PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK JAMU TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL DI BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK JAMU TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL DI

BANDAR LAMPUNG

Oleh

TRI MOELI FERAMA ANDIKA

Berbagai macam media yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk, salah satunya yaitu televisi. Begitupula yang dilakukan Sidomuncul dalam mempromosikan produk Tolak Angin, berupaya memberikan iklan yang dapat menarik perhatian pemirsanya dengan cara menggunakan berbagai daya tarik melalui media televisi.

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya persaingan antara obat masuk angin dalam mepromosikan produknya kepada khalayak ramai melalui media televisi. Permasalahan yang akan diteliti yaitu apakah daya tarik iklan televisi berpengaruh terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin di Bandar Lampung. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin Sidomuncul di Bandar Lampung, kemudian hipotesis dari penelitian ini adalah daya tarik iklan televisi (X) yang terdiri dari ( slogan


(2)

Tri Moeli Ferama Andika

,model iklan, jalan cerita, musik, merek dagang,kemasan iklan) berpengaruh terhadap kesadaran merek (Y) Tolak Angin Sido Muncul di Bandar Lampung.

Hasil dari analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas terhadap kesadaran merek Tolak Angin di Bandar Lampung memberikan pengaruh sebesar 51,5% sementara itu sisanya 48,5% yang dipengaruhi oleh berbagai variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Saran yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah dapat

mengurangi kelemahan pada iklan untuk dapat diperbaiki, seperti mengisi kemasan pada iklan dengan alur cerita yang lebih menarik, dan juga

menggunakan alunan musik seperti alunan musik tradisional khas Indonesia karena sesuai produk asli buatan Indonesia


(3)

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK JAMU TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Tri Moeli Ferama Andika

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(4)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(5)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vii

I. PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 12

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 13

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 13

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 13

1.4 Kerangka Pemikiran ... 14

1.5 Hipotesis ... 17

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 18

2.1 Pengertian Pemasaran ... 18

2.2 Komunikasi Pemasaran ... 19

2.3 Iklan ... 19

2.3.1 Jenis- Jenis Iklan……….… ... 21

2.3.2 DayaTarik Iklan...23

2.3.3 Tujuan Periklanan………... 24

2.4 Iklan pada Media Televisi………. 25

2.4.1 Keunggulan Iklan Televisi………... 26

2.4.2 Kelemahan Iklan Televisi……… 27

2.5 Kesadaran Merek……….……….. 28

III. METODE PENELITIAN... 30

3.1 Objek Penelitian... 30

3.2 Jenis Penelitian... 30

3.3 Sumber Data... 30

3.4 Populasi dan Sampel... 31

3.4.1 Populasi... 31

3.4.2 Sampel... 32


(6)

iv

3.6 Skala Pengukuran Variabel ... 34

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 36

3.8.1 Uji Validitas ... 36

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 37

3.9 Alat Analisis Data ... 37

3.9.1 Analisis Kualitatif ... 37

3.9.2 Analisis Kuantitatif ... 37

IV PEMBAHASAN ... 39

4.1 Gambaran Umum Perusahaan………... 39

4.1.1 Sejarah PT Sidomuncul ... 39

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 41

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 42

4.2.1 Uji Validitas ... 42

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 43

4.3 Analisis Kualitatif ... 44

4.3.1 Karakteristik Responden ... 44

4.3.2 Analisis Kualitatif ... 47

4.4 Analisis Kuantitatif ... 55

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner Penelitian

2. Rekapitulasi Jawaban 100 Responden 3. Karakteristik Responden

4. Uji Validitas 5. Uji Reliabilitas

6. Regresi Linear Sederhana 7. Tabel Frekuensi


(8)

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Belanja Iklan dari Tahun 2009 – 2011……….. 2

2. Pangsa Pasar Produk Obat Masuk Angin Tahun 2011………. 6

3. Operasionalisasi Variabel Penelitian……….. 34

4. Nilai Validitas Variabel Daya Tarik Iklan Televisi (X)………. 42

5. Nilai Validitas Variabel Kesadaran Merek (Y)……….. 42

6. Data Uji Reliabel Variabel Penelitian……….... 43

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 45

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………... 45

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Kriteria Pekerjaan…………. 46

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran………. 46

11. Tanggapan Responden terhadap Slogan pada Iklan Televisi………. 48

12. Tanggapan Responden terhadap Model Iklan Tolak Angin dalam Media Televisi………. 48

13. Tanggapan Responden pada Jalan Cerita Iklan Tolak Angin………. 49

14. Tanggapan Responden terhadap Musik pada Iklan Tolak Angin…… 50

15. Tanggapan Responden terhadap Merek Dagang pada Iklan………… 50

16. Tanggapan Responden terhadap Kemasan Iklan………. 51

17. Tanggapan Konsumen tentang Daya Tarik Iklan Tolak Angin yang menjadi puncak pikiran responden………. 51


(9)

vi

18. Tanggapan responden tentang Daya Tarik Iklan Tolak Angin pada media Televisi memudahkan responden untuk mengingat kembali produk Tolak

Angin……… 52

19. Responden mengenali Tolak Angin karena daya tarik pada Iklan yang ditayangkan di media Televisi………. 53 20. Rekapitulsi Jawaban Responden pada Variabel Daya Tarik Iklan….. 54

22. Hasil Persamaan Regresi Linier Sederhana Daya Tarik Iklan televisi terhadap Kesadaran Merek……….. 55 21. Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana Daya Tarik Iklan televisi

terhadap Kesadaran Merek……….. 56 23. Tabel hasil uji t ……… 57


(10)

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK JAMU TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL DI

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

TRI MOELI FERAMA ANDIKA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(11)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen FEB Unila.

Skripsi ini berjudul “PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI

TERHADAP KESDARAN MEREK JAMU TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL DI BANDAR LAMPUNG”. Penulis menyadari bahwa dalam masa perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan FEB Universitas Lampung sekaligus sebagai Pembimbing Utama, yang telah bersedia meluangkan waktu, dan pikiran serta sabar dalam meberikan bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaianya skripsi ini. 2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB

Universitas Lampung yang sudah banyak membantu.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekertaris Jurusan Manajemen FEB Unila sekaligus merangkap sebagai Pembimbing Pendamping yang telah

memberikan ide, gagasan, serta sumbangsih pemikiran dalam membimbing dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai.


(12)

4. Bapak Mustafid, S.E., M.M., selaku Penguji atas saran-saran yang berharga. 5. Ibu Mahrina Sari, S.E., M.Sc., selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan

dan nasihat selama menjadi mahasiswa S1 Manajemen.

6. Para Dosen FEB Unila beserta Staf yang telah memberikan banyak Ilmu dan bantuan di masa – masa perkulihan.

7. Mamahku tersayang Sunaida Hanafi, S.H yang telah melahirkan, membesarkan, dan berjuang serta selalu mengiringi langkahku dengan doanya. Dan untuk Alm. Papahku tersayang Kadar Yusman yang telah meninggalkan nilai- nilai kehidupan yang sangat berharga untuk diriku. 8. Kakak – kakak ku tersayang Nona yang telah sealalu memotivasi, dan

menginspirasiku agar sealu memberikan yang terbaik untuk keluarga, Ses yang selalu dapat menghiburku, dan membantuku dalam keterbatasan yang dimilikinya, Adiku Aka yang dapat diandalkan ketika dibutuhkan.

9. Sahabat tercinta, dimasa sekolah hingga saat ini Dini, Putri, Devi, Indah. 10.Sahabat –sahabatku D’fruits Vina, Jeni, Pipit, Gintari, Yesika, Kiki, Rofi,

yang memberikan warna dimasa perkulihan ini, mulai dari tawa, canda, maupun sedih, serta bersedia tetap menyemangatiku dikala jenuh dengan perkulihan maupun organisasi.

11.Teman – teman di MGT ’09 Fadli, Dwi, Ida, Eka, Seno, Ayu, Iin, Wewe, Cya, Jane, Ratih , Deyla, Riska, Ria, Lucy, Nujul, Avin, Septi dan lain- lain dari NPM awal hingga akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

12.Para Presidium HMJ Manajemen periode 2011 / 2012 Danil, Rudi, Tutu, Uska, Epi, Vera, Wahyu, Gusti, Agus, Bowo, Sarah, Dinda, Aji, Fadil, Edo, Denis terima kasih telah memberikan kesempatan untuk belajar, dan


(13)

mengemban tanggung jawab bersama untuk pertama kalinya dibangku perkuliahan, dan semoga kita dapat lebih sukses lagi kedepannya

13.Keluarga Besar BEM FEB Unila, 2012/2013 Agung, Fijar, Atin, Amri, Nurul, Devi, Yoga, El, dan lain - lain, yang telah memberikan warna tersendiri dalam menjalani dunia akhir perkulihan

14.Kepada Kakak-kakak serta adik tingkat yang turut senatiasa memberikan bantuannya dan mengajarkan banyak hal Kak Ryan, Kak Indra, Mba Dea, Kak Guntur, Winda, Damar, Ela, Edo, Ine, Nia, Faiz, Winda, Mita ,Mia. 15.Keluarga Besar EEC, Mba Kiw, Mba Amew, Mba Tiw, Mba Er, Kak Deden,

Nana, Kaka, Sonia, Ica, yang memberikan pengalaman yang berharga.

