PENDAHULUAN Biodiversitas plankton dan bentos di waduk cengklik Hubungannya dengan lingkungan abiotik sumeni

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada hakekatnya pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas memanfaatkan seluruh sumber daya, guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat manusia. Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya juga merupakan upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami sumber daya alam hayati dan non hayati dan lingkungan binaan sumberdaya manusia dan buatan, sehingga sifat interaksi maupun interdependensi antar keduanya tetap dalam keserasian yang seimbang. Dalam kaitan ini, eksplorasi maupun eksploitasi komponen-komponen sumber daya alam untuk pembangunan, harus seimbang dengan hasilproduk bahan alam dan pembuangan limbah ke alam lingkungan. Prinsip pemeliharaan keseimbangan lingkungan harus menjadi dasar dari setiap upaya pembangunan atau perubahan untuk mencapai kesejahteraan manusia dan keberlanjutan fungsi alam semesta. Keanekaragaman hayati biodiversity , adalah salah satu modal dasar bagi pembangunan, namun demikian jika pembangunan yang dilakukan kurang memperhatikan aspek lingkungan maka keanekaragaman hayati menjadi terancam. Mengingat Indonesia adalah negara dengan kondisi biodiversitas sangat tinggi megabiodiversty , maka memiliki potensi yang sangat besar dalam proses commit to user 2 pembangunan di masa yang datang. Keragaman biodiversitas yang dimiliki oleh Indonesia meliputi keragaman di lingkungan teresterial dan akuatik . Di dalam perairan terdapat jasad-jasad hidup, dan salah satunya adanya plankton yang merupakan organisme mikro yang melayang dalam air laut atau tawar. Pergerakan secara pasif tergantung pada angin dan arus. Plankton terutama terdiri dari tumbuhan mikroskopis yang disebut fitoplankton dan hewan mikroskopis yang disebut zooplankton Herawati, 1989 Waduk cengklik merupakan sumber limbah utama bahan organik dan nutrien ke lingkungan perairan. Menurut Barg 1992 limbah tersebut dapat menyebabkan hipernutrifikasi yang diikuti oleh peningkatan sedimentasi, siltasi, hipoksia, perubahan produktifitas dan struktur komunitas bentos. Bentos merupakan kelompok organisme yang hidup dipermukaan sedimen dasar perairan. Peran organisme tersebut dalam ekosistem akuatik adalah melakukan proses mineralisasi, daur bahan organik dan sebagai bioindikator perubahan lingkungan. Bentos memiliki sifat kepekaan terhadap beberapa bahan tercemar, mobilitas rendah mudah di tangkap dan memiliki kelangsungan hidup yang panjang. Oleh karena itu peran bentos dalam keseimbangan suatu ekosistem perairan dapat menjadi indikator kondisi ekologi terkini pada kawasan tertentu Petrus dan Andi, 2006. Komponen biotik dan abiotik di kawasan perairan memiliki peran spesifik, namun saling berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mempertahankan kemantapan dan kesuburan kawasan tersebut Petrus dan Andi, 2006. commit to user 3 Waduk Cengklik merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki potensi biodiversitas akuatik yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya, sesuai dengan Pasal 2 UU No. 11 Tahun 1976 tentang Pengairan. Potensi biodiversitas tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal Indrowuryatno, 2001: 1-2. Atas dasar latar belakang masalah,maka dilakukan penelitian dengan judul “Biodiversitas Plankton dan Bentos Waduk Cengklik Hubungannya dengan Lingkungan Abiotik”. B. Rumusan Masalah Untuk memperoleh fokus dalam penelitian maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah terdapat hubungan diversitas fitoplankton di waduk Cengklik dengan lingkungan abiotik ? 2. Apakah terdapat hubungan diversitas zooplankton di waduk Cengklik dengan lingkungan abiotik ? 3. Apakah terdapat hubungan diversitas bentos di waduk Cengklik dengan lingkungan abiotik ? commit to user 4 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Adanya hubungan antara tingkat diversitas fitoplankton di waduk cengklik dengan lingkungan abiotik. 2. Adanya hubungan tingkat diversitas zooplankton di waduk cengklik dengan lingkungan abiotik. 3. Adanya hubungan tingkat diversitas bentos di waduk cengklik dengan lingkungan abiotik. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dibidang biologi, yaitu aspek biodiversitas dan ekologis. Di samping itu secara praktis, diharapkan bermanfaat bagi: 1. Upaya pengembangan dan penyelamatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. 2. Pengembangan laboratorium alam bagi dunia pendidikan. commit to user 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA