DefinisiPenyakit Mulut Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosis Penyakit Mulut Menggunakan Metode Fuzzy

= Hasil penjumlahan nilai kesesuaian gejala pada penyakit yang ke- j i=1,2,3, ..., k dimana k adalah banyaknya gejala yang diinputkan user = Banyaknya gejala yang diderita oleh suatu penyakit , dimana a adalah gejala sedangkan adalah penyakit yang ke-n. Gejala pada adalah gejala yang tidak bernilai 0.

2.5 DefinisiPenyakit Mulut

Ilmu penyakit mulut dapat didefinisikan sebagai suatu bidang dalam kedokteran gigi yang berpusat pada diagnosa dan terapi dari penyakit mukosa mulut stomatologi, termasuk didalamnya diagnosa dan terapi dari keluhan mulut lainnya yang mungkin merefleksikan penyakit mulut setempat atau manifestasi penyakit sistemik di rongga mulut, atau fase-fase dari praktek dokter gigi yang khususnya memusatkan perawatan gigi pada pasien yang memiliki resiko secara fisiologis. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh Parlak, Tomar, Shulman dan juga penelitian M’ Del Rosario pada manusiaterdapat beberapa penyakit mulut yang umum dijumpai diantaranya cheek bite, recurent apthous stomatitis, herpes labialis, geographic tongue, angular cheilitis, dan oral candidiasis. Terjadinya penyakit- penyakit tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti adanya infeksi, penyakit-penyakit sistemik, trauma yang berkepanjangan, dan lain- lain. Universitas Sumatera Utara 2.6Faktor Predisposisi Penyakit Mulut Seperti yang telah dijelaskan diatas, penyakit yang dijumpai di rongga mulut dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa faktor predisposisiterjadinya lesi di rongga mulut.

2.6.1 Infeksi

Berbagai jenis flora normal terdapat di dalam rongga mulut yang membentuk mikroflora oral komensial. Mikroflora ini biasanya mengandung bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa, yang keseluruhannya dapat menimbulkan infeksi oportunistik simtomatik tergantung pada faktor-faktor lokal atau daya pertahanan tubuh pejamu yang lemah.Beberapa penyakit mulut yang dapat terjadi akibat infeksi yaitu Keilitis angularis yang disebabkan oleh Stafilokokus aureus dan Candida albicans, kandidiasis akibat infeksi jamur yang didominasi golongan Candida albicans, serta herpes labialis dan gingivostomatitis herpetika primer yang terjadi akibat infeksi virus herpes simpleks tipe1 dan 2, apabila terjadi kontak mukokutan langsung dari sekresi-sekresi yang terinfeksi virus ini maka penularan infeksi dapat terjadi.

2.6.2 Trauma

Penyebab traumatik dari ulserasi rongga mulut bisa berupa trauma fisik atau kimiawi. Kerusakan fisik pada mukosa mulut dapat disebabkan oleh permukaan tajam, seperti tepi-tepi protesa, peralatan ortodontik, kebiasaan mengigit pipi, atau gigi yang fraktur. Universitas Sumatera Utara Trauma kimiawi pada mukosa mulut biasanya dikarenakan tablet aspirin atau krim sakit gigi yang diletakkan pada gigi-gigi yang sakit.

2.6.3 Hormonal

Perubahan hormon seks khususnya pada masa remaja dapat menimbulkan perubahan- perubahan mukosa mulut. Pada fase luteal siklus menstruasi wanita, ketika konsentrasi hormon progesteron mencapai nilai tertinggi, maka akan mengakibatkan manifestasi oral seperti stomatitis aphtosa rekuren, herpes labialis, dan infeksi Candida.Peningkatan mikroorganisme tetentu seperti Provotella intermedia dan spesies Capnocytophagajuga dapat ditemukan pada masa pubertas. Meningkatnya kolonisasi bakteri ini menyebabkan gingivitis dan tingginya tendensi perdarahan gingiva.

2.6.4 Kelainan Darah

Telah lama diketahui bahwa gejala-gejala oral merupakan indikasi awal terjadinya kelainan hematologis maupun defisiensi nutrisi. Lesi-lesi oral yang sering dijumpai pada keadaan ini adalah keilitis angularis, glositisdan ulserasi oral. a Anemia Anemia defisiensi zat besi diperkirakan 8 terjadi pada wanita usia subur, sedangkan anemia pernisiosa lebih sering terjadi pada lansia dengan kelainan pencernaan khususnya penyerapan vitamin B 12 . Manifestasi intraoral dari anemia paling menonjol pada lidah. Dorsum lidah pada awalnya tampak pucat dengan papila- Universitas Sumatera Utara papila filiformis yang rata. Atrofi yang berlanjut dari papila berakibat permukaan lidah tampak licin, kering dan mengkilat disebut bald tongue. Pada tahap akhir lidah tampak seperti daging merah dan terdapat apthae oral. Manifestasi oral yang lain dari anemia mencakup keilitis angularis, ulserasi apthosa dan erosi mukosa. b Leukemia Pada penderita leukemia, terjadi infiltrasi sel leukosit ke dalam lapisan retikular mukosa mulut dan kelenjar limfe serta menurunya mekanisme pertahanan tubuh dan kadar trombosit di dalam darah, keadaan ini menyebabkan terjadinya manifestasi oral dari penyakit leukemia di rongga mulut. Manifestasi oral yang dapat terlihat pada penderita leukemia yaitu gingivitis, dimana gingiva mengalami pembengkakan di daerah margin gingiva. Selain itu, penurunan mekanisme pertahanan tubuh pada penderita leukemia menyebabkan infeksi rentan terjadi terutama infeksi dari jamur Candida albicans.