16.Saudara – Saudaraku tersayang Fida, Ane, Ica, Dita, Pakwan, Makwan, Tante Lina yang begitu baik.

17.Havs Salih Guntur Ibrahim, S.E. atas motivasi, perhatian, kasih sayang, kebersamaan serta semangat yang selalu diberikan di hari – hariku. 18.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 19.Almamaterku Tercinta, Universitas Lampung

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2013 Penulis


(14)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si

Sekretaris : Yuningsih, S.E., M.M.

Penguji

Bukan Pembimbing : Mustafid, S.E., M.M.

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP 19610904 198703 1 011


(15)

JudulSkripsi : PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK JAMU TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL DI BANDAR LAMPUNG Nama Mahasiswa : Tri Moeli Ferama Andika

Nomor Pokok Mahasiswa : 0911011164

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Yuningsih, S.E., M.M.

NIP19610904 198703 1 011 NIP 196103261986032001

2. Ketua Jurusan Manajemen

Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. NIP 19620127 198703 2 003


(16)

Moto

“ Setiap manusia memiliki wakt

u 24 jam yang sama ditiap harinya, yang

membedakan adalah pilihan tiap individu untuk memanfaatkan atau malah

menyia- nyiakan waktu yang ada

di tiap detiknya”

Moeli

“ Tuhan menaruhmu di tempatmu sekarang bukan karena kebetulan.

Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, dan kenyamanan.

Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata”

Dahlan Iskan

“Perjalanan seribu batu dimulai dari satu langkah”


(17)

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang luar

biasa …

Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku

kepada:

Terkhusus kepada kedua Orang Tua

Almarhum papah tercinta, yang selalu memberikan cinta kasih dan doa

kepada ku hingga akhir umurnya, dan juga mendidik serta memotivasi

untuk selalu bersemangat dalam menajalani kehidupan ini.

Mamahku tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang dan doanya

yang tulus, serta tegar dalam mendidik anak

anaknya, dan

mengajarkan berbagai hal demi kebaikanku

Kepada kakak

kakakku dan adikku tersayang

Ses ( Cahyani Pratiwi Nancy )

Nona ( Qory Foeza Andika, S.A.B.)

Aka (Andika Nafka Razak)

Terimaksih atas bantuan ketika aku dalam kesuitan serta


(18)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 6 februari 1991, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Kadar Yusman (Alm) dan Ibu Sunaida Hanafi, S.H.

Pendidikan penulis dimulai di TK Kartini Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 1997, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan formal di SD Negeri 2 Rawa Laut (Teladan) Bandar Lampung. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan jenjang pendidikannya di SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Lalu pada tahun 2006 melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 10 Bandar Lampung dan lulus ditahun 2009.

Pada tahun yang sama, yaitu 2009 penulis di terima sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila. Selama menjadi

mahasiswa, penulis aktif di beberapa organisasi, diantaranya menjadi Bendahara Umum HMJ Manajemen FEB Unila periode 2011/2012, dan juga menjadi Bendahara Eksekutif BEM FEB Unila untuk periode 2012/2013, selain itu juga penulis terdaftar sebagai anggota EEC Unila. Beberapa kegiatan yang pernah diikuti penulis, yaitu mengikuti perlombaan baca berita bahasa inggris dalam Alsa National English Competition, dan juga menjadi finalis sepuluh besar dalam kegiatan Management Best Student Award, dan penulis pun pernah memiliki pengalaman kerja menjadi surveyor Bank Indonesia.


(19)

S U R A T P E R N Y A T A A N

Saya yang bertandatangan di bawahini:

Nama : Tri Moeli Ferama Andika

N P M : 0911011164

Jurusan : Manajemen

Program Studi : S1 Manajemen

JudulSkripsi : Pengaruh Daya Tarik Iklan Televisi terhadap Kesadaran Merek Jamu Tolak Angin Sidomuncul di Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Hasil Penelitian/ Skripsi serta Sumber Informasi / Data adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir Hasil Penelitian / Skripsi ini.

2. Menyerahkan sepenuhnya hasil penelitian saya dalam bentuk Hard Copy dan Soft Copy

Skripsi untuk dipublikasikan ke media cetak atau pun elektronik kepada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Lampung.

3. Tidak akan menuntut/meminta ganti rugi dalam bentuk apapun atas segala sesuatu yang dilakukan oleh Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung terhadap Hasil Penelitian / Skripsi saya ini.

4. Apabila ternyata dikemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib yang berlaku di Universitas Lampung.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, 2Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan,

Tri Moeli Ferama Andika 0911011164


(20)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia semakin komplek. Hal ini menjadikan hubungan antar manusia saling ketergantungan. Masyarakat dituntut harus mampu bekerja sama untuk menciptakan berbagai macam produk yang nantinya digunakan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup masyrakat.

Perusahaan yang akan menawarkan suatu produk kepada masyarakat, harus berupaya kreatif dalam mengkomunikasikan produknya. Shimp (2003: 4) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Strategi perusahaan yang dibangun ditengah persaingan salah satunya dengan cara meningkatkan pengetahuan akan sebuah produk dan mengedukasi masyarakat lewat kegiatan pengkomunikasian melalui iklan, baik menggunakan media cetak, elektronik maupun media luar ruang.

Media yang dapat digunakan untuk menginformasikan produk – produk tersebut, salah satunya menggunakan media televisi. Menurut Akbar (2011:1) berbagai alasan mengapa perusahaan memilih televisi sebagai media untuk mengiklankan produk, diantaranya adalah media televisi bersifat “transitory” (meneruskan), sehingga pesan – pesan yang disampaikan melalui media televisi bukan hanya


(21)

2

dapat didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang bergerak atau audio visual, selain itu televisi memiliki jangkauan yang luas dibandingkan media lain, sehingga menimbulkan efisiensi biaya, dan pesan yang ingin disampaikan melalui televisi mampu menjangkau jutaan calon konsumen.

Maraknya perusahaan yang menggunakan televisi sebagai media promosi

produknya, menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dalam menelurkan ide – ide cemerlang, sehingga menciptakan iklan yang diminiati pemirsa, serta informasi mengenai produk dapat tersampaikan dengan baik, yang pada akhirnya iklan yang ditayangkan dapat lebih unggul daripada produk pesainganya. Persaingan di dunia periklanan semakin hari semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah belanja iklan. Dimana penggunaan media televisi memiliki pertumbuhan yang pesat dibandingkan media lainya, seperti koran dan majalah. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat pada data pembelanjaan iklan televisi sebagai berikut.

Sumber : http://nasional.jurnas.com

Media Tahun 2009

(triliun)

Tahun 2010 (triliun)

Tahun 2011 (triliun)

Televisi Rp 12,5 Rp18,75 Rp 23,5

Koran Rp 8,5 Rp 10 Rp 12.5

Majalah Rp 8,5 Rp 5 Rp 6 Jumlah Rp 29,5 Rp 33,75 Rp42 Tabel 1. Belanja Iklan dari Tahun 2009 – 2011


(22)

3

Tabel 1 menggambarkan bahwa iklan dengan menggunakan media televisi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan media lain. Dimana peningkatan dari tahun 2009 hingga 2011 mencapai kenaikan ± 40%. Televisi mendominasi dalam tiga tahun belakangan, sedangkan untuk koran dan majalah, masing – masing di tiap tahun hanya mengalami kenaikan sebesar ±20% dan ±5 %. Meskipun dana yang dikeluarkan untuk suatu pembuatan iklan melalui media televisi tidak sedikit namun produsen tetap merasa televisi merupakan sarana yang tepat, untuk mengenalkan produk yang ditawarkan, maka dari itu belanja iklan televisi selalu mendominasi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengemas iklan suatu produk melalui media televisi menurut Jamieson & Campbell ( 2000 ), yaitu dengan mencermati daya tarik pada iklan, mulai dari merek dagang, kemasan produk, slogan, model iklan, jalan cerita iklan dan musik pada iklan. Ketertarikan dari pemirsa terhadap iklan yang ditampilkan tergantung dari daya tarik yang ada pada iklan tersebut, sehingga content dalam penentuan daya tarik pada suatu iklan terutama pada media televisi harus di tampilkan dengan semenarik mungkin agar pemirsa sadar akan keberadaan iklan produk yang ditayangkan.

