Skala Usaha Kegiatan RENCANA KEGIATAN USAHA

UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”

2.3. Skala Usaha Kegiatan

1. Luas tanah : 521 m 2 status tanah Hak Milik Luas Bangunan : Bertingkat 1829,61 m 2 Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha ;  Penambahan ruang pertemuan dibelakang bangunan utama. Lorong Bangunan utama di lantai III akan dibuatkan akses menuju bangunan dibelakang sebagai ruang pertemuan, langsung menuju ruang pertemuan dengan ukuran 19,09 meter x 12,88 meter, lantai II dan lantai dasar bangunan belakang adalah pertokoan.  Pemasangan pengolahan limbah cair Biotech yang ukurannya disesuaikan dengan kapasitas maksimal hotel 21 kamar  Penataan parkir dengan ukuran 7 m x 8 m, Penambahan atap pada areal parkir di depan lobby untuk kenyamanan tamu yang akan menginap memarkir kendaraan sementara bagi pengantar atau penjemput.  Melakukan penghijauan dengan penambahan tanaman dalam pot di areal parkir depan. 2. Jumlah Lapi Bangunan : Bertingkat Lantai 4 bangunan depan dan lantai 3 bangunan belakang Fasilitas kamar dilengkapi TV, dan AC Jumlah Kamar 14 unit terdiri dari : Standard Single 14 kamar Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 15 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” 3. Susunan Tata Bangunan  BangunanLama depan seluas 1092 m 2 Lantai I seluas 273 m 2 terdiri dari lobby dan kantor Lantai II seluas 273 m 2 terdiri 7 kamar Standard Single Lantai III seluas 273 m 2 terdiri 7 kamar Standard Single  Bangunan Baru Belakang seluas 737,61 m 2 Lantai I seluas 245,87 m 2 terdiri pertokoan Lantai II seluas 245,87 m 2 terdiri pertokoan Lantai III seluas 245,87 m 2 rencana adalah ruang pertemuan 4. Instalasi listrik dan air  Sumber tenaga listrik : PLN 7700 watt  Air : PDAM 2.4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha danatau Kegiatan 1. Kegiatan pada Tahap Pra Konstruksi  Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Pemrakarsa sebelum melaksanakan rencana kegiatan peningkatan usaha ini, terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas terkait, melakukan pendekatan mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar. 2. Kegiatan pada Tahap Konstruksi  Mobilisasi tenaga kerja konstruksi Kegiatan mobilisasi tenaga kerja akan dilakukan sesuai dengan tahapan kegiatan dan spesifikasi pembangunan yang akan dilaksanakan. Mobilisasi tenaga kerja dilakukan sesuai dengan tingkat keahlian dari para pekerja dan spesifikasi tahapan kegiatan proyek yang harus diselesaikan. Untuk kebutuhan pelaksanaan proyek, jumlah tenaga kerja yang digunakan dimobilisasi diperkirakan mencapai 10 orang, dari 10 orang tenaga kerja, tempat tinggal mereka di sekitar sebatik, sehingga memungkinkan mereka untuk pulang dan pergi setiap hari. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 16 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”  Mobilisasi bahan material dan peralatan Mobilisasi bahan material dan peralatan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kelancaran dan kecepatan penyelesaian proyek. Pemrakarsa berupaya untuk memanfaatkan material alam yang ada di wilayah sekitar, serta yang terdekat dengan kegiatan proyek. Material umum yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ini meliputi : pasir pasang, koral, lime stone, pasir urug, semen, besi beton, besi baja, kayu, dan lainnya. Yang menjadi masalah dalam mobilisasi bahan material dan peralatan ini umumnya adalah penempatan material dan peralatan serta terjadinya kemacetan akibat terganggunya arus lalu lintas. Untuk itu pemrakarsa menyediakan penempatan material yang memadai sehingga tidak menggangu lingkungan sekitarnya. Mengingat banyaknya material yang akan digunakan pihak pemrakarsa mengusahakan sedemikian rupa dimana melakukan mobilisasi material yang akan digunakan segera terlebih dahulu, sehingga tidak terdapat tumpukan material berhari – hari dan merusak pemandangan lingkungan, disamping itu pembangunan juga dilaksanakan secara bertahap. Sedangkan untuk mobilisasi peralatan dilakukan sesuai dengan jenis dan tahap kegiatan yang sedang dilaksanakan, sehingga penempatan peralatan tidak menghabiskan ruang yang tersedia dalam pelaksanaan proyek. Untuk menghindari kemacetan akibat terganggunya arus lalu lintas dari kegiatan mobilisasi bahan material dan peralatan, pihak pemrakarsa melakukan pemgangkutan pada jam - jam tidak sibuk seperti sore malam hari. Peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi meliputi: mesin molen, mesin bor, mesin serut, mesin pemadat, mesin pemotong keramik, serta peralatan tukang dengan tangan seperti : gergaji, cangkul, linggis dan lainnya.  