2
KOMODIFIKASI
BALE SAKARORAS
:
Studi Perubahan Arsitektur Tradisional Bali dalam Industri Pariwisata
Oleh Dr. Ir. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si
A. Pendahuluan
Pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali, kerap dipandang sebagai penyebab perubahan sosial-budaya yang cepat dan
massif. Komodifikasi menjadi implikasi yang sulit dihindari karena industri pariwisata cenderung memosisikan subjek dan objek wisata sebagai
komoditas. Hal ini sejalan dengan pendapat Burns 1995:31 bahwa: “
The tourist has become a symbol, a form of postmodern commodity, which passes between countries, encouraging international money to
flow in persuit of it. The ‘gaze’ may be seen from two different views. The tourist may be seen as a ‘commodity’ by countrie
s bringing
economic benefits, while the tourist may ‘gaze’ upon the destination,
as a form of commodity competing with other alternative purchases
for hisher discretionary income”. ‘Wisatawan telah menjadi bentuk simbol komoditas posmodern
yang melewati batas negara, mendorong aliran keuangan internasional secara bebas. Pariwisata dapat dipandang dari dua
sudut pandang yang berbeda. Wisatawan dipandang sebagai komoditas oleh suatu daerah yang mendapatkan keuntungan dari
kehadirannya, sedangkan wisatawan memandang daerah tujuan wisata sebagai komoditas dengan harga yang kompetitif sehingga
dapat dipilih untuk dikunjungi sesuai kemampuannya
’. Wisatawan merupakan subjek utama komodifikasi. Berbagai objek
wisata dikomodifikasi untuk kepentingan wisatawan, sebaliknya wisatawan itu sendiri adalah komoditas bagi industri pariwisata. Hubungan timbal balik
inilah yang menyebabkan komodifikasi merambah semua aspek yang bersangkut-paut dengan kepariwisataan, baik alam maupun budaya. Dalam
konteks ini, arsitektur bangunan tradisional Bali ternyata juga tidak lepas dari terjadinya proses komodifikasi tersebut. Salah satunya adalah bangunan
bale sakaroras
sebagai unsur penting struktur rumah tinggal tradisional Bali
.
Komodifikasi
bale sakaroras
ini nyaris terjadi pada semua wilayah destinasi utama wisata di Bali, seperti Ubud dan Kuta.
3 Pada masa lalu,
bale sakaroras
merupakan bangunan utama dalam struktur rumah tempat tinggal orang bali.
Bale sakaroras
menempati posisi di sebelah timur
kangin
atau selatan
kelod
dekat dengan dapur
paon
. Bentuk denah bangunan adalah bujur sangkar dengan ukuran sekitar 6 x 6
meter. Konstruksi atap limasan berpuncak satu konstruksi payung, dengan atap dari alang-alang. Jumlah tiang atau
saka
sebanyak 12 dua belas buah yang berfungsi sebagai penerus beban atap ke tanah melalui
jongkok asu sendi
.
Bale sakaroras
mempunyai fungsi untuk
sumanggen
atau kegiatan adat
dan serba guna. Namun seiring terjadinya komodifikasi,
bale sakaroras
pun mengalami perubahan bentuk, fungsi, dan maknanya. Atas dasar itulah, komodifikasi
bale sakaroras
dibahas dalam artikel ini.
B. Pembahasan