Tujuan Manfaat Penelitian PENDAHULUAN

11 atau tanggapan terhadap sesuatu objek atau informasi yang dilihat, didengar atau dirasakan sehingga timbul suatu kesan dan terjadi suatu tanggapan terhadap hal-hal yang berupa objek atau informasi yang diterima. Persepsi sangat bergantung pada komunikasi, begitu juga sebaliknya. Persepsi timbul karena adanya dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal bergantung pada proses pemahaman sesuatu yaitu sistem nilai, tujuan, kepercayaan dan tanggapan terhadap hasilyang dicapai, sedangkan faktor eksternal berupa lingkungan. Cara mengukur persepsi adalah dengan cara self report. Self report adalah metode penilaian sikap dimana responden diberi pertanyaan secara langsung tentang keyakinan atau perasaan responden terhadap suatu objek. Prosedur dalam penilain atau mengukur persepsi antara lain: 1 Pengamatan terhadap perilaku: Perilaku yang ingin diamati oleh periset biasanya berupaya dipancing dengan menciptakan situasi 11rtificial. Contohnya adalah untuk menilai sikap seorang terhadap undang-undang UU penggunaan sabuk pengaman, subjek diminta untuk menandatangani persetujuan yang sangat mendukung dijadikannya pemakaian sabuk pengaman sebagai undang-undang UU. 2Teknik Tidak Langsung:dilakukan dengan uji kelengkapan kalimat, salah satunya adalah dengan bercerita. 3Kinerja pengerjaan tugas-tugas objektif: Periset meminta seorang individu untuk mengingat sejumlah fakta tentang suatu isu, kemudian menilai sikapnya berdasarkan fakta-fakta yg berhasil diingat. 12 2. Upacara Tradisional Yaqowiyu Upacara tradisional Yaqowiyu diadakan setiap tahun secara tetap, dan berkembang dari tahun ke tahun menurut situasi dan kondisi yang selalu berubah. Awal mula diadakannya upacara tersebut berdasarkan penuturan cerita turun-temurun atau penuturan dari para sesepuh desa Jatinom, Klaten bahwa Ki Ageng Gribig adalah seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-15 sejaman dengan para Wali Sembilan. Wali Sembilan adalah tokoh-tokoh penyebar agama Islam yang sangat terkenal. Ajaran agama yang mereka sampaikan mudah diterima dan dimengerti oleh masyarakat. Upacara tradisional Yaqowiyu merupakan upacara permohonan kepada Tuhan agar diberi keselamatan dan kemudahan mencari rizqi, dilindungi dan diberkahi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu Yaqowiyu juga disebut upacara “penyebaran apem”. Disebut demikian karena pada setiap puncak acara Yaqowiyu akan disebarkan kue apem kepada pengunjung. Para pengunjung sangat antusias untuk mendapatkan kue apem karena mereka percaya bahwa apem hasil rebutan tadi tidak akan dimakan, tetapi disimpan sebagai benda yang mengandung tuah. Yaqowiyu disebut juga “Saparan” karena pelaksanaan upacara ini selalu jatuh pada bulan Sapar dalam perhitungan tahun Qomariah tahun Jawa. Upacara tradisional Yaqowiyu pada hakekatnya merupakan peringatan untuk mengenang Ki Ageng Gribig sewaktu pulang dari menunaikan ibadah haji pada bulan Sapar tahun 1589 M. Ki Ageng Gribig adalah seorang ulama yang dihormati dan dituruti setiap tindakannya.