Pembangunan sistem pengolahan limbah dan penataan pertamanan. Pekerjaan meliputi : pekerjaan dinding bangunan, pekerjaan atap, pekerjaan sanitasi, pekerjaan instalasi listrik, serta finishing Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 17 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” bangunan. Untuk mempercepat proses pengerjaan konstruksi bangunan, maka dalam pelaksanaan pekerjaan dibantu dengan peralatan yang memadai, baik yang sifatnya peralatan mekanis, peralatan elektrik maupun peralatan tangan. Untuk sistem keamanan bangunan gedung pemrakarsa melakukan beberapa hal yaitu : sistem struktur, memasang penangkal petir pada bangunan yang paling tinggi, disamping itu pemrakarsa menyiapkan tabung pemadam kebakaran yang ditempatkan pada hotel dan tempat - tempat strategis lainnya. Pekerjaan pertamanan meliputi penanaman dalam pot karena keterbatasan lahan, beberapa pepohonan dekat areal parkir guna meminimalkan pencemaran udara oleh asap kendaraan dan pada tempat lain di sekitar lokasi kegiatan supaya ada penyerapan air pada musim hujan, seperti : bambu hias, jepun, simbar, pinang, cempaka nangka, praksok, lamtoro, bregu, pucuk dan beberapa jenis bunga. Sedangkan tanaman yang ada disekitar Hotel, yaitu cempaka, dan lain - lain. Disamping itu juga pemrakarsa menata pertamanan dengan sedemikian rupa sehingga lingkungan hotel dan sekitarnya kelihatan indah dan lebih tertata serta menata tanahnya sehingga tidak ada air yang menggenang pada tempat tertentu.  Pengadaan sarana dan prasarana penunjang. Pengadaan berbagai macam sarana dan prasarana penunjang yang menjadi kebutuhan hotel seperti : jaringan listrik, air, lampu taman, kebutuhan meubelair dan lainnya. 3. Kegiatan pada Tahap Operasional  Penerimaan tenaga kerja operasional  Operasional penyediaan air bersih  Operasional sistem pengolahan limbah cair  Operasional sistem pengelolaan limbah padat sampah  Operasional gudang  Operasional parkir  Operasional tenaga listrik Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 18 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”  Operasional sistem pemadam kebakaran  Operasional Tempat Pembuangan Sampah Sementara Adapun rencana fasilitas dan pengelolaan yang akan dilakukan Hotel “City Hotel” adalah sebagai berikut : 1. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada tahap konstruksi berjumlah sekitar ± 10 orang, yang terdiri dari tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Asal tenaga kerja ini 100 tenaga kerja lokal setempat Nunukan yang dilengkapi daftar diri. Jumlah Tenaga Kerja : No Jenis Pekerjaan Jumlah diperlukan tersedia 1 2 3 Housekeeper Food Beverage Front Office Total 1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang Dalam rangka operasional Hotel “City Hotel” tenaga kerja yang dipekerjakan adalah sebanyak 3 orang dan akan bertambah sesuai kebutuhan karena rencana akan ada peningkatan kapasitas usaha. Karyawan yang dipekerjakan di Hotel ini akan memprioritaskan tenaga kerja lokal khususnya yang ada di Kabupaten Nunukan. Kemungkinan tenaga kerja pelaksana dimungkinkan untuk ditambah sesuai dengan perkembangan operasional Hotel. Karyawan dilengkapi surat keterangan sehat, dan pemakaian pelindung kerja saat bekerja, pakaian kerja tidak dibawa pulang, disimpan dan dicuci di tempat kerja. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 19 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Struktur Organisasi Hotel 1. Front Office FO adalah pejabat hotel yang bertanggung jawab atas kantor depan. 2. Housekeeper Housekeeper adalah pekerjaan dibidang housekeeping. Ia bertanggung jawab atas kebersihan kamar-kamar tamu dan area umum yang dimiliki hotel. 3. Food Beverage FB adalah pejabat yang bertugas mengelola Food and Beverage untuk dapat menyajikan makanan dan minuman berkualitas yang disenangi tamu. Merencanakan menu, memastikan bahwa setiap penyajikan makanan dengan cepat dan ramah, dan mengendalikan biaya Food and Beverage. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan bagiannya masing- masing yang akan diatur oleh pihak manajemen berdasarkan kemampuan dan kecakapan serta keahliannya. Untuk meningkatkan kemampuan para karyawan pihak pengelola akan senantiasa mengadakan pelatihan-pelatihan baik dalam hal penanganan tamu, pengolahan makanan, penanganan makanan serta penyajiannya dan pelatihan pencegahan, penanggulangan serta penggunaan alat pemadam kebakaran. Disamping itu pelatihan karyawan tentang tata krama menyambut tamu, pelayanan saat makan dan saat tamu meninggalkan Hotel. Untuk hak karyawan seperti upah minimum kesejahteraan yang harus diterima karyawan, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, hak cuti, tunjangan hari raya THR dan lain-lain yang merupakan hak karyawan sesuai perundang-undangan tenaga kerja akan dilaksanakan oleh pengelola Hotel. