Tabel 1. Senyawa utama dari propolis
Kelas komponen Grup komponen
Resin 45-55 Flavonoid
flavonoles, flavon, flavonones, dihydroflavonoles, dan chalcones
, asam fenolik dan esternya
Lilin dan asam lemak 25-53
Kebanyakan berasal dari lilin lebah, tetapi beberapa diantaranya berasal dari tanaman.
Minyak esensial 10 Mudah menguap, senyawa Volatine
Serbuk sari 5 Banyak mengandung asam amino, terutama
argini dan prolin Senyawa organik mineral
lainnya 5 Pada umumnya Fe dan Zn, mineral lainnya
adalah Au, Ag, Cs, Hg, La, Sb. Keton, Lakton, Quinon,Steroid, asam benzoic
ester, Vitamin B
3
, gula Penggunaan propolis sebagai terapi penyakit baik penunjang maupun standart
dimungkinkan karena propolis memiliki sejumlah aktivitas biologis antara lain antimikrobial, antifungal, antiprotozoa, antiparasit, antiinflamasi, anti-oksidan,
dan imunomodulator Orsi dkk, 2000; Raso dkk, 2001; Borelli dkk., 2002; Koo dkk, 2002; Ahn dkk, 2004; Lotfy, 2006; Nakajima dkk, 2009; Mot dkk, 2009; El-
Bassuony Abouzid, 2010; Zaeemzadeh dkk, 2011.
B. Penelitian yang Relevan
Berbagai penelitian
in vitro
propolis menunjukkan aktivitas anti kanker pada berbagai jenis sel kanker, meliputi : kanker laring, kanker paru, kanker pankreas,
kanker thyroid, kanker kolorektal, kanker payudara, kanker prostat dan glioma Kubina dkk., 2015. Komponen polyphenolic diketahui mempunyai aktivitas
antikanker pada tikus model tumor Orsolic dkk., 2005, dan juga caffeic acid, CAPE, quercitin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker Galati dkk., 2000.
Komponen polyphenolic diketahui mempunyai aktivitas antikanker pada tikus model tumor Orsolic dkk., 2005 dan juga caffeic acid, CAPE, quercitin dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker Galati dkk., 2000. Penelitian Ishihara dkk, memberikan informasi yang lengkap mengenai efek anti proliferasi ekstrak etanol
propolis yang berasal dari Cina dan Brazil pada
cell line
kanker kolorektal dimana ekstrak etanol propolis menghambat pertumbuhan dari cell line kanker kolorektal.
Mekanisme apoptosis terjadi melalui dua jalur utama, jalur ekstrinsik dan intrinsik. Apoptosis jalur intrinsik diregulasi oleh sekelompok protein. Terdapat
dua kelompok utama, yaitu kelompok protein pro-apoptosis seperti Bax, Bak, Bad, Bcl-Xs, Bid, Bik, Bim, dan Hrk. Kelompok kedua merupakan kelompok
protein anti-apoptosis seperti Bcl-2, Bcl-X
L
, Bcl-W, Bfl-1 dan Mcl-1 Wong, 2011. Protein
Bcl2
adalah protein yang bersifat anti apoptosis, bekerja di dalam mitokondria, dikode oleh gen
Bcl2
, berperan pada fase inisiasi apoptosis pada jalur intrinsik. Penurunan aktivitas
Bcl2
akan menyebabkan peningkatan apoptosis dan sebaliknya Ghobrial dkk., 2005. Motomura dkk., 2008 melaporkan bahwa
ekstrak methanol propolis mampu meningkatkan apoptosis
cell line
U-937 sel kanker leukemia melalui aktivasi
caspase
-3 dan penekanan
Bcl-2
. Propolis diketahui dapat menginduksi aktivitas protein lain yang terlibat dalam proses pro-
apoptosis, seperti
Bax
, dan mengurangi ekspresi
Bcl
-2 yang merupakan inhibitor
apoptosis. Diana dkk., 2012 dan Kubina dkk., 2015.
Proliferasi sel bergantung juga pada kelangsungan siklus sel.
Cyclin
D1 adalah protein regulator
cyclin
D
kinase
, berperan sentral pada siklus sel.
Cyclin
D1 akan berikatan dengan
cyclin
D
kinase
, kompleks
cyclin
D-CDK ini akan memfosforilasi protein retinoblastoma pRB yang mengkode protein-protein
untuk kelangsungan dari siklus sel.
Cyclin
D aktif bila berikatan dengan CDk. Hal ini menunjukkan bahwa
cyclin
D merupakan
starter
dari siklus sel Alison, 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa propolis dapat menghambat
proliferasi sel atau menginduksi apoptosis dengan menekan kompleks
cyclin
dan protein yang terkait dengan
cyclin
, meningkatkan kadar
cyclin
-
dependent kinase
Cdk inhibitor seperti p16, p21 dan p27 protein dan aktivasi Bax, p53 dan p21 protein, p38MAPK, JNK dan kinase ERK, melepaskan sitokrom C ke dalam
sitosol dan aktivasi kaskade caspase pada sel tumor. Amini-Sarteshnizi N dkk., 2015.
C. Kerangka Pikir