragu 5 10.0 10.0 14.0

Setuju 20 40.0 40.0 54.0

Sangat Setuju 23 46.0 46.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_14 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang atau sebesar 46%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 20 orang atau sebesar 40%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 5 orang atau sebesar 10%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2% dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden tidak setuju (sebanyak 23 orang atau sebesar 46%) bahwa responden tidak setuju program acara pengajian memakai Ustad/Ustazah yang atraktif.

4.2.3. Persepsi

Tabel 19 Pernyataan_1

Melihat Program Acara Merasakan Ketenangan Rohani Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 3 6.0 6.0 8.0


(19)

Ragu-Ragu 5 10.0 10.0 18.0

Setuju 24 48.0 48.0 66.0

Sangat Setuju 17 34.0 34.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_1 variabel Y diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang atau sebesar 34%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 24 orang atau sebesar 48%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 5 orang atau sebesar 10%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau sebesar 6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju banyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 24 orang atau sebesar 48%) bahwa responden mengetahui melihat program acara pengajian pada televisi merasakan ketenangan rohani.

Tabel 20 Pernyataan_2

Menonton Program Acara Karena Ingin Mendengarkan Ayat-Ayat Al-Qur’an

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 0 0 0 0

Ragu-Ragu 1 2.0 2.0 4.0

Setuju 10 20.0 20.0 24.0

Sangat Setuju 38 76.0 76.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_2 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 38 orang atau sebesar 76%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 10 orang atau sebesar 20%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebanyak 1 orang atau sebesar 2%, yang


(20)

menjawab tidak setuju sebanyak tidak ada dinyatakan nihil karena tidak adanya responden yang memberi jawaban tersebut dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden sangat setuju (sebanyak 38 orang atau sebesar 70%) bahwa responden memahami menonton program acara pengajian karena ingin mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dibacakan.

Tabel 21 Pernyataan_3

Lebih Sering Menonton Program Acara Dibanding Program Yang Lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0

Ragu-Ragu 5 10.0 10.0 14.0

Setuju 17 34.0 34.0 48.0

Sangat Setuju 26 52.0 52.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_3 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang atau sebesar 52%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 17 orang atau sebesar 34%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 5 orang atau sebesar 10%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2% dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 26 orang atau sebesar


(21)

52%) bahwa responden memahami lebih sering menonton program acara pengajian disbanding program yang lain.

Tabel 22 Pernyataan_4

Mengingat Pesan-Pesan Dari Program Acara Yang Disampaikan Oleh Ustad

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0

Tidak Setuju 7 14.0 14.0 18.0

Ragu-Ragu 19 38.0 38.0 56.0

Setuju 17 34.0 34.0 90.0

Sangat Setuju 5 10.0 10.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_4 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau sebesar 10%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 17 orang atau sebesar 34%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 19 orang atau sebesar 38%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang atau sebesar 14%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 4%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden ragu ragu (sebanyak 19 orang atau sebesar 38%) bahwa responden kurang memahami akan mengingat pesan-pesan dari program acara pengajian yang disampaikan oleh ustad

Tabel 23 Pernyataan_5

Program Acara Mengingatkan Ketentuan Dari Agama


(22)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0

Ragu-Ragu 3 6.0 6.0 10.0

Setuju 18 36.0 36.0 46.0

Sangat Setuju 27 54.0 54.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_5 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 27 orang atau sebesar 44%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 18 orang atau sebesar 36%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 3 orang atau sebesar 6%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%t. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden sangat setuju (sebanyak 27 orang atau sebesar 54%) bahwa responden memahami program acara pengajian di televise mengingatkan apa saja ketentuan dari agama yang harus dilaksanakan.

Tabel 24 Pernyataan_6

Program Acara Telah Banyak Memberitahu Kehidupan Beragama Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0

Ragu-Ragu 7 14.0 14.0 18.0

Setuju 22 44.0 44.0 62.0

Sangat Setuju 19 38.0 38.0 100.0


(23)

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_6 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang atau sebesar 38%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 22 orang atau sebesar 44%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 7 orang atau sebesar 14%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2% dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden sangat setuju (sebanyak 22 orang atau sebesar 44%) bahwa responden memahami program acara pengajian di televise telah banyak memberitahu tentang bagaimana tentang kehidupan beragama.