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 20 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” 2. Operasional kamar dan tempat tidur. Kamar yang disewakan kaitannya dengan operasional Hotel ini sebanyak 21 kamar yang disewakan. Fasilitas yang tersedia di masing - masing kamar yaitu TV, dan AC. Dalam upaya mencegah penularan penyakit kepada tamu yang menginap dan karyawan yang ditularkan melalui operasional kamar ini, maka kamar tidur dikelola sebaik mungkin dengan membersihkan setiap hari termasuk lantai, seprei dicuci dan disetrika serta diganti setiap 2 hari sekali atau setiap tamu chek out. 3. Gudang Penyimpanan Gudang penyimpanan dipisahkan antara gudang penyimpanan peralatan penunjang usaha, bahan berbahaya, dengan gudang makanan dan minuman yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan operasional usaha, yang bebas dari serangga dan tikus serta memperhatikan sirkulasi udara di dalam ruangan gudang. 4. Parkir Lokasi parkir terletak di bagian depan areal Hotel yang berfungsi pula sebagai pintu masuk, Untuk usaha ini juga akan menyediakan fasilitas antar jemput untuk tamu - tamunya sehingga akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan beban kendaraan yang parkir di lokasi kegiatan, karena lahan parkir dan jalan masuk yang sempit. Pada lokasi parkir dan sekitar bangunan Hotel juga dilengkapi gorong-gorong untuk mengalirkan limbasan air hujan yang nantinya ditampung pada bak-bak penampungan di areal pertamanan yang dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman pada saat yang diperlukan. Disamping itu pada areal parkir ini juga diletakkan bak sampah tertutup pada lokasi strategis, bak sampah tersebut dipilah, untuk sampah organik, anorganik dan sampahlimbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3, dan tanaman penghijauan sebagai bagian tamanisasi parkir untuk dapat menyerap debu, asappolusi gas buang kendaraan serta menjaga keasrian, kesejukan dan keindahan lingkungan dari suasana panas di siang hari. Jenis - jenis tanaman yang akan ditanam pada areal ini adalah tanaman perindang dalam pot karena keterbatasan ruang. 5. Pengelolaan Limbah Cair Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 21 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Alur pengolahan limbah cair dari masing - masing sumber penghasil limbah sebagai berikut : Kamar : limbah cair dari kamar berasal dari toilet, kamar mandi dan wastafel. Limbah ini dialirkan ke Septictank, sedangkan limbah tinja dialirkan ke bak septictank yang kedap air, jika penuh disedot bekerjasama dengan jasa pengangkut limbah. Menggunakan cairan bakteri biotoiletto dan menggunakan Sistem komunal kemudian ke Biotech dan bak penampungan. BIOTECH adalah bak dari bahan fiber glass bersekat, terdiri dari beberapa ruangan, untuk menampung, menyaring, dan mengolah limbah cair yang ditanam di bawah tanah dengan konstruksi utama diisi Primary Anaerob Chamber sel-sel bakteri pengurai Biocell Type L yang bisa ditambahkan berkala. Skema diagram alir pengolahan limbah cair Air hasil olahan limbah cair harus sesuai dengan standar baku mutu, sesuai kelas air dalam uji laboratorium sebelum dimanfaatkan atau dibuang ke lingkungan Menyirami Tanaman dan harus memiliki ijin pembuangan limbah cair dari Bupati Nunukan 6. Pengelolaan Limbah Padat Sampah Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 22 Limbah Cair Toilet + Bio- toiletto Wastafel Kamar mandi Septictank Ke BIOTECH Septictank Ke BIOTECH Septictank Ke BIOTECH Bak Penampungan untuk Menyirami Tanaman UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Pengelolaan limbah padat dilakukan sebagai berikut : 1. Botol plastik dan gelas bekas : bekerjasama dengan pihak pengerajin untuk didaur ulang. 2. Kardus sisa dan kertas sisa : dikumpulkan kemudian bekerjasama dengan pihak luar untuk dijual atau didaur ulang kembali. 3. Plastik pembungkus dan limbah padat lainnya : ditempatkan pada tempat penampungan sampah dari plastik ukuran 25 kg. Selanjutnya dijual kepada pemulung pengumpul plastik. 4. Limbah hotel : di hotel disiapkan penampungan sementara limbah hotel yang terdiri dari tempat penampungan sampah organik dan anorganik, pembersihannya bekerjasama dengan peternak ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai ransum ternak. 