Para pemasang iklan sebaiknya menggunakan komposisi yang tepat dalam penggunaan daya tarik, seperti pemilihan slogan yang tepat pada iklan. Hal ini memudahkan para calon konsumen dalam mengenal karakter produk melalui prase singkat pada iklan atau slogan yang mudah diingat.


(23)

4

Pemilihan selebriti yang ditampilkan dalam iklanpun, setidaknya dipilih seorang yang menarik dan dikenal orang banyak sehingga dapat memperkuat kesan yang disampaikan dari suatu produk. Adapun selain slogan dan model iklan tentunya jalan cerita pada iklan menjadi daya tarik dan memiliki alur cerita tertentu yang menarik dan dapat diterima oleh para calon konsumen. Pada suatu iklan televisi daya tarik yang disajikan dengan musik dapat menjadi pelengkap dari suatu iklan yang diselaraskan dengan tema, untuk itu ke enam indikator daya tarik televisi yang menjadi kesatuan dalam pengemasan iklan yang akan ditayangkan menjadi lebih baik.

Strategi pengemasan daya tarik iklan televisi juga diterapakan oleh Sidomuncul khususnya pada iklan Tolak Angin. Tolak Angin berupaya mengemas iklannya sebaik mungkin dengan salah satu fungsi, yaitu untuk selalu menyadarkan akan keberadaan produk jamu Tolak Angin dan untuk mengingatkan kembali produk tersebut kepada para pemirsa yang menyaksikan iklan Tolak Angin.

Tolak Angin berupaya untuk selalu dapat unggul dari pesaing jamu masuk angin lainya. Persaingan ini membuat Tolak Angin berusaha memberikan iklan yang berbeda dan lebih segar ditengah – tengah persaingan yang begitu ketat. Adanya inovasi yang diciptakan pada daya tarik yang disampaikan lewat iklan media televisi, akan memberikan ciri khas dari produk tersebut, sehingga pesan tersampaikan ke benak para konsumen.


(24)

5

Persaingan pada jamu masuk angin, sudah terjadi cukup lama. iklan Tolak Angin yang diluncurkan tahun 2001 dengan menyusung tema sekaligus menjadi tagline

yaitu “ orang pintar” serta menggandeng Renald kasali sebagai bintang iklannya, membuat para konsumen sadar akan keberadaan produk dengan citra yang

dibangun yaitu jamu yang modern dan sudah teruji, sehingga pilihan yang tepat untuk digunakan. Iklan ini sekaligus mengambil pangsa pasar Antangin yang mensegmentasikan produknya kepada segmentasi menengah kebawah. Dimana

iklan tersebut diperankan oleh Basuki ( Alm), dan memiliki tagline “ wes ewes ewes bablas angine”.

Tolak Angin masih menduduki peringkat pertama untuk kategori obat masuk angin, namun yang menjadi ancaman bagi tolak angin baru – baru ini, yaitu mendapatkan perlawanan dari produk Bintangin yang mengeluarkan iklan untuk melawan slogan dari jamu Tolak Angin. Hal ini dilakukan untuk merebut pangsa pasar Tolak Angin yang telah menjadi market leader obat masuk angin

mengalahkan Antangin yang sebelum nya berada di posisi pertama, meskipun adanya perlawanan dari Bintangin, hal tersebut malah membuat para pemirsa yang menyaksikan iklan Bintangin menjadi selalu mengingat pada jargon Tolak Angin sehingga iklan Tolak Angin dapat kembali menumbuhkan kesadaran

audience akan produknya.

Para kompetitor Tolak Angin seperti Bintangin, dan Antangin yang merupakan tiga merek terbesar yang memproduksi produk serupa, yaitu jamu masuk angin.


(25)

6

Ketiga merek tersebut berupaya untuk saling memperebutkan konsumennya di kategori jamu masuk angin. Persaingan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 2. Pangsa Pasar Produk Obat Masuk Angin Tahun 2012

No Merek Pangsa Pasar (%)

1 Tolak Angin 48,8%

2 Antangin 30,2 %

3 Bintangin 14,3%

4 Nyonya Meneer 1,6%

5 Tujuh Angin 1,5%

6 Orangin 1,4%

7 Air Mancur 0,8%

8 Menara Lima 0,6%

9 Singkir Angin 0,5%

10 Lain- lain 0,3%

Sumber: http://databisnis.net/en/health-care/557-2012

Berdasarkan Tabel 2 maka terlihat bahwa Tolak Angin merupakan obat masuk angin yang memang memiliki peminat lebih banyak dibandingkan dua pesaing terbesarnya, meskipun demikian keunggulan Tolak Angin hanya berbeda tipis dengan Antangin dan Bintangin yang meraup konsumen hingga 30,2% dan 14,3%. Untuk itu Tolak Angin harus selalu bekerja keras dan waspada dengan persaingan tersebut karena apabila lengah, kemungkinan dapat disusul oleh para kompetitornya.

Dalam menghadapi gejolak persaingan yang begitu ketat Tolak Angin selalu mengedukasi ke para konsumen tentang manfaat produknya, misalkan saja melalui iklan di media – media tertentu terkhususnya pada media televisi. Iklan – iklan yang ditampilkan pun harus bedaya tarik, untuk memikat mata dari para


(26)

7

pemirsa yang menyaksikan iklan tersebut. dimulai dari para bintang yang berprestasi seperti Renald Kasali, Lula Kamal, Shopia Latjuba, hingga yang terkenal sekarang yaitu Agnes Monica.

Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti iklan Tolak Angin versi dari Agnes Monica yang terbaru. Iklan ini menceritakan ketika Agnes sedang di suatu tempat dan disaat turun hujan, tiba– tiba ada beberapa kawanan ojek payung mendekati Agnes, dan menawarkan ojek payung. Setelah diantar hingga sampai ke mobil oleh para ojek payung, kemudian agnes memberikan sejumlah uang yang banyak sebagai bayaran ojek payung dan sebagian untuk digunakan sebagai biaya sekolah, lalu Agnes memberikan sejumlah Tolak Angin untuk

menghindarkan mereka dari serangan masuk angin agar tidak menghambat sekolah dan pekerjaaan. Lalu didalam iklanpun dijelaskan juga manfaat serta fungsi dari Tolak Angin.

Dalam iklan tolak angin versi terbaru jelas sekali Tolak Angin menyisipkan pesan sosial, moral, dan pendidikan, namun tetap dengan tujuan menginformasikan serta mengajak para konsumen memakai produk tersebut ketika mengalami masuk angin. Dapat dilihat dalam iklan ini juga, tolak angin mengandalkan dari berbagai macam daya tarik iklan televisi agar selalu menarik perhatian

Mulai dari pemilihan model iklan dalam iklan Tolak Angin, yaitu Agnes Monica yang dikenal sebagai artis serba bisa dan memiliki banyak prestasi, sehingga mampu menarik, dan mengajak calon konsumen untuk menggunakan produk


(27)

8

tolak angin ketika masuk angin. Keputusan dalam pemilihan model iklan tersebut mungkin diambil, berdasarkan pertimbangan dari perusahaan yang mana

berusaha mencoba mensegmentasikan kepada para remaja agar menggunakan produk tolak angin, sehingga apabila melihat model tersebut maka akan mengingat iklan yang dibintanginya.

Slogan pada iklan Tolak Angin memiliki ciri khas yang membuat para konsumen dapat dengan mudah mengingat slogan tersebut. Slogan yang digunakan yaitu

“orang pintar minum Tolak Angin” sesuai dengan tema pada iklan yang

disampaikan, sehingga citra yang ditanamkan dibenak konsumen, yaitu kualitas Tolak Angin yang baik. Pada iklan Tolak Angin juga dilengkapi dengan musik yang memberikan semangat, yaitu lagu yang menjadi salah satu soundtrack di film Sang Pemimpi. Lagu ini sangat cocok sesuai dengan tema remaja. Tak lupa juga merek dagang dan iklan yang dikemas dengan penuh kreatifitas ini

ditayangkan, untuk menginformasikan produk Tolak Angin lewat iklan yang disajikan.