2.6.5 Defenisi Imun

Pertahanan terhadap kolonisasi mikrobial merupakan salah satu dari fungsi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, suatu kerusakan pada sistem ini akan berakibat pada timbulnya infeksi. Hal ini digambarkan secara jelas oleh infeksi oportunistik yang timbul dalam mulut penderita AIDS, jumlah Candida albicans dalam saliva penderita HIVbertambah. Kandidosis oral sering merupakan gejala awal dari infeksi HIV dan dapat dibedakan menjadi empat bentuk: Pseudomembranosis, eritematus atrofik, hiperplastik, dan keilitis angularis. Universitas Sumatera Utara Infeksi virus yang terjadi pada penderita HIV yaitu virus Epstein-Barr yang menyebabkanhairy leukoplakiadan virus HSV I yang menyebabkan penyakit herpes simpleks. Infeksi HSV I terlihat pada bibir sebagai herpes labialis dan herpes intraoral yang bersifat kambuhan, lebih sering menetap sehingga terlihat lebih parah dibandingkan herpes simpleks pada orang yang tidak mengidap penyakit AIDS.

2.6.6 Defenisi Tembakau

Tembakau adalah faktor resiko utama terjadinya kanker rongga mulut dan faring.Indonesia menempati urutan ketiga jumlah perokok terbanyak yang mencapai 146.860.000 jiwa. Umumnya perokok pemula mulai merokok di usia remaja awal atau SMP.Oleh karena itu, edukasi bahaya rokok terhadap kesehatan perlu diberikan sedini mungkin.Secara histologi, karakteristik dari kanker rongga mulut akibat tembakau adalah adanya hiperkeratinisasi dan vakuolisasi epitel, akantosis, dan proliferasi sel- sel inflamatori. Penyakit mulut yang sering terjadi akibat penggunaan tembakau terutama melalui kebiasaan merokok yaitu stomatitis nikotina dan keratosis rokok. Kelainan ini umumnya mengenai orang dewasa dan jarang pada usia muda.

2.6.7 Defenisi Nutrisi

Masalah gizi pada remaja masih terabaikan karena banyaknya faktor yang belum diketahui WHO,2003. Oleh karena itu, dokter gigi sebagai tenaga kesehatan harus mampu ambil bagian dalam upaya menurunkan angka gizi buruk dikemudian hari dengan melakukan pemeriksaan rongga mulut yang dapat memberikan informasi cepat dan vital tentang keadaan gizi seseorang. Universitas Sumatera Utara Kekurangan gizi yang merupakan salah satu penyebab penyakit di rongga mulut, sering dialami masyarakat terutama di negara sedang berkembang. Oleh karena itu tingkat ekonomi keluarga dan juga tingkat pendidikan orang tua memiliki pengaruh bagi mutu kesehatan keluarga.Manifestasi oral yang sering ditemukan pada penderita kurang gizi antara lain keilitis angularis,glositis, dan stomatitis aphtosa rekuren. Kekurangan gizi yang menimbulkan manifestasi oral tersebut dapat dikarenakan kekurangan vitamin B2, riboflavin, vitamin B6, piridoksin, zat besi, asam folat dan biotin.

2.6.8 Oral Hygiene

Oral Hygiene kebersihan rongga mulut merupakan faktor resiko terjadinya penyakit mulut. Dari hasil penelitian tahun 2008 di Iranian, dilaporkan bahwa adanya hubungan antara kebersihan rongga mulut yang buruk dengan lesi pada lidah.Selain itu, kebersihan rongga mulut yang buruk juga dapat meningkatkan peluang terjadinya infeksi jamur di rongga mulut.

2.6.9 Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit mulut. Beberapa kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan lesi di rongga mulut yaitu menjilat-jilat bibir, bruksism, mengigit mukosa bukal dan mukosa labial. Kebiasaan- kebiasaan buruk ini sering dikaitkan dengan adanya gangguan psikologis yang diderita seseorang. Beberapa manifestasi oral dari kebiasaan buruk yaitu keilitis monilis, cheek bite,dan linea alba. Universitas Sumatera Utara

2.7 Gambaran Klinis Penyakit Mulut