5. Sampah pertamanan : Sampah yang dihasilkan dari pertamanan kebun berupa daun - daun, dan ranting dimanfaatkan untuk kompos di lokasi kegiatan dengan pencacahan dan juga dengan dicampurkan MOLMicro Organisme Local atau Bakteri pengurai seperti EM4. 6. Sampah sisa yang tidak Laku dijual ke pemulung, terutama anorganik, seperti sobekan plastik, Pecahan Kaca atau botol dan tutup botol, dikumpulkan dan bekerja sama dengan Pengerajin untuk daur ulang dimanfaatkan, sehingga bisa memiliki harga jual yang tinggi. Pemrakarsa mengupayakan supaya semua sampah bisa dikelola, tidak terbawa ke TPA dan tidak dibakar di lokasi kegiatan usaha. 7. Limbah B3 Bahan-bahan Berbahaya seperti lampu dan neon mati serta alat-alat elektronik yang rusak : dikumpulkan kemudian bekerjasama dengan pihak luar yang telah direkomendasikanmendapat ijin dari pemerintah, untuk didaur ulang kembali. Skema diagram alir pengelolaan limbah padat sampah Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 23 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Tempat Pembuangan Sampah Sementara Sebelum diangkut ke TPA, pada areal hotel dibuatkan TPS permanen yang tertutup dan dipisahkan antara sampah organik seperti dedaunan, dan non organik seperti plastik pembungkus makanan dan botol di areal parkir. 7. Pertamanan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 24 Organik Sampa h Anorganik Mengurangi Penggunaan Daur Ulang TPA Pakan Ternak Pengomposan B3 Mengurangi Penggunaan Dijual ke pengepulpiha k luar yang telah mendapat ijin dari pemerintah UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” Pertamanan untuk keindahan dan kesejukan juga berfungsi meredam kebisingan, serta mengatasi pencemaran udara seperti gas emisi kendaraan dan debu. Beberapa jenis tanaman yang ditanam di lokasi tanaman lokal dan berbagai jenis tanaman lainnya, karena keterbatasan ruang ditanam dalam pot. 8. Sistem keamanan bangunan dan sistem pemadam kebakaran. Untuk keamanan bangunan kegiatan usaha ini telah dilakukan perhitungan-perhitungan konstruksi yang memadai sesuai peraturan- peraturan yang berlaku agar terjamin kekuatannya. Pada struktur bangunan bawah sub structure telah memperhitungkan kedalaman pondasi, tipe bangunan struktur atas, kemampuan daya dukung tanah, mendukung semua beban di atasnya serta semua gaya termasuk gempa bumi yang bekerja padanya. Pada struktur bangunan atas upper structure akan menggunakan konstruksi beton bertulang sehingga kekuatannya terjamin karena merupakan kesatuan yang tertutup dan tidak mudah aus sehingga dapat menahan beban-beban yang harus dipikul dan semua gaya termasuk gempa bumi yang bekerja padanya. Setiap bangunan juga dilengkapi dengan bangunan penagkal petir pada ujung bangunan tertinggi. Disamping itu untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar juga akan dipekerjakan tenaga keamanan satpam. Untuk sistem pemadam kebakaran pada kegiatan usaha Hotel ini dilakukan dengan : a. Rencana akan disediakan alat tabung pemadam kebakaran konvensional pada tempat-tempat yang strategis, pengamanan tabung diletakkan di dinding yang mudah dijangkau dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, serta semua karyawan harus dilatih menggunakan saat diperlukan serta nantinya setiap 1 satu bulan akan diadakan pengecekan atau uji coba sehingga alat selalu siap pakai. b. Mengadakan pelatihan pada karyawan secara berkala cara penanganan bila terjadi kebakaran. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 25 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” c. Penempatan kompor dan tabung gas ditempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk sehingga bila terjadi kebocoran gas akan langsung terbawa angin. d. Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara berkala agar bila ada kebocoran dapat diketahui dengan segera. e. Tidak menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak tanah, spritus dekat dengan sumber api. f. Secara berkala memeriksa instalasi listrik serta tidak memasang lampu secara berlebih dan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk. Pasalnya kabel akan panas dan meleleh serta dapat menyebabkan percikan api yang lama- lama bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi kebakaran karena listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan api. BAB III Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 26 UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel” DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Rencana Peningkatan