Keberadaan daya tarik pada iklan Tolak Angin ditelevisi merupakan upaya yang dilakukan agar iklan yang ditampilkan dapat dengan mudah dingat oleh para konsumen. Fungsi dari daya tarik yang ditampilkan melalui televisi juga berguna untuk memperkenalkan produk kepada pemirsa, agar dapat sadar dengan

keberadaan produk yang akan dipasarkan, selain dari segi promosi Tolak Angin mampu meberikan kepuasan kepada pelanggan, karena memberikan keempat unsur pemasaran, sehingga dapat diterima oleh masyarakat, mulai dari produknya


(28)

9

yang memang berkualitas sehingga manfaatnya terasa nyata. Harga Tolak Angin pun dirasa tidak memberatkan konsumen, yaitu hanya sekitar Rp 1.200, 000 sampai Rp 1.500,00. Selain itu dengan pendistribusian yang baik dari

sidomuncul, maka Tolak Angin sangat mudah untuk ditemukan. keempat unsur tersebut terus menerus diperbaiki agar Tolak Angin selalu dapat dikenal oleh para konsumen, dan agar pemirsa dapat sadar akan keberadaan produk yang akan dipasarkan karena Brand awareness atau kesadaran merek sendiri memiliki peranan penting dalam menempatkan posisi produk di benak konsumen.Sesuai apa yang disampaikan Shimp (2003 : 17) bahwa kesadaran merekmerupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam pikiran konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu, dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kesadaran merek meningkatkan ekuitas suatu merek.

Brand awareness atau kesadaran merek disebutkan oleh Shimp (2003:14) dilakukan melalui pilihan yang positif atas identitas merek, namun usaha yang paling sering dilakukan adalah melalui program pemasaran dan komunikasi pemasaran, agar tercipta asosiasi yang mendukung, kuat, dan unik di benak konsumen antara merek dengan atribut manfaatnya.

Menurut Susanto dan Himawan yang dikutip oleh Nurhertiany (2010:8) menyatakan kesadaran merek dapat diukur melalui beberapa tingkatan atau disebut Piramida Kesadaran Merek, yang mana dapat dibagi menjadi :

a. Top of mind (puncak pikiran) dimana apabila responden ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang pertama sekali disebutkan merupakan


(29)

10

puncak pikiran, dengan kata lain merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak responden. Contoh

pertanyaan " Apakah merek yang paling anda ingat? "

b. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek) pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan kepada setiap responden untuk menyebutkan tiga merek tertentu yang diingat dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari pertanyaan pengenalan merek, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut dalam ingatan. Contoh pertanyaan"Selain merek yang anda sebutkan diatas, merek apa lagi yang anda ingat?"

c. Brand recognition (pengenalan merek) tingkat minimal dari kesadaran merek konsumen. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang langsung berhubungan dengan pengenalan merek tertentu. Dalam hal ini responden dibantu untuk memunculkan merek dalam ingatan responden melalui pertanyaan yang langsung berhubungan dengan suatu merek tertentu. Pertanyaan ini dapat membantu responden pada saat memilih suatu merek saat akan melakukan pembelian. Contoh pertanyaan "Apakah Anda mengetahui merek…?

d. Unaware of brand (tidak menyadari merek) merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek yang kita pasarkan. Setelah

mengetahui tingkat kesadaran merek (Awareness) konsumen terhadap suatu merek, kemudian baru dapat mengkategorikan respon konsumen


(30)

11

terhadap merek tersebut. Dalam hal ini aktifitas promosipun dikaitkan, utamanya periklanan dengan respon konsumen terhadap merek kita. Respon konsumen diantaranya: Awareness (kesadaran terhadap merek),

Comprehend (pemahaman isi pesan iklan oleh konsumen), Interest

(ketertarikan terhadap produk), Intentions (minat untuk membeli), dan terakhir Action (tindakan pembelian nyata).

Keempat alat ukur dari kesadaran merek tersebut digunakan sebagai pengukur, bagaimana produk suatu perusahaan dapat sampai dengan baik kebenak

knsumen, dengan beberapa media yang dimanfaatkan perusahaan. Hal ini bisa dilihat dari keputusan terakhir konsumen, yaitu membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan. Dikatakan perusahaan berhasil, apabila produk yang dipasarkan atau dikomunikasikan berada di benak konsumen ketika memerlukan produk, dan memutuskan untuk melakukan pembelian produk tersebut.

Irwan Hidayat selaku Direktur Utama PT. Sido Muncul menuturkan bahwa produk tolak angin sudah jauh lebih unggul dari para pesaingnya, meskipun belum ada data resmi yang menyatakan bahwa Tolak Angin unggul, namun hal itu dibenarkan oleh tim SWA melalui penelusuran ke pedagang yang menjual produk berkategori obat masuk angin. Keunggulan ini bisa diraih menurut Irwan Hidayat, karena pihak tolak angin membuat strategi dengan cara mempromosikan produknya dalam iklan yang bertujuan menyadarkan keberadaan merek dengan citra yang dibangun oleh produk tersebut. (Masrizal, SWA, 15 november 2011).


(31)

12

Dalam rangka memenangkan produk suatu perusahaan di hati konsumen tentunya, banyak kendala yang dihadapi, seperti ketatnya persaingan dari para kompetitornya yang dapat dilihat pada tabel persaingan dihalaman sebelumnya. Persaingan tersebut biasanya diatasi dengan membentuk berbagai strategi, salah satu strategi tersebut adalah dengan mempromosikan produk melalui media televisi. Mengemas iklan ditelevisipun bukan pekara yang mudah, diperlukan bantuan dari daya tarik, sehingga iklan yang ditayangkan dapat tumbuh serta diingat oleh para pemirsa. Begitupun yang dilakukan oleh Tolak Angin dalam mencari simpatik para pemirsa sehingga dapat diterima oleh konsumen, yang pada akhirnya ketika akan memerlukan produk sejenis dalam keadaan tertentu maka yang diingat adalah produk Tolak Angin dan akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut. Tolak Angin dipercaya bahwa dapat

memberikan hasil yang maksimal karena dari image produknya sendiri pun di segmentasikan ke semua kalangan, bahkan karena adanya iklan Tolak Angin versi orang pintar menembus segmen menengah keatas

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI

TERHADAP KESDARAN MEREK JAMU TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL DI BANDAR LAMPUNG ”.

1.2 Rumusan Masalah

Penayangan iklan jamu Tolak Angin Sidomuncul sebagai bentuk iklan komersil, bertujuan untuk memperkenalkan produk dan mendorong masyarakat untuk sadar akan produk tersebut.


(32)

13

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya persaingan antara obat masuk angin dalam mempromosikan produknya kepada khalayak. Para produsen obat masuk angin menggunakan iklan televisi sebagai media promosi. Hal ini menuntut produsen Tolak Angin untuk mengemas dan menyajikan iklan secara kreatif dengan berbagai macam daya tarik, serta menciptakan iklan yang berbeda dengan kompetitornya, sehingga dengan ciri khas dari iklan tersebut dapat menumbuhkan awareness di dalam benak konsumen. Berdasarkan masalah diatas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

Apakah daya tarik iklan televisi berpengaruh terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin Sidomuncul di Bandar Lampung?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin Sidomuncul di Bandar Lampung.

1.3.2. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan informasi untuk pengambilan keputusan dalam merencanakan strategi yang berhubungan dengan periklanan suatu produk yang dipasarkan perusahaan.


(33)

14

2. Bagi jurusan

Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi jurusan dalam proses belajar mengajar.

1.4 Kerangka Pemikiran

Dalam dunia pemasaran modern, manajemen perusahaan tidak cukup hanya memfokuskan diri untuk membuat suatu produk yang baik, tetapi juga dalam persaingan yang ketat ini, manajemen pemasaran dituntut mampu membuat produk mereka dapat dikomunikasikan oleh para konsumen. Untuk itu para produsen dapat mengkomunikasikan produk melalui komunikasi pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2009:174) bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu:

1. Iklan

2. Promosi Penjualan 3. Acara dan Pengalaman

4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas 5. Pemasaran Langsung

6. Pemasaran Interaktif

7. Pemasaran dari Mulut ke Mulut 8. Penjualan Personal.

Diantara bauran komunikasi tersebut terdapat kegiatan yang membutuhkan atribut untuk menampilkan daya tarik yang terdapat pada produk, yaitu dengan menggunakan bauran pemasaran iklan. Dimana salah satu jenis iklan yaitu iklan televisi. yang dibutuhkan daya tarik dalam mengemas iklan agar terlihat menarik


(34)

15

dimata pemirsa, serta konsumen akan lebih aware terhadap merek yang akan dikomunikasikan.

Jamieson dan Canpebell ( 2000:17) menjelaskan bahwa dalam mengemas iklan diperlukan atribut atau daya tarik yang terdapat pada iklan televisi, yaitu :

1. Slogan, yaitu berupa prase singkat yang digunakan untuk mempermudah mengenali serta mengingat iklan yang ditampilkan

2. Model iklan, digunakan pada iklan biasanya untuk mewakili ciri khas dari produk tersebut, dan sebagai pemanis agar membuat pandangan para penonton menjadi lebih menarik dalam menyaksikan iklan tersebut. 3. Jalan cerita, hal ini digunakan untuk memperjelas isi dari iklan tersebut,

dan membuat alur dari iklan menjadi lebih jelas.