Tabel 25 Pernyataan_7

Program Acara Memberikan Hiburan Dari Sudut Pandang Agama Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent Sangat Tidak Setuju 5 10.0 10.0 10.0

Tidak Setuju 10 20.0 20.0 30.0

Ragu-Ragu 12 24.0 24.0 54.0

Setuju 19 38.0 38.0 92.0

Sangat Setuju 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Dari tabel pernyataan_7 diketahui responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 8%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 19 orang atau sebesar 38%, selanjutnya responden yang menjawab netral sebesar 12 orang atau sebesar 24%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang atau sebesar


(24)

20% dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 5 orang atau sebesar 10%. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari jawaban responden menunjukkan mayoritas responden setuju (sebanyak 19 orang atau sebesar 38%) bahwa responden memahami program acara pengajian memberikan hiburan dari sudut pandang agama

4.3. Hasil Analisis Data 4.3.1. Hasil Uji Bivariatte

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Bivariatte dengan program SPSS for Windows

versi 20.00. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Program acara, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Persepsi masyarakat.

Tabel 26 Correlations

Program Persepsi

Program

Pearson

Correlation 1 .795

**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

Persepsi

Pearson

Correlation .795

**

1 Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(25)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan hasil analisisnya yaitu dengan jumlah sampel 50 responden, ada korelasi antara program acara dengan persepsi msyarakat, dimana hasil koefisien korelasi didapat sebesar 0,795, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variable program acara dengan variable persepsi masayarakat. Untuk r hitung sama dengan 0,795 berada pada interval 0,60-0,799, diperoleh tingkat hubungan yang kuat Antara program acara dengan variable persepsi masyarakat

4.3.2. Hasil Uji Regresi

Analisis regresi linear sederhana adalah pengaruh secara linear antara suatu variabel independen program acara dengan variable persepsi masayarakat. Analisis ini untuk mengetahui arah pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Priyatno, 2009:66).

Tabel 27 Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.288 2.962 .435 .666 Program .480 .053 .795 9.091 .000


(26)

a. Dependent Variable: Persepsi

Persamaan regresinya sebagai berikut: Y = a + bX

Y = 1.288+ 0.480X

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 1.288 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai Program Acara maka nilai Persepsi sebesar 1.288. Koefisien regresi X sebesar 0.480 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai Program Acara, maka nilai Persepsi bertambah sebesar 0.480.

Dari tabel dapat diketahui nilai t hitung adalah sebesar 9.091 yang didapat dari hasil uji regresi linear sederhana antara variabel Program Acara dengan variabel Persepsi. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05.

Dengan kriteria pengujian:

Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak jika – t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel 0,679 Nilai t hitung 9.091 dan nilai t tabel 0,679 jadi nilai t hitung > t tabel dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara program acara dengan variable persepsi masyarakat. Jadi, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program acara berpengaruh terhadap variabel persepsi masyarakat.


(27)

Tabel 28 Model Summary

Mode l

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .795a .633 .625 2.38299 a. Predictors: (Constant), Program

Besarnya angka koefisien determinasi diperoleh kontribusi (r2) atau r square dalam penghitungan diatas adalah sebesar 0,633 atau sama dengan 63,3%. Angka tersebut mempunyai arti bahwa besarnya pengaruh program acara (x) sebesar 63,3% terhadap persepsi masyarakat(y) dan sisanya sebesar 36,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan pada penelitian ini.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh program acara tentang pengajian agama dengan persepsi maka dapat diketahui bahwa terjadi proses interaksi antar individu, persepsi merupakan hasil yang didapat setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu

Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan informasi selama itu menarik dan disukai audience, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Program acara dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai informasi yang menarik. (Morissan, 2008:207-208)


(28)

Stimulus pesan yang disampaikan dalam program acara pengajian yang diberikan pada organism, yaitu pemirsa dapat diterima atau ditolak. Jika ditolak maka, stimulus tidak efektif dan tidak ada perhatian dari penonton televisi. Sebaliknya, jika diterima maka stimulus efektif dan ada perhatian masyarakat. Jika stimulus

yang program acara yang disiarkan oleh televisi tersebut telah mendapat perhatian dari penonton sebagai organism, maka langkah selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus. Kemampuan organisme inilah yang dapat melanjutkan ke proses selanjutnya.

Pada langkah selanjutnya penonton sebagai organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesedian untuk perubahan sikap dari persepsi, dalam hal ini adalah mengetahui program acara (kognisi), bersikap positif dan tertarik terhadap persepsi (afeksi), serta timbulnya persepsi yang bersangkutan dengan niat, tekad, upaya dan usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan pada Program acara.

