UKL UPL
Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
BAB II RENCANA KEGIATAN USAHA
2.1. Nama Rencana Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Hotel “City Hotel” sudah operasional, tetapi ingin menambahkan fasilitas untuk masyarakat berupa ruang pertemuan.
Rencana akan ada peningkatan kapasitas usaha yang akan dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
atau wisatawan yang menginap, dan melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik. Pihak Hotel, akan merencanakan ada penambahan ruang
pertemuan dibelakang bangunan utama. Lorong Bangunan utama di lantai III akan dibuatkan akses menuju bangunan dibelakang sebagai ruang
pertemuan, langsung menuju ruang pertemuan dengan ukuran 19,09 meter x 12,88 meter, lantai II dan lantai dasar bangunan belakang adalah
pertokoan. Penambahan atap pada areal parkir di depan lobby untuk kenyamanan tamu yang akan menginap memarkir kendaraan sementara
bagi pengantar atau penjemput, juga melakukan penghijauan dengan penambahan tanaman dalam pot di areal parkir depan kegiatan Hotel “City
Hotel” yang berlokasi di Jalan H. Bedu Rahim, RT. 12, Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Jangka waktu pelaksanaan
rencana kegiatan peningkatan usaha 3 tahun mendatang. Usaha danatau kegiatan yang dibangun adalah Hotel dengan nama
City Hotel. Rencana kegiatan peningkatan usaha ini dilaksanakan dalam bentuk usaha Perseorangan.
2.2. Lokasi Rencana Kegiatan Usaha
Pulau sebatik memiliki wilayah yang terbagi menjadi 2 bagian, sebagian merupakan daerah wilayah Indonesia dan sebagian masuk
wilayah Malaysia. Pulau Sebatik termasuk dalam wilayah administratif kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur. Pulau ini secara umum
beriklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,8°C, suhu terendah 22,9°C
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup -
11
UKL UPL
Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
pada bulan agustus dan tertinggi 33,0°C pada bulan April. Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar yang menjadi prioritas utama
pembangunan karena perbatasan langsung dengan negara tetangga. Program utama yang perlu dilakukan di Pulau Sebatik antara lain adalah
pembangunan sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata serta peningkatan hukum dan pengawasan keamanan dengan jumlah penduduk
37.000 jiwa. Sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang berbatasan dengan
Negara Malaysia. Dalam Buku Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara, Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau terluar yang menjadi
prioritas utama pembangunan karena berbatasan langsung dengan negara tetangga. Pulau Sebatik terdapat Titik Dasar No. TD 036 dan Titik Referensi
No. TR 036. Pulau Sebatik merupakan pulau yang wilayahnya terbagi menjadi 2 dua bagian, sebagian wilayah merupakan daerah teritorial
Negara Malaysia dan sebagian masuk dalam wilayah Indonesia. Akses menuju Pulau Sebatik dapat menggunakan transportasi udara
dan dilanjutkan dengan transportasi laut. Jalur transportasi udara dilalui melalui rute penerbangan Kota Balikpapan-Kota Tarakan yang dilayani oleh
beberapa maskapai penerbangan dengan jenis pesawat berbadan lebar dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dan jalur penerbangan Kota Tarakan-
Kabupaten Nunukan dapat ditempuh dalam waktu 0,5 jam dengan penerbangan reguler 3 kali sehari. Perjalanan dari Kota Tarakan juga dapat
ditempuh menggunakan transportasi laut yaitu menggunakan kapal cepat dengan jalur pelayaran dari Kota Tarakan ke Kabupaten Nunukan atau Kota
Tarakan ke Pulau Sebatik setiap hari. Apabila menggunakan kapal perintis, perjalanan hanya sampai di Pelabuhan Nunukan. Kapal-kapal tersebut
adalah KM. Kerinci, KM. Gunung Awu, KM. Umsini, KM. Agomas, KM. Telaga Fitma, Samarinda Express dan Balikpapan Express. Dari Kota
Nunukan untuk menyeberang ke Pulau Sebatik dapat menggunakan perahu motor tempel atau speed boat yang membutuhkan waktu 10-15 menit.