4. Musik, daya tarik ini digunakan sebagai pelengkap dalam iklan, agar iklan dapat lebih dinikmati dan terkesan lebih dramatis

5. Merek dagang, sangat penting ditampilkan dalam iklan, yaitu sebagai identitas dari produk, serta merek dagang juga dapat memberikan informasi dari apa yang ditawarkan oleh produk.

6. Kemasan iklan, dengan ada nya komponen – komponen daya tarik pada iklan, maka iklan dapat sedimikian rupa di kemas, sehingga dapat diterima dan dinikmati tayanganya oleh para pemirsa.

7. Warna, merupakan unsur tambahan dimana hal ini dapat memberikan iklan menjadi lebih menarik, dengan warna yang eye catching, iklan pun akan terlihat lebih enak dipandang mata.


(35)

16

Ketujuh daya tarik pada iklan tersebut, tentunya berfugsi sebagai indikator dalam membeikan kesadaran akan keberadaan produk yang ditawarkan. Menurut Shimp (2003:11) kesadaran merek atau brand awareness adalah kemampuan sebuah merek untuk dapat muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut muncul dalam benak konsumen.

Untuk mengetahui ukuran para konsumen dalam mengenali produk yang ditawarkan oleh para produsen, maka menurut Shimp (2003:11) dibagi dalam empat tinkatan, yaitu sebagai berikut :

1. Brand Unaware (tidak menyadari merekdimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.

2. Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brand awareness, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.

3. Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall).

4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak seorang konsumen

Setelah mengetahui tingkat kesadaran merek konsumen terhadap suatu produk, kemudian respon konsumen dapat dikategorikan terhadap merek yang akan


(36)

17

dipasarkan. Dalam hal ini aktifitas promosi yang dilakukan kemudian dikaitkan, utamanya periklanan dengan respon konsumen terhadap merek kita. Respon konsumen yang dimaksud seperti kesadaran terhadap merek, pemahaman isi pesan iklan oleh konsumen, serta ketertarikan terhadap produk. Dimana respon tersebut dapat diimplementasikan para konsumen dengan cara mengenali produk, dan memutuskan untuk melakukan pembelian produk, ketika membutuhkan produk.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar paradigma penelitian sebagai berikut :

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, dan kerangka pemikiran hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Daya tarik iklan televisi yang terdiri dari ( slogan ,model iklan, jalan cerita, musik, merek dagang,kemasan iklan) berpengaruh terhadap kesadaran merek Tolak Angin Sido Muncul di Bandar Lampung.

Daya Tarik Iklan Televisi

“Tolak Angin”

Indikator :

1. Slogan

2. Model Iklan

3. Jalan Cerita

4. Musik

5. Merek Dagang

6. Kemasan Iklan

Kesadaran Merek

indikator :

1. Puncak pikiran

2. Pengingatan kembali

kepada merek

3. Pegenalan Merek


(37)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh laba.

Definisi Pemasaran menurut Kotler (2005:10)

“Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang akan mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan, dan secara bebas mempertukaran produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lainnya”.

Dari definisi diatas Pemasaran mencangkup pelaksanaan kegiatan perusahaan yang akan mengarahkan serta mengendalikan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Kegiatan pemasaran ditujukan untuk membeli kebutuhan dan keinginan agar konsumen merasa puas dalam melakukan pembelian. Perusahaan yang telah menyadari bahwa pemasaran sangat penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan perlu mengetahui dan mempunyai suatu falsafah tertentu yang disebut dengan konsep pemasaran.


(38)

19

2.2 Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2007:204) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut .

“ Komunikasi Pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya

untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual”.

Sesuai dengan definisi tersebut perusahaan dapat mengkomunikasikan produknya kepada para pemirsa agar informasi tentang produk dapat sampai kepada para konsumen.

2.3 Iklan

Kotler dan Keller mengartikan iklan adalah sebagai berikut :

“ Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh seponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun prefensi

merek atau untuk mendidik orang” .

Shimp ( 2003: 357) menyatakan investasi besar-besaran dalam periklanan menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang memiliki keyakinan akan efektifitas iklan. Secara umum periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, dimana fungsi-fungsi tersebut antara lain:

1. Memberi informasi (informing), yakni membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

2. Membujuk (persuadding), yang berarti iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.


(39)

20

3. Mengingatkan (reminding), dimana iklan berfungsi untuk menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.

4. Memberi nilai tambah (adding value) periklanan memberi nilai tambah pada konsumen dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Untuk menghasilkan iklan yang baik, suatu perusahaan dituntut untuk

menjalankan elemen-elemen dari kreatifitas iklan yang dikenal dengan rumus AIDCA Kasali (1995: 83), menjelaskan bahwa AIDCA terdiri dari elemen – elemen Attention (Perhatian) artinya iklan harus menarik

perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli, seperti:

a. Menggunakan headline yang mengarahkan b. Menggunakan slogan yang mudah diingat

c. Menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf tentang harga (bila harga merupakan unsur terpenting dalam mempengaruhi orang untuk membeli)

d. Menonjolkan selling point suatu produk

e. Menggunakan sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraf pendek.

f. Menggunakan huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang menjual.

Interest (minat) ini dapat diartikan bahwa iklan harus bisa membuat orang yang sudah memperhatikan menjadi berminat dan ingin tahu lebih lanjut. Untuk itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.


(40)

21

Penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih lanjut. Desire (kebutuhan)yaitu iklan harus berhasil

menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk yang diiklankan. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. Conviction (keinginan) yaitu untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian, membagikan contoh secara gratis, menyampaikan pandangan-pandangan positif dari tokoh masyarakat terkemuka (testimonial) serta hasil pengujian oleh pihak ketiga, misalnya dari departemen kesehatan, laboratorium swasta terkenal, atau dari perguruan tinggi.

Action (tindakan) adalah upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari proses itu. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus digunakan kata perintah agar calon pembeli bergerak untuk membeli produk yang ditawarkan.

2.3.1 Jenis - jenis Iklan

Menurut Djayakusumah dalam Akbar ( 2011: 15), membagi jenis iklan sebagai berikut :

1. Price Advertising, merupakan iklan yang menawarkan suatu barang dan jasa mengenai segi harganya.

2. Brand Advertising, merupakan iklan yang berusaha memberikan tentang


(41)

22

3. Quality Advertising, merupakan jenis iklan yang disajikan memberikan kesan pada mutu atau kualitas jenis barang yang diiklankan atau mutu sangat baik.

4. Product Advertising, merupakan jenis iklan yang menawarkan suatu barang atau jasa dimana yang ditonjolkan adalah produk atau jasa. 5. Institutional Advertising, merupakan jenis iklan yang yang menonjolkan

dari segi perusahaan yang memberikan kesan menarik pada calon pembeli.

6. Prestise Advertising, merupakan iklan yang menonjolkan dari segi

prestise jika masyarakat membeli dan menggunakan produk tersebut.

Sementara itu, sesuai dengan tujuannya, menurut Jefkins (2003 :39), membagi iklan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Iklan konsumen, yaitu iklan yang digunakan untuk menawarkan barang atau jasa ke konsumen dengan menggunakan jasa media massa. Lebih banyak dikenal dengan iklan niaga di televisi, radio, dan media lainnya 2. Iklan antar bisnis, yaitu iklan yang hanya mempromosikan barang –

barang non- konsumen, artinya pemasang iklan dan sasaran iklan sama – sama perusahaan, barang – barang nya merupakan bahan baku produksi yang harus diolah kembali.

3. Iklan perdagangan, yaitu iklan yang ditujukan khusus bagi kalangan distributor, agen, serta para eksportir atau importir.


(42)

23

4. Iklan eceran, yaitu iklan yang khusus dibuat oleh pemlik produk atau pemasok produk yang disebarkan di pasar swalayan atu supermarket dan toko - toko.

5. Iklan keuangan, sebenarnya pengertian iklan keuangan agak sulit

dipahami karena iklan lainnya juga melakukan kegiatan keuangan, namun demikian bisa dibatasi bila iklan khusus untuk bank, asuransi, investasi bisa dikatakan jenis iklan keuangan.

6. Iklan recruitment, yaitu iklan yang bertujuan merekrut calon pegawai yang akan bekerja pada suatu perusahaan / tenaga kerja.

2.3.2 Daya tarik iklan

Menurut Jamieson dan Canpebell (2000), untuk mendapatkan pesan iklan yang mudah diingat oleh khalayak atau calon konsumen, maka pemasang iklan harus meperhatikan dan menggunakan beberapa bentuk daya tarik atau atribut iklan, yaitu :

1. Merek dagang, dalam hal ini pemasang iklan harus menampilkan merek dagang dari produk yang diiklankan sehingga diketahui calon konsumen. 2. Slogan, untuk menanamkan pesan iklan secara kuat kedalam pikiran calon

konsumen, maka pemasang iklan harus membuat slogan dengan menggunakan kata – kata tertentu yang mudah diingat oleh para konsumen.