Dalam proses perubahan sikap, tampak bahwa sikap dapat berubah. Artinya, yang sebelumnya tidak mempunyai kecenderungan untuk berpikir, bertindak, dan berpendapat menjadi mempunyai kecenderungan untuk melakukan hal-hal tersebut. Hal itu terjadi, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi tahap semula.


(29)

Proses perubahan sikap yang terjadi pada individu dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Stimulus pesan yang disampaikan dalam program acara di media televise yang diberikan pada organism, yaitu pemirsa televisi dapat diterima atau ditolak. Jika ditolak maka, stimulus tidak efektif dan tidak ada perhatian dari pemirsa televisi. Sebaliknya, jika diterima maka stimulus

efektif dan ada perhatian masyarakat.

2. Berikutnya adalah jika stimulus yang memberitakan di media televisi yang sajikan oleh televisi tersebut telah mendapat perhatian dari pemirsa televisi sebagai organism, maka langkah selanjutnya adalah mengerti terhadap

stimulus. Kemampuan organisme inilah yang dapat melanjutkan ke proses selanjutnya.

3. Pada langkah selanjutnya pemirsa televisi sebagai organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesedian untuk perubahan sikap dari persepsi, dalam hal ini adalah mengetahui program acara ditelevisi (kognisi), bersikap positif dan tertarik terhadap Persepsi (afeksi), serta timbulnya minat yang bersangkutan dengan niat, tekad, upaya dan usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan pada pemeberitaan media.


(30)

Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa teori S-O-R masih teruji pada perkembangan komunikasi karena Ho ditolak dan hipotesis di terima. Sehingga ada pengaruh signifikan antara program acara dengan variabel persepsi khalayak. Jadi, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program acara berpengaruh terhadap variabel persepsi khalayak.


(1)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan hasil analisisnya yaitu dengan jumlah sampel 50 responden, ada korelasi antara program acara dengan persepsi msyarakat, dimana hasil koefisien korelasi didapat sebesar 0,795, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variable program acara dengan variable persepsi masayarakat. Untuk r hitung sama dengan 0,795 berada pada interval 0,60-0,799, diperoleh tingkat hubungan yang kuat Antara program acara dengan variable persepsi masyarakat

4.3.2. Hasil Uji Regresi

Analisis regresi linear sederhana adalah pengaruh secara linear antara suatu variabel independen program acara dengan variable persepsi masayarakat. Analisis ini untuk mengetahui arah pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Priyatno, 2009:66).

Tabel 27 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.288 2.962 .435 .666

Program .480 .053 .795 9.091 .000


(2)

a. Dependent Variable: Persepsi

Persamaan regresinya sebagai berikut: Y = a + bX

Y = 1.288+ 0.480X

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 1.288 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai Program Acara maka nilai Persepsi sebesar 1.288. Koefisien regresi X sebesar 0.480 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai Program Acara, maka nilai Persepsi bertambah sebesar 0.480.

Dari tabel dapat diketahui nilai t hitung adalah sebesar 9.091 yang didapat dari hasil uji regresi linear sederhana antara variabel Program Acara dengan variabel Persepsi. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05.

Dengan kriteria pengujian:

Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak jika – t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel 0,679 Nilai t hitung 9.091 dan nilai t tabel 0,679 jadi nilai t hitung > t tabel dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara program acara dengan variable persepsi masyarakat. Jadi, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program acara berpengaruh terhadap variabel persepsi masyarakat.


(3)

Tabel 28 Model Summary Mode

l

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .795a .633 .625 2.38299

a. Predictors: (Constant), Program

Besarnya angka koefisien determinasi diperoleh kontribusi (r2) atau r square dalam penghitungan diatas adalah sebesar 0,633 atau sama dengan 63,3%. Angka tersebut mempunyai arti bahwa besarnya pengaruh program acara (x) sebesar 63,3% terhadap persepsi masyarakat(y) dan sisanya sebesar 36,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan pada penelitian ini.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh program acara tentang pengajian agama dengan persepsi maka dapat diketahui bahwa terjadi proses interaksi antar individu, persepsi merupakan hasil yang didapat setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu

Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan informasi selama itu menarik dan disukai audience, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Program acara dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai informasi yang menarik. (Morissan, 2008:207-208)


(4)

Stimulus pesan yang disampaikan dalam program acara pengajian yang diberikan pada organism, yaitu pemirsa dapat diterima atau ditolak. Jika ditolak maka, stimulus tidak efektif dan tidak ada perhatian dari penonton televisi. Sebaliknya, jika diterima maka stimulus efektif dan ada perhatian masyarakat. Jika stimulus

yang program acara yang disiarkan oleh televisi tersebut telah mendapat perhatian dari penonton sebagai organism, maka langkah selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus. Kemampuan organisme inilah yang dapat melanjutkan ke proses selanjutnya.

