Pelestarian Keanekaragaman Hayati Budidaya monokultur dan dampak negatif

Biologi Kelas X untuk Siswa SMA - MA 3 0 tumbuhan dan hewan yang terancam kepunahan. Sudah tercatat paling tidak, ada 126 jenis burung, 63 jenis hewan mamalia, dan 21 jenis hewan melata yang dinyatakan terancam punah. Populasi kayu ramin menipis, kayu gaharu, dan kayu cendana terancam punah. Dengan menurunnya keanekaragaman hayati, manusia perlu melakukan upaya dan aktivitas yang dapat melestarikan dan mengembangkan keanekaragaman hayati. Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian In situ dan Ek situ. 1. Pelestarian In situ, yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya. Contohnya sebagai berikut. a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo. b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu. d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken. 2. Pelestarian ek situ, yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi perkembangan kehidupannya. Contohnya sebagai berikut. a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai tumbuhan langka dalam rangka melestarikan plasma nuftah. b. Penangkaran jalak bali di kebun binatang Wonokromo. Salah satu cara untuk ikut melestarikan keanekaragaman hayati secara nyata dan untuk pemenuhan kebutuhan dapur dan tanaman obat maka kita dapat membuat kebun tanaman obat, baik di sekolah ataupun di rumah kita sendiri. Dengan menggalakkan kebun tanaman obat ini, diharapkan tidak akan terjadi kelangkaan tanaman obat akibat kecenderungan mengkonsumsi obat-obatan kimia dan meninggalkan fungsi tanaman obat-obatan tradisional bagi kesehatan kita. Klasifikasi merupakan suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dalam pengelompokkan makhluk hidup diperlukan aturan, yaitu dasar yang digunakan untuk pengelompokkan, seperti persamaan dan perbedaan ciri-ciri serta sifat makhluk hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan makhluk hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu ini disebut sistematika.

F. Kebun Tanaman Obat Keluarga

Keanekaragaman Hayati 3 1 Makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama dimasukkan ke dalam satu kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga dalam kegiatan klasifikasi akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda. Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat- tingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi. Semakin tinggi jenjangnya semakin banyak anggotanya, tetapi persamaan sifat yang dimiliki anggotanya semakin sedikit.

1. Tujuan dan manfaat klasifikasi

Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati. Tujuan dari klasifikasi adalah sebagai berikut. a. menyederhanakan objek studi agar mudah dipelajari; b. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis;

G. Klasifikasi Makhluk Hidup

Buatlah kelompok dengan anggota maksimal 5 orang. 1. Dengan bimbingan guru, buatlah kebun tanaman obat di lingkungan sekolahmu. 2. Bawalah enam atau lebih jenis tanaman obat, misalkan jahe, kencur, temulawak, kunci, temu ireng, sirih ataupun yang lainnya. Sediakan juga pupuk dan cangkul. 3. Carilah literatur mengenai manfaat dari masing-masing tanaman obat yang kalian bawa. 4. Tanamlah tanaman obat yang telah dibawa tersebut pada lahan yang tersedia, jika tidak ada lahan maka gunakan pot untuk tempat penanaman. Berikan pupuk agar tanaman tersebut tumbuh dengan subur. 5. Berikan identitas pada tanaman yang telah ditanam tersebut dengan menggunakan nama ilmiah dan bahasa Indonesia. 6. Bersama-sama kelompokmu, rawatlah tanaman yang telah ditanam tersebut. Buatlah jadwal piket untuk keperluan itu. Info Biologi Aristoteles 384-322 SM, adalah seorang filsuf dan ilmuwan yang lahir dari rahim seorang istri ahli fisika kerajaan. Di umur 17 tahun dia menjadi murid di Akademi milik Plato. Dia tinggal selama 20 tahun, sebagai murid dan guru. Dari dialah asal mula ilmu zoologi dan sistem klasifikasi makhluk hidup. · Membuat kebun tanaman obat dengan prosedur penanaman dan perawatan yang benar. · Mengetahui nama ilmiah berbagai tanaman obat dan manfaatnya dari literatur yang sesuai. Kompetensi sains Aktivitas Sains Tugas lapangan Tujuan: mengenal jenis-jenis tanaman yang bermanfaat sebagai obat.