3. Selebrity Endoser, agar membuat produk yang kita promosikan menjadi lebih menarik, tentunya diperlukan model iklan terkenal, dan sesuai dengan karakter produk yang dipasarkan, sehingga model yang menjadi


(43)

24

ambasador dari produk tersebut bisa mewakili seberapa bagusnya produk yang dijual karena terkadang pemirsa menilai produk yang ditawarkan melalui iklan yang dibawakan oleh sang bintang tersebut, selain itu pemirsa kerap kali menganggap image perusahaan baik apabila model iklan yang dipilih untuk membintangi iklan tersebut memang memiliki karakter terentu, seperti para artis yang berprestasi, atau dapat dilihat dari fisik sang model, bahkan dari kepribadiannya, sehingga model tersebut menjadi panutan agar para calon konsumen tertarik untuk membeli karena mengikutu si artis dalam iklan tersebut.

4. Kemasan Iklan, sebaiknya iklan yang di tampilkan memiliki kesimbangan di semua daya tariknya sehingga menghasilkan kemasan iklan yang baik, untuk ditampilkan.

5. Jalan Cerita Iklan, sebaiknya iklan memiliki jalan cerita dengan alur tertentu, sehingga akan menarik perhatian calon konsumen.

6. Musik, agar iklan yang ditampilkan memiliki nilai lebih maka didukung oleh latar belakang musik yang mengiringi penyajian iklan tersebut.

2.3.3 Tujuan Periklanan

Dijelaskan oleh Kotler dan Keller ( 2007:244) menyebutkan iklan dapat

digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan, atau memperkuat, yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Iklan informatif, dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.


(44)

25

2. Iklan persuasif, dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, prefensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.

3. Iklan pengingat, dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.

4. Iklan penguatan, dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller diatas, maka jelas sekali bahwa iklan merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan informasi, membujuk, serta pengingat kepada para audience secara sistematis yang menggunakan beberapa faktor dan dapat mempengaruhi dari isi iklan, sehingga pesan sampai kebenak konsumen sasaran. Dapat dikatakan juga bahwa periklanan merupakan suatu alat komunikasi dua arah antara penjual dan

pembeli, dengan menggunakan beberapa media komersil maupun non komersil. seperti televisi, koran, majalah, papan reklame, internet.

2.4 Iklan pada Media Televisi

Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin maju, perkembangan komunikasipun menjadi lebih praktis, sehingga jarakpun tidak menjadi suatu masalah yang berarti dalam pertukaran informasi, begitu pula para perusahaan yang berusaha mengkomunikasikan produknya dengan teknologi yang sudah maju, seperti menggunakan media televisi, Kotler dan Keller ( 2007 : 247) menuturkan pada umumnya televisi diakui sebagai media iklan paling


(45)

26

berpengaruh dan menjangkau spektrum konsumen. Jangkauan yang luas berarti biaya yang dihabiskan perpaparan pun rendah.

2.4.1 Keunggulan Iklan Televisi

Menurut Jefkins (2003:110), iklan televisi memiliki beberapa keunggulan yang dapat menguntungkan perusahaan, yaitu :

1. Kesan realistik, karena sifatnya yang visual dengan kombinasi warna, suara, dan gerakan maka iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata. Adanya kelebihan ini pengiklan dapat menonjolkan keunggulan produknya secara detail.

2. Masyarakat lebih tanggap, karena televisi ditayangkan dirumah – rumah dalam suasana yang serba santai maka masyarakat lebih siap memberikan perhatiannya dari pada iklan diposter yang dipasang di tengah jalan, masyarakat yang sibuk memikirkan sesuatu, menuju suatu tempat atau tengah bergegas ke kantor tentunya tidak sempat memperhatikan. 3. Adanya repitisi. Iklan televisi bisa ditayangkan hingga beberapa kali

dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikan, serta dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu akan bangkit.

4. Adanya pemilihan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking)

yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. Pengiklan dapat menggunakan satu atau lebih dari stasiun televisi untuk memuat iklan, atau menayangkan secara bersamaan diseluruh stasiun televisi secara serentak.


(46)

27

5. Ideal bagi para pedagang eceran. Iklan televisi dapat menjangkau

kalangan pedagang eceran sebaik ia menjangkau konsumen, selain karena pedagang eceran juga menonton televisi seperti orang lain, hal itu

disebabkan iklan televisi memang sangat membantu mereka, bahkan seolah – olah iklan ditujukan semata – mata untuk mereka.

6. Terkait erat dengan media lainnya. Tayangan televisi mungkin saja terlupakan, tetapi karena adanya iklan yang sama yang juga dimuat pada media lainnya, maka keberadaan iklan dapat merujuk penjelasanya pada iklan televisi.

2.4.2 Kelemahan Iklan Televisi

Masih dari penuturan Jefkins (2003:113) yang mengatakan bahwa ada beberapa kelemahan mengiklankan produk melalui media televisi diantaranya adalah :

1. Televisi cendrung menjangkau pemirsa secara masal, sehingga pemilihan untuk kepentingan pembidikan pangsa tertentu sering sulit dilakukan. 2. Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data – data yang lengkap

mengenai suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka televisi lagi – lagi tidak akan bisa menandingi media pers.

3. Hal – hal kecil lainnya bisa dan biasa dikerjakan banyak orang sambil nonton televisi, sama seperti ketika mendengarkan stasiun radio, akibatnya konsentrasi mereka seringkali terpecah.

4. Karena pemirsa yang sulit dipilah – pilah itu maka iklan televisi terbilang mahal. Apalagi terdapat ribuan pengiklan lain yan bersaing membujuk pasar sehingga pangsanya nampak kecil.


(47)

28

5. Pembuatan iklan televisi membutuhkan waktu yang lebih lama, maka ia tidak cocok untuk iklan – iklan khusus atau bahkan yang bersifat darurat yang harus segera ditayangkan.

2.5 Kesadaran Merek

Kesadaran merek atau dalam istilah asingnya brand awareness menurut Shimp (2003:11) memiliki definisi, yaitu :

“Kesadaran merek (brand awareness) adalah dimensi dasar dari ekuitas merek berdasarkan cara pandang konsumen, sebuah merek tidak memiliki ekuitas hingga konsumen menyadari keberadaan merek tersebut”.

Shimp juga menjelaskanbahwa brand awareness atau kesadaran merek

memiliki beberapa tingkatan dari tingkatan yang paling rendah (tidak menyadari

brand) sampai tingkatan yang paling tinggi yaitu Top of Mind, dan dijelaskan sebagai berikut :

1. Brand Unaware (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah dalam piramida brand awareness dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.

2. Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brand awareness, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).

3. Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall).


(48)

29

oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak seorang konsumen.


(49)

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa tentang Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (X) yaitu daya tarik iklan televisi. Kemudian yang menjadi variabel terikat adalah kesadaran merek produk Tolak Angin

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono (2005:132) penelitian deskriptif menggambarkan apa yang diakukan oleh para perusahaan berdasarkan fakta – fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data, sedangkan penelitian verifikatif adalah, penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan hitungan statitiska yang digunakan untuk menguji variabel indipendent terhadap variabel dependen.

3.3 Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menngunakan dua data, yaitu :


(50)

31

1. Data Primer

Merupakan data yang sumbernya berasal dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada beberapa responden, dalam hal ini yaitu para warga Bandar Lampung yang telah menyaksikan iklan Tolak Angin, kemudian diberi pertanyaan terkait daya tarik iklan televisi Tolak Angin dan kesadaran merek.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau yang telah dicatat oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data-data yang berasal dari artikel dan karya ilmiah yang dipublikasikan di internet serta berbagai literatur yang mendukung permasalahan serta buku, majalah, penelitian-penelitian yang telah dilakukan.

3.4Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono ( 2005:72), pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya bahwa populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen Tolak Angin di Bandar Lampung yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti, dengan syarat utama sudah pernah menyaksikan iklan Tolak Angin versi Agnes Monica terbaru di televisi dan kemungkinan besar memilki kesadaran akan keberadaan


(51)

32

produk tolak angin, sehingga sangat relevan untuk mendukung penelitian ini yang hendak menggambarkan iklan jamu Tolak Angin terhadap kesadaran merek.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008) agar sampel yang diambil dapat representative atau mewakili populasi, maka pengambilan sampelnya harus tepat. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode non-probability sampling dengan teknik Purposive Judgement Sampling yaitu sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Teknik ini merupakan teknik pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipertimbangkan memiliki hubungan yang sangat erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya dan memiliki kriteria

– kriteria seperti berikut :

1. Berdomisili di Bandar Lampung.

2. Pernah melihat tayangan iklan televisi Tolak Angin versi Agnes Monica terbaru sehingga ingat akan isi dari iklan tersebut.

