Perubahan Keseimbangan Lingkungan Ekosistem buatan
Biologi Kelas X untuk Siswa SMA - MA
2 3 6
Keseimbangan ekosistem tidaklah statis, artinya komponen penyusun ekosistem dapat mengalami kenaikan
maupun penurunan jumlah populasi, namun dalam komposisi yang proporsional. Ekosistem seimbang didukung oleh banyak
alternatif lintasan yang dapat dilalui zat untuk terjadinya daur materi dan perpindahan energi. Semakin banyak variasi jenis
tumbuhan, herbivora, karnivora dan mikroba maka semakin banyak lintasan zat. Hal tersebut menyebabkan ekosistem
tersebut semakin mantap keseim-bangannya. Jika satu jenis tumbuhan berkurang, masih tersedia jenis tumbuhan lain
sebagai produsen yang menjadi sumber makanan bagi herbivora. Demikian pula, bila hewan herbivora tertentu
jumlahnya berkurang masih ada jenis herbivora lainnya yang dapat dimakan oleh hewan karnivora. Seterusnya, bila ada jenis
karnivora tertentu yang punah masih ada karnivora lain yang meneruskan perpindahan energi dan zat dalam komunitas
tersebut. Sebaliknya, bila komunitas hanya beberapa jenis organisme yang terbatas akan menjadi kurang stabil. Bila ada
satu atau dua jenis organisme mengalami kepunahan tidak akan ada alternatif jalur yang dapat dilalui oleh zat dan energi, sehingga
bila ada perubahan lingkungan maka akan ada yang mengalami kepunahan atau bahkan ada pertumbuhan populasi booming
populasi yang tidak seimbang. Keseimbangan lingkungan akan stabil dan akan tetap terjaga apabila jumlah individu produsen
lebih besar daripada jumlah konsumen I, demikian juga jumlah konsumen I harus lebih besar dari jumlah konsumen II, dan
seterusnya jumlah konsumen II harus lebih besar dari jumlah konsumen III. Apabila faktor biotik dan abiotik mangalami
perubahan maka keseimbangan lingkungan menjadi terganggu, misalnya akibat penggundulan hutan, bencana alam adan
perburuan liar.
Kemampuan lingkungan untuk memperbaiki kembali komponen yang berkurang dikenal dengan istilah kelentingan
lingkungan. Kondisi lingkungan yang dapat memberikan kehidupan bagi organisme yang menempatinya disebut daya dukung
lingkungan. Pada ekosistem yang seimbang semua populasi secara alamiah dibatasi oleh populasi organisme lain, sehingga tidak ada
populasi yang tumbuh tanpa batas dan mendominasi yang lain. Setiap populasi pada ekosistem yang seimbang memiliki kondisi maksimum
dan minimum yang selalu berkaitan dengan populasi lainnya. Pada kondisi seimbang ekosistem kaya akan variasi komponen biotik
dan abiotik yang memungkinkan perpindahan energi dan daur zat berlangsung secara lancar. Maka bila ada perubahan apapun, dengan
Komponen lingkungan terdiri
dari faktor biotik tumbuhan,
hewan, manusia, dan
mikroorganisme dan faktor abiotik
tanah, air, udara, suhu.
Tumbuhan berperan sebagai
produsen, manusia sebagai
konsumen, mikroorganisme
sebagai pengurai.
Ingatlah
Perubahan Ekosistem
2 3 7
sendirinya akan membentuk keseimbangan baru secara proporsional sesuai dengan perubahan itu. Hal itu dapat terjadi selama perubahan
itu masih berada di dalam daya dukung dan daya lentingnya. Namun, bila perubahan ekosistem menyebabkan suatu komponen tidak
berfungsi maka aliran energi dan daur materi akan terganggu, yang pada akhirnya akan memengaruhi semua komponen ekosistem
lainnya.
1. Mengenai fenomena pertambahan sampah organik sebagai hasil dari aktivitas
rumah tangga maupun akitivitas lainnya yang menghasilkan limbah buangan padat yang terkait pula dengan pertambahan jumlah penduduk?
2. Mampukah bakteri pengurai bekerja secara efektif? Apabila tidak, apa
akibatnya? 3.
Bagaimana pula kaitannya dengan keseimbangan lingkungan? 4.
Gunakan buku-buku atau sumber yang sesuai dengan bahan bacaan
Keseimbangan lingkungan dapat terwujud apabila adanya keselarasan antara faktor biotik dan abiotik. Jika
terjadi gangguan pada faktor biotik maupun abiotik maka keseimbangan lingkungan dapat terganggu.
Pernahkah kalian membaca di media massa tentang sering terjadinya banjir bandang terutama di daerah yang
digunakan sebagai kantong-kantong transmigrasi? Mengapa hal ini terjadi?
Banjir umumnya disebabkan manusia yang senantiasa membuka lahan baru dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik
untuk permukiman maupun sebagai lahan pertanian, atau lahan pabrik. Hal ini disebabkan pula oleh jumlah penduduk yang terus
bertambah, sdangkan lahan yang ada sebagai wadah aktivitas tetap jumlahnya. Fenomena lain yang tak kalah mengherankan, di lereng
gunung banyak berdiri bungalo yang praktis menyebabkan daya dukung lahan sebagai penahan air di lereng gunung hilang, ditambah
dengan membuka lahan baru yang menyebabkan banyak tanaman yang hilang. Jika air hujan datang tanpa didukung oleh tanaman
Info Biologi
Putusnya rantai makanan di dalam
suatu ekosistem merupakan
kehancuran bagi seluruh makhluk
hidup di ekosistem tersebut