Pada langkah selanjutnya penonton sebagai organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesedian untuk perubahan sikap dari persepsi, dalam hal ini adalah mengetahui program acara (kognisi), bersikap positif dan tertarik terhadap persepsi (afeksi), serta timbulnya persepsi yang bersangkutan dengan niat, tekad, upaya dan usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan pada Program acara.

Dalam proses perubahan sikap, tampak bahwa sikap dapat berubah. Artinya, yang sebelumnya tidak mempunyai kecenderungan untuk berpikir, bertindak, dan berpendapat menjadi mempunyai kecenderungan untuk melakukan hal-hal tersebut. Hal itu terjadi, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi tahap semula.


(5)

Proses perubahan sikap yang terjadi pada individu dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Stimulus pesan yang disampaikan dalam program acara di media televise yang diberikan pada organism, yaitu pemirsa televisi dapat diterima atau ditolak. Jika ditolak maka, stimulus tidak efektif dan tidak ada perhatian dari pemirsa televisi. Sebaliknya, jika diterima maka stimulus

efektif dan ada perhatian masyarakat.

2. Berikutnya adalah jika stimulus yang memberitakan di media televisi yang sajikan oleh televisi tersebut telah mendapat perhatian dari pemirsa televisi sebagai organism, maka langkah selanjutnya adalah mengerti terhadap

stimulus. Kemampuan organisme inilah yang dapat melanjutkan ke proses selanjutnya.

3. Pada langkah selanjutnya pemirsa televisi sebagai organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesedian untuk perubahan sikap dari persepsi, dalam hal ini adalah mengetahui program acara ditelevisi (kognisi), bersikap positif dan tertarik terhadap Persepsi (afeksi), serta timbulnya minat yang bersangkutan dengan niat, tekad, upaya dan usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan pada pemeberitaan media.


(6)

Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa teori S-O-R masih teruji pada perkembangan komunikasi karena Ho ditolak dan hipotesis di terima. Sehingga ada pengaruh signifikan antara program acara dengan variabel persepsi khalayak. Jadi, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program acara berpengaruh terhadap variabel persepsi khalayak.


Dokumen yang terkait

Persepsi khalayak terhadap tanda visual klasifikasi program R-BO pada acara televisi

0 20 86

Penilaian Khalayak Terhadap Program Televisi

0 4 6

MOTIVASI KHALAYAK UNTUK MENONTON PROGRAM ACARAPAS MANTAB MOTIVASI KHALAYAK UNTUK MENONTON PROGRAM ACARA PAS MANTAB Studi Deskriptif Kualitatif Motivasi Warga Jogoyudan Terhadap Program Acara Televisi “Pas Mantab” di Trans7.

0 3 14

PENUTUP MOTIVASI KHALAYAK UNTUK MENONTON PROGRAM ACARA PAS MANTAB Studi Deskriptif Kualitatif Motivasi Warga Jogoyudan Terhadap Program Acara Televisi “Pas Mantab” di Trans7.

0 2 22

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI (Studi Kasus Tentang Persepsi Pencinta Airsoftgun Terhadap Program Acara Target Dan Strategi Di Televisi).

0 14 12

PENDAHULUAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI (Studi Kasus Tentang Persepsi Pencinta Airsoftgun Terhadap Program Acara Target Dan Strategi Di Televisi).

0 6 18

KESIMPULAN DAN SARAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI (Studi Kasus Tentang Persepsi Pencinta Airsoftgun Terhadap Program Acara Target Dan Strategi Di Televisi).

0 6 17

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI SWASTA LOKAL Persepsi Masyarakat Terhadap Lokalitas Program Acara Televisi Swasta Lokal (Studi Kasus Persepsi Masyarakat Kota Madiun terhadap Lokalitas Program Acara Dagelan Tembang Jawa (D’T

0 3 16

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI SWASTA LOKAL Persepsi Masyarakat Terhadap Lokalitas Program Acara Televisi Swasta Lokal (Studi Kasus Persepsi Masyarakat Kota Madiun terhadap Lokalitas Program Acara Dagelan Tembang Jawa (D’

0 2 15

Persepsi Khalayak Terhadap Kredibiliti M

0 0 8