3. Merupakan konsumen dari Tolak Angin, konsumen disini diartikan ingin membeli atau telah membeli Tolak Angin tersebut di Bandar Lampung

Roscoe dalam Akbar (2011:29) menyarankan bahwa untuk jumlah sampel yang tidak tentu dapat digunakan yaitu, banyaknya jumlah butir pertanyaan dikalikan


(52)

33

lima. Jumlah pertanyaan dari penelitian ini berjumlah 9 maka diperoleh hasil perhitungan sampel sebagai berikut :

Jumlah Sampel : 5 X 9 = 45

Agar data yang diambil lebih akurat, maka ditetapkan jumlah sampel adalah 100 orang warga Bandar Lampung yang dapat mewakili populasi sesuai kriteria tertentu.

3.5 Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent). Untuk lebih memperjelas, beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel Daya Tarik Iklan Televisi (X)

Dalam menyusun sekripsi ini variabel bebasnya adalah daya tarik iklan televisi yang terdiri dari model iklan, slogan, merek dagang, kemasan produk, musik, dan jalan cerita.

2. Variabel Keputusan Pembelian (Y)


(53)

34

Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Di dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan skala untuk mengukur variabel-variabel atribut iklan televisi yang akan diteliti melalui anggapan

Variabel Definisi Konseptual Indikator

Skala

Daya Tarik Iklan Televisi

Tolak Angin (X)

Daya tarik iklan tolak angin pada televisi adalah berbagai aspek yang terdapat di dalam penayangan iklan Tolak Angin dengan

menggunakan media televisi.

1. Tanggapan responden terhadap

slogan pada iklan

2. Tanggapan responden terhadap

model iklan pada iklan

3. Tanggapan responden terhadap

jalan cerita pada iklan

4. Tanggapan responden terhadap

musik pada iklan

5. Tanggapan responden terhadap

merek dagang pada iklan

6. Tanggapan responden pada

kemasan iklan pada iklan tersebut.

Likert

Kesadaran Merek

(Y)

Kesadaran Merek /

Brand Awarness

merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran,

adanya brand awareness

yang tinggi diharapkan kapanpun kebutuhan

kategori muncul, brand

tersebut akan

dimunculkan kembali diingatan konsumen.

1. Puncak pikiran

2. Pengingatan kembali

kepada merek

3. Pengenalan merek


(54)

35

responden dengan menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2005 :86). Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah hingga yang paling tinggi.

Tingkatan dalam skala likert adalah :

a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4

c. Jawaban Netral (N) diberi skor 3 d. Jawaban Tidak Stuju (TS) diberi skor 2

e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Adapun cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dua macam cara, yaitu :

1. Kuisioner

Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data primer mengenai pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap kesadaran merek Tolak Angin Sidomuncul. Adapun cara yang digunakan adalah dengan penyebaran kuisioner kepada para konsumen Tolak Agin dan pernah menyaksikan iklan yang dimaksud serta berdomisili di Bandar Lampung.


(55)

36

2. Observasi

Mengumpulkan data-data sekunder dengan mempelajari dan

mengumpulkan teori-teori dari berbagai literatur dan buku bacaan yang berkaitan dengan penelitian in

3.8Uji validitas dan Uji reabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden. Instrumen yang dibuat sebelum disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian harus diuji kevalidan dan kereliabelannya melalui analisis faktor, agar daftar pertanyaan yang dibuat tersebut benar-benar mampu menguak data sehingga mampu menjawab

permasalahan hingga tujuan penelitian tercapai. Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen mengukur konsep yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat dan benar, dengan mempergunakan instrumen penelitian yang memiliki validitas yang tinggi, hasil penelitian mampu menjelaskan

masalah penelitian sesuai dengan keadaan atau kejadian yang sebenarnya dengan signifikansi dibawah 0,05 dan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) serta Measure of Sampling Adequacy (MSA) minimal 0.5 dinyatakan valid dan sampel bisa di analisis lebih lanjut


(56)

37

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menggunakan koefisien Croanbach’s Alpa dengan bantuan SPSS. Pengujian reliabilitas dilakukan dalam tahapan yaitu dengan membandingkan nilai pada Croanbach’s Alpa dengan nilai pada Croanbach’s Alpa if item deleted,

apabila ada pernyataan yang memiliki nilai Croanbach’s Alpa if item deleted lebih besar dari pada Croanbach’s Alpa maka pernyataan tersebut tidak reliabel dan harus dilakukan pengujian selanjutnya sehingga tidak ada pernyataan yang memiliki nilai Croanbach’s Alpa if item deleted yang lebih besar dari

Croanbach’s Alpa. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 100 responden yang pernah menyaksikan tayangan iklan Tolak Angin versi Agnes Monica terbaru di Bandar Lampung. Hasil uji realibilitas dengan nilai Croanbach’s Alpa > 0.5 = Reliabel

3.9 Alat Analisis Data 3.9.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis permasalahan dan mencari pemecahan masalah dengan menggunakan data yang terkumpul dari kuisioner yang dihubungkan dengan teori pemasaran atau pendekatan – pendekatan yang berkaitan dengan daya tarik iklan televisi, dan teori kesadaran merek.

3.9.2 Analisis Kuantitatif

Untuk mencari nilai X terhadap variabel Y dalam penelitian dilakukan dengan statistik menggunakan rumus Regresi Linier Sederhana :

y = a+bx+ ε keterangan :


(57)

38

y = Kesadaran Merek a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

x = Daya Tarik Iklan Televisi


(58)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka hipotesis yang diajukan bahwa Daya tarik iklan televisi yang terdiri dari ( slogan ,model iklan, jalan cerita, musik, merek dagang, kemasan iklan) berpengaruh terhadap kesadaran merek Tolak Angin Sido Muncul di Bandar Lampung, dalam penelitian ini dapat diterima dengan alasan – alasan sebagai berikut :

1. Daya tarik iklan televisi berpengaruh terhadap kesadaran merek Jamu Tolak Angin Sidomuncul di Bandar Lampung. Besarnya pengaruh variabel bebas tersebut terlihat dari koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,515. Hal ini mendefinisikan bahwa variabel bebas terhadap kesadaran merek Tolak Angin di Bandar Lampung memberikan pengaruh sebesar 51,5%. Sementara itu sisanya 48,5% yang dipengaruhi oleh berbagai variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Faktor – faktor yang menentukan kesadaran merek terhadap produk tersebut terdiri dari slogan, model iklan, jalan cerita iklan, musik pada iklan, merek dagang, kemasan iklan. Pengaruh tersebut bernilai positif, artinya semakin baik kemasan daya tarik iklan Tolak Angin yang ditampilkan pada media televisi kesadaran merek dari para pemirsa semakin meningkat.

2. Pengajuan Hipotesis menunjukan nilai thitung > ttabel pada taraf signifikan


(59)

59

iklan televisi terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin Sidomuncul adalah signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan untuk PT Sidomuncul adalah sebagai berikut:

1. Adanya persaingan iklan obat masuk angin yang semakin ketat, maka diharapkan PT Sidomuncul untuk lebih memperhatikan di tiap

penampilan iklan – iklan yang akan dikomunikasiakan, agar produk dapat dengan mudah dikenali oleh para konsumen, untuk itu Sidomuncul harus memperbaiki daya tarik yang memang dirasa kurang, seperti : a. Memperbaiki kemasan iklan yang ditampilkan, dan selalu berinovasi

agar memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh pesaing. b. Menggunakan Alunan musik yang memang sesuai dan memberikan

citra pada merek tersebut, seperti alunan musik Jawa, karena sesuai dengan produk khas asli Jawa..

c. Memberikan Jalan cerita yang lebih membuat pemirsa penasaran dengan cerita yang dibuat, sehingga jalan cerita menjadi ditungu – tungu dan tidak mudah bosan untuk ditonton ketika iklan

ditayangkan.

2. Dari penelitian yang dilakukan, juga dapat dilihat bahwa slogan dan model iklan pada iklan Tolak Angin memberikan karakteristik yang kuat, sehingga memudahkan konsumen selalu mengingat produk


(60)

60

tersebut, untuk itu diharapkan image yang ada pada Tolak Angin dapat dipertahankan seperti :

a. Menciptakan slogan yang mudah untuk diingat, simple¸dan mudah untuk dilafalkan, sehingga menjadi satu ciri khas yang memang dapat dipertahankan, dengan demikian akan memberikan kesan terhadap merek Tolak Angin dan terus tertanam di benak konsumen b. Memilih model iklan yang memang dapat dengan mudah

mempengaruhi minat konsumen dan dapat mewakili tiap

segmentasinya, misalkan saja Renald Kasali yang dapat mewakili kelompok akademisi, sehingga dengan karakteristik yang dimiliki mampu mengajak konsumen yang memang memiliki pengetahuan yang luas, untuk memilih Tolak Angin dalam meredakan gejala masuk angin.

c. Mempertahankan merek dagang yang memang dirasa sesuai dengan fungsi serta manfaat, dan harus konsisten dengan merek yang dijual, agar konsumen tidak kecewa


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , Suharsimi. 2000. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Rhineka cipta, Jakarta

Akbar, M. Dwi Reza. 2011. Pengaruh Atribut Iklan Rokok Classmild di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Universitas Lampung.