Perjalanan menuju pusat Kecamatan Sebatik yaitu Sungai Nyamuk dapat menggunakan speed boat yang membutuhkan waktu 1,5 jam, sedangkan
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup -
12
UKL UPL
Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
perjalanan melalui darat membutuhkan waktu 3-4 jam karena kondisi jalan yang belum baik. Kondisi jalan Pulau Sebatik terbagi atas jalan yang telah
diaspal sepanjang 12 km dari Desa Pancang hingga Desa Tanjung Karang, Jalan yang berbatu sepanjang 48 km di Desa Tanjung Karang dan Desa
Setabu dan jalan tanah sepanjang 47,7 km di kelima desa yang ada. Pulau Sebatik memiliki iklim yang sama dengan iklim di Provinsi Kalimantan Timur
yaitu adanya musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau terjadi pada bulan Mei-Oktober sedangkan musim hujan terjadi pada bulan
November-April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi oleh musim peralihan. Selain itu, karena terletak di daerah khatulistiwa maka
iklim di Pulau Sebatik dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson Barat pada bulan November-April dan angin Muson Timur pada bulan Mei-
Oktober. Pulau Sebatik secara umum beriklim panas dengan C pada bulan Agustus C, suhu terendah 22,9suhu udara rata-rata 27,8 C pada bulan
April. Kelembaban udara berkisar antaradan tertinggi 33 44 ? 100 dengan kecepatan angin rata-rata 0,5 knots. Penyinaran matahari rata-rata
58,5 persen, terendah 44 persen pada bulan Juni dan tertinggi 76 persen pada bulan April. Berdasarkan data stasiun klimatologi periode 1998-5210,
curah hujan rata-rata 2.280 mmtahun dengan bulan basah terjadi pada bulan Mei, Juni, Oktober dan Desember curah hujan 521 mmbulan dan
tanpa bulan kering 100 mmbulan. Di luar bulan-bulan tersebut curah hujan berkisar antara 100-521 mmbulan. Pengembangan yang perlu
dilakukan di Pulau Sebatik antara lain sektor pertanian dan perkebunan serta sektor perikanan budidaya dan tangkap, melalui pengembangan
teknologi budidaya, pengolahan pasca panen, penyediaan sarana dan prasarana, pemberdayaan masyarakat, akses permodalan usaha,
pengembangan mata pencaharian alternatif dan perluasan akses pasar, serta pengembangan pariwisata bahari melalui penyediaan sarana dan
infrastruktur serta peningkatan promosi yang lebih baik. Perdagangan lintas batas dengan
Tawau ,
Malaysia serta dengan
pulau-pulau lain di Indonesia seperti Sulawesi
dan Jawa
ditunjang oleh
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup -
13
UKL UPL
Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
letaknya yang strategis dan didukung oleh keberadaan Pelabuhan Tunon Taka yang dapat disandari oleh kapal-kapal besar.
Kegiatan pembangunan Hotel “City Hotel” yang berlokasi di Jalan H. Bedu Rahim, RT. 12, Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara,
Kabupaten Nunukan ini sudah operasional dan ada rencana penambahan fasilitas ruang pertemuan. Bangunan kegiatan usaha ini didirikan diatas
tanah seluas total 521 m
2
, dengan Luas Bangunan 1829,61 m
2
.Status tanah Hak Milik.
Posisi GPS Lokasi usaha akurasi 9 meter Ketinggian
: 9 Meter S
: 004 09.419’
E : 117
54.154’
Lokasi kegiatan berbatasan dengan : Sebelah Utara
: ± 6 meter Jalan Sebelah Timur
: ± 2 meter Jalan Sebelah Selatan
: ± 0 meter Tanah Milik H. Andi Kasim Sebelah Barat
: ± 0 meter Tanah Milik H. Andi Kasim
Jarak obyek vital terdekat ; Masjid ± 521 meter sebelah timur
Irigasi sawah tidak ada Sungai tidak ada
Jurang tidak ada
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup -
14
UKL UPL
Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
2.3. Skala Usaha Kegiatan