17
SMASMK
| Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK
7 Strategi pembelajaran dalam konseling adalah strategi transformasional-BMB3
terkait dengan kondisi KES danatau KES-T masalah yang dihadapi klien sasaran layanan
8 Penilaian dalam konseling adalah hasil belajar yang diperoleh klien hal-hal baru dalam 5 dimensi setelah menjalani jenis layanan danatau kegiatan tertentu,
khususnya terkait dengan unsur-unsur UCA berkenaan dengan pengembangan
KES dan penangan KES-T yang dihadapi, yaitu: U : Understanding
C : Comfortable A : Action
9 Pengelolaan pembelajaran dalam konseling adalah langkah-langkah dalam tahapan
P3MT dalam operasionalisasi jenis layanan danatau kegiatan
pendukung tertentu. Seluruh unsur perangkat di atas menjadi kandungan proses pembelajaran
sebagaimana tertulis pada definisi konseling tersebut di atas.
d. Integrasi Konseling ke Dalam Pendidikan
Integrasi konseling ke dalam pendidikan artinya seluruh spektrum terkait dengan profesi konseling, dari dasar teorinya, aspek-aspek keilmuan dan praksis
operasional sampai dengan kegiatan praktik pembelajarannya berada dalam kondisi sebagaimana ditampilkan dalam uraian tentang perangkat profesi konseling tersebut
di atas. Satu hal adalah sangat jelas, bahwa pengertian pendidikan sepenuhnya menjadi kandungan profesi konseling dan profesi konseling menjadi bagian tak
terpisahkan dari upaya pendidikan. Demikianlah konselor di Indonesia, ia mendukung sepenuhnya profesi pendidik yang
berkompetensi keahlian pendidikan dalam bidang profesi konseling dengan empat kompetensi dasarnya, yaitu:
1 Kompetensi pedagogik 2 Kompetensi kepribadian
3 Kompetensi sosial 4 Kompetensi profesional
18
SMASMK
| Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK
Semua kompetensi dasar konselor sebagai pendidik itu tertuang di dalam Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor. Dalam Permendiknas ini yang disebut konselor adalah
Sarjana S1 Bimbingan dan Konseling yang menamatkan Program Pendidikan
Profesi Konselor PPK. e. Wilayah Kerja Konselor
Program PPK menghasilkan tenaga ahli penyandang gelar profesi sebagai Konselor, tenaga praktisi ahli dalam bidang pelayanan konseling
6
. Seperti halnya profesi
dokter yang para penyandang profesinya mendapatberkewenangan melaksanakan praktik mandiri atau privat, maka para konselorpun memiliki kewenangan untuk
berpraktik mandiriprivat seperti itu, sebagaimana disebutkan dalam DSPK 2004:13:
Dalam kaitan ini, motto yang dapat digunakan oleh konselor dalam menjalankan profesinya adalah :
Pelayanan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan pada satuan pendidikan, di luar penyelenggaraan mata pelajaran, muatan lokal, ataupun kegiatan
ekstra kurikuler. Pelayanan konseling
7
menunjang proses pencapaian pada satuan pendidikan. Program pelayanan BK merupakan upaya pengembangan kepribadian
peserta didik yang dilakukan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK.
6
Menurut Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia lulusan pendidikan profesi adalah penyandang gelar profesi pada jenjang karir ahli, level 7 sampai dengan 9.
7
Sebagaimana disebutkan di awal buku ini bagian Landasan, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dinyatakan adanya pendidik yang disebut Guru Bimbingan dan Konseling BK atau Konselor. Dalam hal
ini dapat dijelaskan bahwa Guru BK adalah pendidik berstatus Guru yang oleh pimpinan satuan pendidikan secara resmi diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan BK, sedangkan Konselor adalah pendidik yang menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifkasi Akademik dan Kompetensi Konselor berkualifikasi Sarjana S1 BK yang telah menamatkan program Pendidikan Profesi Konselor PPK.
Konselor di sekolah mantap, di luar sekolah sigap, dan di mana-mana siap.
.....
profesi konseling tidak lagi dibatasi hanya di sekolah, melainkan juga menjangkau bidang-bidang di luar sekolah yang memberikan nuansa dan corak pada pendidikan
nonformal dan pengembangan sumber daya manusia yang lebih sensitif, antisipatif, proaktif dan responsif terhadap perkembangan peserta didik dan warga masyarakat
19
SMASMK
| Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK
3. Peran dan Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling