Reaksi Esterifikasi Estrans TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Reaksi Esterifikasi Estrans

Untuk mengkonversi biodiesel dari minyak jarak pagar diperlukan terlebih dahulu analisa kadar asam lemak bebas atau harus ditentukan terlebih dahulu harga bilangan asamnya acid valuemg KOHg minyak. Bilangan asam didefinisikan sebagai banyaknya KOH dalam mg untuk menetralkan 1 gram lemak yang terkandung dalam persenyawaan minyak. Proses transesterfikasi mensyaratkan bilangan asam minyak sebagai bahan pembuatan biodiesel berada pada kisaran 1 atau ekivalen dengan kadar asam lemak bebas 0,5 Prawitasari, 2006. Jika harga bilangan asam diatas 4 mg KOHg minyak ekivalen kadar asam lemak bebas 2 maka pembuatan biodiesel disarankan melalui proses preesterifikasi dengan menggunakan katalis asam kuat berupa HCl atau H 2 SO 4 atau dengan menambah katalis KOH atau NaOH sesuai bilangan asam yang didapatnya. Namun penggunaan KOH atau NaOH yang berlebihan akan mendorong terbentuknya sabun. Reaksi alkoholisis yang menggunakan reaksi esterifikasi sebagai pendahuluan transesterifikasi disebut dengan reaksi estrans reaksi esterifikasi transesterifikasi, dimana mekanisme reaksinya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut ini: O H + O R C OH + R’OH R C OR’ + H 2 O Asam lemak bebas ester air Pada umumnya minyak jarak pagar memiliki bilangan asam lebih dari 10 ekivalen dengan kadar asam lemak bebas 5, sehingga pada proses pembuatan biodieselnya harus melalui proses esterifikasi terlebih dahulu. Jika prosedur- prosedur alkoholisis diterapkan pada minyak lemak yang memiliki kadar asam lemak bebas lebih dari 0,5 berat, maka sebagian besar atau bahkan seluruh katalis akan musnah bereaksi dengan asam lemak bebas menjadi sabun Akhirudin, 2006, dimana reaksi umumnya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut ini: O O R C OH + NaOH R C ONa + + H 2 O Asam lemak bebas sabun air Hal lain yang juga perlu untuk diperhatikan adalah kandungan air dalam minyak. Jika minyak mengandung air, maka akan membentuk lapisan sabun yang berupa endapan putih di dasar labu, yang menyulitkan pemisahan fase gliserin dan ester. Oleh sebab itu, sebagian besar peneliti memilih untuk mengesterifikasi terlebih dahulu asam-asam lemak bebas tersebut. Sabun ini merupakan produk samping pembuatan biodiesel yang dihasilkan oleh reaksi antara ion Na + atau K + dan asam lemak. Jika pembentukan sabun terlalu banyak, menunjukkan bahwa NaOH terlebih dahulu kontak dengan air. Itulah sebabnya minyak harus tidak mengandung air, yang dapat dilakukan dengan cara pemanasan pendahuluan terhadap minyak hingga 100 C. Untuk reaksi esterifikasi, Zulaikah 2005 mereaksikannya pada suhu 60 C selama 2 jam, dan Ramadhas 2005 menggunakan katalis cair H 2 SO 4 sebanyak 0,5 dari massa minyak.

2.6 Zeolit