Lampung

Ghozali,I,H. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Jamieson, Kathleen Hall dan Campbell, Karlyn Kohrs. 2000. The Interplay Of Influence : News, Advertising, Politics, and The Mass Media. 5th Edition,

United States : Wadsworth

Jefkins, Frank. 2003. Periklanan.Erlangga. Jakarta

Kasali, Renald. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Grafiti. Jakarta

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran: jilid . Indeks Pustaka. Jakarta Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid2.

Indeks. Jakarta

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid1 dan 2. Indeks. Jakarta

Megandanu, Randi. 2012. Analisis Pengaruh Brand Awareness pada Iklan Provider Telekomunikasi Seluler Indonesia di Televisi. Universitas Diponogoro. Semarang.

Nurhertiany. 2010. Studi Pengukuran Elemen Kesadaran Merek pada Produk Kartu Prabayar 3 di Bandar Lampung. Universitas Lampung. Lampung Saputri, Aprilyana.2009. Analisis Pengaruh Iklan Media Televisi terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Provider Simpati Pede.Universitas


(62)

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran TerpaduJilid I..Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Jakarta

http://databisnis.net/en/health-care/557-market-share-obat-masuk-angin-2011 http://masrizal-gati.blogspot.com/2009/01/SWA-tolak-angin-berlari

kencang.html?m=1

http://nasional.jurnas.com http//:www.sidomuncul.com


(1)

38

y = Kesadaran Merek a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

x = Daya Tarik Iklan Televisi ε = Standard Error


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka hipotesis yang diajukan bahwa Daya tarik iklan televisi yang terdiri dari ( slogan ,model iklan, jalan cerita, musik, merek dagang, kemasan iklan) berpengaruh terhadap kesadaran merek Tolak Angin Sido Muncul di Bandar Lampung, dalam penelitian ini dapat diterima dengan alasan – alasan sebagai berikut :

1. Daya tarik iklan televisi berpengaruh terhadap kesadaran merek Jamu Tolak Angin Sidomuncul di Bandar Lampung. Besarnya pengaruh variabel bebas tersebut terlihat dari koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,515. Hal ini mendefinisikan bahwa variabel bebas terhadap kesadaran merek Tolak Angin di Bandar Lampung memberikan pengaruh sebesar 51,5%. Sementara itu sisanya 48,5% yang dipengaruhi oleh berbagai variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Faktor – faktor yang menentukan kesadaran merek terhadap produk tersebut terdiri dari slogan, model iklan, jalan cerita iklan, musik pada iklan, merek dagang, kemasan iklan. Pengaruh tersebut bernilai positif, artinya semakin baik kemasan daya tarik iklan Tolak Angin yang ditampilkan pada media televisi kesadaran merek dari para pemirsa semakin meningkat.

2. Pengajuan Hipotesis menunjukan nilai thitung > ttabel pada taraf signifikan


(3)

59

iklan televisi terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin Sidomuncul adalah signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan untuk PT Sidomuncul adalah sebagai berikut:

1. Adanya persaingan iklan obat masuk angin yang semakin ketat, maka diharapkan PT Sidomuncul untuk lebih memperhatikan di tiap

penampilan iklan – iklan yang akan dikomunikasiakan, agar produk dapat dengan mudah dikenali oleh para konsumen, untuk itu Sidomuncul harus memperbaiki daya tarik yang memang dirasa kurang, seperti : a. Memperbaiki kemasan iklan yang ditampilkan, dan selalu berinovasi

agar memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh pesaing. b. Menggunakan Alunan musik yang memang sesuai dan memberikan

citra pada merek tersebut, seperti alunan musik Jawa, karena sesuai dengan produk khas asli Jawa..

c. Memberikan Jalan cerita yang lebih membuat pemirsa penasaran dengan cerita yang dibuat, sehingga jalan cerita menjadi ditungu – tungu dan tidak mudah bosan untuk ditonton ketika iklan

ditayangkan.

2. Dari penelitian yang dilakukan, juga dapat dilihat bahwa slogan dan model iklan pada iklan Tolak Angin memberikan karakteristik yang kuat, sehingga memudahkan konsumen selalu mengingat produk


(4)

60

tersebut, untuk itu diharapkan image yang ada pada Tolak Angin dapat dipertahankan seperti :

a. Menciptakan slogan yang mudah untuk diingat, simple¸dan mudah untuk dilafalkan, sehingga menjadi satu ciri khas yang memang dapat dipertahankan, dengan demikian akan memberikan kesan terhadap merek Tolak Angin dan terus tertanam di benak konsumen b. Memilih model iklan yang memang dapat dengan mudah

mempengaruhi minat konsumen dan dapat mewakili tiap

segmentasinya, misalkan saja Renald Kasali yang dapat mewakili kelompok akademisi, sehingga dengan karakteristik yang dimiliki mampu mengajak konsumen yang memang memiliki pengetahuan yang luas, untuk memilih Tolak Angin dalam meredakan gejala masuk angin.

c. Mempertahankan merek dagang yang memang dirasa sesuai dengan fungsi serta manfaat, dan harus konsisten dengan merek yang dijual, agar konsumen tidak kecewa


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , Suharsimi. 2000. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rhineka cipta, Jakarta

Akbar, M. Dwi Reza. 2011. Pengaruh Atribut Iklan Rokok Classmild di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Universitas Lampung.

Lampung

Ghozali,I,H. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Jamieson, Kathleen Hall dan Campbell, Karlyn Kohrs. 2000. The Interplay Of Influence : News, Advertising, Politics, and The Mass Media. 5th Edition, United States : Wadsworth

Jefkins, Frank. 2003. Periklanan.Erlangga. Jakarta

Kasali, Renald. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Grafiti. Jakarta

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran: jilid . Indeks Pustaka. Jakarta Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid2.

Indeks. Jakarta

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid1 dan 2. Indeks. Jakarta

Megandanu, Randi. 2012. Analisis Pengaruh Brand Awareness pada Iklan Provider Telekomunikasi Seluler Indonesia di Televisi. Universitas Diponogoro. Semarang.

Nurhertiany. 2010. Studi Pengukuran Elemen Kesadaran Merek pada Produk Kartu Prabayar 3 di Bandar Lampung. Universitas Lampung. Lampung Saputri, Aprilyana.2009. Analisis Pengaruh Iklan Media Televisi terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Provider Simpati Pede.Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta.


(6)

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I..Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Jakarta

http://databisnis.net/en/health-care/557-market-share-obat-masuk-angin-2011 http://masrizal-gati.blogspot.com/2009/01/SWA-tolak-angin-berlari

kencang.html?m=1

http://nasional.jurnas.com


Dokumen yang terkait

Pengaruh Desain Iklan XL Versi "Jaka Tarub" Terhadap Kesadaran Merek Konsumen di Bandar Lampung

0 17 75

Pengaruh Daya Tarik Brand Ambassador dan Daya Tarik Jingle Iklan Versi Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Magnum Classic PENGARUH DAYA TARIK BRAND AMBASSADOR DAN DAYA TARIK JINGLE IKLAN VERSI IKLAN TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAGNUM CL

3 15 15

PENGARUH KUALITAS PESAN, DAYA TARIK, FREKUENSI PENAYANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI Pengaruh Kualitas Pesan, Daya Tarik, Frekuensi Penayangan, Iklan Televisi Indomie.

0 13 14

PENGARUH KUALITAS PESAN, DAYA TARIK, FREKUENSIPENAYANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI Pengaruh Kualitas Pesan, Daya Tarik, Frekuensi Penayangan, Iklan Televisi Indomie.

0 3 15

Peranan Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan Jamu Tolak Angin (PT Sido Muncul) di Bandung.

0 1 23

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP CITRA MEREK PEPSODENT.

0 32 2

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK JAMU TOLAK ANGIN PT. SIDO MUNCUL (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta).

0 7 117

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN DAN EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN ATAS MEREK TOLAK ANGIN DI KABUPATEN KUDUS

0 1 13

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - PENGARUH KESADARAN MEREK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP EKUITAS MEREK TOLAK ANGIN (Survei Pengguna Jamu Tolak Angin di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian - PENGARUH KESADARAN MEREK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP EKUITAS MEREK TOLAK ANGIN (Survei Pengguna Jamu Tolak Angin di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta) - Repository Fakulta

0 0 14