Efektivitas Implemetasi Klausul Manajemen Sumber Manusia

11 2. Meningkatnya kepuasan masyarakat dengan efektivitas sekolah. 3. Tindakan perbaikan yang efektif dalam menanggapi keluhan masyarakat. 4. Perencanaan tindakan berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. 5. Hubungan yang efektif dengan Dinas Pendidikan atau institusi lain yang terkait dengan pembelajaran. 6. Kenaikan tingkat yang efektif bagi peserta didiknya. 7. Ujian Tengah Semester yang efektif bagi peserta didiknya. 8. Ujian Akhir Semester yang efektif bagi peserta didiknya. Tabel 5 Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kode Pernyataan Skala Bobot Xi SD 1 2 3 4 5 1 0 1 3 43 3 198 3.96 0.45 2 0 1 4 43 2 196 3.92 0.44 3 0 1 10 38 1 189 3.78 0.51 4 0 1 2 45 2 198 3.96 0.40 5 0 3 6 41 0 188 3.76 0.56 6 0 1 4 41 4 198 3.96 0.49 7 0 1 7 39 3 194 3.88 0.52 8 0 1 6 40 3 195 3.90 0.51 194.50 3.89 0.48 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SMK Negeri 3 Salatiga telah efektif dalam upaya penerapan klausul ini. Hal ini dibuktikan dengan hasil kuisioner yakni 3,89 untuk nilai rata-rata dengan standar deviasinya yaitu 0,48. Dengan demikian, hal ini mengindikasikan bahwa SMKN 3 Salatiga telah memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan, menetapkan rencana-rencana dan menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian produk dan meningkatkan efektivitas SMM secara terus menerus. KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 3 SALATIGA Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh SMK Negeri 3 Salatiga, namun masih terdapat kendala-kendala dalam implementasi SMM ISO 9001:2008. Kendala-kendala yang diperoleh dari wawancara dapat dilihat dalam tabel berikut: 12 Tabel 6 Kendala Penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMK 3 Salatiga No Faktor Penghambat Keterangan 1 Sumber daya manusia 1.Kurangnya tenaga admisnistrasi yang menangani dokumen-dokumen ISO 2. Jumlah tenaga guru PNS yang masih kurang serta tidak semuanya ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya. 2 Beban kerja Karena waktu guru yang relatif banyak digunakan didalam kelas, sehingga tidak sempat mengerjakan dokumen-dokumen ISO. 3 Ketidaksempurnaan dalam penerapan sistem manajemen mutu Inkonsisten Berdasarkan hasil temuan audit, masih terdapat kesalahan minor 4 Pemahaman akan konsep SMM ISO 9001:2008 Eksistensi SMM belum dipahami semua warga sekolah. Sumber: Hasil wawancara dan observasi, Maret 2016

a. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Kurangnya sumber daya manusia di SMKN 3 Salatiga ditunjukkan dengan belum maksimalnya masing-masing personal yang menangani ISO dalam menjalankan tugasnya yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh karena kurangnya tenaga administrasi yang menangani dokumen-dokumen ISO serta jumlah tenaga guru terutama tenaga guru PNS yang masih kurang serta tidak semuanya ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya. Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SMK Negeri 3 Salatiga: “… tenaga kami juga kurang karena sebetulnya tenaga guru PNS kami baru 48 orang, kalo jumlah guru kita hampir 78 tetapi hanya 48 saja yang PNS itu pun tidak semuanya per bidangnya masing- masing”. Hasil wawancara, Maret 2016

b. Beban Kerja

Masih terdapat beberapa anggapan bahwa penerapan ISO hanya menambah beban kerja guru sehingga berdampak pada terlambatnya jadwal kegiatan sekolah terkait dengan pelaksanaan SMM ISO, seperti contohnya audit internal yang dilaksanakan tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Wakil Manajemen Mutu sekolah adalah, “…Karena waktu guru yang relatif banyak digunakan di dalam kelas, sehingga tidak sempat mengerjakan dokumen-dokumen ISO. Belum maksimalnya masing-masing personal yang menangani ISO dalam menjalankan tugasnya yang telah ditetapkan” Hasil wawancara, Maret 2016