sitosol dan aktivasi kaskade caspase pada sel tumor. Amini-Sarteshnizi N dkk., 2015.
C. Kerangka Pikir
Gambar 7. Kerangka Pikir
Proliferasi sel terhambat
Sel kanker berkembang dikarenakan adanya proliferasi sel yang tinggi dan bersifat tidak terkendali terjadi karena adanya gangguan keseimbangan faktor
protoonkogen dan gen penekan tumor sehingga terjadi peningkatan produksi
growth factors
dan jumlah reseptor permukaan sel yang dapat memacu transduksi sinyal
intercelluler
untuk meningkatkan produksi faktor transkripsi. Kerusakan DNA menyebabkan berhentinya siklus sel pada fase G
1
dan selanjutnya akan terjadi proses perbaikan, jika kerusakan DNA tidak dapat diperbaiki maka sel
tersebut akan mengalami apoptosis. Proliferasi dihubungkan dengan kelangsungan siklus sel. Menurut Pelengaris dan Khan 2006 setiap fase dari siklus sel
dipengaruhi oleh aktivasi
cyclin-dependent kinase
CDK yang terkait dengan protein regulator subunitnya, yaitu
Cyclin
. Menurut Kumar dkk. 2005 dan Robin Cotran 2007 terdapat beberapa jenis
cyclin
, yaitu
cyclin
A, B, C, D, E yang masing-masing akan diekspresikan secara periodik pada tahap tertentu dari siklus
sel.
Cyclin
D terutama cyclin D1 memiliki peran sentral karena ekspresinya diregulasi oleh faktor pertumbuhan dan kompleks
cyclin
D-CDK ini akan memfosforilasi protein retinoblastoma pRB.
Apoptosis merupakan mekanisme untuk mengontrol proliferasi sel sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal dan juga akan mengakibatkan
kematian sel jika terdapat kerusakan DNA yang tidak dapat diperbaiki Ghobrial dkk., 2005. Apoptosis melaluai dua jalur utama, jalur ekstrinsik dan jalur
intrinsik. Jalur intrinsik diregulasi oleh sekelompok protein yang termasuk ke dalam famili protein
B-cell lymphoma 2 Bcl-2.
Terdapat dua kelompok utama dari protein Bcl-2. Pertama, yaitu kelompok protein pro-apoptosis seperti
Bax, Bak, Bad, Bcl-Xs, Bid, Bik, Bim,
dan
Hrk
. Kelompok kedua merupakan kelompok protein anti-apoptosis seperti
Bcl-2, Bcl-X
L
, Bcl-W, Bfl-1
dan
Mcl-1
Wong, 2011. Sensitivitas sel terhadap stimulus apoptosis tergantung pada keseimbangan
antara protein pro-apoptosis dan anti-apoptosis. Penelitian sebelumnya propolis mencakup efek propolis sebagai antinyeri anestetik, anti-alergi, antibiotik,
antijamur, anti inflamasi, antiradiasi, antioksidan dan pengawet, antiseptik, antikanker dan imunostimulator menstimulasi daya tahan tubuh Ang ESM dkk,
2001.
Pada sel kanker juga terjadi proliferasi sel yang berlebihan. Apoptosis merupakan mekanisme untuk mengontrol proliferasi sel sebagai bagian dari
proses perkembangan yang normal. Namun, pada sel kanker terjadi ketidakseimbangan antara protein proapoptosis
Bax
dan antiapoptosis
Bcl2
dimana kadar
Bcl2
lebih tinggi sehingga proses apoptosis terhambat. Penelitian ini dengan pemberian ekstrak ethanol propolis pada sel kanker dalam hal ini ca colon
WiDr
, diharapkan dapat menekan ekspresi protein
Bcl2
sehingga diharapkan dapat menginduksi apoptosis. Selain itu dengan pemberian ekstrak ethanol
propolis pada sel kanker diharapkan dapat menekan ekspresi
cyclin D1
sehingga siklus sel terhambat dan proliferasi sel kanker juga terhambat. Adanya induksi
apoptosis dan penghambatan proliferasi maka sel kanker akan mati.
D. Kerangka Konsep